Selasa, 03 Oktober 2017

MEWARISKAN PENGALAMAN

MEWARISKAN PENGALAMAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan mendengarkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi. Rabu, 03/09/2017

Mazmur 44-2 Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar, nenek moyang kami telah menceritakan kepada kami perbuatan yang telah Kaulakukan pada zaman mereka, pada zaman purbakala.

Psalm 44:2 (RSV)  We have heard with our ears, O God, our fathers have told us, what deeds thou didst perform in their days, in the days of old:

Setiap bangsa dan suku bangsa di dunia akan memiliki keunikan dan khas yang tidak dapat dibandingkan dengan yang lain. Dari sekian banyak kekayaan Bangsa Israel sebagaimana kita temukan dalam alkitab, yang disinggung dalam renungan di pagi ini adalah: mewariskan sejarah yang sangat berharga yang mengingatkan  mereka secara terus menerus akan karya Allah dalam perjalanan sejarah bangsa Israel. Sekalipun mereka telah hidup di diaspora (perantauan) beberapa generasi namun mereka selalu mengingatkan sejarah perjalanan dari Mesir-padangbgurin hingga tiba di Kanaan. Mereka tetap menghunakan bahasa dan  memelihara Taurat kepada anak cucu mereka.

Setiap orang tua Yahudi wajib hukumnya untuk mengajarkan peristiwa sejarah pembebasan dari Mesir, bahasa dan Taurat  kepada anak cucu. Kewajiban ini disebut sebagai Credo: pengakuan yang berulang-ulang diucapkan dan diajarkan kepada setiap orang. Inilah kewajiban orangtua Yahudj bagi anak-anaknya:
Ulangan 6:6-9+12 (TB)  Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. ...
maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

Kewajiban untuk mengajarkan tentang kasih terhadap Allah, memberitahukan perbuatan Allah yang besar dalam perjalanan sejarah bangsa Israel tidak boleh dilupakan bahkan harus diajarkan berulang-ulang. Ketika duduk-duduk, ketika berjalan-jalan, ketika makan dan ketika hendak tidur setiap orang tua mengsjarkan kepada anak-anaknya.

Bukankah sudah begitu jauh peristiwa keluarnya Umat Israel dari Mesir? Namun setiap orang Yahudi akan paham dan tahu betul akan cerita bagaimana Allah membebaskan mereka dari Mesir hingga mewarisi tanah Kanaan. Lihatlah pemazmur sendiri adalah generasi yang sangat jauh dari peristiwa Musa, namun pemazmur mengaku: kami telah mendengarkan, karena nenek moyangnya menceritakan karya perbuatan Allah dalam perjalanan sejarah bangsa Israel. Bahkan dalam Mazmur-mazmur peristiwa itu banyak dikutip sebagai alasan memuji Tuhan (Band Maz 136)

Melawan lupa! Itulah yang ditekankan renungan kita saat ini dalam bentuk doa mensyukuri perbuatan Allah dalam sejarah bangsa Israel. Perbuatan Allah di masa lalu sebagai suatu kesaksian yang nyata dan berdampak pada generasi berikutnya:  Ya Allah, dengan telinga kami sendiri telah kami dengar, nenek moyang kami telah menceritakan kepada kami perbuatan yang telah Kaulakukan pada zaman mereka, pada zaman purbakala.

Dalam berbagai percakapan dengan orang tua jaman kini, jika seorang menceritakan kepahitan hidup masa lalu, sangat sulit diterima anak-anak sekarang ini, anak-anak milenia generasi Z: makanan yang terbatas, tiada sepatu ketika sekolah, berjalan berkilo meter agar bisa sekolah, bahkan harus menangis memohon kepada orang tua agar bisa sekolah. Itu suatu peristiwa yang sungguh tak masuk akal bagi generasi milenia, namun itu juga harus diajarkan bahwa dunia kini adalah produk sejarah. Kemajuan sekarang bukanlah datang begitu saja, namun proses perjalanan hidup ini perlu diketahui agar rasa syukur selalu ada.

#pdt nekson sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...