HERE I STAND, I
CAN DO NO OTHER! GOD HELP ME
Memaknai 500 Tahun Reformasi M.Luther
Memaknai 500 Tahun Reformasi M.Luther
Sabtu 28 Okt 2017
lalu, HKBP Depok 1 membuat seminar: Peran musik dalam Pertumbuhan iman.
Seminar ini adalah program Dewan Marturia yang dikaitkan dengan perayaan 500
tahun M.Luther. Dalam ibadah pembukaan saya mengambil nats kotbah dari Kolose
3:16 (TB) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di
antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang
akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian
rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Dari nats
ini dua hal yang saya lihat berkembang dari reformasi M.Luther. pertama adalah
penerjemahan dan penyebaran Alkitab. Itu suatubusaha Marthin Luther yangvsangat
besar sehingga Alkitab sebagai sumber kebenaran bukan hanya milik para rahib, imam
dan pemimpin agama tetapi milik semua orang percaya. Kedua peran nyanyian dan
musik; musik adalah ekspressi jiwa seseorang, musik bisa menggerakkan dan
mendorong orang untuk menyatakan dan melakukan sesuatu. Bagi Luther musik
berperan meningkatkan spiritualitas dan pertumbuhab iman. Banyak lagu Marthin Luther
yang diciptakannya. Dampak reformaai Luther telah berpengaruh pulapada
perkembangan musik, Luther sendiri menciptakan lagu-lagu, dan setelah reformasi
kita juga mengetahui kebangkitan musik di Eropa dengan lahirnya Mozard, Bethoven, F.G. Handle dll.
Reformasi Marthin
Luther berpengaruh luas ke bidang bidang lain: budaya, sosial, politik dan
pencerahan di Eropa bangkitnya modernisasi. Itulah karunia besar karya
reformasi M. Luther bagi gereja, masyarakat dan dunia. Mengakhiri renungan saya
menunjukkan video shoot kisah Luther dalam peradilan Katolik agar mundur dari
prinsipnya dan mencabut dalil-dalil. Namun Luther berkata: I cannot return. Here I stand, I can do no
other, God help me. Keberanian M.Luther dalam tekanan yang luar biasa berdiri
diatas suatu pendirian yang kokoh.
Apa yang saya
sampaikan menjadi tertarik menuliskan sedirikit refleksi tentang kokohnya
prinsip Marthin Luther dalam perjuangan reformasi.
HERE I STAND: Berdiri Diatas Prinsip Kokoh!
Pada hari ini 31 Oktober 2017 kita patut bersyukur dan penting untuk mengingat perjuangan 500 Tahun reformasi M.Luther. Kita juga perlu merenungan apa yang membuat sedemikian kukuhnya reformasi M.Luther. keteguhan hati berdiri diatas prinsip yang teguh: Here I stand.
Selengkapnya
Marthin Luther berkata: "Here I stand, I can do no other, God help
me" demikian kalimat singkat dari M.Luther pada pengadilan Paus yang
mendesaknya mundur dari dalilnya. Here menjadi sangat terkenal saat ini
untuk menunjukkan pendirian dan prinsip yang kuat. Kata ini disampaikan
oleh Marthin Luther dalam persidangan dimana pihak Paus memaksanya untuk mundur
dari dalil-dalil yang disampaikan karena dianggap telah melawan Paus dan Gereja
Katolik. Namun Marthin Luther tidak mundur dari dalilnya yang dapat dirumuskan
dalam dasar-dasar:
Sola Gratia
Sola Fide
Sola Scriptura
Ajaran ini menjadi dasar kuat bagi Marthin Luther melawan praktek gereja yang menyimpamg dari dasar Alkitab.
Sola Gratia
Sola Fide
Sola Scriptura
Ajaran ini menjadi dasar kuat bagi Marthin Luther melawan praktek gereja yang menyimpamg dari dasar Alkitab.
Sola Gratia
Keselamatan tidak dapat dibeli, siasialah orang yang mengajarkan dan menjual surat penghapusan dosa. Keselamatan tidak akan didapatkan oleh pekerjaan baik apapun, keselamatan adalah anugerah Allah semata, pemberian Allah yang gratis di dalam diri Yesus Kristus.
Keselamatan tidak dapat dibeli, siasialah orang yang mengajarkan dan menjual surat penghapusan dosa. Keselamatan tidak akan didapatkan oleh pekerjaan baik apapun, keselamatan adalah anugerah Allah semata, pemberian Allah yang gratis di dalam diri Yesus Kristus.
Sila Fide
Keselamatan itu kita terima di dalam iman. Percaya kepada Yesus Kristus yang telah ditentukan oleh Allah untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan bukan karena usaha atau kemampuan manusia melakukan perintah Allah tetapi keselamatan kita peroleh hanya oleh iman. Iman di dalam Yesus Kristus.
Keselamatan itu kita terima di dalam iman. Percaya kepada Yesus Kristus yang telah ditentukan oleh Allah untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan bukan karena usaha atau kemampuan manusia melakukan perintah Allah tetapi keselamatan kita peroleh hanya oleh iman. Iman di dalam Yesus Kristus.
Sola
Scriptura.
Alkitab adalah firman Tuhan yang dituliskan untuk mengajar, menegor, memperbaiki kesalahan dan memperlengkapi orang percaya (2 Tim 3:16). Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenanaran. Gereja harus berdiri di atas ajaran Alkitab. Tidak ada sumber kebenaran selain Alkitab.
Alkitab adalah firman Tuhan yang dituliskan untuk mengajar, menegor, memperbaiki kesalahan dan memperlengkapi orang percaya (2 Tim 3:16). Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenanaran. Gereja harus berdiri di atas ajaran Alkitab. Tidak ada sumber kebenaran selain Alkitab.
Reformasi M.Luther
telah menghentakkan praktek gerejawi yang telah menyimpang dari kebenaran
Alkitab. Luther telah berdiri untuk mengembalikan ajaran dan praktek gereja
berdasarkan pemahaman ajaran Alkitab.
REFORMASI DI INDONESIA
RIWAYATMU DULU?
Moment reformasi 500
Tahun M.Luther menurut saya menjadi penting untuk bercermin dalam praktek
kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi tidak akan lahir dari orasi-orasi
picisan, namun terlahir prinsip yang kuat dan berdiri kokoh dan tak bergeser
dari pijakan berdirinya. Here I Stand. Mengharapkan perubahan haruslah memiliki
landasan yang kuat, jika tidak akan sangat mudah ombang-ambingkan oleh keadaan
dan tak mampu berbuat apa-apa, apalagi oleh dasar kepentingan dan tujuan-tujuan
picisan dan picik.
Lihatlah misalnya
apa yang terjadi dalam gerakan reformasi di Indoensia. Ketika rezim Orde Baru tumbang
istilah reformasi ini bergulir sedemikian derasnya bagi masyarakat Indonesia. Semua
aktifis berseru anti KKN.Tak ada tokoh masyarakat yang tidak menyerukan anti
KKN, kotbah ulama dan para pilitisi nampaknya tak lengkap kalau tidak
menyebutkan dirinya anti KKN. Namun lihatlah setelah hampir 20 tahun reformasi
sungguh keadaan terbalik. Para aktifis 98 yang berjuang demi perubahan
Indonesia, anti KKN justru telah ikut ambil bagian bersama toloh-tokoh yang
dikritiknya jaman itu untuk mengambil peran dalam sosial politik dan struktur
kekuasaan. Bagaimana mungkin mereformasi bangsa ini pijakannya alah bahagian
yang harus direformasi? Tokoh yang sering berorasi anti KKN dan ikut mengetok
Palu pembentukan KPK, setelah tercium namnya oleh KPK ikut pada barusan yang
melemahkan dan bahkan membubarkan KPK. Ini suatu inkonsistensi. Ini sangat
berbeda dengan Luther yang berdiri diatas dasar Here I stand. Tempat berpijak
dari awal memulai reformasi tetap dan tidak berubah. Apapun situasnya
pijakannya reformasi.
Pengalaman lambatnya
gerakan reformasi di Indonesia di segala bidang karena telalu banyak orang yang
menumpangkan kepentingan di atas rel reformasi sehingga kehilangan arah. tiga
situasi yang hendak dirubah KKN: korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi akar
kuat dalam percaturan politik di Indonesia.
KORUPSI situasi yang
hendak direformasi oleh gerakan reformasi di indonesia makin jauh dari harapan.
Indikator ICW dan KPK dalam pemberantasan korupsi tidak tidak seperti yang
diharapkan tapi justru dari aparat dan dewan untuk melemahkan KPK suatu lembaga
yang diharapkan dapat menjerat pelaku koruptif. Bahkan tokoh-tokoh yang
dianggap digarda depan menegakkan anti korupsi telah ikut dalam barisan yang melemahkan
KPK. Rumah rakyat yang seharusnya menjadi sumber inspirasi dan rumah rahyat
untuk mengumpulkan pikiran dan langkah bersama membangun bangsa yang anti
korupsi,menjadi lembagaterkorup dan menjadi penghalang dalam mengeliminasi
korupsi.
Demikian dengan
KOLUSI, praktek politisi kita dalam menggoalkan tujuan sarat dengan kolusi.
Tokoh2 yang dianggap reformis juga sangat kolutif. Tak heran politikus kita
mempertontonkan konsistensi, tokoh yang dianggap menjadi penghambar reformasi
justru menjadi bapak yang baik dan bapak yang mulia karena partainya akan mampu
mendudukkannya dalam jabatan politik.
NEPOTISME suatu keadaan
dalam perekrilutannjabatan politik didasarkan pada kedekatan tertentu, hubungan
darah dan dll. Mari kita lihat praktek politik yang terjadi proses rekrutmen
dalam dunia politik saja masih mewarisi hubungan darah, seagama, sekamoung,
semarga dan identitas nepotisme lainnya.
Issu-issu krusial
yang kontra produktif, politisi yang menamakan diri aktivis reformis hanya
slogan semata tanpa membuatnya sebagai idiologi perjuangan Indonesia yang lebih
baik. Sedikit ada harapan atas issue Revolusi mental dengan semangat kerja
Jokowi. Slogan kerja, kerja dan kerja semoga terus bergulir dan diambut seluruh
aparatus negara dan masyarakat. Semoga ini berbuah banyak untuk masyarakat
Indonesia.
EKKLESIA REFORMATA SEMPER REFORMANDA
Minggu 29 Oktober
secara serentak di gereja-gereja Lutheran merayakan ibadah bersama di gereja
masing-masing. Ini suatu moment yang sangat bersejarah apalagi acaranya adalah
buka acaranya sama dan di dalamnya ada sejarah singkat Reformasi M. Luther.
Momen bersejarah 500
Tahun reformasi M.Luther hendaknya bukanya hanya dalam bentuk ibadah, namun hendaknya
ada gerakanngereja untuk memperbaharui praktek kehidupan gereja agar sesuai
dengan Alkitab dan missi gereja. Gereja hendaknya bukan berorientasi pada diri
sendiri namun harus membuka diri agar menjadi berkat bagi dunia. Pelayanan
missi untuk mewartakan kabar baik bagi sesama, lingkungan hidup dan masyarakat.
Moment 500 Tahun
Marthin Luther adalah momen historis untuk pimpinan gereja-gereja mengevaluasi
praktek kehidupan bergerejanya? Apkah praktek gereja kita telah berpautan
dengan kehendak missi Allah, penataan organisasi dan pengelolaan managemen
gerejawi yang terbuka, transparan dan berkeadikan.
Moment 500 tahun
Reformasi M.Luther membuka wawasan berpikir gereja untuk melihat tanggunjawab
gereja yang luas di tengah-tengah masyarakat. Gereja semakin celik dan cermat
akan fenomena sosial dan menjawab pergumulan warga secara kontekstual.
Moment 500 Tahun
merupakan kesadaran bersama akan peran agama-agama. Gerakan oikumene bukan
hanya gerakan parsialisme antara gereja yang sepaham, namun oikumene dalam arti
luas; gereja membuka diri terhadap gerakan kerjasama dengan agama-agama dan lembaga
sosial lainnya untuk peran yang berguna membangun masyarakat. Gereja harusnikut
menbangun peran agama yang damai dan membangun kesejahteraan umat manusia.
Selamat Merayakan
500 Tahun Reformasi M. Luther.
DEPOK 31 OKTOBER
2017
Salam
Salam
Pdt Nekson M
Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar