Senin, 30 Oktober 2017

HERE I STAND, I CAN DO NO OTHER, GOD HELP ME

HERE I STAND, I CAN DO NO OTHER!  GOD HELP ME
Memaknai 500 Tahun Reformasi M.Luther



Sabtu 28 Okt 2017 lalu, HKBP Depok 1 membuat seminar: Peran musik dalam Pertumbuhan iman. Seminar ini adalah program Dewan Marturia yang dikaitkan dengan perayaan 500 tahun M.Luther. Dalam ibadah pembukaan saya mengambil nats kotbah dari Kolose 3:16 (TB)  Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 

Dari nats ini dua hal yang saya lihat berkembang dari reformasi M.Luther. pertama adalah penerjemahan dan penyebaran Alkitab. Itu suatubusaha Marthin Luther yangvsangat besar sehingga Alkitab sebagai sumber kebenaran bukan hanya milik para rahib, imam dan pemimpin agama tetapi milik semua orang percaya. Kedua peran nyanyian dan musik; musik adalah ekspressi jiwa seseorang, musik bisa menggerakkan dan mendorong orang untuk menyatakan dan melakukan sesuatu. Bagi Luther musik berperan meningkatkan spiritualitas dan pertumbuhab iman. Banyak lagu Marthin Luther yang diciptakannya. Dampak reformaai Luther telah berpengaruh pulapada perkembangan musik, Luther sendiri menciptakan lagu-lagu, dan setelah reformasi kita juga mengetahui kebangkitan musik di Eropa dengan lahirnya  Mozard,  Bethoven, F.G. Handle dll.

Reformasi Marthin Luther berpengaruh luas ke bidang bidang lain: budaya, sosial, politik dan pencerahan di Eropa bangkitnya modernisasi. Itulah karunia besar karya reformasi M. Luther bagi gereja, masyarakat dan dunia. Mengakhiri renungan saya menunjukkan video shoot kisah Luther dalam peradilan Katolik agar mundur dari prinsipnya dan mencabut dalil-dalil. Namun Luther berkata:  I cannot return. Here I stand, I can do no other, God help me. Keberanian M.Luther dalam tekanan yang luar biasa berdiri diatas suatu pendirian yang kokoh.

Apa yang saya sampaikan menjadi tertarik menuliskan sedirikit refleksi tentang kokohnya prinsip Marthin Luther dalam perjuangan reformasi.

HERE I STAND: Berdiri Diatas Prinsip Kokoh!

Pada hari ini 31 Oktober 2017 kita patut bersyukur  dan penting untuk mengingat perjuangan 500 Tahun reformasi  M.Luther. Kita juga perlu merenungan apa yang membuat sedemikian kukuhnya reformasi M.Luther. keteguhan hati berdiri diatas prinsip yang teguh: Here I stand.
Selengkapnya Marthin Luther berkata: "Here I stand, I can do no other, God help me" demikian kalimat singkat dari M.Luther pada pengadilan Paus yang mendesaknya mundur dari dalilnya. Here  menjadi sangat terkenal saat ini untuk menunjukkan pendirian dan prinsip yang kuat.  Kata ini disampaikan oleh Marthin Luther dalam persidangan dimana pihak Paus memaksanya untuk mundur dari dalil-dalil yang disampaikan karena dianggap telah melawan Paus dan Gereja Katolik. Namun Marthin Luther tidak mundur dari dalilnya yang dapat dirumuskan dalam dasar-dasar:
Sola Gratia
Sola Fide
Sola Scriptura
Ajaran ini menjadi dasar kuat bagi Marthin Luther melawan praktek gereja yang menyimpamg dari dasar Alkitab.

Sola Gratia
Keselamatan tidak dapat dibeli, siasialah orang yang mengajarkan dan menjual surat penghapusan dosa. Keselamatan tidak akan didapatkan oleh pekerjaan baik apapun, keselamatan adalah anugerah Allah semata, pemberian Allah yang gratis di dalam diri Yesus Kristus.

Sila Fide
Keselamatan itu kita terima di dalam iman. Percaya kepada Yesus Kristus yang telah ditentukan oleh Allah untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan bukan karena usaha atau kemampuan manusia melakukan perintah Allah tetapi keselamatan kita peroleh hanya oleh iman. Iman di dalam Yesus Kristus.

Sola Scriptura.
Alkitab adalah firman Tuhan yang dituliskan untuk mengajar, menegor, memperbaiki kesalahan dan memperlengkapi orang percaya (2 Tim 3:16). Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenanaran. Gereja harus berdiri di atas ajaran Alkitab. Tidak ada sumber kebenaran selain Alkitab.

Reformasi M.Luther telah menghentakkan praktek gerejawi yang telah menyimpang dari kebenaran Alkitab. Luther telah berdiri untuk mengembalikan ajaran dan praktek gereja berdasarkan pemahaman ajaran Alkitab.

REFORMASI DI INDONESIA RIWAYATMU DULU?

Moment reformasi 500 Tahun M.Luther menurut saya menjadi penting untuk bercermin dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi tidak akan lahir dari orasi-orasi picisan, namun terlahir prinsip yang kuat dan berdiri kokoh dan tak bergeser dari pijakan berdirinya. Here I Stand. Mengharapkan perubahan haruslah memiliki landasan yang kuat, jika tidak akan sangat mudah ombang-ambingkan oleh keadaan dan tak mampu berbuat apa-apa, apalagi oleh dasar kepentingan dan tujuan-tujuan picisan dan picik.

Lihatlah misalnya apa yang terjadi dalam gerakan reformasi di Indoensia. Ketika rezim Orde Baru tumbang istilah reformasi ini bergulir sedemikian derasnya bagi masyarakat Indonesia. Semua aktifis berseru anti KKN.Tak ada tokoh masyarakat yang tidak menyerukan anti KKN, kotbah ulama dan para pilitisi nampaknya tak lengkap kalau tidak menyebutkan dirinya anti KKN. Namun lihatlah setelah hampir 20 tahun reformasi sungguh keadaan terbalik. Para aktifis 98 yang berjuang  demi perubahan Indonesia, anti KKN justru telah ikut ambil bagian bersama toloh-tokoh yang dikritiknya jaman itu untuk mengambil peran dalam sosial politik dan struktur kekuasaan. Bagaimana mungkin mereformasi bangsa ini pijakannya alah bahagian yang harus direformasi? Tokoh yang sering berorasi anti KKN dan ikut mengetok Palu pembentukan KPK, setelah tercium namnya oleh KPK ikut pada barusan yang melemahkan dan bahkan membubarkan KPK. Ini suatu inkonsistensi. Ini sangat berbeda dengan Luther yang berdiri diatas dasar Here I stand. Tempat berpijak dari awal memulai reformasi tetap dan tidak berubah. Apapun situasnya pijakannya reformasi.

Pengalaman lambatnya gerakan reformasi di Indonesia di segala bidang karena telalu banyak orang yang menumpangkan kepentingan di atas rel reformasi sehingga kehilangan arah. tiga situasi yang hendak dirubah KKN: korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi akar kuat dalam percaturan politik di Indonesia.

KORUPSI situasi yang hendak direformasi oleh gerakan reformasi di indonesia makin jauh dari harapan. Indikator ICW dan KPK dalam pemberantasan korupsi tidak tidak seperti yang diharapkan tapi justru dari aparat dan dewan untuk melemahkan KPK suatu lembaga yang diharapkan dapat menjerat pelaku koruptif.  Bahkan tokoh-tokoh yang dianggap digarda depan menegakkan anti korupsi telah ikut dalam barisan yang melemahkan KPK. Rumah rakyat yang seharusnya menjadi sumber inspirasi dan rumah rahyat untuk mengumpulkan pikiran dan langkah bersama membangun bangsa yang anti korupsi,menjadi lembagaterkorup dan menjadi penghalang dalam mengeliminasi korupsi.

Demikian dengan KOLUSI, praktek politisi kita dalam menggoalkan tujuan sarat dengan kolusi. Tokoh2 yang dianggap reformis juga sangat kolutif. Tak heran politikus kita mempertontonkan konsistensi, tokoh yang dianggap menjadi penghambar reformasi justru menjadi bapak yang baik dan bapak yang mulia karena partainya akan mampu mendudukkannya dalam jabatan politik.

NEPOTISME suatu keadaan dalam perekrilutannjabatan politik didasarkan pada kedekatan tertentu, hubungan darah dan dll. Mari kita lihat praktek politik yang terjadi proses rekrutmen dalam dunia politik saja masih mewarisi hubungan darah, seagama, sekamoung, semarga dan identitas nepotisme lainnya.

Issu-issu krusial yang kontra produktif, politisi yang menamakan diri aktivis reformis hanya slogan semata tanpa membuatnya sebagai idiologi perjuangan Indonesia yang lebih baik. Sedikit ada harapan atas issue Revolusi mental dengan semangat kerja Jokowi. Slogan kerja, kerja dan kerja semoga terus bergulir dan diambut seluruh aparatus negara dan masyarakat. Semoga ini berbuah banyak untuk masyarakat Indonesia.

EKKLESIA REFORMATA SEMPER REFORMANDA

Minggu 29 Oktober secara serentak di gereja-gereja Lutheran merayakan ibadah bersama di gereja masing-masing. Ini suatu moment yang sangat bersejarah apalagi acaranya adalah buka acaranya sama dan di dalamnya ada sejarah singkat Reformasi M. Luther.

Momen bersejarah 500 Tahun reformasi M.Luther hendaknya bukanya hanya dalam bentuk ibadah, namun hendaknya ada gerakanngereja untuk memperbaharui praktek kehidupan gereja agar sesuai dengan Alkitab dan missi gereja. Gereja hendaknya bukan berorientasi pada diri sendiri namun harus membuka diri agar menjadi berkat bagi dunia. Pelayanan missi untuk mewartakan kabar baik bagi sesama, lingkungan hidup dan masyarakat.

Moment 500 Tahun Marthin Luther adalah momen historis untuk pimpinan gereja-gereja mengevaluasi praktek kehidupan bergerejanya? Apkah praktek gereja kita telah berpautan dengan kehendak missi Allah, penataan organisasi dan pengelolaan managemen gerejawi yang terbuka, transparan dan berkeadikan.

Moment 500 tahun Reformasi M.Luther membuka wawasan berpikir gereja untuk melihat tanggunjawab gereja yang luas di tengah-tengah masyarakat. Gereja semakin celik dan cermat akan fenomena sosial dan menjawab pergumulan warga secara kontekstual.

Moment 500 Tahun merupakan kesadaran bersama akan peran agama-agama. Gerakan oikumene bukan hanya gerakan parsialisme antara gereja yang sepaham, namun oikumene dalam arti luas; gereja membuka diri terhadap gerakan kerjasama dengan agama-agama dan lembaga sosial lainnya untuk peran yang berguna membangun masyarakat. Gereja harusnikut menbangun peran agama yang damai dan membangun kesejahteraan umat manusia.
Selamat Merayakan 500 Tahun Reformasi M. Luther.


DEPOK 31 OKTOBER 2017
Salam

Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...