Senin, 30 Desember 2019

TIADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KARUNIA TUHAN

Kotbah Ibadah Akhir Tahun 2019 Nas: Rom 8:31-39 TIADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KARUNIA TUHAN Sahabat yang baik hati! Selamat Natal, Selamat mengakhiri Tahun 2019 dan selamat menyongsong Tahun Baru 2020. Tidak berapa jam lagi kita akan melewati tahun 2019. Jika kita buat kilas balik merenungkan perjalanan tahun 2019 ini, tentu kita semua bersyukur dan mengakui: semua itu adalah atas kasih karunia Tuhan. Kita menyadari banyak hal yang terjadi dalam hidup ini yang sungguh diluar perkiraan kita, lebih dari apa yang kita minta Tuhan berikan bagi kita. Sekalipun ada duka atau air mata yang kita alami, kita berpengharapan Tuhan telah menentukan apa yang terbaik dalam hidup ini. Intinya apa yang kita alami sepanjang tahun ini, membuat kita sujud dan bersyukur seperti pernyataan Mazmur 136:1 (TB) "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Ibadah Akhir Tahun 2019 merupakan suatu tradisi lama di gereja HKBP. Di dalam Ibadah ini Pendeta dan pimpinan jemaat membuat "Bericht" atau Barita Jujur Taon (Laporan Pelayanan) yang disampaikan di hadapan jemaat berisi: apa yang dilakukan dan dikerjakan sepanjang tahun, bagaimana dinamika pelayanan gereja, statistik jemaat dan bagaimana keadaan keuangan gereja. Semua itu dilaporkan dalam ibadah Akhir Tahun Gerejawi, sebagai bukti gereja harus mempertanggungjawabkan pelayanannya kepada Tuhan di hadapan jemaat sepanjang tahun dihadapan jemaat. Sekaligus memohon doa dan penyertaan Tuhan untuk menyongsong tahun yang akan datang. Menyampaikan Bericht adalah bukti gereja ini bukan milik jemaat yang dipercayakan Tuhan. Pelayan adalah yang dipercayakan Tuhan untuk mengelola dan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan seturut Missi Allah. Setiap jemaat berhak mendapat informasi atas pertanggungjawaban pelayanan. Ini jugalah menjadikan HKBP harus transparan dalamp pengelolaan pelayanan. Apakah pesan Tuhan bagi kita dalam mengakhiri Tahun 2019 ini? Seturut dengan Almanak Nas kotbah tertulis dari Roma 8:31-39. Dalam tems ini, Paulus menegaskan kemaha-kuasaan Tuhan melindungi dan memelihara umat pilihanNya, jaminan oerlindungan serta kuasa kasih karunia Tuhan bagi orang percaya. Tidak ada kuasa apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia Allah. Sekalipun waktu kita berlalu, dunia ini lenyap dan berakhir namun kita tidak ada yang memisahkan kita dari kasih karunia Tuhan. Bagaimana Paulus menjelaskan ini? Paulus melakukan suatu pertanyaan retorika yang meneguhkan jemaat agar yakin dan percaya atas karya keselamatan Tuhan melalui Yesus Kristus. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan ini, seluruh pembaca menjawab sendiri akan jawaban yang diharapkan oleh Paulus. 1. Jika Allah dipijak kita siapkah yang dapat melawan kita? Roma 8:31 (TB) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Pertanyaan ini membuat kita mengeluarkan argumentasi bahwa kita aman dalam perlindungan Tuhan. Tuhan itu Allah diatas segala Allah, Raja diatas segala raja? 1 Timotius 6:15 (TB) yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Maka perlindungan dan pemeliharaan Tuhan adalah jaminan pasti. Maka tak seorang pun yang dapat mengganggu, tak seorang pun penguasa yang terlalu kuat di dunia ini bagi orang percaya. Memang harus bergumul dan berjuang di dalam iman dan iman kita adalah mengalahkan dunia (1 Yoh 5:4).. Perlindungan dan jaminan pemeliharaan Tuhan ini juga diregaskan oleh kotbah Tuhan Yesus dalam Lukas 21:18-19 (TB) Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." 2. Siapakah yang menggugat umat pilihanNya? Roma 8:33 (TB) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Konteks ini ibarat dalam suatu pengadilan. Seorang yang didakwa bersalah dituntut sedemikian rupa untuk berhutang nyawa. Menurut pelanggaran-pelanggaran semestistinya harus divonnis mati. Namun Kristus memberikan "gratia" atau grasi yang membebaskan kita dari segala tuntutan hutang nyawa karena Kristus telah menebus kita dengan harga yang mahal. Penebusan Kristus menjadi dasar pembenaran bagi orang percaya. Kita dibenarkan bukan karena kita benar atau karena Budi baik kita, tetapi kita dibenarkan karena Kristus Yesus melakukannya yang membenarkan kita dihadapan Allah melalui penebusanNya di kayu salib. Roma 5:9 (TB) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Maka tidak ada lagi yang dapat menggugat penebusan dan pembenarannyang dilakukan oleh Kristus, karena Kristus telah datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orng berdosa (1 Tim 1:15). Selanjutnya dikatakan dalam 1 Korintus 6:20 (TB) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! 3. Siapakah yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia Allah? Penebusan Kristus telah menjadikan kita menjadi milikNya. Sebagai milik tak ada kuasa apapun yang dapat memisahkan kita dengan kasih karunia Allah. Lihatlah keyakinan Paulus ini: Roma 8:38-39 (TB) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Itulah iman yang kokoh, yang tak dapat digugat dan dipisahkan oleh apapun. Kasih karunia Kristus lebih kuat dari apapun lebih berkuasa dari kuasa apapun. Sahabat yang baik hati! Pengalaman membuktikan biarpun hari, bulan dan tahun kita berlalu namun kasih karunia Tuhan tidak akan pernah berlalu. Kasihnya tetap, tiada berubah. Jika Tuhan telah menyertai dan menyertai kita hingga detik terakhir di tahun ini, maka kita percaya juga Tuhan jualah yang menghantarkan kita memasuki, menjalani dan mengakhiri tahun baru yangbakan Tuhan berikan bagi kita. Sahabatku, jadilah orang yang tetap memiliki iman yang kokoh dan tangguh, yakin dan percaya kepada kasih karunia Tuhan. Amin Selamat Menyongsong Tahun Baru 2019 Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak dan Keluarga

Minggu, 29 Desember 2019

IMAN MENGALAHKAN DUNIA

IMAN MENGALAHKAN DUNIA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 30/12/2019 1 Yohanes 5:4 (TB) sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. 1 John 5:4 (UKJV) For whatsoever is born of God overcomes the world: and this is the victory that overcomes the world, even our faith. Benarkah iman mengalahkan dunia? Bagaimana itu terjadi? Ini suatu catatan alkitab yang sangat menarik dari rasul Yohanes, apalagi konteksnya kekristenan mendapat tekanan, penganiayaan dan penindasan yang luar biasa. Namun sebagai soko guru yang baik Yohanes memberikan semangat dan motivasi bahwa orang Kristen memiliki kekuatan yang luar biasa, yaitu: mengalahkan dunia. Pertama Yohanes menjelaskan bahwa kekristenan bukan berasal dunia ini, namun berasal dari Allah. Jika kita baca surat-surat Yohanes dia memisahkan secara jelas dikotomi sorgawi dan duniawi, terang dan gelap, kebaikan dan kejahatan, hidup dan kematian. Orang percaya adalah berasal dari Allah, anak-anak terang yang telah memperoleh kehidupan yang kekal. Sedang kan dunia ini adalah gelap, jahat, dan akan berakhir kepada kebinasaan. Kebaikan tidak akan pernah kalah terhadap kejahatan, terang tidak akan pernah kalah atas kegelapan justru terang akan menelanjangi dan mengusir kegelapan. Kehidupan telah menelan kebinasaan di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Dalam kerangka berpikir demikianlah rasul Yohanes menjelaskan bahwa iman mengalahkan dunia Dalam praktek kehidupan bergereja iman mengalahkan dunia benar-benar terbukti di dalam sejarah gereja. Sejak semula kekaisaran Romawi sangat melarang kekristenan, itulah sebabnya mereka dikejar, dianiaya bahkan dieksekusi mati tanpa proses hukum. Namun semakin dibabat semakin merambat. Kekristenan tidak pernah pudar, justru semakin bertambah-tambah, semakin dihimpit semakin melejit. Pengejaran terhadap orang-orang Kristen menjadi cara Allah mempercepat penyebaran Kekrstenan di berbagai kota. Sekalipun menderita diawalnya, namun Tahun 313 ada pengakuan Kaisar Romawi Konstantinus Agung menerbitkan Edik Milano berisi suatu pengakuan teehadap kekristenan dan memberikan kebebasan bagi Kekristenan. Bukan hanya itu, Kaisar akan menggantikan kerugian yang dialami kekristenan selama penganiayaan dengan dukungan pembangunan gereja. Sehingga gereja semakin pesat berkembang. Dalam perkembangan selanjutnya tahun 380 Kaisar Theodosius menjadikan Kristen sebagai agama resmi di kekaisaran Romawi. Apa yang terjadi disini adalah suatu contoh bahwa iman mengalahkan dunia. Dulu dilarang, dibenci dianiaya namun akhirnya menang karena keteladanan hidup mereka yang tetap setia di dalam iman, pengharapan dan kasih. Sahabat yang baik hati: iman mengalahkan dunia adalah suatu kebenaran Alkitab dan itu nyata dalam kehidupan orang percaya. Demikianlah kita menghadapi pergumulan kita masing-masing, jika berat dan sesak membebani hidup kita, jalanilah semuanya dalam iman; Tuhan akan menolong dan memenangkan kita dari pergumukan kita. Saya juga berpikir tentang realitas sentimen agama di Indonesia, sekalipun banyak penutupan gereja dari orang yang menghendaki kehadiran gereja, tetaplah kita gumuli dalam doa kelak akan ada perubahan iman akan menang. Akan berbondong-bondong orang untuk menyodorkan bantuan dan memotivasi kita untuk membangun rumah ibadah. Tetaplah setia di dalam iman sekalipun akan mendapat tantangan dari cara yang halus hingga yang kasar sekalipun, dari godaan yang sangat licin dan kekuasaan yang memaksa sekalipun. Pada semua itu marilah kita jalani hidup ini di dalam iman, di ujung perjalanan Tuhan telah menunggu kita memberikan mahkota kemenangan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 28 Desember 2019

MENGINGAT DAN MENCERITAKAN PERBUATAN TUHAN

Kotbah Minggu Setelah Natal Minggu, 29 Des 2019 Nas: Mazmur 77:6-16 MENGINGAT DAN MENCERITAKAN PERBUATAN TUHAN Selamat hari mingu! Sahabat yang baik hati, Minggu ini merupakan minggu terakhir di tahun 2019 ini. Banyak hal yang telah dialami sepanjang tahun ini baik suka dan duka, air mata dan bahagia, kesukaran dan kemudahan serta kegagalan dan kesuksesan. Semua itu adalah dinamika perjalanan hidup kita. Ada harapan yang terpenuhi bahkan lebih dari apa yang kita pikirkan diberikan Tuhan bagi kita. Jika ada cita-cita yang belum terwujud jangan bersedih hati dan berputus asa. Ingatlah ini, Tuhan setia dan tidak pernah lupa akan janjiNya. Waktunya akan tiba memenuhi apa yang dijanjikanNya dan segala sesuatu indah pada waktunya. Di Minggu terakhir tahun ini kotbah dari Mazmur 77:6-16 mengajak kita untuk melakukan perenungan seperti yang dilakukan oleh Pemazmur. Ada dua tahapan perdlenungan Pertama pemazmur: mengingat kesusahan saat dia mencari Tuhan. Kedua mengingat perbuatan baik Tuhan dalam hidupnya dan sejarah bangsa Israel. 01. Mengingat kesusahan, menggugat Tuhan? Mazmur 77:2 (TB) (77-3) Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. Jika kita baca dari awal pasal ini Pemazmur duduk merenung dan berdoa. Tak kala dia mengingat segala kesedihan dan kegagalan Pemazmur menggugat Tuhan: apakah Tuhan yang Maha Tinggi telah berubah? Apakah Tuhan telah lupa akan janjiNya? Apakah Dia sudah tidak mau lagi mendengar doa dan seruan yang disampaikan? Mazmur 77:8 (TB) (77-9) Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, telah berakhirkah janji itu berlaku turun-temurun? 02. Mengingat kebaikan dasar pujian! Namun setelah mengingat segala kebaikan Tuhan yang dialaminya dan perjalanan sejarah leluhurnya pada akhirnya Pemazmur menyadari dan menjawab sendiri tentang kebesaran Tuhan. Dia mengingat kembali hari-hari yang dilaluinya, sungguh banyak perbuatan ajaib Tuhan dalam hidupnya. Dengan mengingat semua kebaikan Tuhan itu, Pemazmur berkata dalam Mazmur 77:11-12 (TB) Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. Mengingat perbuatan Tuhannyang ajaib, membuat Pemazmur memuji dan memuliakan Tuhan, menceritakan dan menjadi saksi atau kebaikan Tuhan. Bukan hanya itu, mengingat kebaikan Tuhan membuat Pemazmur sungguh kebaikannya tak sebanding dengan kesusahan yang dijalani. 3. Undangan: melupakan keluhan tapi ceritakan kebaikan! Saudara yang kekasih apa yang disampaikan kotbah Minggu ini bahwa sesungguhnya telah banyak perbuatan dan pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Namun karena kesedihan satu hari orang jadi lupa apa yang baik sepanjang tahun. Maka saat ini firman Tuhan menyapa kita jangan melenyapkan kebahagiaan yang telah kita terima dari Januari hingga penghujung Desember ini hanya karena ada kegagalan dan pengalaman buruk pada diri kita. Pemazmur mengingatkan kita agar tetap bahagia saat sedih dan duka ingatlah perbuatan baik Tuhan. Saat mengalami kesusahaan ingatlah begitu banyak perbuatan ajaib Tuhan yang menopang hidup kita. Dengan meningat kebaikan dan perbuatan ajaib Tuhan, malah Pemazmur menyaksikan dan menceritakan bahwa Allah itu tidak lupa, Tuhan tetap setia dan berkatnya turun temurun atas orang-orang yang dikasihiNya. Tuhan bukan hanya bekerja pada masa lampau, tetapi Tuhan tetap bekerja dan berkarya kini dan esok dan sampai selama-lamanya. 04. Bagaimana kita mengakhir 2019 dan menyongsong 2020? Bagaimana dengan perjalanan kita sepanjang hari ini? Pasti ada kegagalan, kesedikan, rasa jengkel dan saat ini masih membekas? Jadilah ornag yang menyaksikan kasih dan perbuatan Tuhan. Mengingat hal buruk dan pahit saja akan membuat kita murung bahkan menggugat Tuhan. Namun duduklah dengan tenang mengingat dan menceeitakan kebaikan yang anda alami sepanjang tahun ini, sungguh akan ada senyum dan bahagia mengakhiri Tahun ini. Berubalah dari orang yang berkeluh menjadi orang yang menyaksikan kebaikan Tuhan! Inilah undangan bagi kita semua mengakhiri tahun 2019 ini dan menyongsong Tahun Baru 2020 yang penuh harapan. Jika ada pergumulan dan cita-cita yang belum terwujud buatlah kilas balik, hitunglah perbuatan-perbuatan yang telah dialami. Ubalah kesedihan dan keluhan tetapi jadilah orang yang bersyukur dan menceritakan karunia Tuhan dalam hidup ini. Kita percaya Tuhanntelah mempersiapkan masa depan yang baik bagi orang yang dikasihinya. Yeremia 29:11 (TB) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Tuhan memberkati kita semua! Amin. Selamat Natal dan menyongsong Tahun Baru. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 27 Desember 2019

MERENDAHKAN DIRI DI HADAPAN TUHAN

MERENDAHKAN DIRI DIHADAPAN TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu, 28/12/2019 1 Petrus 5:6 (TB) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 1 Peter 5:6 (RWV) Humble yourselves therefore under the mighty hand of God, that he may exalt you in due time: Ayat harian hari ini sama dengan 23/11/2019 berbicara tentang kerendahan hati atau "humble". Humble sering juga diterjemahkan 'sederhana', 'rendah hati' dan 'low profile'. Sifat rendah hati adalah pribadi yang mulia karena tidak pernah meninggikan diri, menonjolkan diri tetapi menempatkan diri secara tepat , hormat terhadap orang lain. Seorang yang renda hati akan bersahaja da bersahabat bagi semua orang. Tuhan sangat menghendaki sifat rendah hati pada setipa orang percaya dan sebaliknya meruntuhkan kesembongan. Jika kita baca narasi-narasi Alkitab banyak berupa perlawanan terhadap tinggi hati. Kisah kejatuhan manusia jatuh dalam dosa. Kisah pembangunan Menara Babel, Kisah Musa menghadapi Firaun, Kisah Daud melawan Goliad, Herodes ditampar malaikat dll. Kisah-kisah tersebut tentu hendak mengajarkan Alkitab yang menentang kesombongan dan mengajarkan agar setiap orang memiliki rendah hati. Teladan dalam rendah hati adalah Yesus sendiri. Bagaimana Yesus menghidupi kerendahan hati ini dituliskan dalam Filipi 2:5-7 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Yesus mengajarkan dan melakukan hidup yang rendah hati. Ketika murid-muridnya hendak berlomba menjadi orang yang lebih besar diantara murid-murid, Yesus menasihatkan pada Matius 20:26 (TB) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, Demikian juga dengan nasihat Yesus kepada kita bahwa Matius 23:12 (TB) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan pagi ini mengingatkannkita, jadilah diri sendiri yang mensyukuri penyertaan Tuhan dan memohon pertolongan agar diberi hati yang melayani dan sifat rendah hati. Biarlah segala kesombongan, tinggi hati dan keinginan menjadi besar dari yang lain jauh dari kita. Mari teladani Tuhan Yesus yang rendah hati dalam perbuatan dan peerkataanNya. Keteladanan Yesus yang rendah hati menjadi patron bagi setiap orang yang mengikut Yesus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 26 Desember 2019

MEMBENTUK PRIBADI YANG BERHIKMAT DARI ATAS

MEMBENTUK PRIBADI YANG BERHIKMAT DARI ATAS Selamata Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Jumat, 27/12/2019 Yakobus 3:18 (TB) Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. 2 Peter 3:18 (RWV) But grow in grace, and in the knowledge of our Lord and Saviour Jesus Christ. To him be glory both now and for ever. Amen. Salah satu ciri kekristenan yang dijelaskan oleh rasul Yakobus adalah hidup praktis dan tidak muluk-muluk. Beragama itu sederhana, beriman tidak hanya omongan doang tetapi disertai perbuatan. Iman tanpa oerbuata pada hakekatnya mati. (Yak 2:20,26). Bagi rasul Yakobus mendengar dab mendalami firman baik itu menambah iman namun jauh lebih baik menjadi pelaku firman (Yak 1:22). Inilah ciri khas dari teologi rasul Yakobus. Mempermudah orang Kristen memahami imannya dan perilaku hidupnya. Jika banyak ornag memberikan ajaran-ajaran yang mempesona, Rahul Jakobus memberikan nasihat untuk membedakan mana hikmat Sorgawi mana duniawi, mana yang baik dan mana yang jahat. Rasul Yakobus menjelaskan bahwa hikmat dari atas adalah pada Yakobus 3:17-18 (TB) Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Dengan penjelasan ini rasul Yakobus memberikan pedoman hidup orang percaya. Pedoman ini penting karena di dalam hidup ini selalu ada dinamika, ada kekuatan yang menarik kita yang saling berlawanan realitas jahat dan baik, kacau dan damai, kekerasan dan kelemah-lembutan, kematian dan kehidupan. Dalam kedua realitas orang percaya jangan salah mengambil.keputusan. di dunia ini dua hikmat: hikmat duniawi dan sorgawi. Hikmat duniawi ini membawa manusia pada sifat duniawi yang menghasilkan kejahatan, kekacauan, kebencian, kekerasan dan berakhir pada kematian. Namun sebaliknya hikmat dari atas akan menghasilkan kebenaran, kebaikan, kedamaian dan kehidupan bagi manusia. Hikmat dari atas adalah hikmat yang bersumber dari Allah yang berorientasi pada kehendak Allah. Hikmat membuahkan sifat-sifat positif di dalam diri seseorang. Dalam renungan hari ini disebut beberapak karakter; murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Jika kita baca semua itu tentu hikmat dari atas menempa kita menjadi pribadi yang memiliki integritas dan hidup diatas prinsip untuk berdasarkan kebenaran, membuahkan kebaikan dan mengadakan damai sejahtera. Dari apa yang dijelaskan diatas orang percaya harus membentuk diri memiliki karakter diatas. Sebagaimana Yesus bersabda: dari buahnyalah kamu mengenal pohon. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Demikian hal hikmat dari atas ini menjadi indikator bagi kita mengenali pribadi kita sendiri. Pribadi yang baik hati yang dipandu okeh hikmat dari atas akan selalu berusaha mengadakan damai bagindirinya sendiri, keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat. Sahabat yang baik hati, renungan hari ini mengingatkan kita akan karakter dan tugas kita yang sesungguhnya. Tentu tidak ada yang sempurna, namun usaha dan kemauan keras untuk mewujudkannya pasti akan membentuk kita. Dalam pembinaan karakter saat saya melayani sebagai biro pembinaan saya membuat formasi dimana saya mengundang pada calon pelayan menuliskan value yang dia inginkan pada dirinya: (misal: pendamai, peramah, bertanggung jawab, jujur...dll). Setelah mereka tulis saya ajak memilih 7 karakter yang mereka inginkan. Kemudian dihapalkan berulang-ulang setiap hari dan evaluasi setiap hari. Jika itu dihapalkan dan dievaluasi setiap hari akan membentuk pribadi yang diharapkan, kemudian menjadi habit dan menjadi karakter kita. Mari juga mencobanya, tuliskanlah 7 karakter pribadi uang anda sukai, misalnya: - Pendamai, - Peramah, - Penurut, - Penuh belas kasihan, - Jujur - Bertanggung jawab - Tidak memihak dan tidak munafik. Kalau setiap hari kita mencoba melatih ketujuh ini, saya yakin kita akan terlatih dan memilikinya. Mari arahkan hidup kita kepadanya karena kesanalah habit kita yang sesungguhnya. Selamat mencobanya. Sahabtku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

IMMANUEL: TUHAN MENYERTAI KITA

Kotbah Di Malam Natal, 24 Desember 2019 Nas: Matius 1:18-23 *IMMANUEL: TUHAN MENYERTAI KITA* Selamat Natal bagi sahabat sekalian yang bersuka cita merayakan Malam Natal. Malam ini merupakan momen yang sangat indah bersukacita merayakan kelahiran Yesus Kristus. Tuhan datang mengisi kesunyian dunia dengan kelahiran Yesus. Ladang Efrata yang sepi menungg berlalunya malam tiba-tiba dihentakkan dengan Berita Sukacita, Malaikat dan gembala bersukacita menari-nari dan memuji Tuhan: Kemuliaan Bagi Allah ditempat yang Maha tinggi dan damai sejahtera bagi orang yang berkenan kepadaNya (Luka 2:14) Dunia ini boleh saja semakin ramai, sempit dan macet. Namun kesunyian hati menjadi tantangan kehidupan. Baru-baru ini viral di medsos dimana kru BBC News mengunjungi seorang bernama lansia bernama Terrence yang telah menceritakan hidupnya sepi selama 20 tahun sendiri merayakan natal, tiada teman, tiada sahabat dan keluarga menyertainya. Duduk sendiri di kursi sepi dan pekatnya malam sunyi. Saat kru BBC News mengunjunginya Terrence berusrai air mata sukacita, karena sejak 20 tahun menyampaikan natal dan paduan suara menyanyikan malam natal sungguh haru yang luar biasa dalam usia yang senja dia benar-benar merasakan perhatian orang lain. BBC ini telah menginspirasi kita Natal haruslah menyentuh orang-orang yang kesepian dan kesunyian hati. Siapa tahu dibalik keramaian dan hiruk pikuk yang kita rayakan orang bersembunyi sendirian di lubuk hatinya yang terdalam. Alkitab memberikan kepastian, setiap orang telah memperoleh keselamatan karena kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Dia datang melawat manusia dalam semua, Dia hadir bersama-sama umat yang mengalami penderitaan. Dia hadir hendak menyertai kita dalam apa yang akan terjadi esok. Tuhan datang, menjadi manusia menyertai perjalanan ini daei peralihan hidup di dunia i isampai memasuki kehidupan yang kekal. Itulah yang kita rayakan di hari Natal. Allah itu Immanuel, Dia tidak jauh, tetapi ada bersama-sama dengan kita. Berita kelahiran Yesus menurut versi Matius ini diuraikan cerita yang sangat menarik. Allah hadir dalam hidup Yusuf dan Maria, dan kedua hamba Tuhan ini mau mengabdi untuk maksud Allah. Injil Matius tidak meniadakan kekuatiran Maria dan Yusuf, namun dalam sisi kemanusiaan mereka Firman Tuhan bekerja meneguhkan merekan dan oleh kuasa Firman Tuhan mereka mau melalukan firman Tuhan dalam hidupnya. Jadilah kehendak Allah lewat peristiwa natal. Maria dan Yusuf menjadi abdi Allah yang mulia, hidup mereka telah menjadi saluran kasih karunia bagi seluruh bangsa di bumi. *1. Natal: Allah menggenapi janjiNya* Pengakuan Iman rasul mengutip Matius 1:18 ini menjadi peristiwa penting. Lahirnya Yesus Kristus bukanlah peristiwa biologis tetapi peristiwa ilahi. Bukan peristiwa kodrati, tetapi peristiwa adikodrati. Kata dikandung Roh Kudus menegaskan bahwa bayi Yesus ada bukanlah buah genetik Maria dan Yusuf, tetapi peristiwa ada dari ciptaan Ilahi. Allah mencipta ada dari yang tidak ada. Demikianlah kelahiran Yesus bukanlah peristiwa kelahiran yang harus ditangani oleh bidan tetapi karya Allah melalui Roh Kudus. Allah menciptakan keselamatan manusia dari dunia yang jatuh ke dalam dosa kepada kehidupan yang penuh kasih karunia. Matius memakai kata perawan Maria dalam bahasa Yunani disebut "parthenos" berarti perawan secara manusia belum bersetubuh. Kata parthenos dalam PB ini sepadan dengan kata "almah " dan bahasa Ibrani sebagaimana dinyatakan dalam Yesaya 7:14 (TB) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel. Kelahiran Yesus bukanlah semata-mata merayakan peristiwa lahirnya bayi Yesus, tetapi merayakan perbuatan Allah memenuhi janjiNya membebaskan umatNya dari segala penindasan, dosa dan maut. Nubuatan 700 tahun masa Proto-Yesaya dipenuhi Allah di peristiwa Natal. Jadi Injil Matius menegaskan, ada tiga kata yang dipakai menunjukkan kelahiran Yesus bukan peristiwa biologis dengan: - dikandung oleh Roh Kudus (ay 18,20) - lahir dari anak dara Maria (ayat 23) - tidak bersetubuh (ay 25) Peristiwa Natal adalah Peristiwa Ilahi. Kelahiran Yesus hendak menciptakan manusia hidup dalam kasih karunia Allah. *2. Kesalehan dan ketulusan Yusuf* Penulis Injil Matius sangat realistis atas apa yang dialami oleh Yusuf. Wajar saja dia tak menerima ada perubahan pada diri Maria. Dia akan mengandung dan melahirkan satu anak yang akan diberi nama Yesus sesuai dengan pesan malaikat (baca Lukas 1:26-38). Jika pada malam Natal kita diperkenalkan pribadi seorang perempuan berhati mulia, maka kotbah di Natal I ini kita diperkenalkan tokoh pria yang baiknhati. Yusuf adalah pribadi yang saleh, taat beragama dan juga tidak mau mempermalukan Maria. Dia berencana dengan diam-diam akan memutuskan hubungan dengan Maria. Tampak kematangan pribadi Yusuf, dia tidak temperamen dan dengan emosi yang meledak-ledak merespon perubahan pada diri Maria. Tapi dengan sikap dewasa secara perlahan akan undur dari Maria. Tuhan campur tangan. Tuhan mengerti apa perasaan laki-laki seperti Yusuf. Tuhan meyakinkan Yusuf bahwa apa yang terjadi pada Maria adalah kehendak Allah. Matius 1:20 (TB) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Natal merubah suatu peristiwa yang sulit diterima oleh akan namun dimainkan oleh orang yang memahami dan mengerti maksud Allah. *3. IMMANUEL: Tuhan menyertai kita* Bangsa Israel adalah umat yang merasa terasing dan terbuang, mereka menantikan kejayaan Israel, namun bangsa-bangsa asing silih berganti menjajah mereka. Mereka hanya negara boneka dan jajahan negara asing sejak kembali dari pembuangan Babelonia. Pada jaman Perjanjian Baru, Yahuda berada dibawah jajahan Romawi. Mereka menderita dan memimpikan orang yang menyertai mereka merasakan pahitnya dibawah jajahan bangsa asing. Tentu kebutuhan orang yang terasing adalah pendamping yang menyertai mereka dalam keadaannya yang merasa terasing. Yesus adalah Immanuel, Allah menyertai kita menjadi sejarah baru. Tuhan tidak membiarkan mereka terasing, terbuang dan terjajah, tetapi Tuhan mendampingi, menyertai dan bersama-sama umatNya. Dengan kata Immanuel Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan orang-orang yang dikasihiNya. Orang Batak mengenal ungkapan sakitnya yangbyerasing sendirian dengan "songon tandiang na hapuloan", artinya terdampar sendirian di pulau terasing. Keadaan demikian pasti hampa dan kosong, tiada sahabat, tiada teman yang mengerti, memahami dan merasakan kesedihan. Semuanya dialami sendirian. Dosa telah membuat kita terasing dari Tuhan, dari sesama. Sahabat yang baik hati! Kini Natal mengingatkan kita tentang Immanuel: Tuhan menyertai kita dalam suka dan duka dan dalam segala keadaan. Yesus lahir di dunia ini hendak menyertai kita. Kita punya sahabat yang setia mendampingi dan menghantarkan kita sampai ke tujuan hidup kita. Selamat Natal 2019 Tuhan menyertai kita semua Dari kami Pdt Nekson M Simanjuntak dan Family

Rabu, 25 Desember 2019

YESUS TERANG DUNIA

Kotbah Natal II, 26 Desember 2019 Nas: Yohanes 8:12-20 YESUS TERANG DUNIA Selamat Natal! Sahabat yang baik hati, kita telah merayakan Natal di 2019 ini, Biasanya gereja Protestan merayakan puncak Perayaan Natal ada pada Malam Natal (24 Des) dan di Natal Pertama 25 Desember melalui acara Perjamuan Kudus. Pada Natal II ini kiranya tetap semangat merayakan Natal. Beberapa gereja asal Sumut tetap mempertahankan Ibadah Natal II sebagai bukti pesta Natal adalah salah pesta besar yang dirayakan berbeda dengan perayaan atau Minggu biasa. Sekalipun tidak sesemangat di Pesta Natal I, banyak bangku kosong tetap semangat dan secara kreatif dapat mengisi ibadah Natal II. Natal II tentu masih tetap dalam suasana Natal: hiasan dan pernak-pernik natal maaihbterpasang, sukacita dan kegembiraan menyanyikan kidung natal pun masih membekas, kehangatan keluarga dalam situasi natal, ucapan selamat dan renungan natal yang menyegarkan jiwa, kado natal yang menarik hati dan membuat anda senyum dan cinta kasih natal yang telah kita terima dan bagi kepada sesama. Di atas semua sukacita yang kita terima di natal hal yang tidak boleh terlupakan adalah Yesus sang terang dunia telah datang ke dunia. Dia datang menerangi kegelapan, seperti cahaya yang mengusir kegelapan demikianlah kiranya kehadiran Yesus dalam hati kita yang merayakan natal dapat mengubah kehidupan kita ke arah yang lebih baik. Bagaimana Natal mengubah kehidupan kita? Natal sarat makna yang kita kembangkan dalam kehidupan kita: ketulusan dan kebaikan orang Majus, kesetiaan Yusuf dan Maria, semangat para gembala, geram atas perilaku Horodes. Siapa saja tokoh-tokoh dalam peristiwa Natal menantang imajinasi kita, menafsirkan ulang makna kehadiran Yesus bagi kehidupan kita. 01. Pada Natal II kotbah yang bergema adalah Yesus terang dunia. Injil Yohanes memisahkan tegas kegelapan dan terang. Seperti nubuatan Yesaya 60:1-2 dunia ini adlaah bangsa yang bejalan dalam kegelapan. Namun Tuhan tidak membiarkan manusia melanjutkan kehidupannya yang gelap. Bagaimana mungkin seseorang berjalan dalam kegelapan? Pasti kelam tak tahu arah yang hendak dituju. Syukurlah Yesus datang sebagai terang dunia, sehinga segala sesuatu jelas dan terang menderang. Oleh terang Yesus yang bersinar kita dapat melihat diri kita masing-masing. 02. Kehadiran Yesus sebagai terang hendak mengubah dunia yang gelap gulita. Dalam kisah penciptaan, hari pertama Tuhan menciptakan terang, untuk mengubah kegelapan. Penciptaan terang itu menjadi awal penataan dunia yang baru. Tahap demi tahap Tuhan menciptakan dunia ini dengan segala isinya. Demikianlah Yesus sebagai terang dunia hendak memperbaharui dunia ini dengan kehadiran Kerajaan Allah, dalam terang dan kehendak Allah. 03. Yesus yang lahir itu bukanlah bayi biasa yang harus diasuh seperti keluarga mengasuh bayi dan membutuhkan waktu dan perhatian yang banyak akan dia bisa bertumbuh. Sama sekali tidak. Yesus yang lahir itu adalah terang dunia. Justru Yesus sangbterang dunia gendang memperbaharui dunia. 04. Terang adalah sumber energy, penemuan tehnologi, terang adalah energy yang luar biasa yang dapat dijadikan sumber energh listrik. maka lebih dari itu jugalah Yesus sebagai terang dunia, suatu energy yang luar biasa bagi orang percaya dalam melakukan kesaksian di dunia ini. Jika ahli listrik mengukur daya terang lampu atau cahaya dari watt yang digunakan, semakin tinggi watt semakin tinggi pula daya terangnya. Maka Yesus Terang dunia memiliki memiliki energy yang tanpa batas, daya terang Yesus unlimited yang menerangi setiap sisi-sisi kehidupan manusia diseluruh kehidupan manusia. Taka ada ruang yang tidak dapat disentuh dan diterangi oleh jangkauan terang Tuhan Yesus. Percayalah padaNya dan berjalanlah di dalam terang Tuhan Yesus. Sahabat yang baik hati, Yesus terang dunia telah datang, mari sambut Dia yang menerangi kehidupan ini. Bukan hanya itu, Yesus menghendaki kita menjadi saksinya, itulah sebabnya Yesus memanggil kita untuk tetap bersinar memancarkan sinar kemuliaan Allah dalam.kehidupan kita masing-masing. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Selamat Natal II Pdt. Nekson M Simanjuntak

Selasa, 24 Desember 2019

KEMULIAAN BAGI ALLAH - DAMAI DI BUMI

Kotbah Natal I, 25 Desember 2019 Nas: Lukas 2:8-14 KEMULIAAN BAGI ALLAH - DAMAI DI BUMI Selamat Natal bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, kita telah merayakan Malam Natal (Christmas Eve) Mengenang kelahiran Tuhan Yesus yang lahir di kandang Betlehem. Census Penduduk Kaisar Agustus membuat Yudea ramai sekali, orang berduyun-duyun datang dari berbagai penjuru untuk mendaftarkan diri menurut census yang ditentukan pemerintah. Maka tak satu pun rumah yang terbuka untuk Jusuf dan Maria, rumah penginapan pun penuh tak ada satu kamar pun untuk mereka. Kejadian itu sungguh sedih bagi Maria harus dengan terpaksa melahirkan di Kandang Domba Bethlehem. Jika kita merayakan natal dannbegitu syahdu menyanyikan Lagu Malam Kudus atau Holy Night seolah anggun dan begitu indah, padahal sesungguhnya jika dianalis kontek lahirnya Yesus di Bethlehem sungguh mencekam, bagaimana malam itu sebagai malam yang sungguh tak terbayangkan bagi Yusuf dan Maria. Tetapi dalam keadaan demikianlah kita melihat rencana Allah yang Agung, Yesus datang ke dunia ini untuk mendampingi dan menyertai kita dalam kesunyian dan kekelaman hidup yang kita jalani. Kini kita di Ibadah Natal I ini diajak memetik makna dalam kehidupan kita maaing-masing. Dalam.catatan kotbah saya, disini sudah pernah mencatat penjelasan Kotbah yang sama pada tangal 25 Des 2008, selengkapnya saya sampaikan dalam bahasa Batak yang menekankan: 1. Jangan Takut: suatu kalimat yang meneguhkan dari para malaikat kepada para Gembala. 2. Missi Natal: Memuliakan Allah dan menghadirkan Damai Sejahtera di bumi. 3. Ayu ke Bethlehem, tinggalkan hidup lama mari melangkah sujud menyembah Yesus. Selengkapnya.... A. Patujolo Sada hasurungan ni pangandolhonon ni Barita Nauli na sinurat ni si Lukas ima panghaholongion ni Debta tu angka napogos, na dangol, na tarhurung dln (marginal people) boi tapatudos tu Luk 4:18-19 dohot angka barita taringot tu angka na pinamalum dohot na pinalua ni Tuhan Jesus. Sumurung pamaritahonn ni Lukas dipambahenan ni Tuhan Jesus tu angka na na dangol dohot na pogos (terisolir sian tongatonga masyarakat) patuduhon na ia haroroNa laho mamboan las niroha dohot haluan. Natangis, tariluilu ala ni hinadangol dohot ragam ni parungkilon na binolus, marhite harorona boi mengkel, marolopolop jala marlas ni roha. Barita haluan dohot las ni roha ido bona manang sintuhu ni Natal, natal lapaotanna tubu. Nunga ro Tuhan Jesus tubu sian bortian ni Si Maria laho paluahon ganup jolma sian angka boban na dokdok sian hajolmaon asa soluk ma haluaon dohot las ni roha. Alanii sude halak na porsea naeng marlas ni roha di tingki marnatal, ail as rohanta ala ro Ibana manopot hita disandok parsorionta. Tatinggalhon ma nasa na mambaen marsak jala mangarsaki hita, ta jangkon ma Ibana naung tubu I di Betlehem asa tubu diroha, pikkiran, bagas na hurianta. Hombar tusi Barita Nauli dihita apala di Natal on, sian Lukas 2:8-15, taringot tu Barita las ni roha na pinabortohon ni angka surusuruan tu angka parmahan. Na dangol do parmahan ujui, jala ditongatonga ni masyarakat kesaksian ni parmahan di pengadilan ndang diokui masyarakat. Alai tu halak sisongoni do dipabotohon angka surusuruan na parjolo taringot tu Barita hatutubu ni Tuhan Jesus. Nuaeng tasigati majolo impola ni turpuk on na gabe janita sitioponta. B. Sipabidangon tu Jamita 1. Unang Ho Mabiar Hata parjolo napinasahat ni surusuani tu parmahan ima, ‘unang ho mabiar’! Ise na so mabiar molo ro angka surusuruan marabit na saksak jala dibagasan songgot ni roha? Gariada ro sillam manang ronggur na gogo pintor angka hitir do hita. Tontu mardongan biar jala dibagasan songgot ni roha do angka parmahan i ala ndang hea masa i dingoluna ro surusuruan manopot nasida. Alai dipapos surusuruan i do rohanasida asa unang mabiar, ai barita halalas ni roha godang do napinabotohonna tu nasida. Dia ma barita las ni roha godang i, ima naung tubu Jesus Sipalua i di Bethlehem Effrata. Ibada do raja sipalua, Mesias anak ni Debata na paluahon bangsona. Ndada holan haluaon politis songon na hinirim ni halak Israel na binoan ni Tuhan Jesus, ala sahat tu tingki haroro ni Tuhan Jesus manghirim jala maimaima do bangso Israel di Mesias anak ni Debata paluahon nasida sian penjajahan Romawi, alai andul sian I do haluan na binoan ni Tuhan Jesus, haluaon sian saluhut na manggosagosa ngolu ni jolma ima huaso ni dosa. Dosa do mambahen sega hubungan ni jolma tu jolma, dosa do na mamabahen marsak jala lam tartait hita tu ragam-ragam ni angka na mambahen hita lam dao sian Debata. Marhite haroro ni Tuhan Jesus paluaonna hita sian dosanta, jala pajonohonna hita tu Debata Parasiroha i. Nunga tubu Sipalua, tajanghon ma Ibana didirinta ganup marsadasada asa dipadao arsak sian sandok ngolum. Dipardalanan ni ngolunta songon halak na porsea, godang do alasan na boi mambahen hita mabiar jala biahaton di ngolu on, alai songon pandok ni surusuruan I tu angka parmahan, ima nang nuang hata ni Debata tu hita manghobasi dohot manghohosi rohanta asa unang mabiar di ngolu on. 2. Missi Natal: Pasangap Debata, Pasaorhon Dame Dung taruli hita di haluaon marhite hatutubu ni Tuhan Jesus, songon oloipolop ni angka pardisurgo na marende mangolophon: Hasangapon ma di Debata na di ginjang dame ma di tano on di angka jolma halomoan i. Marlapatan doi, molo marnatal hita nuaeng adong misi na ingkon boanonta ganup marsadasada, ima: - Pasangaphon Debata; halak naung manjanghon Jesus di ngoluna ingkon rade jala hobas mamuji dohot pasangaphon Debata marhite nasa pambahenannna angka na denggan i. Ndada na hurang sangap Debata, tung na songgkal, na badia jala na sun sangap do Debata. Hombar tusi ma hita angka na porsea di Tuhan Jesus jala naung dijanghon gabe angka anak ni Debata (Gal. 4:4-6, ‘anak hatiuron’ Ef 5:8) naeng ma marhite hata nang pambahenanta tau pasangap Debata. - Pasaorhon Dame: Jesus ro tu portibi on mamboan dame. Sude do halak manghalungunhon dame dingoluna, masayarakat nang huria. Sada alo ni dame ima roha diri, ala roha diri mamboan halak mangai tu diri, kelompok dohot kepentingan tertentu ujung na gabe tubu angka parsualon na manghorhon hagunturon. Resiko ni hagunturon ima masilatean, masielatan baliksa tahe pola masiagoan hosa. Antong molo dao dame dao do hasonangan, molo dao dame dao ma nang parsaulian baliksa hapariron do na ro. Diboto Debata do hapariron ni jolma ido umbahen na ro Jesus mamboan dame, asa dibagasan dame hita mangula angka siulaonta be dungi jumpang hita ma las niroha, hasonangan dohot pasupasu ni Debata. Halak na porsea di Jesus rade ma manjalo dame, ai marhite na tajanghon Jesus nunga anak ni Debata hita. Angka anak ni Debata naeng ma mamboan dame, songon na didok ni Tuhan Jesus: “martua ma sibahen dame, ai goaron do nasida anak ni Debata.” (Mat 5:8). 3. Beta hita tu Bethlehem “Beta hita tu Bethlehem…” sada respon na spontan sian angka parmahan i, dung laho angka surusuruan i sian tongatonga nasida. Patuduhon sada sikap na hobas jala hibas laho manopot napinabotohon ni angka surusuruan i tu nasida, ndang marlembalemba nasida alai tung sigop jala hatop borhat. Laho do nasida tu Bethlehem, jala jumpang nasida do Jesus na peak di panggagatan di bara ni Pinahan. Na naeng taida dison haunduhon dohot pangoloion ni angka parmahani tu hata ni surusuruan i laho borhat tu Bethlehem, disi do jumpang nasida Jesus, Sipalua i. Angka pangula ni huria digoari doi parmahan, marmahani angka ruas na piunasahat ni Debata tu hita! Asa jumpang hita las ni roha songon las ni roha ni angka parmahan naung pajumpang dohot Jesus alanii naeng hobas jala hibas hita manmgulahon hata nang tonan ni Debata na tu hita. Hita angka pangula manang ruas pen dang laho be hita tu Bethlehem Effrata alai naeng rap hita marsibetabetaan pajumpanghon ruas asa olo rot u Tuhan Jesus, ido tugas nuaeng. Antong beta ma hita saluhut na hobas jala hita laho mangula ulaon na pinasahat ni Tuhan i tu hita ganup marsadasada ai disi do jumpoang hita Tuhan Jesus. C. Pangarimpunan - Tajanghon ma Jesus naung tubu i, di ngolunta ganup marsadasada asa jumpang hit alas ni roha. Tung dongol jala pogos pe panghilalaanta sotung mandate roham, ai diboto Tuhan i do parsorionta. Jala rade do Ibana manopot dohot patoguhon rohanta. - Unang mabiar ho mandalani ngolum, ai dongan ni Debata do hita. - Paboa naung tubu Jesus di ngolum marsitutu maho pasangaphon Debata marhite nasa hata nang pambahenanmu. Jala songon hataridaan ni anak ni Debata hita gabe siboan dame ma hita di keluarga, masyarakat tarlumobi di huria. - Hobas jala hibas ma ho mangaradoti ulaon na pinasahat ni Tuhani tu Ho, ai angka halak na hobas do jumpangan las ni roha. Selamat Natal dari kami: Pdt. Nekson M Simanjuntak, MTh

Minggu, 22 Desember 2019

BERSORAK-SORAILAH: RAJAMU TELAH DATANG

BERSORAK-SORAILAH RAJAMU TELAH DATANG Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan bagi kita, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 23/12/2019 Zakharia 9:9 (TB) Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. Zechariah 9:9 (RWV) Rejoice greatly, O daughter of Zion; shout, O daughter of Jerusalem: behold, thy King cometh to thee: he is just, and having salvation; lowly, and riding upon a donkey, and upon a colt the foal of a donkey. Selamat Advent, mari songsong Tuhan dalam hidup ini dengan penuh semangat dan gembira. Nabi Zakaria menyebutkan bersorak-sorailah, berarti kegembiraan dan sukacita pada waktu kemenangan atau seseorang yang istimewa yang sudah lama dinanti-nantikan telah datang. Kita telah memasuki minggu advent IV, berarti segala persiapan dalam menunggu dan menantikan Mesias sudah rampung. Kini yang ditunggu-tunggu segera datang. Siapakah yang ditunggu-tunggu itu? Dalam renungan pagi ini ada hal yang sangat menarik dalam pemberitaan nabi Zakaria tentang Mesias yang kita tunggu memiliki keistimewaan, yaitu: Pertama, Lihatlah Rajamu datang! Raja yang kita songsong itu adalah memiliki sesuatu yang berbeda dengan penguasa dunia umumnya. Biasanya rakyat yang datang menyampaikan permohonan kepada raja yang duduk di singgasana Istana Kerajaan. Namun Mesias yang dinantikan ini adalah raja yang sangat merakyat, tidak menunggu orang datang keistananya namun Raja itu sendiri yang datang menjumpai, menyapa dan melihat apa yang penting bagi mereka. Jika kita mengenal kata blusukan, istilah ini dapat juga kita samakan sebagaimana di sebutkan oleh Zakaria. Raja ini bukan membebani rakyat dengan upeti yang harus dibanyarkan oleh rakyat, namun Mesias hadir mengambil beban dan membebaskan penderitaan umatNya. Kedua, lemah lembut! Umumnya orang akan berpikir bahwa raja adalah gagah, teguh dan kokoh. Raja sering digambarkan sebagai penguasa yang tidak mengenal ampun atas terbitnya titah. Sekali raja bertitah tak akan dapat ditarik kembali. Raja atau penguasa dunia digambarkan sebagai sosok yang memiliki kuasa. Namun raja yang kita tunggu dan nantikan ini adalah raja yang lemah lembut, penuh kasih, mengampuni dan pembawa damai. Ketiga, mengenderai keledai muda. Raja biasanya akan duduk menunggangi kuda sebagai lambang kebesaran kerajaan, kegagahan, kecepatan dan ketangkasan dalam peperangan. Kuda yang gagah akan selalu membawa kemenangan bagi raja. Namun raja yang kita nantikan ini adalah raja yang duduk diatas keledai. Keledai yang berjalan lambat, sehingga siapapun dapat menyapa dan menyalaminya. Raja yang kita nantikan ini bukanlah pembawa pasukan berkuda untuk berperang, tetapi dia menunggangi keledai, merakyat, penuh kedamaian dan ketentraman. Nubuatan Zakaria ini digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Dia hadir ke dunia ini untuk menyelamatkan umatNya. Dalam seluruh pelayanannya Yesus dengan penuh cinta kasih dan lemah lembut mengajar dan mengajak orang melakukan kehendak Allah. Ketika memasuki Jerusalem yang disebut palmarum: Yesus menaiki keledai dan seluruh umat itu berseru: Hosana... Hosana bagi Anak Daud! Sahabat yang baik hati! Menyambut Yesus di masa Advent ini janganlah seperti masa palmarum, berseru Hosana, Hosanna namun besoknya mereka berseru salibkan Dia, Salibkan Dia. Mari persiapkan diri menyongsong Tuhan dengan mempersiapkan diri menyongsong Yesus Kristus dengan penuh kesetiaan. Dia datang mau mengambil beban kita, Dia rendah hati, lemah lembut dan pendamai. Di minggu-minggu advent ini dalam semua kesibukan kita jangan lupa akan Tuhan. Tuhan segera datang dan tidak perlu membuat sambutan dengan meriah, tapi cukup dengan hati terbuka dan hati tulus. Menyambut Kristus dengan meneladani Tuhan Yesus yang lemah lembut dan menghadirkan damai sejahtera. Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simjnuntak

Sabtu, 21 Desember 2019

BANGKITLAH!!! KEMULIAAN TUHAN TERBIT ATASMU

Kotbah Minggu Advent IV, 22 Desember 2019 Nas: Yesaya 60:1-7 BANGKITLAH!!! KEMULIAAN TUHAN TERBIT ATASMU Selamat Advent IV! Sahabat yang baik hati, Jika seseorang pekerja memiliki suatu SOP dimana ada empat tahapan yang harus dilalui dalam melakukan pekerjaan. Setelah melakukan tahapan-tahapan itu akan melihat hasil dari pekerjaannya yang luar biasa. Maka demikianlah gambaran Advent IV ini dalam menyongsong Tuhan, Advent I, II Dan III telah dijalani dan kita memasuki Advent IV. Kiranya segala persiapan kita telah rampung menyambut Yesus sang Mesias Anak Allah yang memberikan Harapan, Kesetiaan dan Cinta Kasih, Sukacita dan Kebahagiaan serta Damai Sejahtera. Kotbah dalam Minggu IV merupakan seruan bangkit dari nabi Yesaya (trito). Suatu langkah yang dilakukan oleh nabi Yesaya untuk memotivasi dan menyemangati bangsa Israel setelah kembali ke Yerusalem. Seruan ini sangat penting karena setelah kembali ke Yerusalem nampaknya ada sesuatu yang membuat mereka tak bangkit-bangkit. Sebagaimana kita tahu, kembalinya bangsa Israel dari pembuangan Babel ke Yerusalem akan melaksanakan tugas-tugas besar, yaitu memulihkan Yerusalem: membangun kembali Bait Allah, pembangunan tembok Yerusalem dan penataan sumber daya manusia umat Allah sebagai umat pilihan Tuhan. Kejayaan akan dicapai dengan bangkit dan bergerak. Bagi Nabi Yesaya, salah satu hambatan besar dalam melakukan pemulihan bangsa umat Allah adalah "mentalitas pembuangan". Apa itu mentalitas pembuangan, sebagaimana diketahui selama 70 tahun Yehuda terbuang ke Babelonia, mereka tertindas, menderita dan terasing. Mungkin juga selama dalam pembuangan tentu merupakan jangka waktu yang lama membentuk kepribadian mereka yang tertindas, tiada prakarsa dan ide. Rasa hampa, miskin prakarsa dan tiada ada harapan. Inilah kotbah yang sangat menarik bagi kita saat ini merayakan Advent keempat, bangkit dan bergegas. Tiada guna mengeluh atau apatis karena terang Tuhan terbit atas umatNya. *1. Bangkitlah dan menjadi teranglah!* Jauhkan pesimis tetapi jadilah optimis dan miliki harapan! Sikap hidup yang optimis pasti lebih menghasilkan kehidupan yang lebih produktif. Dalam sikap optimis orang berpikir akan peluang-peluang dan ruang-ruang kesempatan yang hendak ditempuh menuju keberhasilan. Sikap optimis ibarat energi yang menggerakkan potensi seseorang untuk bekerja keras untuk menggapai harapan mereka. Sebaliknya sikap pesimis akan selalu membuat alibi dan kendala-kendala yang menghadang sehingga tak berbuat apa-apa. Sikap pesimis membuat tertidur lalai dan teguh mengeluhkan kelemahan-kelemahannya. Demikianlah Yesaya memotivasi umat Allah menggapai harapan mereka, bangkitlah dan menjadi terang. Kebangkitan ini sangat beralasan, bukan karena kekuatan dan potensi mereka sendiri tetapi karena terang Tuhan telah terbit atas umatNya. Kota yang lama mereka tinggalkan dan tinggal puing akan kembali pulih seperti sedia kala. Siapakah mereka, bukankah Mesir lebih hebat, Siria lebih agung atau negara-negara lain lebih kuat? Allah sendiri memakai umatNya sendiri menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Yesaya 60:2 (TB) Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Nas ini mengingatkan pemilihan dan penetapan Tuhan atas unatNya Israel. Jadi keraguan atas keistimewaan umat Allah harus diyakinkan kembali. Allah tidak memilih Israel karena mereka besar, tetapi karena memang Tuhan telah memilih dan menetapkan melalui perjanjian dengan Abraham. Ada rencana Tuhan yang besar melalui umat pilihanNya. *2. Siapakah teman mereka mengerjakan pemulihan ini?* Keluhan kami ini adalah komunitas kecil, lemah dan tak memiliki kemampuan melakukan Missi besar? Disini Nabi Yesaya meyakinkan umat Allah. Tuhan bekerja bahkan telah mendahului umatnya tentang apa yang hendak dikerjakan. Jika kita baca ayat berikutnya Tuhan akan memgumpulkan seluruh umatnya dari segala penjuru mata angin. Yesaya 60:3-4 (TB) Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Bukan hanya itu bahkan Tuhan telah memerintahkan bangsa-bangsa untuk datang ke Sion. Jadi tidak ada gunanya pesimis dan meratapi keadaan tetapi segeralah bangkit, menggerakkan semangat seluruh umat Allah membangun dan menata kembali Sion. Kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Ini suatu kalimat yang sangat memotivasi mereka bahwa mereka bukanlah budak yang hina di pembuangan atau mental budak, tetapi Anak-anak Allah, mental pribadi umat pilihan Allah dan kemuliaan Tuhan bersinar di wajah-wajah mereka yang telah memperoleh kasih karunia. Kemuliaan Tuhan terbit atas pribadi-pribadi yang bersahaja yang menghasilkan budi baik dan produktifitas hidupnya yang menginspirasi dan menyinari kehidupan di sekitarnya. *3. Berkat Tuhan telah tersedia.* Seruan bangkit dan menjadi terang dari nabi Yesaya sangat beralasan. Tuhan telah mempersiapkan kelimpahan dan kekayaan bangsa asing untuk mereka. Bukan hanya itu, unta dan unta muda akan datang dari berbagai penjuru dunia mengangkut emas dan perak dan penuh ternak-ternak tambun gambaran tentang kemakmuran dan kesejahteraan. Pokoknya bangsa itu akan heran dan tercengang tentang apa yang dipersiapkan Tuhan bagi umatNya. Selengkapnya baiklah kita baca kembali Yesaya 60:5-7 (TB) "Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku. Dalam catatan Kitab Ezra dan Nehemi memang diberitakan bahwa Pembangunan Bait Allah didukung oleh Raja Koresh. Ezra seorang imam yang setia membangun spiritualitas bangsa Israel dan Nehemia adalah seorah tehnokrat, seorang juru minum di istana raja Persia yang kemudian diangkat menjadi bupati yang memimpin Yerusalem. Ini suatu hal yang menakjubkan, Koresh raja Persia yang dianggap tidak mengenal Allah namun memerintahkan membangun kembali Bait Allah danntembok Yerusalem bahkan membekali uang Allah kembali ke Yerusalem. Ezra 1:2, 4 (TB) "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Dan setiap orang yang tertinggal, di mana pun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem." Selain itu Nehemia sang Juru minum di istana raja Artasasta diberi tugas untuk membangun kembali Yerusalem bahkan dengan kuasa raja dapat menghimpun bantuan dari bupati-bupati di seluruh Kerajaan Persia membangun kembali Bait Allah dan tembok Yerusalem. Baca Nehemia 2:8 (TB) Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku. Dari apa yang kita baca dari ayat 4-7 ini, Tuhan telah mempersiapkan apa yang penting bagi umatNya untuk membangun Bait Allah, Membangun kembali tembok Yerusalem. Tuhan sendiri bekerja dan telah mendahului apa yang dipikirkan oleh umatNya. Apa yang kita temukan disini adalah Tuhan telah mempersiapkan segala sesuatu apa yang dibutuhkan umatNya melakukan amanat Tuhan.. Tuhan menyediakan, Tuhan membekali dan memberikan kelimpahan atas apa yang dibutuhkan. Bahkan apa yang hendak dipersembahkan umatnya telah dipersiapkan Tuhan bagi umatNya. Sahabat yang baik hati! Bangkitlah dan menjadi teranglah suatu ajakan untuk bergegas membenahi diri. Tak ada gunanya memgeluh dan meratapi keadaan. Benar apa yang dikatakan oleh motivator: 'menyalakan lilin kecil jauh lebih berguna dari pada mengutuki kegelapan.' Maka demikianlah kita memahami Kotbah Minggu ini. Dalam segala keadaan yang kita keluhkan, dalam segala situasi yang tidak kita, tidak maju-maju - move on. Mari mulai dari diri masing-masing untuk bangkit dan beri teladan. Selamat selamat Advent IV dan selamat mempersiapkan diri menyambut Yesus Kristus yang telah datang ke dunia ini memberikan keselamatan umat manusia. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 20 Desember 2019

KASIH YANG BESAR

KASIH YANG BESAR Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu, 21/12/2019 Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. John 3:16 (RWV) For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whoever believeth in him should not perish, but have everlasting life. Salah satu nas emas dalam Alkitab adalah Yohanes 3:16. nas ini merupakan inti Injil atau juga dapat disebut Injil dan Injil menjelaskan kasih Allah yang besar menyelamatkan dunia ini. Istilah Injil dari Injil muncul karena Injil berisi kabar baik, kabar baik dari injil itu kita temukan dalam Yohanes 3:16 yaitu kasih Allah yang besar. Grereja-gereja dalam.merayakan natal mengambil nats Yohanes 3:16 imenjadi liturgi beragam bahasa. Jika anda pemilik Alkitab 'Gideon International Version" Salam bahagian depan Yohanes 3:16 juga dikutip dalam berbagai ragam bahasa di dunia ini suatu pesan agar dunia ini dipenuhi dengan berita keselamatan di dalam Yesus Kristus yang telah menyelamatkan dunia. Bagaimana kasih Allah yang besar itu terjadi atas hidup manusia? Injil Yohanes memberikan gambaran dunia ini dipenuhi dengan kegelapan, dunia yang akan dihukum dan akan binasa oleh kuasa dosa dan maut. Dunia yang dikuasai kegelapan tidak dapat menyelamatkan diri atau menghindar dari hukuman Allah. Dunia akan menuju kebinasaannya namun Tuhan tidak membiarkan dunia ini binasa oleh kuasa dosa dan kegelapan. Tuhan tidak menyuruh lagi suruhannya atau orang lain yang membawa umatNya. Namun Tuhan sendiri mengutus anakNya yang tunggal ke dunia ini sebagai tebusan atas dosa dan maut. Itulah jalan salib jalan yang ditempuh oleh Yesus Kristus menebus manusia dari kegelapan dan maut. Salib adalah jembatan dari dunia yang fana kepada dunia yang dipenuhi anugeràh keselamatan yaitu hidup yang kekal. Manusia oleh karena dalamnya kuasa dosa dan maut tidak dapat menyelamatakan diri dari kebinasaan. Hanya Kristus jalan yang disediakan Allah untuk menyelamatkan diri dari hukuman dan binasa. Barang siapa percaya kepadaNya akan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16-17 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Inilah kasih Allah; Allah tak membiarkan dunia ini binasa oleh cengkeraman maut dan kegelapan. Allah menebus kita melalui pengorbanan yang begitu mahal yaitu via dolo rosa. Jalan salib, jalan yang ditempuh Yesus Kristus Anak Allah untuk menebus kita dari kebinasaan Allah menetapkan kita untuk memperoleh keselamatan bukan untuk dihukum, diselamatkan bukan untuk dibinasakan. Inilah kasih Allah; Allah lebih dahulu mengasihi kita. Oleh kasih Allah kita hendaknya hidup di dalam kasih; berbuahkan kebaikan dan menolong sesama. Sahabat yang baik hati! Kiranya hidup kita semakin dipenuhi kasih karena kita hidup oleh karena kasih Allah. Tuhan memberkati. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 19 Desember 2019

TERANG TUHAN TERBIT ATASMU

TERANG TUHAN TERBIT ATASMU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 20/12/2019 Yesaya 60:2 (TB) Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Isaiah 60:2 (RWV) For, behold, the darkness shall cover the earth, and gross darkness the people: but the LORD shall arise upon thee, and his glory shall be seen upon thee. Mungkin anda sudah pernah dengan cerita ayam mengeram telor elang. Konon seorang petani menemukan sarang burung elang, dilihatnya telor masih hangat. Sang petanipun membawa dan menempatkan telor di kandang ayam yang sedang mengeram. Setelah waktunya menetas maka muncullah anak-anak ayam demikian juga dengan bayi elang diasuh induknya dalam naungan sayap yang hangat. Ayam dan elang sama-sama bertumbuh diasuh dan diasih sang induk, dibawa mengais dannmencari cacing dan apa saja yang dapat dimakan. Perilaku sebagaimana perilaku ayam demikian pula elang. Demikianlah hari-hari elang berperilaku ayam sampai tua. Suatu ketika di usia senja, elang melihat burung elang terbang diatas meliuk-liuk dengan gagahnya. Sang elang asuhan ayam pun berkata: seandainya aku elang bisa terbang? 😊😊 Saya tidak tahu cerita itu sumbernya dari mana, namun telah banyak dituliskan dalam berbagai yang menginspirasi agar orang mengasah kemampuannya potensi diri ada pada diri kita tentang apa yang kita ingin gapai. Demikianlah nabi Yesaya (tepatnya trito Yesaya), Tuhan telah membawa bangsa Israel dari pembuangan Babel ke Yerusalem namun mereka belum bangkit menunjukkan jati dirinya sebagai umat Allah. Mental pembuangan selama 70 tahun. Dapat kita bayangkan dua hingga tiga generasi mereka di Pembuangan Babel, mental pembuangan sangat membentuk pribadi mereka yang diperhamba dan ditindas. Mungkin tak ada inisiatif atau prakarsa, semuanya tinggal diam danndiperintah. jika selama dipembuangan mereka takut berprakarsa karena takut ditindak, mental seperti itu terbagawa-bawa. Pembuangan telah begitu membebani, bukan hanya trauma tetapi telah menjadi bahagian dari kebiasaan (habitus) Dan terbentuknya mentalitas Pembuangan. Sekalipun sudah kembali ke Yerusalem sebagai umat yang dipulihkan Tuhan namun masih dikungkung oleh mentalitas pembuangan yang turun temurun. Perjalanan bangsa Israel selama 40 tahun di Sinai adalah bahagian dari pembentukan Tuhan atas umat Israel agar melepaskan diri dari mentalitas perbudakan Mesir. Sesungguhnya Tuhan dapat membawa Israel dalam hitungan hari ke Kanaan, namun mentalitas pembuangan itu harus dibentuk dan dibina selama 40 tahun di Padang gurun. Mereka merasakan lapar, tak minum, berjuang atas panas terik, menghadapi bisa ular, menghadapi bangsa sekitar dll. Semua itu dijalani agar terbentuk perubahan dan terkikis mentalitas pembuangan. Seruan Bangkitlah, jadi teranglah! (60:1) suatu perintah Tuhan yang disampaikan kepada umat Allah yang telah kembali ke Yerusalem agar mereka bangkit, tak usah takut, tak usah ragu, Tuhan sendiri telah memulihkan. Bekal untuk bangkit itu sangat berdasar karena terang Tuhan terbit atas mereka. Itu berarti Tuhan sendiri yang menyinari apa yang harus mereka kerjakan dan apa yang harus mereka lakukan. Jangan pula merasa hina, seolah merasa mereka hanya umat bekas buangan Babelonia! Jangan berpikir demikian tetapi mereka adalah umat Allah yang mulia dan agung karena kemuliaan Tuhan bersinar atas bangsaNya yang kembali ke Yerusalem. Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan oleh Yesaya kepada bangsa Israel sangat relevan bagi kita saat ini. Hal yang paling sulit dikikis adalah mentalitas entar dulu, atau setiap ada gagasan dan ide perubahan, selalu muncul hambatan: "takutnya begini" atau "takutnya begitu". Takut sana takut sini akhirnya tak mengerjakan apa-apa. Bangkitlah dan bersinarlah. Mulailah berprakarsa jangan hanya berprasangka. Terang Tuhan bersinar, memberikan titik terang tentang hal yang akannkita gapai. Jangan takut, kemuliaan Tuhan ada bersama kita karena kita diciptakan segambar dengan rupa Allah. Tuhan Yesus meneguhkan kita semua. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 18 Desember 2019

MELEKAT PADA KEBENARAN

MELEKAT PADA KEBENARAN Selamat Pagi, sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 19/12/2019 Yesaya 11:5 (TB) Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran da19/12/2019n kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Isaiah 11:5 (ASV) And righteousness shall be the girdle of his waist, and faithfulness the girdle of his loins. Yesaya merupakan salah satu nabi yang terus berjuang meyakinkan bangsa Israel untuk tetap setia kepada Tuhan. Memang wajar bila mereka kecewa terhadap pemimpin-pemimpin mereka yang tidak melaksanakanntugasnya dengan baik, apalagi raja-raja terakhir di Yehuda seperti Raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda. (Yes 1:1)kebijakan mereka tidak menunjukkan perbaikan bangsa Israel malah terpuruk dalam segala keadaan. Hal yang mengkuatirkan saudara mereka Israel Utara telah dihancurkan oleh Assyur, mungkin Yehuda akan segera menyusul. Yehuda diambang kehancuran, karena krisis berkepanjangan. Kebijakan-kebijakan raja tidak seperti yang diharapkan, pajak semakin membebani rakyat, keadilan semakin jauh dan kegaduhan dan tanda-tanda perang dan perseteruan segera tiba. Dalam situasi demikianlah Yesaya hadir menubuatkan kehadiran Mesias yang akan memimpin dan memerintah Yehuda. Pemimpi yang dipenuhi Roh Allah, Roh Hikmat, Roh Keperkasaan dan Roh Kebenaran akan menjadi pijakannya memerintah. Pemerintaha Mesias memerintah dengan keadilan dan kebenaran dan penuh kedamaian. Jika Yehuda kecewa terhadap pemimpin mereka yang tidak bijak, jauh dari keadilan dan kebenaran dan tidak mendatangkan damai sejahtera. Maka akan lahir dari tunas Daud, Mesias yang memerintah dengan Yesaya 11:1-5 (TB) Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. Uraian ayat 1-5 diatas menjadi karakter pemimpin yang mesianis. Khusus dalam nas ini disebutkan: kebenaran, kesetiaan tidak akan pernah menyimpang dari padanya. Pemerintahan Mesias akan memerintah dengan adil dan kebenaran. Melekatnya kebenaran dan keadilan dalam pemerintahan Mesianis diibaratkan seperti seseorang memakai ikat oinggang. Tentu ikat pinggang akan melekat pada orang yang memakainya. Seorang yang bepergian dengan jubah pastidak akan melupakan ikat pinggang. Maka demikianlah kesetiaan dan kebenaran melekat dalam mesias yang akan memerintah Yehuda. Sahabat yang baik hati! Jika hidup kita kecewa, keadilan dannkebenaran seolah jauh, jangan berputus asa. Tetaplah setia dan nantikan Tuhan, Dia tidak lalai, Tuhan akan segera datang memberikan keadilan dan kebenaran dalam hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 17 Desember 2019

RAHMATNYA TURUN TEMURUN

RAHMATNYA TURUN TEMURUN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 18/12/2019 Lukas 1:50 (TB) Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Luke 1:50 (ASV) And his mercy is unto generations and generations On them that fear him. Nyanyian Maria atau disebut "magnificat" suatu nyanyian pujianatas keagungan Tuhan sama seperti Mazmur dalam Perjanjian Lama memuji dan mengagungkan Tuhan. Nyanyian ini sebagai ungkapan syukur dan puji-pujian karena Tuhan telah memperhatikan umatNya. Tuhan yang agung telah datang untuk menyelamatkan umatNya Israel. Magnificat adalah respon Maria setelah menerima berita sukacita dari Malaikat. Lukas 1:30-32 (TB) Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, Sekalipun bagi Maria ini sulit karena dia masi perawan dan hubungannya masih sebatas tunangan dengan Yusuf. Tapi dengan peneguhan malaikat Maria sanggup mengatakan: Aku adalah hamba Tuhan, jadilah seperti yang engkau katakan. Kelahiran Yesus adalah pemenuhan janji keselamatan sebagaimana telah dinubuatkan oleh nabi-nabi. Kedatangan Mesias itu penyelamatan bangsa Israel dan penghukuman. Hukuman akan tiba bagi orang-orang yang tidak setia kepada Tuhan dan keselamatan bagi orang yang menanti dan berpengharapan kepada Tuhan. Sebagaimana diketahui oleh bangsa Israel ketika menerima hukum Taurat di Sinai. Keluaran 20:5b-6 (TB) "sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku." Allah itu cemburu hukuman akan menimpa orang-orang yang tidak setia kepada Tuhan hingga keturunan ketiga sampai keempat. Apakah Tuhanakan terus mengukum orang berdosa dari generasi ke generasi? Kehadiran Yesus membuktikan Tuhannitu penuh dengan kasih karunia. Tidak dibalaskannya setimpal dengan kesalahan kita, tetapi Tuhan mengasihi dan menyelamatkan umatNya Injil menggenapi janji Tuhan dengan kehadiran Yesus Kristus Allah tidak menghukum, tetapi memberikan rahmat dan kasih karunia turun-temurun. Kasihnya tetap sebagaimana sejak awal demikianlah pada pertengahan hingga akhir perjalanan bangsa Israel. Maria memuji dan memuliakan Tuhan, karena RahmatNya turun temurun bagi orang-orang yang setia menantikan dan berharap padaNya. Rahmat Tuhan melebihi dari aliran sungai, jika aliran sungai dapat kering dan berhenti namun kasih Tuhan tiada henti bagi umatNya. Sahabat yang baik hati! Rahmat Tuhan telah datang di dalam diri Yesus Kristus, mari sambut dan terima dia di dalam hati kita. RahmatNya belimpah bukan hanya untuk kita tetapi untuk keturunan dan anak-cucu kita turun temurun. Selagi dunia ada, RahmatNya tetap ada. Marilah ikut bersama-sama Maria memuji dan memuliakan Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 16 Desember 2019

MULUTKU MENCERITAKAN KEADILANMU

MULUTKU MENCERITAKAN KEADILANMU Mazmur 71:15 (TB) mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Psalms 71:15 (ASV) My mouth shall tell of thy righteousness, [And] of thy salvation all the day; For I know not the numbers [thereof]. Salah satu penyakit psikologis orang tua yang sudah memasuki masa pensiun adalah "post power syndrome". Suatu kekuatiran tentang hidupnya, merasa tidak berharga dan tidak dihormati orang lain. Termasuk didalamnya kegelisaan akan bagaimana menjalani masa tua? Benar atau tidaknya gejala "post power syndrome" pada seseorang sesungguhnya terletak pada yang bersangkutan. Ada orang yang susah juga pada saat aktif dalam pekerjaan karena kekuatiran berlebihan, namun ada orang yang enjoy dan bahagia memasuki purna bhakti. Kita bersysukur Alkitab menjadi sumber inspirasi bagi kita dalam menjalanihidip ini. Mazmur 71 ini adalah salah satu contoh bagaimana bagaimana merenung dan memaknai hari tua. LAI membuat judul Mazmur 71 adalah "Doa meminta perlindungan di Masa Tua". Jika kita baca keseluruhan isinya ada gejolak batin, ada kekuatiran terhadap musuh dan berbagai hal yang mengganjal dihati. Semakin bertambah umur pasti semkain banyak juga pergumulan, beban dan tanggung jawab. Apalagi sudah sampai di hari tua, namun semua itu dilampauhi dengan mengubah cara berpikir. Bagaimana menjalani hari tua? Jika kita baca Mazmur 71:14-15 (TB) Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu; mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Dari renungan hari ini setidaknya da tiga hal pelajaran berharga agar tetap bahagia menjalani hari tua: Hal pertama menekankan penyerahan hidup, bertambah umur mesti semakin bertambah penyerahan diri. Penyerahan diri adalah kualitas hidup seseorang yang memberikan harapannya sepenuhnya kepada Tuhan. Dalam segala keadaan bersandar dan berpengharapan kepada Tuhan. Hal kedua bertambah hari bertambah syukur dan puji-pujian. Mazmur ini tidak menyesali hari-hari yang telah dijalaninya, tetapi merasakan bertamba hari bertambah rasa syukur. Bertambah waktu yang diberikan Tuhan bertambah pula puji-pujian yang disampaikan kepada Tuhan. Seolah ada prinsip, hari ini adalah pemberian dan berkat maka hari ini harus diisi dengan puji-pujian. Kurangi mengeluh, kesal dan tindakan-tindakan yang menyebalkan tetapi isilah hari-hari yang Tuhan beri dengan syukur dan puji-pujian Hal ketiga adalah menceritakan keadilan dan keselamatan yang Tuhan berikan. Pemazmur berkomitmen sepanjang hari dalam hidupnya akan menceritakan perbuatan dan kebesaran Tuhan. Apa yang diterima dalam hidupnya sampai di hari tua semuanya adalah kasih karunia Tuhan. Apa yang diterima dan dialaminya akan disaksikan bagi orang lain, menjadi contoh, menjadi teladan bahkan nasehat yang berharga bagi siaoa saja yang hendak mendengarkan cerita dan pengalamannya. Pertolongan Tuhan dalam hidupnya sungguh tak terbilang, "aku tidak dapat menghitungnya". Kalimat inilah yang menginspirasi lagu KJ: 439 BILA TOPAN KERAS MELANDA HIDUPMU 1 Bila topan k'ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya. Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau 'kan kagum oleh kasihNya. Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya. 2 Adakah beban membuat kau penat, salib yang kaupikul menekan berat? Hitunglah berkatNya, pasti kau lega dan bernyanyi t'rus penuh bahagia! Pemazmur menyadari, hidup yang berpasrah dan berpengharapan hanya kepada Tuhan bukanlah hidup tanpa masalah dan pergumulan. Ada saja beban hidup yang harus kita tangggung dan gumuli, namun kita oercaya Tuhan akan menolong dan menyelamatkan. Pengalaman-pengalaman seperti itu akan dituturkan baginorang lain sehingga dapat meneguhkan orang lain. Sahabat yang baik hati! Bertambah hari dalam hidup kita, harus bertambah pula puji-pujian dan semakin bertambah juga kesaksian-kesaksian kita. Pemazmur tidak berdiam diri menikmati perbuatan Tuhan dalam hidupnya, tetapi dia mau berbagi dan menceritakannya kepada orang lain agar semua orang tahu Tuhan itu baik dan Tuhan itu adalah keselamatan kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 15 Desember 2019

TERANG YANG BENAR BERCAHAYA

TERANG YANG BENAR BERCAHAYA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 16/12/2019 1 Yohanes 2:8b (TB) sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. 1 John 2:8b (RWV) because the darkness is past, and the true light now shineth. Dikotomi gelap dan terang adalah ciri khas teologi Injil dan Surat-surat Yohanes. Dunia yang gelap menjelaskan realitas dunia ini yang dipenuhi dan dikuasai oleh kegelapan. Gelap bukannbersrti ketiadaan penerangan tetapi realitas manusia yang tidak mengenal Allah. Manusia terbelenggu dengan kuasa dosa. Tuhan tak membiarkan manusia tetap tinggal dalam kuasa gelap. Allah di dalam diri Yesus Kristus hadir di dunia ini dan menjadi terang. Dunia yang gelap bukan saja bermakna tiada cahaya, seperti dalam gelap malam, tetapi gelap dalam pengertian teologis yang mendalam, dunia yang penuh kejahatan, dunia yang tidak mengenal Allah. Kuasa gelap yang meliputi dunia ini. Allah tidak membiarkan dunia ciptaan dan miliknya dikuasai oleh kuasa kegelapan. Dengan kehadiran Tuhan Yesua, Allah mengusai dunia ini dengan kuasa terang. Sebagaimana kesaksian Yohanes Pembaptis: Yohanes 1:9 (TB) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Menerima Yesus Kristus, berarti kita memasuki suatu realitas yang baru yaitu hidup dalam terang. Kegelapan tidak akan pernah bertahan terhadap terang, dimana terang bersinar pada saat yang sama kegelapan telah berakhir. Terjemahan bahasa Ingris disebut "past', berarti telah berlalu, masa lalu. Masa lalu sesungguhnya tidak akan berulang lagi ke zaman kini. Terjemahan American Standard disebut dengan "darknes is passing way". Kata passing way berarti berakhir, bisa juga disebut mati dan sudah tidak ada lagi. Jadi menerima Yesus sang terang berarti kita memasuki realitas baru dalam terang dimana kegelapan telah tiada. Penegasan Yohanes ini sangat penting, menerima Yesus, gelap sudah berakhir. Makna kedua menerima Yesus Kristus sang terang dunia berarti bersediang menjadi terang. Penerima terang itu bukan hanya penerima passip, tetapi setiap orang dipanggil dan diutus menjadi terang di dunia ini. Itulah sebabnya Yesus berkata: Matius 5:14-16 (TB) Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Sahabat yang baik hati! Dengan demikian setiap orang yang menerima Yesus sebagai terang mengakhiri segala perbuatan gelap dan bersedia menjadi menjadi terang bagi sesama. Jadilah dian atau suluh yang menerangi setiap lorong-lorong gelap kehidupan disekitar anda. Menerima Yesus sebagai ternag dunia menerima suatu Missi yakni hidup yang berdampak dan berpengaruh kepada orang lain. Kehadiran anak-anak terang mengubah suasana dan lingkungan anda ke arah yang lebih baik seturut dengan kehendak Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 14 Desember 2019

KEDATANGAN YESUS KRISTUS DAN KESUDAHAN DUNIA

Kotbang Minggu Advent III Minggu, 15 Desember 2019 Nas: Matius 24:3-8 KEDATANGAN YESUS KRISTUS DAN KESUDAHAN DUNIA Selamat Hari Minggu dan selamat Advent III bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, kini sudah memasuki Minggu Advent III, Minggu yang menekankan agar setiap umat Kristen berjaga-jaga dan waspada menyambut Yesus Kristus yang segera datang dalam kemuliaan. Berjaga-jaga agar jangan sampai pada kedatangan Kristus, orang percaya tidak siap sedia. Waspada karena dunia ini dengan segala pesonanya akan berakhir. Kedatangan Yesus Kristus dalam kemuliaan sering juga dihubungkan dengan akhir jaman. Segala unsur-unsur di dalam dunia ini akan akan berlalu. Benar seperti yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam Markus 13:31 (TB) Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Dengan demikian orang percaya harus tetap setia kepada Tuhan. Matius 16:26 (TB) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Jika dunia ini akan berlalu, bagaimanakah seharusnya sikap orang Kristen mensiasati akhir jaman? Kotbah di Minggu Advent III tertulis pada Markus 24:3-8 mengingatkan dan menyerukan berjaga-jagalah dan wasapadalah, akhir jaman akan datang. Tidak ada isyarat kapan hari Tuhan itu akan datang, namun Yesus mengingatkan akan ada tanda-tanda jaman. Yesus memberikan nasihat dan petunjuk agar waspada dan berjaga-jaga serta celik melihat tanda-tanda zaman. 1. Kedatangan Kristus dan Akhir Zaman. Sains juga berpendapat bahwa dunia ini akan berakhir. Stephen Hawking seorang ilmuan yang tersohor l di dunia sains. Setahun sebelum meninggal 2017 dia mengingatkan bahwa kelestarian manusia bergantung pada pencarian rumah baru di luar Bumi. Ia meyakini, pencarian planet baru untuk dihuni harus dimulai dari sekarang. Hal tersebut disampaikan pada konferensi pers festival seni dan sains Starmus di London. Dia berkata: “Saya sangat percaya kita harus mulai mencari planet alternatif yang mungkin dihuni,” Hawking memperingatkan kalau planet ini bisa saja hancur dan manusia hanya punya waktu 583 tahun lagi untuk mencari tempat tinggal yang baru sebelum akhirnya berubah bumi jadi bola panas dan memanggang isinya. Hawking mencatat bahwa populasi dunia meningkat dua kali lipat setiap 40 tahun. "Pada tahun 2600, populasi bumi akan meningkat pesat dan konsumsi listrik yang berlebihan juga akan membuat planet ini jadi sangat panas. Dan ini nggak bisa dipertahankan," Apa yang disampaikan oleh Stephen Hawking ini mewakili para ilmuan bahwa dilihat dari sudut sains bumi yang kita diami ini akan hancur dan berakhir. Tidak ada tempat yang tetap pada akhirnya akan berlalu. Pendapat sains demikian sama dengan didasari pada pandangan Alkitab tentang akhir jaman. Dunia ini akan berlalu, segala unsur-usur yang ada akan berakhir. Memang Alkitab tidak menjelaskan kapan akhir zaman itu. Alkitab menghubungkan akhir jaman dengan kedatangan Kristus. Alkitab tidak pernah memberikan jawaban akan kapan hari Tuhan itu akan datang. Alkita hanya menegaskan kepastian akan datang dan tugas orang percaya berjaga-jaga dan waspada. Yesus menyampaikan dalam Matius 24:36 (TB) "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." Tugas orang percaya bukanlah menaksir-naksir kapan Tuhan datang, melainkan mempersiapkan diri tetap setia sampai kedatangan Tuhan. Jangan bosan, jangan kali danntertidur, tetaplah setia dan berpengharapan, Tuhan itu pasti datang. Dalam faktanya banyak aliran dalam gereja yang terus penasaran akan kapan hari Tuhan, sehingga muncul bidaat-bidaat menyesatkan. Memastikan tanggal hari kiamat dan sangat mirisnya diikuti dengan bunuh diri massal. Itu suatu tindakan yang menyesatkan. Umat Kristen harus waspada terhadap segala ajaran yang membawa nama Tuhan dan mengaku Mesias. 2. Celik Melihat Tanda-Tanda Jaman Bagaimana kita mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Kristus dan Akhir jaman? Diskusi yang sangat menarik akhir-akhir ini adalah pemanasan global, suhu bumi terus naik, dampaknya sangat banyak melelehnya es di kutub Utara dan Selatan, naiknya permukaan air dapat menenggelamkan sebahagian permukaan bumi. Semakin panas udara semakin kencang juga angin bertiup, cuaca tak menentu karena perubahan iklim yang unpredictable. Tentu kita setuju anjuran para ahli bumi dan etikus dunia. Bagaimana mengurangi dan memperlambat pemanasan global: sikap hidup yang ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik dan mendorong kehidupan yang merawat bumi. Semua itu dilakukan bukan mau mengabadikan bumi kini sama sekali tidak. Kita sadar bahwa bumi akan belalu namun janganlah berlalunya dipercepat karena ulah manusia yang tidak bertanggungjawab merawat bumi. Dalam kotbah ini menyapa umat Kristen menyongsong kedatangan Kristus dan akhir jaman harus tetap kukuh dalam prinsip iman. Beriman berarti juga bertanggungjawab atas pemberian Tuhan pada manusia. a. munculnya mesias-mesias palsu Yesus mengingatkan akan datang pengajar-pengajar palsu yang mengatasnamakan namaNya. Selain itu akan ada mesias-mesias palsu. Matius 24:5 (TB) Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Dikalangan Yahudi pernah seorang bernama Teudas mengaku memiliki orang Istimewa (aesias) yang membebaskan Israel. Namun Teudas bersama pengikutnya tercerai berai. Demikian dengan Yudas orang Galilea memimpin pemberontakan membebaskan Israel namun tercerai berai (Lihat Kis 5:36-37). Dikalangan gereja telah banyak juga bidaat-bidat yang tersesat karena menaksir-naksir hari Tuhan. Fenomena munculnya "mesias-mesias" palsu seperti itu menjadi peringatan bagi ornag percaya. Tetaplah berpegang pada Firman, berjaga-jaga dan waspada. Jangan pernah terpengaruh oleh pesona berbagai rupa-rupa ajaran baru yang menyesatkan dan menyimpang dari ajaran Alkitab. Hal kapan datang Tuhan adalah urusan Tuhan. Urusan orang percaya adalah mempersiapkan diri menyongsong Tuhan. Bahaya terbesar keagamaan bukanlah dari luar agama tetapi sekte keagamaan yang lahri dari agama itu sendiri melalui ajaran-ajaran yang menyesatkan. Hal ini juga diingatkan oleh rasul-rasul. 2 Petrus 2:1 (TB) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. b. penderitaan umat manusia: kelaparan dan perang Pesan kedua dari Tuhan Yesus adalah bahwa sebelum akhir jaman akan ada penderitaan oleh perang dan kemelaratan umat manusia karena kelaparan. Matius 24:7 (TB) Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Apa yang disampaikan oleh Yesus disi berbagai kemungkinan yang akan terjadinpada dunia. Perang antar bangsa, menunjukkan kuasa atau mungkin kelak akan terjadi perseteruan bangsa untuk mengejar sumber-sumber energi. Perihal kelaparan benar teori akan peningkatan jumlah penduduk bumi dan sumber ketersediaan pangan yang terbatas. Jika oleh tehnologi sekarang ada berbagai tehnologi baru di bidang pangan dan tak mungkin kehilangan sumber bahan pokok? Tanah memiliki keterbatasan memproduksi apa yang dibutuhkan manusia. Sedangkan gempa adalah fenomena alam yang sangat mungkin saja terjadi mendatangkan kesengsaraan umat manusia. Munculnya film Armagedon menjadi contoh bahwa fenomena alam bisa menjadi suatu kemungkinan berakhirnya alam ini. Menyongsong Tuhan akan ada perang, kelaparan dan fenomena alam-gempa. Ini bukan bersrit menunggu, Yesus hendak mengamanatkan manusia agar amengantisipasi perang, kelaparan dan gempa bumi (fenomena alam). Berapa lama lagi bumi ini tempat kita berdiam tetaplah percaya pada Tuhan dan setia walapun bumi ini berlalu. c. banyaknya yang murtad. Peringatan yang ketiga bahagian ini adalah Tuhan Yesus menyoroti akan penyiksaan dan kesetiaan. Atas pahitnya penderitaan yangbakan dialami oleh orang percaya maka tidak sedikit jumlah yang murtad karena tidak bertahan menghadapinya. Munculnya kitab Wahyu adalah suatu peneguhan dari rasul Yohanes untuk mneguhkan jemaat setiap kepada Tuhan. Setiap dalam iman sekalipun harus mengalami penderitaan aka menerima mahkota kemuliaan. Wahyu 2:26 (TB) Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; Tidak setia sampai ke akhir jaman akan memperoleh hukuman yang kekal. 3. Berjaga-jaga dan Setia Yesus Kristus akan datang dalam kemuliaanNya. Kedatangannya berhubungan dengan akhir zaman. Dunia ini akan berlalu beserta segala isiNya. Tetapi orang percaya akan bersama-sama dengan Kristus menerima mahkota kehidupan. Bagaimana pun dunia ini dengan segala pesonanya mempengaruhi kita meninggalkan Kristus, tetaplah percaya dan setia menantikan Kristus Sehebat apapun ajaran yang datang mempesona, mengaku diri mesias dan melakukan mujizat dan tanda keajaiban namun jika bertolak belakang dengan ajaran Kristus, jangan percaya. Karena Kristus telah mengingatkan kita bahwa akan muncul mesias-mesias palsu, nabi-nabi palsu dan pengajar-pengajar palsu yang menyesatkan. Apapun yang terjadi dalam hidup kita itu, ditimpa kemalangan, kelaparan, penderitaan dan berbagai kesusahan yang sulit kita terima jangan berputus asa, tetaplah setia dan menantikan Tuhan yang segera datang menyongsong kita Sahabatku, di Minggu Advent yang ketiga ini tetaplah setia kepada Tuhan dan tinggal dalam ajaran para rasul. Mari songsong Tuhan. Maranatha datanglah ya Tuhan. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 12 Desember 2019

YESUS DATANG UNTUK MEMBERI HIDUP

YESUS DATANG UNTUK MEMBERI HIDUP Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 13/12/2019 Yohanes 10:10b (TB) Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. John 10:10b (RWV) I am come that they may have life, and that they may have it more abundantly. Ada tiga istilah Yunani yang dipakai dalam Perjanjian Baru tentang kata "hidup". Pertama adalah "bio" berarti hidup, menunjukkan kepada zat kehidupan yang ada pada semua mahkluk hidup. Kata kedua adalah "psyche" artinya jiwa (hidup yang kita hidupi dalam tubuh ini) kata ini hanya ditujukan pada manusia. Manusia memiliki jiwa. Psyche termasuk didalamnya segala penunjangnya sampai manusia menghembuskan nafas terakhir. Sedangkan istilah ketiga adalah "zoe" artinya hidup yang kekal, kehidupan yang diberikan Tuhan kepada orang percaya melalui kasih karunia di dalam diri Yesus Kristus. Umumnya tulisan-tulisan PB memisahkan psyche dan zoe. Hidup jasmani dan hidup rohani. Namun pemisahan ini sesungguhnya sulit dipahami karena hidup jasmani tak lepas dari hidup rohani. Manusia yang hidup dalam daging sekaligus memiliki hidup rohani. Hidup sekarang dalam daging akan berlalu dan menantikan hidup yang baru setelah kebangkitan (Band 1 Kor 15). Namun di dalam Injil Yohanes pengertian hidup tidak memisahkan. Menurut Injil Yohanes kata "zoe" menunjukkan hidup yang kita hidupi sekarang adalah bahagian dari kehidupan yang mendatang (kekal). Inilah kehadiran Yesus yang memberikan hidup yang kekal bagi orang percaya. Hidup "kini" adalah bahagian dari kehidupan yang kekal. Hal itu lebih jelas ketika Yesus membangkitakan Lazarus. Yohanes 11:25-26 (TB) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Bagi Yohanes hidup kekal itu tidak jauh esok tetapi hidup kekal ini kinib elah ada dan hadir di dalam diri Yesus Kristus. Karena itu percayalah dan terimalah Yesus sang: Roti Hidup, Air Hidup, Dialah yang datang ke dunia ini memberikan kehidupan (Zoe). Dia datang untuk memberikan kehidupan, bukan sekedar hidup namun hidup dalam kelimpahan. Aku datang agar mereka hidup! Konteks kalimat ini merupakan bahagian dari penjelasan Yesus Kristus sebagai Gembala yang baik. Gembala yang baik akan masuk dari pintu, menuntun dombanya ke air yang tenang dan kepada rumput yang hijau. Gembala yang baik akan menjaga dan melindungi dombanya dari predator bahkan rela mengorbankan nyawanya demi domba-dombanya. Gembala yang baik akan menuntun domba-dombanya kembali kekandang. Gambaran Gembala yang baik ini menjelaskan Yesus sebagai pelindung dan pemelihara dan sekaligus memberikan jaminan hidup bagi para domba-dombanya. Yesus datang sebagai gembala yang baik yang menyerahkan nyawanya untuk memberikan kehidupan bagi kita umat gembalaanNya. Sahabat yang baik hati! Mari bersyukur atas kehidupan yang diberi oleh Tuhan Yesus kepada kita. Dia datang menyerahkan hidupnya untukmmenebus kita dari kematian sehingga kita beroleh hidup yang kekal . Yesu itu gembala yang baik, Dia menuntun kita sampai ke rumah Bapa untuk mewarisi hidup yang kekal. Dia tidak membiarkan kita berjalan sendiri tetapi Yesus sendirilah jalan agar kita sampai ke rumah Bapa. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 11 Desember 2019

MEMBUKA DIRI DI HADAPAN TUHAN

MEMBUKA DIRI DI HADAPAN TUHAN Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 12/12/2019 Mazmur 139:2 (TB) Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Psalms 139:2 (RWV) Thou knowest my downsitting and my uprising, thou understandest my thought afar off. Secara umum orang akan berusaha menyembunyikan kesalahannya. Hal itu dapat kita bandingkan pada peristiwa kejatuhan manusia dalam dosa. Alkitab menyebutkan pada Kejadian 3:8 (TB) "... bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman." Memang ada saja orang yang berani terbuka dan jujur jika salah. Makanya ada orang yang melapor ke pihak kepolisian setelah melakukan kejahatan atau mungkin ada orang yang terus gelisah dan dikejar rasa bersalah akhirnya harus terbuka dan meminta maaf. Tetapi umumnya manusia selalu berusaha menyembunyikan kesalahan apalagi menyangkut kasus moral yang memalukan atau kriminal yang melanggar hukum dan merugikan orang lain. Terkadang harus dipaksa atau karena terpaksa baru mau membuka diri atas kesalahannya. Jika manusia dapat menyimpan kesalahannya secara rapi dalam hatinya. Maka Mazmur 139 ini memberikan nasihat yang paling berharga bahwa Tuhan tahu segala-galanya: tentang apa yang kita lakukan dan apa yang ada di dalam hati serta pikiran manusia. Sekalipun manusia dapat menyembunyikan rencana jahat di dalam hati dan pikirannya dan dapat membuat alibi untuk menutupi tindakannya yang jahat namun Tuhan maha tahu. Sekalipun seseorang mampu berkata bohong dari mulutnya namun hatinya pasti tahu itu benar atau tidak. Itulah keagungan Mazmur 139 ini mengingatkan bahwa di hadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi. Tuhanlah pencipta alam semesta dan segala isinya. Sebagai Pencipta maka Tuhan yang maha tahu pasti mengetahui akan apa yang terjadi atas seluruh ciptaanNya. Tuhanlah pencipta manusia, dijadikannya kita segambar dengan rupa Allah. Tuhan sendiri yang menciptakan organ-organ tubuh manusia dengan segala tugas dan fungsinya. Maka manusia harus sadar juga bahwa Tuhan mengetahui segala-galanya pada diri manusia. Satu-satunya sikap manusia dihadapan Tuhan adalah seperti yang dilakukan Pemazmur dalam 139 ini yaitu: membuka diri dihadapan Tuhan, menyadari apa yang telah dilakukan dalam hidup ini. Jika ada kesalahan, Tuhan itu baik dan mau mengampuni. Bacalah keseluruhan pasal 139 ini, kita akan menemukan keagungan hati seseorang yang terbuka di hadapan Tuhan. Pemazmur hendak menyajak seluruh pembaca dan pendengarnya agar mau.membuka diri dihadapan Tuhan, mau membuka topeng, keluar dari persembunyian masing-masing dan memulai hidup yang bersedia diperiksa dan dikoreksi Tuhan. Pemazmur berkata Mazmur 139:23-24 (TB) Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! Engkau mengetahui ketika aku duduk atau berdiri! Apa yang dilakukan orang saat duduk, tentu berpikir, berangan-angan atau merenung dan merencanakan sesuatu. Mengapa seseorang melakukan perjalanan? Tentu ada sesuatu yang dituju, ada sesuatu yang dijumpai atau yang hendak dilakukan. Dari nas ini pemazmur memberikan pengajaran Tuhan mengetahui semua aktifitas yang dilakukan baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, baik yang kita sampaikan maupun maksud hati yang tersimpan di hati dan pikiran. Bahkan sekalipun kita tidak menyampaikan maksud hati lewat kata-kata dan tindakan, Tuhan mengetahui dan mengerti. Sahabat yang baik hati? Mari meneladani apa yang dilakukannoleh Pemazmur ini, menyadari sepenuhnya bahwa Tuhan mengetahui dan mengerti diri kita. Tuhan mengetahui apa yang kita lakukan dan mengerti apa yang ada dalam pikiran yang terdalam pada diri kita. Jadi tidak ada gunanya bersembunyi dihadapan Tuhan. Mari memulai sikap hati yang terbuka dan jujur dihadapan Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 10 Desember 2019

FIRMAN ITU ADA DI HATIMU

FIRMAN ITU ADA DI HATIMU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Rabu, 11/12/2019 Roma 10:8 (TB) Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. Romans 10:8 (RWV) But what saith it? The word is near thee, even in thy mouth, and in thy heart: that is, the word of faith, which we preach; Firman, iman dan anugerah adalah tiga kata kunci penting memahami ajaran keselamatan dalam surat Roma. Firman Tuhan adalah kehendak Allah. Menurut Paulus iman timbul karena pendengaran akan firman. Roma 10:17 (TB) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Dimanakah Firman itu? Firman itu tidak jauh, tetapi ada di mulut bahkan berada di dalam hati. Jadi tak ada alasan untuk menyatakan saya tak pernah mendengar Firman. Orang percaya akan hidup oleh Firman. Orang beriman pasti melakukan Firman dalam hidupnya. Anugerah adalah jalan keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia melalui Yesus Kristus. Manusia tidak dapat selamat melalui pekerjaan baik. Tuhan telah memberikan hukum Taurat, namun tak seorang dapat melakukannhukum Taurat. Semestinya kita dihadapan Allah menerima hukum karena pelanggaran. Tapi kasih Allah menyelamatkan. Kasih Allah yang besar yang mengutus AnakNya yang tunggal olehNya kita beroleh keselamatan. Roma 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Iman adalah percaya kepada Yesus Kristus jalan keselamatan yang ditentukan oleh Allah bagi manusia. Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Beriman adalah percaya dan menerma Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Hubungan Frmian, iman dan anugerah inilah yang dijelaskan oleh Paulus dalam nas renungan hari ini. Mulut bersaksi, iman percaya kepada Yesus Kristus dan perbuatan kita menjadi kesaksian bagi orang percaya. Firman didengar oleh indra pendengaran, dihayati dalam hati, disaksikan lewat mulut dan berbuah melalui pengabdian dan oelayanan. - Percaya dalam hati, suatu perenungan yang mendalam di dalam diri akan kebenaran firman. Percaya dalam hati bukan menurut pikiran (inteligencia ansih), tetapi pengakuan di dalam bathin dan percaya akan kebenaran Firman. Seperti Maria ketika malaikat menyampaikan firman, Dia percaya dan menghayatinya dalam hati. Demikianlah kita orang percaya harus terpatri di dalam diri kita kebenaran akan Firman Tuhan. - Bersaksi lewat mulut, setiap orang yang menghayati kebenaran Firman dalam hatinya akan memberikan kesaksian. Itulah yang disampaikan lewat kata, nasihat, pujian dll. Kata-kata yang keluar dari mulut kita semestinya buah dari iman. Kolose 4:6 (TB) Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. - Berbuah lewat pengabdian dan pelayanan, tak cukup hanya menghayati dan berkata-kata tentang firman, tetapi harus disertai lewat perbuatan sebagai buah-buah iman. Harus kita bedakan: buah baik bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi buah baik yang dihasilkan karena telah menerima keselamatan. Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan di pagi ini mengingatkan bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah yang kita terima melalui iman. Keselamatan adalah anugerah bukan karena budi baik manusia. Bagaimanakah sikap orang yang percaya yang menerima keselamatan. Hidupnya akan tetap didalam firman, jangan jauh dari firman karena mendengarkan firman menimbulkan iman. Percaya dalam hati, bersaksi lewat mulut dan berkelimpahan dalam tindakan dan pengabdian yang memuliakan Tuhan. Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...