Senin, 01 Agustus 2022

TUHAN MENGOBATI DAN MENYEMBUHKANMU

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0TrmDzqhk5drEi4vAfCqsZRPvJwmuMLRZb1MxRSVdMc5f8NVmuyEPdQJ7ZbbwmSHLl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 02 Agustus 2022


“TUHAN MENGOBATI DAN MENYEMBUHKAN MU!”


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Yeremia 30:17 (TB)  Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorang pun menanyakannya. 

Jeremiah 30:17 (UKJV)  For I will restore health unto you, and I will heal you of your wounds, says the LORD; because they called you an Outcast, saying, This is Zion, whom no man seeks after.


Janji adalah hutang! Pernyataan ini sangat sering kita dengar bahkan kita ucapkan kepada orang lain di sekitar kita. Apakah kamu pernah berjanji kepada orang lain? Setiap orang tentunya pernah berjanji kepada orang lain, misalnya orangtua berjanji akan memberikan hadiah kepada anaknya jika dapat meraih prestasi juara kelas bahkan juara umum. Seorang guru berjanji akan memberikan hadiah kepada anak didiknya jika mereka sungguh-sungguh belajar dan dapat memperoleh prestasi yang baik. Seorang pemuda pernah berjanji kepada kekasih hatinya akan memberikan hadiah spesial di hari ulang tahunnya. Ingat! Janji itu adalah hutang yang harus dibayar. Itu berarti janji itu harus ditepati, berani berjanji harus berani menepati sebagai wujud tanggungjawab dari janji yang diucapkan tersebut. Bagaimana jika janji itu tidak ditepati? Maka akan membuat orang lain kecewa dan sulit percaya kepada kita, karena merasa trauma dan di PHP-in. PHP: Pemberi Harapan Palsu. Ya, manusia rentan memberikan harapan palsu kepada orang lain, sebab manusia mudah lupa dengan janji yang diucapkannya. 


Tentunya Allah jauh berbeda dengan manusia bahkan tidak dapat dibandingkan dengan manusia. Jika manusia sering menjadi PHP (Pemberi Harapan Palsu), tidak demikian dengan Allah yang setia menjadi PHP (Pemberi Harapan Pasti). Allah senantiasa setia pada janji yang diucapkanNya kepada hamba dan umat yang dikasihiNya. Dalam Yeremia 30:17, Allah berkata: Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN… Perkataan Allah ini merupakan janji Allah kepada umat Israel yang pada saat itu sedang berada di dalam pembuangan Babel. Mengapa Allah berkata demikian kepada umat Israel? Apakah mereka sedang sakit sehingga Allah harus mendatangkan kesembuhan bagi mereka? Apakah mereka sedang mangalami luka-luka sehingga Allah harus mengobati mereka? Ya, benar mereka sedang sakit dan terluka. Tetapi bukan fisik atau jasmani mereka yang sakit dan terluka, tetapi hati, pikiran dan kerohanian mereka sedang sakit pada saat pembuangan Babel itu. Mereka mengalami penyakit dan luka akibat dosa-dosa yang mereka perbuat. Hati, pikiran dan kerohanian mereka sedang sakit bahkan hati mereka sedang terluka akibat perbuatan mereka sendiri. Mereka harus menerima konsekuensi akibat dosa yang mereka perbuat, mereka telah berpaling dari Allah, menjauhi Allah dan menyembah allah-allah lain dari bangsa-bangsa kafir, mereka melakukan banyak dosa yang telah mendukakan hati Allah. Sehingga mereka harus menerima hukuman atas dosa mereka yaitu terbuang ke pembuangan Babel sekitar 70 tahun lamanya. Situasi sulit ini tentunya membuat mereka sakit dan terluka. Apakah Allah telah meninggalkan kami? Mungkin itulah yang muncul dalam hati dan pikiran mereka setiap waktu. Tentunya ini adalah hal yang wajar mereka rasakan saat itu. Ketika kita mengalami situasi yang sangat sulit, mungkin kita akan mengatakan bahwa Allah sedang menghukum kita dan meninggalkan kita dalam kesengsaraan yang kita alami. Sesungguhnya, Allah tidak pernah meninggalkan manusia, manusia itulah yang sering meninggalkan Allah dan berpaling kepada allah lain.


Tetapi Allah adalah kasih, bahkan Allah jauh terlebih dahulu mengasihi kita sebelum kita mengasihiNya. Allah tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup (Yeh.33:11). Oleh sebab itulah, Allah menyatakan kasihNya kepada bangsa Israel yang sedang berada dalam pembuangan Babel melalui nabi Yeremia. Allah berjanji akan mendatangkan kesembuhan bagi mereka dan mengobati luka-luka mereka. Artinya, Allah sendiri akan memulihkan keadaan bangsa Israel yang dikasihiNya tersebut. Sejak awal, Allah telah menunjukkan kasih setiaNya kepada nenek moyang Israel, yaitu sejak mereka tertindas dan menjadi budak Mesir. Allah menuntun mereka keluar dari perbudakan Mesir melalui Musa, agar mereka menjadi bangsa yang merdeka dan mengenal Allah yang telah menyelamatkan mereka. Demikian pula, ketika mereka terbuang ke Babel, Allah juga akan membebaskan mereka. Mereka akan kembali ke Yerusalem dengan penuh sorak sorai.


Allah setia pada janjiNya. Apa yang diucapkanNya pasti akan digenapi. Dengan tanganNya Allah akan memberikan kesembuhan dan mengobati luka-luka umat yang dikasihiNya seperti seorang Gembala yang menggembalakan, menjaga dan merawat domba-dombanya, demikianlah Allah menggembalakan umatNya. Setiap yang sakit akan disembuhkan dan setiap yang terluka akan diobati. Sungguh Dialah Gembala yang terbaik bagi kita (Yohanes 10:1-18).

Kasih Allah tidak hanya untuk bangsa Israel, tetapi untuk seluruh manusia di muka bumi ini yang percaya kepadaNya. Allah telah menganugerahkan pemulihan bagi kita orang-orang berdosa. Sesungguhnya kita telah sakit dan terluka oleh karena dosa-dosa yang telah kita perbuat dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi, dengan penuh kasih Allah mengaruniakan AnakNya yang tunggal itu sebagai sumber kesembuhan bagi kita. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16). Yesus telah menanggung semua dosa-dosa kita di kayu salib. Inilah harga yang dibayar oleh Yesus demi kesembuhan kita. "Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."  (Yesaya 53:5).  Dengan demikian, telah nyata bagi kita bahwa yang menjadi sumber kesembuhan bagi manusia yang berdosa itu adalah Allah sendiri yang telah memberikan kesembuhan tersebut di dalam AnakNya, Yesus Kristus Sang Juru Selamat kita. Kesembuhan ini telah kita terima sebagai kasih, karunia dan anugerah Allah kepada kita. Di dalam Yesus, kita telah menerima kesembuhan yang sejati dan obat yang mujarab bagi luka-luka kita. 


Oleh sebab itu, sebagai orang yang telah menerima kesembuhan yang sejati yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita dan keselamatan di dalam Yesus Kristus, apakah yang harus kita lakukan?


a. Mempercayai kepada janji Allah

Allah setia pada janjiNya, Ia tidak pernah ingkar janji. Jadi, percayalah kepada janji Allah.


b. Mensyukuri pengampunan dan keselamatan

Pengampunan dan keselamatan itu adalah anugerah Allah semata. Jadi, kita dapat beroleh kehidupan, pengampunan dosa dan keselamatan hanya oleh karena anugerah Allah semata (Sola Gratia). Jadi, marilah kita mensyukuri kasih karunia Allah itu. 


c. Memperbaharui diri

Sebagai orang yang telah menerima keselamatan dari Allah, kita memiliki tanggungjawab untuk memperbaharui diri melalui pertobatan, ketaatan dan kesetiaan dalam melakukan firman Allah. Hiduplah seturut dengan firman Allah. Selamat menerima kesembuhan dari Allah. Amin.


Salam dari tim penulis: RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...