Selasa, 31 Oktober 2017

MENJALANI PENDERITAAN

MENJALANI PENDERITAAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 01/11/2017

Ayub 13:9 (TB)  Apakah baik, kalau Ia memeriksa kamu? Dapatkah kamu menipu Dia seperti menipu manusia?
Job 13:9 (RSV)  Will it be well with you when he searches you out? Or can you deceive him, as one deceives a man?

Kitab Ayub memiliki kekayaan yang luar biasa menginspirasi dan memotivasi orang percaya dalam memahami kehidupan ini. Sebutlah contoh Harold Kusner seorang rabbi Jahudi, dia harus kehilangan anaknya Aaron yang meninggal pada usia 14 tahun karena penyakita genetik yang langkah di dunia. Kusner tak habis pikir mengapa anaknya Aaron harus mengalami kejadian semacam ini? Apakah dosanya? Pikiran semacam itu sering muncul dalam benak orang, jika orang ditimpa kemalangan  atau hal buruk (bad things); sering muncul dibenak orang bahwa itu adalah hukuman Allah atas dosanya. Allah tidak mungkin keliru dalam membuat keputusannya terhadap apa yang mebimpa kehidupan seseorang. Harold Kusner menjawab Aron anaknya meninggal bukan karena dosanya, dia adalah orang baik. Dalam banyak hal ada gal buruk yang menimpa orang baik. Dalam keadaan seperti itu kita tidak dapat menyalahkan Tuhan, atau membela Tuhan dengan menyalahkan manusia. Ada kejadian di dunia ini hal buruk terjadi pada orang baik dan itu adalah sepengetahuan Allah. Tugas manusia adalah menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang ditentukan Allah. Pergulatan Harold Kusner ini dapat kita baca pada bukunya yang sangat terkenal: WHEN BAD THINGS HAPPEN TO GOOD PEOPLE. Sebagai refleksi Harold Kusner terhadap kisah Ayub dan kisah yang menimpa dirinya yang kehilangan Aaron yang belia.

Hal ini pula yang menjadi pokok renungan kita di pagi hari ini: jawaban dan pembelaan Ayub terhadap sahabatnya Zofar. Sahabatnya nampaknya menekan Ayub, tak mungkin Tuhan keliru, penderitaan Ayub pasti adalah dosa Ayub sendiri. Ayub 11:13-14 (TB)  Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya;
jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu, dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu,
Namun Ayub berbicara membela diri bahwa sekalioun diperiksa hidupnya tidak berdosa dihadapan Tuhan. Ayub 13:6 (TB)  "Dengarkanlah pembelaanku, dan perhatikanlah bantahan bibirku."

Tak mungkin Tuhan dipanggil menjadi saksi atau dijadikan memeriksa kehidupan Ayub. Allah itu mahankuasa, tak mungkin apa berbantang denganNya spalagi menipuNya? Bagaimana mungkin manusia menipu Allah, itu merupakan sesuatu yang mustahil karena bagi Tuhan ada kebenaran. Ayub hanya meminta berhentilah menyalahkannya dalam semua beban penderitaan yang amat sangat. Apa yang diminta Ayub atas Zofar adalah berhentilah menyalahkan Ayub. Bahkan lebijbkeras Ayub berkata: Ayub 13:12 (TB)  Dalil-dalilmu adalah amsal debu, dan perisaimu perisai tanah liat.

Penderitaan Ayub bukanlah hukuman atas balasan atas perrbuatannya dari Tuhan. Tidak setiap hal buruk merupakan hukuman; ada hal buruk menimpa orang baik hati. Namun bukan pula menyalahkannTuhan mengganggapnya merupakan suatu kekeliruan. Tuhan mengetahui apa yang terjadi dalam kehidupan setiap orang. Tuhan tidak perlu dipersalahkan karena karena dianggap keliru membiarkan orang saleh mengalami hal buruk. Di dalam keadaan buruk Allah juga dapat  berkarya mendatangkan kebaikan bagi setiap orang.

Sahabat yang baik hati, apapun yang terjadi dalam hidup ini semuanya terbuka di hadapan Allah. Kalau manusia dapat menipu sesamanya namun tak dapat berdalih dihadapan Tuhan. Ketika hal buruk atau hal baik menimpa hidup kita, jalanilah kehendak Tuhan karena di balik semua perjalanan hidup kita selalu ada rencana Tuhan. Tidak perlu menanyakan ini dan itu sehingga kita jatuh pada membenarkan Tuhan dan menyalahkan manusia atau sebaliknya menyalahkan Tuhan dan membenarkan manusia. Dalam banyak hal ada saja misteri yang sulit kita ungkapkan, namun kita percaya Tuhan mengetahui segala sesuatu yang terjadi dan Tuhan sendiri akan memberikan jawabannya. Tugas manusia adalah menjalani kehidupan ini menurut ketentuan  Tuhan.


#pdt nekson m sjuntak

Senin, 30 Oktober 2017

HERE I STAND, I CAN DO NO OTHER, GOD HELP ME

HERE I STAND, I CAN DO NO OTHER!  GOD HELP ME
Memaknai 500 Tahun Reformasi M.Luther



Sabtu 28 Okt 2017 lalu, HKBP Depok 1 membuat seminar: Peran musik dalam Pertumbuhan iman. Seminar ini adalah program Dewan Marturia yang dikaitkan dengan perayaan 500 tahun M.Luther. Dalam ibadah pembukaan saya mengambil nats kotbah dari Kolose 3:16 (TB)  Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. 

Dari nats ini dua hal yang saya lihat berkembang dari reformasi M.Luther. pertama adalah penerjemahan dan penyebaran Alkitab. Itu suatubusaha Marthin Luther yangvsangat besar sehingga Alkitab sebagai sumber kebenaran bukan hanya milik para rahib, imam dan pemimpin agama tetapi milik semua orang percaya. Kedua peran nyanyian dan musik; musik adalah ekspressi jiwa seseorang, musik bisa menggerakkan dan mendorong orang untuk menyatakan dan melakukan sesuatu. Bagi Luther musik berperan meningkatkan spiritualitas dan pertumbuhab iman. Banyak lagu Marthin Luther yang diciptakannya. Dampak reformaai Luther telah berpengaruh pulapada perkembangan musik, Luther sendiri menciptakan lagu-lagu, dan setelah reformasi kita juga mengetahui kebangkitan musik di Eropa dengan lahirnya  Mozard,  Bethoven, F.G. Handle dll.

Reformasi Marthin Luther berpengaruh luas ke bidang bidang lain: budaya, sosial, politik dan pencerahan di Eropa bangkitnya modernisasi. Itulah karunia besar karya reformasi M. Luther bagi gereja, masyarakat dan dunia. Mengakhiri renungan saya menunjukkan video shoot kisah Luther dalam peradilan Katolik agar mundur dari prinsipnya dan mencabut dalil-dalil. Namun Luther berkata:  I cannot return. Here I stand, I can do no other, God help me. Keberanian M.Luther dalam tekanan yang luar biasa berdiri diatas suatu pendirian yang kokoh.

Apa yang saya sampaikan menjadi tertarik menuliskan sedirikit refleksi tentang kokohnya prinsip Marthin Luther dalam perjuangan reformasi.

HERE I STAND: Berdiri Diatas Prinsip Kokoh!

Pada hari ini 31 Oktober 2017 kita patut bersyukur  dan penting untuk mengingat perjuangan 500 Tahun reformasi  M.Luther. Kita juga perlu merenungan apa yang membuat sedemikian kukuhnya reformasi M.Luther. keteguhan hati berdiri diatas prinsip yang teguh: Here I stand.
Selengkapnya Marthin Luther berkata: "Here I stand, I can do no other, God help me" demikian kalimat singkat dari M.Luther pada pengadilan Paus yang mendesaknya mundur dari dalilnya. Here  menjadi sangat terkenal saat ini untuk menunjukkan pendirian dan prinsip yang kuat.  Kata ini disampaikan oleh Marthin Luther dalam persidangan dimana pihak Paus memaksanya untuk mundur dari dalil-dalil yang disampaikan karena dianggap telah melawan Paus dan Gereja Katolik. Namun Marthin Luther tidak mundur dari dalilnya yang dapat dirumuskan dalam dasar-dasar:
Sola Gratia
Sola Fide
Sola Scriptura
Ajaran ini menjadi dasar kuat bagi Marthin Luther melawan praktek gereja yang menyimpamg dari dasar Alkitab.

Sola Gratia
Keselamatan tidak dapat dibeli, siasialah orang yang mengajarkan dan menjual surat penghapusan dosa. Keselamatan tidak akan didapatkan oleh pekerjaan baik apapun, keselamatan adalah anugerah Allah semata, pemberian Allah yang gratis di dalam diri Yesus Kristus.

Sila Fide
Keselamatan itu kita terima di dalam iman. Percaya kepada Yesus Kristus yang telah ditentukan oleh Allah untuk menyelamatkan manusia. Keselamatan bukan karena usaha atau kemampuan manusia melakukan perintah Allah tetapi keselamatan kita peroleh hanya oleh iman. Iman di dalam Yesus Kristus.

Sola Scriptura.
Alkitab adalah firman Tuhan yang dituliskan untuk mengajar, menegor, memperbaiki kesalahan dan memperlengkapi orang percaya (2 Tim 3:16). Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenanaran. Gereja harus berdiri di atas ajaran Alkitab. Tidak ada sumber kebenaran selain Alkitab.

Reformasi M.Luther telah menghentakkan praktek gerejawi yang telah menyimpang dari kebenaran Alkitab. Luther telah berdiri untuk mengembalikan ajaran dan praktek gereja berdasarkan pemahaman ajaran Alkitab.

REFORMASI DI INDONESIA RIWAYATMU DULU?

Moment reformasi 500 Tahun M.Luther menurut saya menjadi penting untuk bercermin dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Reformasi tidak akan lahir dari orasi-orasi picisan, namun terlahir prinsip yang kuat dan berdiri kokoh dan tak bergeser dari pijakan berdirinya. Here I Stand. Mengharapkan perubahan haruslah memiliki landasan yang kuat, jika tidak akan sangat mudah ombang-ambingkan oleh keadaan dan tak mampu berbuat apa-apa, apalagi oleh dasar kepentingan dan tujuan-tujuan picisan dan picik.

Lihatlah misalnya apa yang terjadi dalam gerakan reformasi di Indoensia. Ketika rezim Orde Baru tumbang istilah reformasi ini bergulir sedemikian derasnya bagi masyarakat Indonesia. Semua aktifis berseru anti KKN.Tak ada tokoh masyarakat yang tidak menyerukan anti KKN, kotbah ulama dan para pilitisi nampaknya tak lengkap kalau tidak menyebutkan dirinya anti KKN. Namun lihatlah setelah hampir 20 tahun reformasi sungguh keadaan terbalik. Para aktifis 98 yang berjuang  demi perubahan Indonesia, anti KKN justru telah ikut ambil bagian bersama toloh-tokoh yang dikritiknya jaman itu untuk mengambil peran dalam sosial politik dan struktur kekuasaan. Bagaimana mungkin mereformasi bangsa ini pijakannya alah bahagian yang harus direformasi? Tokoh yang sering berorasi anti KKN dan ikut mengetok Palu pembentukan KPK, setelah tercium namnya oleh KPK ikut pada barusan yang melemahkan dan bahkan membubarkan KPK. Ini suatu inkonsistensi. Ini sangat berbeda dengan Luther yang berdiri diatas dasar Here I stand. Tempat berpijak dari awal memulai reformasi tetap dan tidak berubah. Apapun situasnya pijakannya reformasi.

Pengalaman lambatnya gerakan reformasi di Indonesia di segala bidang karena telalu banyak orang yang menumpangkan kepentingan di atas rel reformasi sehingga kehilangan arah. tiga situasi yang hendak dirubah KKN: korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi akar kuat dalam percaturan politik di Indonesia.

KORUPSI situasi yang hendak direformasi oleh gerakan reformasi di indonesia makin jauh dari harapan. Indikator ICW dan KPK dalam pemberantasan korupsi tidak tidak seperti yang diharapkan tapi justru dari aparat dan dewan untuk melemahkan KPK suatu lembaga yang diharapkan dapat menjerat pelaku koruptif.  Bahkan tokoh-tokoh yang dianggap digarda depan menegakkan anti korupsi telah ikut dalam barisan yang melemahkan KPK. Rumah rakyat yang seharusnya menjadi sumber inspirasi dan rumah rahyat untuk mengumpulkan pikiran dan langkah bersama membangun bangsa yang anti korupsi,menjadi lembagaterkorup dan menjadi penghalang dalam mengeliminasi korupsi.

Demikian dengan KOLUSI, praktek politisi kita dalam menggoalkan tujuan sarat dengan kolusi. Tokoh2 yang dianggap reformis juga sangat kolutif. Tak heran politikus kita mempertontonkan konsistensi, tokoh yang dianggap menjadi penghambar reformasi justru menjadi bapak yang baik dan bapak yang mulia karena partainya akan mampu mendudukkannya dalam jabatan politik.

NEPOTISME suatu keadaan dalam perekrilutannjabatan politik didasarkan pada kedekatan tertentu, hubungan darah dan dll. Mari kita lihat praktek politik yang terjadi proses rekrutmen dalam dunia politik saja masih mewarisi hubungan darah, seagama, sekamoung, semarga dan identitas nepotisme lainnya.

Issu-issu krusial yang kontra produktif, politisi yang menamakan diri aktivis reformis hanya slogan semata tanpa membuatnya sebagai idiologi perjuangan Indonesia yang lebih baik. Sedikit ada harapan atas issue Revolusi mental dengan semangat kerja Jokowi. Slogan kerja, kerja dan kerja semoga terus bergulir dan diambut seluruh aparatus negara dan masyarakat. Semoga ini berbuah banyak untuk masyarakat Indonesia.

EKKLESIA REFORMATA SEMPER REFORMANDA

Minggu 29 Oktober secara serentak di gereja-gereja Lutheran merayakan ibadah bersama di gereja masing-masing. Ini suatu moment yang sangat bersejarah apalagi acaranya adalah buka acaranya sama dan di dalamnya ada sejarah singkat Reformasi M. Luther.

Momen bersejarah 500 Tahun reformasi M.Luther hendaknya bukanya hanya dalam bentuk ibadah, namun hendaknya ada gerakanngereja untuk memperbaharui praktek kehidupan gereja agar sesuai dengan Alkitab dan missi gereja. Gereja hendaknya bukan berorientasi pada diri sendiri namun harus membuka diri agar menjadi berkat bagi dunia. Pelayanan missi untuk mewartakan kabar baik bagi sesama, lingkungan hidup dan masyarakat.

Moment 500 Tahun Marthin Luther adalah momen historis untuk pimpinan gereja-gereja mengevaluasi praktek kehidupan bergerejanya? Apkah praktek gereja kita telah berpautan dengan kehendak missi Allah, penataan organisasi dan pengelolaan managemen gerejawi yang terbuka, transparan dan berkeadikan.

Moment 500 tahun Reformasi M.Luther membuka wawasan berpikir gereja untuk melihat tanggunjawab gereja yang luas di tengah-tengah masyarakat. Gereja semakin celik dan cermat akan fenomena sosial dan menjawab pergumulan warga secara kontekstual.

Moment 500 Tahun merupakan kesadaran bersama akan peran agama-agama. Gerakan oikumene bukan hanya gerakan parsialisme antara gereja yang sepaham, namun oikumene dalam arti luas; gereja membuka diri terhadap gerakan kerjasama dengan agama-agama dan lembaga sosial lainnya untuk peran yang berguna membangun masyarakat. Gereja harusnikut menbangun peran agama yang damai dan membangun kesejahteraan umat manusia.
Selamat Merayakan 500 Tahun Reformasi M. Luther.


DEPOK 31 OKTOBER 2017
Salam

Pdt Nekson M Simanjuntak


SALING MENERIMA

SALING MENERIMA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 31/10/2017

Roma 15:7 (TB)  Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.

Romans 15:7 (RSV)  Welcome one another, therefore, as Christ has welcomed you, for the glory of God.

Ada hal menarik dari teori Abraham Maslow bahwa manusia memiliki piramida kebutuhan. Puncak kebutuhan tertinggi adalah aktualisasi dan pengakuan. Apa yang disampaikan ini memang benar adanya dan berguna agar kita memahami setiap orang. Secara positif teori ini mendorong orang berlomba maju, sukses dan memberikan yang terbaik agar ada pengakuan sosial. Namun ada juga fenomena sosial ada orang yang buat sensasi untuk mencari perhatian dan guna pengakuan publik. Tentu masih banyak lagi usaha manusia dalam sosial masyarakat agar keberadaannya diakui. Tidak jarang orang membuat batasan diri pada orang lain karena dianggap merendahkan status sosialnya. Menolak orang lain demi menjaga image.

Itulah teori sosial yang melihat fenomena yang terjadi pada perilaku manusia. Tanpa kita sadari hal itu juga terkadang terbawa-bawa dalam persekutuan orang percaya. Sebagaimana masalah yang dibedah Paulus di dalam jemaat Roma. Jemaat ini majemuk; ada yang sudah berpendidikan namun ada yang awam. Ada yang terpandang namun ada masyarakat jelata bahkan orang jermal. Ada orang kuat posisi dan status sosialnya di tengah masyarakat, namun ada juga yang lemah. Sebahagian mereka Yahudi namun banyak juga dari kalangan Yunani atau non Yahudi. Perbedaan masing-masing terbawa-bawa dalam persekutuan: ada pengkotak-kotakan, yang satu merasa hebat dengan sikap superioritasnya, namun yang lain menjadi terpinggir karena minder dan inferiority. Bagi Paulus ini suatu pemandangan yang tidak baik danntak sedap dipandang. Adanya pengelompokan-pengelompokan atas klas tertentu. Bagi Paulus dalam persekutuan jemaat semua orang harus saling menerima dan mengakui yang satu dengan yang lain.

Sejak awal pembentukan jemaat telah diberikan ruang bagi semua orang untuk saling menerima dan saling mengakui. Dalam persekutuan orang beriman kita adalah satu dipersatukan oleh Kristus. Pengorbanan Kristus menjadi teladan bagi kita. Kristus mengosongkan dirinya dan mengambil rupa seorang hamba untuk memenangkan semua orang. Di dalam persekutuan gereja; orang percaya harus saling menerima, mengakui keberadaan yang satu dengan yang lain tanpa membedakan status sosial: kaya atau miskin, kuat atau lemah, terpandang atau tidak terpandang semuanya saling menerima. Tidak heran kalau pimpinan perusahaan duduk bersama dengan pekerja level terbawah dalam persekutuan.

Hendaklah kamu saling menerima! Suatu ajakan dan sekaligus nasehat yang mmhendak mengembalikan jati diri gereja yang sesungguhnya. Siapapun kita, dari latar belakang apapun kehidupan kita mari kita benamkan semua itu di dalam satu ikatan persaudaraan di dalam diri Yesus Kristus. Di dalam persekutuan: sebesar apapun perbedaan kita dengan orang lain, kita semua dipersatukan di dalam kasih Kristus.

Beberapa waktu lalu ada pesan WA yang menarik hal kisah seorang pendeta baru yang menyamar sebagai pengemis; pakaiannya kumal dan kurang sedaplah menurut kaca mata orang pada umumnya. Mulai dari menyalam dari pintu gerbang hingga duduk dalam ibadah pendeta baru yang menyamar sebagai pengemis merasakan ada penolakan yang diterimanya. Inilah suatu contoh realitas kehidupan kita. Kita sering saling menerima ketika kita mengukurnya sama dengan diri kita. Ketika lain dari yang diharap kita menolak dan mengabaikannya

Sahabat yang baik hati! Hidup ini pasti akan lebih indah ketika semua orang mampu menerima yang satu dengan yang lain. Mengapa kita harus saling menerima karena kita diciptakan berbeda. Kristus telah menerima kita menjadi anak-anakNya, demikianlah kita saling menerima keberadaan orang lain. Tuhan Yesus memberkati

#pdt nekson m sjuntak

Minggu, 29 Oktober 2017

LEBIH DARI SEDIA KALA (Pemulihan Umat Allah)

LEBIH DARI SEDIA KALA
(Pemulihan Umat Allah)

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 30/10/2017

Yehezkiel 36:11 (TB)  Aku akan membuat manusia dan binatang banyak di atasmu, dan mereka akan bertambah banyak dan beranak cucu dan Aku akan membuat kamu didiami kembali seperti keadaan semula dan akan berbuat baik kepadamu lebih dari pada keadaan dahulu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.

Ezekiel 36:11 (RSV)  and I will multiply upon you man and beast; and they shall increase and be fruitful; and I will cause you to be inhabited as in your former times, and will do more good to you than ever before. Then you will know that I am the LORD.

Pembaharuan Israel, demikian LAI menamakan judul perikop ini. Suatu nubuatan yang menguatkan umat Allah di dalam Pembuangan. Allah akan memperbaharui, memulihkan dan mengembalikan kejayaan Israel lebih dari sedia kala. Tuhan akan mengembalikan bangsaNya dari pembuangan Babel kembali ke Yerusalem. Inilah kerinduan umat Allah yang telah lama dinantikan, mereka akan menjalani pembuangan selama 70 tahun di Pembuangan  Babel.

Bagaimanalah mereka akan kembali ke Yerusalem? Bukankah Yerusalem telah kosong dan tinggal puing korban perang?  Bukan hanya itu, negara Babel adalah negara kuat dan adikuasa, sementara umat Allah semakin sedikit, satu persatu telah meninggalkan kebangsaannya, kehilangan identitas dengan kawin campur dan tidak lagi memelihara Taurat. Satu persatu mereka telah kehilangan jati dirinya dinpembuangan, hanya sedikit sisa-sisa Israel yang setia kepada Allah.

Allah sendiri yang akan melakukan semua itu untuk umatNya. Yerusalem kota reruntuhan akan dibangun kembali, kota Yerusalem yang tinggal puing, sunyi dan sepi tak ada orang yang mendiaminya akan dipulihkan menjadi kota yang megah, kota yang ramai sebagaimana sedia kala. Allah sendiri akan mengumpulkan umatNya dan memberikan mereka bertambah banyak, Tuhsn akam memberkati mereka beranak cucu dan bertambah banyak. Bukan hanya manusia yang bertambah banyak, tetapi Tuhan memberikan kesejahteraan bagi mereka, memberikan ternak, memberkati ladang-ladang mereka menghasilkan buah untuk kemakmuran dan kejayaan bangsa itu. Lebih dari sedia kala, Tuhan akan memulihkan keadaan umatNya.

Yehezkiel 36:10-11 (TB)  Aku akan membuat manusia banyak di atasmu, yaitu segenap kaum Israel dalam keseluruhannya; kota-kota akan didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali. Aku akan membuat manusia dan binatang banyak di atasmu, dan mereka akan bertambah banyak dan beranak cucu dan Aku akan membuat kamu didiami kembali seperti keadaan semula dan akan berbuat baik kepadamu lebih dari pada keadaan dahulu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.

Pemulihan dan pembaharuan umatNya dilakukan oleh Allah agar umat itu mengetahui  siapa Tuhan: "kamu akan memgetahui bahwa Akulah Tuhan."

Dalam keadaan kalut, bergumul dan tertekan biasanya kondisi emosi kurang stabil, muncul sikap pesimis dan kehilangan percaya diri sehingga sulit untuk bangkit.  Demikianlah umat Allah di dalam pembuangan, namun Tuhan sendiri memberi harapan dan memberikan percaya diri karena Tuhan ada. Tuhan pembela orang lemah, penolong orang yang tidak berdaya dan memberikan semangat bagi orang-orang yang kehilangan pengharapan.

Sahabat yang baik hati demikianlah orang beriman, dalam keadaan tak berdaya kita percaya kepada Tuhan yang kuasa akan berindak untuk memberdayakan dan memulihkan keadaan umatNya lebih dari sedia kala. Disinilah kelebihan orang beriman, kita memiliki pengharapan, Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita.

#pdt nekson m sjuntak

Sabtu, 28 Oktober 2017

KASIH TERHADAP ALLAH NYATA PADA KASIH TERHADAP SESAMA

KASIH TERHADAP ALLAH NYATA PADA KASIH TERHADAP SESAMA (Mateus 22:34-46)
3
Selamat Hari Minggu! Firman Tuhan minggu membuka pemahaman yang benar tentang kehidupan beragama.  Bukankah telah banyak komunitas agama atau kelompok aliran agama tertentu menyanjung agama atau Tuhannya sedemikian tinggi tetapi melupakan kepeduliannya sesama manusia? Bukankah telah banyak aliran-aliran keagamaan sangat fanatik atas nama ketaatan dan keyakinan kepada Tuhan meniadakan nilai-nilai kemanusiaan. Issue krusial yang melelahkan dunia saat ini adalah munculnya arus keagamaan radikal hingga teroris. Atas nama agama dan menegakkan keyakinan agama telah merusak kehidupan manusia dengan aksi teror, serangan boom dan berbagai sikap intoleran dalam kehidupan sosial masyarakat.

Sahabat yang baik hati! Yesus mengajarkan peran agama dalam kotbah ini. Pemenuhan dari seluruh perintah Tuhan bagi kaum beragama adalah kasih terhadap Allah sepadan kasih kepada sesama. Kasih kita kepada Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita harus nyata di dalam praksis kasih terhadap sesama.  Apa yang diajarkan oleh Yesus ini mengubah cara berpikir aliran keagamaan yang menggangap diri paling benar (Farisi) dan menganggap diri paling murni (Saduki). Ajaran keagamaan paling benar dan paling murni adalah ketika cinta kasih kita kepada Allah, nyata dalam cinta kasih kita kepada sesama.

1. Membungkem aliran keagamaan ekstreem
Dalam kotbah minggu ini dua kelompok agama yang merasa diri paling murni, paling benar dan paling dekat kepada Tuhan akhirnya bungkam dan terdiam setelah mendengar jawaban Yesus yang menyentuh essensi keberagamaan.

- Kaum Saduki, suatu kelompok agama Yahudi yang menekankan pemurnian hidup dengan ketaatan penuh kepada Taurat Musa. Mereka tidak mengakui penambahan-penambahan tradisi Yahudi, seperti tambahan-tambahan hukum dan peraturan yang ditambahkan setelah Musa. Bagi Saduki ini keimanan harus murni (purify) oleh sebab itu Taurat yang mereka akui hanya kelima Taurat Musa. Kelompok ini lahir dari imam Zadok, dan aliran ini terus menyuarakan pemurniakan keagamaan. Semacam kaum puritanisme di kalangan Kristen demikianlah Saduki ini dikalangan Yudaisme. Mereka tidak mengakui kebangkitan setelah kebangkitan. Kaum Saduki ini adalah kaum aristokrat dan imam-imam (pemimpin keagamaan) yang banyak dipengaruhi pandangan filsafat Yunani. Saduki menolak segala bentuk pergerakan politik Yahudi yang membebaskan diri dari Romawi. Pembebasan hanya akan didapatkab berdasarkan pada kemurnian umat Allah melakukan Taurat. Yesus sendiri telah membungkemkan Saduki ini atas ketidak yakinan mereka tentang kebangkitan.  Argumentasi mereka menolak kebangkitan adalah analogi sesat perkawinan siapakah suami dari seorang janda dalam kehidupan kekal jika dalam hidupnya dia kawin setelah saudaranya meninggal digantikan saudaranya yang lain hingga saudaranya yang ke tujuh (baca 22:23-29)? Yesus menjawab Saduki dalam Kerajaan Sorga bukanlah kawin mengawinkan.

- Farisi adalah kaum teras keagamaan kalangan Yahudi, banyak diantara mereka adalah imam, rabbi, ahli taurat dan pemimpin. Bagi Farisi ketaatan terhadap Taurat adalah segalanya. Manusia dipanggil, dibentuk menjadi umat Allah menjadi umat yang taat terhadap perintah Allah. Ketaatan perintah Allah ditunjukkan dengan ketaatan untuk memenuhi segala tuntutan hukum Taurat. Karena ketaatan terhadap Taurat, Farisi cenderung menekankan Taurat sebagai teks-teks, bukan sebagai manusia yang dinamis.
Pandangan Farise yang demikian membuat mereka mengukur segala aktifitas keagamaan dari butir-butir teks keagamaan (baca Taurat); segala tindakan boleh hanya atas nama teks, dan manusia harus taat pada larangan teks. Itulah sebabnya Farisi menafsirkan Taurat secara harafiah. Apa yang tertulis dalam Taurat harus dipenuhi dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Sikap demikian semakin mendorong Farisi menjadi hakim terhadap sesamanya: mengukur setiap perilaku apakah seseorang telah melakukannya menurut Taurat. Bahkan demi melengkapi ketaatan manusia melakukan perintah Allah,  Taurat ditambahkan lewat peraturan-peraturan tertentu. Yesus sangat berbeda dengan Farisi melihat peran agama dalam kehiduoan manusia  yang dapat kita baca dalam Matius 5:17-43. Bahkan ketika Farisi mengkritik Yesus dengan murid-muridnya yang memetik bulir gandum pada Sabath, Yesus menohok Farisi: Markus 2:27 (TB)  Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.
Dengan pernyataan ini Yesus hendak menekankan bahwa Taurat dan peraturan keagamaan adalah untuk pembebasan dan kesejahteraan umat manusia.

2. Hukum yang pertama dan terutama
Hidup beragama berpusat pada Allah.  Hidup yang berpusat kepada Allah adalah bentuk ibadah (pengabdian) totalitas manusia terhadap Allah.  Yesus berkata: Matius 22:37, 43 (TB)  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Penekanan terhadap mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi telah disampaikan sejak pemberian Taurat kepada umat Israel. (Baca Ulangan 6:5). Bukan hanya itu menurut Kredo Bangsa Israel mereka harus mewariskan pengajaran ini secara turun temurun. Setiap orang tua harus melatih dan mendidik anak-anak mereka untuk tetap mengasihi Allah.
Tokoh Marthin Luther dalam.mendefiniskan makna 10 Perintaj Allah selalu berulang-ulang menekankan bahwa pusat seluruh hukum Taurat adalah agar kita lebih taat, lebih takut dan lebih mengasihi Allah dari segala yang ada. Jadi Allah adalah pusat totalitas hidup manusia.

3. Mengasihi Allah Nyata Pada Kasih Terhadap Sesama.
Inilah kelebihan ajaran Yesus, hubungan manusia bukanlah hanya vertikal antara Manusia - Tuhan, tetapi kasih terhadap Tuhan nya dalam kasih terhadap sesama. Bahkan Rasul Yohanes mengatakan:
 1 Yohanes 4:20 (TB)  Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Apa yang disampaikan rasul Yohanes perlu menjadi perenungan mendalam bagi orang percaya. Bagaimana mungkin kita mengaku mengasihi Allah sementara saudaranya yang dilihatnya tidak dikasihi. Dari kotbah minggu ini mengajarkan kepada kita bahwa Kasih terhadap Allah dibuktikan denga bagaimana relasinya terhadap sesamanya.

Tak seorang pun sanggup mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan akal budi. Tak seornag pun manusia mampu mengasislhi sesamanya saleperti dirinya sendiri karena dosa. Syukur kepada Allah karena pengorbanan Yesus hukum Taurat digenapi. Benar penjelasan Paulus mengenai Yesus  adalah penggenapan Hukum Taurat.  Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah kasih, memulihkan hubungan vertikal (manusia -Allah) dan hubungan horisontal (manusia terhadap sesamanya).
Kasih harus mengalir dari diri setiap orang percaya sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas kasih Allah yang besar yang memberikan keselamatan bagi kita.

Salam  Reformasi
#pdt nekson m sjuntak

Jumat, 27 Oktober 2017

KELUARLAH DARI BABEL

 KELUARLAH DARI BEBANMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilag menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 28/10/2017

Yesaya 48:20 (TB)  Keluarlah dari Babel, larilah dari Kasdim! Beritahukanlah dengan suara sorak-sorai dan kabarkanlah hal ini! Siarkanlah itu sampai ke ujung bumi! Katakanlah: "TUHAN telah menebus Yakub, hamba-Nya!"
Isaiah 48:20 (RSV)  Go forth from Babylon, flee from Chalde'a, declare this with a shout of joy, proclaim it, send it forth to the end of the earth; say, "The LORD has redeemed his servant Jacob!"

Ibarat motivator yang ulung demikianlah Yesaya dalam pembuangan. Dia memahami keluh dan penderitaan umatNya di pembuangan sangat berat namun terus memotivasi mereka agar tetap setia memelihara perintah Allah dan berpengharapan pada Tuhan sang pembebas dan Yuruselamat bagi umatNya.
Pagi hari ini dua istilah disebutkan oleh Yesaya: keluarlah dari Babel...! Larilah dari Kasdim..! Babel dalam kata Ibrani berarti kacau. Babel sangat dikenal dalam Alkitab; suatu negara maju pertama dalam alkitab dan merencanakan pendirian menara Babel diprakarsai raja Nimrot. Babel simbol kemajuan dan kesombongan, namun narasi Alkitab menjelaskan bahwa kemajuan suatu peradaban untuk menyombongkan diri dikacaukan Tuhan (Kej 11). Usai peristiwa menara Babel dalam kitab para raja-raja dan jaman para nabi negara Babel ini muncul lagi sebagai negara adi kuasa, mengancam negara-negara sekitar dan menahklukkannya. Termasuk Yehuda telah tahluk dibawah Babel dibawah pemerintahan Nebukadbezar. Raja dan seluruh penduduk Yerusalem diangkut ke pembuangan Babel. Kota Yerusalem dan Bait Allah dihancurkan oleh pasukan Babel pada rahun 586 SM dan tak satu pun batu bertindih. Inilah kekejaman dan era kekelaman bagi Yehuda yang diangkut ke pembuangan. Namun Yesaya dan nabi-nabi lainnya bersuara: pembuangan Babel bukanlah akhir, namun bahagian dari proses pemurnian umat Allah. Tuhan sendiri memerintahkan waktunya akan keluar dari Babelonia.

Larilah dari Kasdim?  Masih ingat Ur-Kasdim? Ya itu daerah yang ditinggalkan Abraham, memasuki suatu era baru menuju panggilan Allah berjalan menuju Kanaan (Baca Ke 11:31). Kasdim dalam berbagai keterangan Alkitab menunjukkan daerah yang tidak terpisahkan dari Babel, di daerah teluk Persia atau Mesopotamia.  Larilah dari Kasdim, hendak mengingatkan dunia lama yang ditinggalkan Abraham menuju kepada panggilan Allah yaitu tanah Perjanjian.

Keluarlah dari Babel dan larilah dari Kasdim, suatu istilah yang diangkat oleh Yesaya agar umat meninggalkan segala kekacauan serta kehidupan lama mereka.  Beranjak dari beban penderitaan dan kesusahan kepada suatu panggilan Allah, yaitu janji keselamatan. Janji Allah tetap dan akan menggenapiNya.
Tuhan menebus Yakub! Bagi Yesaya ini penting, pembebasan bukan hanya untuk Yehuda, tetapi umat Israel secara utuh. Nama Yakub ini menjadi penting untuk penyatuan suku-suku Israel. Israel Utara yang jatuh di tangan Assyur dan Yehuda di tangan Babel akan diselamatkan oleh Allah.
Bagaimana mungkin umat Allah dapat keluar dari Babel yang kuat atau berlari dari Kasdim yang bengis? Mereka hanya akan menjadi buronan yang tertangkap dan mendapat hukuman yang lebih berat.  Inilah nubuatan Yesaya Tuhan sendiri yang membebaskan umatNya. Mereka akan bebas bukab karwba kekuatannya atau kemenangan mereka mengalahkan bangsa yang kuat itu, tetaoi karena janji Tuhan. Yesaya memberikan kepastian Tuhan sendiri yang melakukannya: menyelamatkan dan membebaskan. (Band Kel 14:14) Tuhan berperang atas kamu asal kamu diam saja. Umat Allah adalah bangsa yang tak berdaya melawan kekuatan Babel atau Kasdim, namun mereka akan bebas karena janji keselamatan dari Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Demikianlah kita dalam menjalani kehidupan kita in jika beban hidup semakin berat, tantangan dan berbagai hambatan selalu silih berganti jangan berputus asa Tuhan maha baik akan menolong dan memampukan kita memikul beban kehidupan yang menimpa kita. Tuhan penebus Yakub.


#pdt nekson m sjuntak

Kamis, 26 Oktober 2017

KAMU ADALAH ANAK-ANAK TERANG

KAMU ADALAH ANAK TERANG

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 27/10/2017

1 Tesalonika 5:5 (TB)  karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

1 Thessalonians 5:5 (RSV)  For you are all sons of light and sons of the day; we are not of the night or of darkness.

Jaman Alkitab mungkin mudah membedakan mana anak-anak terang dan mana anak-anak kegelapan. Anak terang seperti masyarakat biasa bekerja di siang hari,  sebaliknya, anak-anak kegelapan bekerja di malam hari. Anak kegelapan bekerja ketika orang tidur dan istirahat. Anak-anak kegelapan beroperasi melakukan aktifitasnya seperti mencuri dan merampok atau tindakan kejahatan lainnya. Jadi sangat mudah untuk membedakan anak-anak terang atau anak-anak siang dan anak-anak kegelapan atau orang-orang malam. Namun jaman kita sudah berubah orang bekerja 24 jam dan fasilitas untuk itu semua semakin dipersiapkan peradaban kita. 24 jam orang bisa saja melakukan apa saja: baik yang jahat maupun yang baik. Semuanya tergantung pada kita, alat informasi dan IT sangat mendukung orang melakukan sisi terang atau gelap. Seperti HP anda, kemana anda gunakan produktif untuk menyebar berita yang positi dan berguna atau menyebar hoax, kebencian dan tipu daya.

Membedakan anak-anak kegelapan dan terang tidak dapat dikategorikan pada formalisme kulit luar bahkan sangat sulit membedakannya jika hanya dari perawakan, pekerjaan dan jabatan. Bukankah banyak kejahatan dari yang seharusnya pelaku kebaikan? Kita mungkin kenal istilah "white collar crime"; white collar hanya digunakan oleh hakim dan pendeta. Hakim sebagai penegak hukum seharusnya menjadi penentu akan tegaknya keadilan dan kebenaran namun menjadi sarang transaksi kejahatan. Demikian pendeta dengan jubah hitam dan collar putih, collar putih simbol terang menerangi kegelapan. Namun ada saja perilaku oknum-oknum tertentu yang memilukan hati; seharusnya penjaga moral, namun telah menciderai professinya yang sangat mulia.

Sekarang kita diingatkan renungan ini bahwa orang percaya adalah anak-anak terang. Penamaan itu karena Yesus Kristus adalah
 terang dunia. Yohanes 8:12 (TB)  Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Sejak awal kitab Yohanes menjelaskan kedatangan terang itu akan mengusir kegelapan. Dunia ini adalah perlawanan dua kekuatan, terang dan gelap. Namun bagaimanapun gelap taknakan bertahan melawan terang. Sekecil apapun titik terang di tengah-tengah tebalnya kegelapan, terang akan memancarkan sinarnya untuk menerangi sekitar.

Matius 5:15-16 (TB)  Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Renungan si pagi ini menegaskan bahwa orang percaya adalah anak-anak terang yang harus menerangi sekitarnya. Di dunia yang abu-abu bahkan yang penuh dengan lorong-lorong gelap hidup ini. Orang percaya harus tampil sebagai terang, menerangi sekitarnya. Anak-anak terang harus memancarkan sinarnya. Anak terang seperti dian yang diletakkan di atas gantang, bukan dibawah atau di dalam gnntang karena sinarnya akan tertutup dan terselubungi. Jadi anak terang, berani tampil melakukan kebenaran, menegakkan keadilan dan menyatakan kebenaran. Anak-anak terang akan mempengaruhi lingkungannya dan dunia kerjanya lebih positip, lebih menghasilkan buah produktif yang berguna bagi sesama.

Sahabat yang baik hati! Marilah tunjukkan diri kita sebagai anak-anak terang dengan menjadi teladan dalam sikap, perkataan dan perbuatan.

#pdt nekson m sjuntak

Rabu, 25 Oktober 2017

TAATI HUKUM DAN TEGAKKAN KEADILAN

TAATI HUKUM DAN TEGAKKAN KEADILAN...!

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 26/10/2017
Yesaya 56:1 (TB)  Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan.
Isaiah 56:1 (RSV)  Thus says the LORD: "Keep justice, and do righteousness, for soon my salvation will come, and my deliverance be revealed.

Nats renungan pagi ini merupakan ayat penghantar bagi umat Allah yang akan segera memasuki suatu era baru, yaitu: kembali dari pembuangan Babel. Yesaya menyebutkan: "sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku." Keselamatan yang dari Tuhan tidak lama lagi, ini berarti penantian mereka selama 70 tahun di pembuangan berakhir sudah. Janji keselamatan dan pemulihan umat Allah telah digenapi. Berakhirnya pembuangan Babel berakhirlah penderitaan, umat Allah memasuki suatu suasana sukacita yaitu pemulihan umatNya. Namun harus dicatat bahwa pengembalian umat Allah ke Yerusalem bukanlah usaha mereka atau karena kemenangan melawan Babelonia tetapi karena Tuhan sendiri yang memerintahkan Raja Koresh membebaskan umatNya; mengembalikan mereka pulang dengan harta benda dan diberikan segala perbekalan pembangunan kembali Bait Suci dan Tembok Yerusalem (Baca 2 Taw 26:22-23 dstr).

Dalam memasuki suasana baru, Apakah yang harus mereka persiapkan? Sama seperti ketika Musa membawa bangsa Israel ke tanah Kanaan, Allah memperlengkapi dan membentuk umat Allah yang taat terhadap Taurat atau hukum Musa. Mereka harus setia kepada Allah dan taat beribadah kepadaNya.
Demikianlah Umat Allah yang kembali ke Yerusalem, mereka akan meninggalkan Babelonia kembali ke kampung halamannya. Hal pertama yang disampaikan oleh nabi Yesaya untuk mereka lakukan adalah: Taat pada Hukum dan menegakkan Keadilan.
Taat pada hukum dan menegakkan Keadilan. 

Umat Allah memiliki hukum Taurat yang diwariskan dan diajarkan secara turun-temurun (Ulangan 5:6). Di dalam hukum Taurat umat dibentuk untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah) dan mengatur relasional sesama manusia atau etika sosial. Dengan demikian,  tidak ada lagi alasan bagi umat Allah tidak mengetahui hukum. Karena selain memiliki buku Taurat, setiap orang tua wajib mengajarkannya kepada anak-anaknya dan terpatri di dalam hati sanubari mereka masing-masing.

Pentingnya memelihara hukum bagi umat Allah, karena di dalam hukum Taurat kita mengenal kehendak Allah. Sebagai umat Allah kita harus memelihara dan melakukan kehendakNya. Bagaimana mungkin kita mengasihi Allah namun mengabaikan kehendakNya?
Tegakkanlah keadilan! Adil adalah sikap yang memberikan kesamaan, persamaan dan keseimbangan bagi setiap orang. Keadilan ini penting untuk menghargain harkat dan martabat manusia. Siapapun kita,  harus menghargai sesama. Jangan karena kekuasaan yang dimiliki sehingga berlaku sewenang terhadap orang lain. Dengan menegakkan keadilan ini, semua orang terjamin hidupnya, setiap orang terjamin haknya di tengah-tengah masyarakat.

Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan! Inilah harapan Yesaya akan status umat baru yang kembali ke Yerusalem. Umat yang demikian akan menjadi status umat Allah yang baru; penuh kasih dan penghargaan terhadap semua orang karena memelihara hukum dan berlaku adil.
Sahabat yang baik hati! Orang percaya adalah Israel yang baru yang dipanggil dan dibentuk menjadi umat Allah di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah pemenuhan dari semua hukum Taurat.  Hukum dan keadilan adalah kasih dan pembuktian hidup di dalam kasih itu harus memelihara hukum dan berlaku adil. Jadi ketiganya adalah suatu kesatuan di dalam hidup orang percaya. Kasih tanpa keadilan, kita akan buta, hukum tanpa kasih kita legalistik, keadilan tanpa hukum manusia akan anarkis karena manusia akan membuat ukuran keadilan masing-masing. Renungan pagi ini mengajarkan kita melengkapi hidup kita di dalam hukum, keadilan dan kasih.


#pdt nekson m sjuntak

Senin, 23 Oktober 2017

BERGIRANG DAN BERSORAK-SORAILAH

BERGIRANG DAN BERSORAK-SORAKLAH

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 24/10/2017

Yesaya 65:18 (TB)  Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.

Isaiah 65:18 (RSV)  But be glad and rejoice for ever in that which I create; for behold, I create Jerusalem a rejoicing, and her people a joy.

Glad and Rejoice! Bergirang dan bersorak-soraklah, demikian firman Tuhan ini mengajak seluruh umat merayakan karya besar Allah dalam hidup umatNya. Ajakan bergirang dan bersukacita ini disampaikan ketika mereka telah kembali ke Yerusalem. Wajarlah mereka bersuka cita karena selama ini apa yang telah dirindukan di masa pembuangan telah menjadi kenyataan. Selain kembali ke Yerusalem, sukacita umat Allah dijelaskan berbagai alasan umat Allah untuk bersuka cita. (Lih Yesaya 65 ayat 17-25)

Salah satu alasan untuk bersukacita itu disampaikan di dalam renungan di pagi hari ini yaitu: Allah sendiri pencipta sukacita dan kegembiraan bagi Yerusalem. Allah menciptakan Yerusalem menjadi Yerusalem yang baru, mengubah kota puing, korban perang menjadi kota yang megah dan kokoh melalui pembangunan tembok Yerusalem yang kuat. Allah mengubah Yerusalem yang sunyi, sepi dan senyap; di mana tak ada lagi anak-anak bermain, tak ada lagi taruna-taruna berlari-lari dan para orang tua berjalan dengan tongkatnya. Setelah kembali dari pembuangan Allah akan memulihkan seperti sedia kala. Kota itu akan penuh sukacita, kegirangan dan sorak-sorai.

Yesaya 65:17-18 (TB)  "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.  Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.

Memori atau ingatan mereka akan kemegahan, kebanggaan dan kehebatan umat Israel akan
dipulihkan. Israel yang megah bukan hanya kenangan, tetapi akan nyata dalam kehidupan umatNya. Jika selama pembuangan mereka berurai air mata, hati yang luka dan bathin yang merasakan pahit getirnya kehidupan di negeri asing. Tuhan sendiri menhapuskan air mata danbmeniadakan kepahitan dan menjadikan segala sesuatu baru. Umat Allah akan bersukacita, kegirangan dan segala sesuatu yang mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian. Tiada lagi yang merintih kepedihan atas pengalaman hidupnya atau mengerang kesakitan atas luka-luka akibat korban perang (ay 19). Namun Tuhan akan memulihkan dan menggantikan mereka dalam segala keadaan.

Sukacita dan kegirangan mereka bukan hanya sesaat sementara sifatnya. Kegirangan umat Allah itu tidak dibatasi oleh waktu. Mereka bersukacita untuk selama-lamanya.

#pdt nekson m sjuntak

Minggu, 22 Oktober 2017

KERJAKANLAH KESELAMATANMU

KERJAKANLAH KESELAMATANMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 22/10/2017

Filipi 2:13 (TB)  karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Philippians 2:13 (RSV)  for God is at work in you, both to will and to work for his good pleasure.

Keselamatan adalah pemberian Allah secara gratis atau cuma-cuma bagi kita. Kata cuma-cuma disebut dengan "gratia" (grace) atau anugerah Allah. Pemberian Allah yang cuma-cuma bukanlah seperti sesuatu benda mahal yang kita simpan di dalam lemari sebagai koleksi, tetapi keselamatan itu bentuk kata kerja yang menuju kesempurnaan dan pemenuhan.

Nats renungan di pagi hari ini satu kesatuan dengan ayat sebelumnya yang menekankan tentang tugas orang percaya: mengerjakan keselamatan sebagai respon terhadap karya Allah. Keselamatan itu adalah pekerjaan Allah, Allah telah mengerjakan keselamatan kita di dalam diri Yesus Kristus. Yesus mengosongkan dirinya (kennosis); sekalipun dalam rupa Allah namun dia merendahkan diri mengambil rupa seorang hamba agar segala yang ada dibawah kolong langit bertekuk lutut di dalam nama Yesus Kristus dan segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan dan Yuruselamat (Filipi 2:10-11)

Bagi orang percaya keselamatan di dalam Yesus Kristus harus kita kerjakan. Filipi 2:12 (TB)  Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Apa maksudnya mengerjakan keselamatan? Percaya kepada Yesus Kristus berarti kita mengenal kehendak Allah. Maka setiap orang percaya harus melakukan kehendak Allah sebagai respon kita yang telah menerima keselamatan. Mengerjakan keselamatan lewat ketaatan,  kesetiaan, iman yang tangguh dan bersedia memikul salib. Rela menderita atas segala pergumulan yang dihadapi demi kebenaran dan kerajaan Tuhan. Mengerjakan keselamaatan sebagai bukti ketaatan dan takut akan Tuhan.

Bagaimana kita mengerjakan keselamatan itu? Yesus pernah membuat perumpamaan tentang talenta. Ada yang menerima 5 ada menerima 2 adan yang menerima 1. Seorang hamba yang menerima 5 mengerjakannya dan mengelolanya dengan baik sehingga dia menghasilkan dua kali lipat, demikian dengan  yang menerima 2 menghasilkan dua kali lipat. Namun sangat sayang yang menerima 1 hanya menyimpan tak menghasilkan apa-apa? Hasil perumpamaan ini, yang mengerjakan 5 dan 2 memperoleh dua kali lipat baginya, namun yang tak menghasilkan apa-apa tak selain 1 talenta ditarik daripadanya, dia juga dimasukkan pada penghukuman. (Baca Mat 25:14-30)

Kerjakanlah keselamatanmu adalah respon kita terhadap karya keselamatan Allah yang telah dikerjakan bagi kita lewat kerelaan Yesus Kristus yang rela mati di kayu salib demi keselamatan kita. Mengerjakan keselamatan bukanlah bekerja  mendatangkan kemujuran,  kebaikan dan keuntungan bagi diri kita semata, namun sebagai orang yang telah menerima keselamatan kita harus bekerja mendatangkan kebaikan bagi semua orang. Setiap orang yang melihat perbuatan bagi kita orang memuliakan Tuhan. Inilah misi Allah di dalam diri orang percaya: setiap kita yang mengerjakan keselamatan itu semuanya untuk mendatangkan kemuliaan Bapa.

#pdt nekson m sjuntak

Sabtu, 21 Oktober 2017

BERITAKANLAH PERBUATAN TUHAN YANG AJAIB

BERITAKANLAH PERBUATAN TUHAN
(Mazmur 96:1-9)

Menyanyi adalah eskpressi jiwa seseorang yang dituangkan dalam bentuk syair-syair indah dan dilantunkan dengan melodi serta diiringi dengan musik. Kotbah mingu ini mengajak kita untuk menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Ajakan menyanyi ini penting, karena fakta membuktikan setiap orang biasanya selalu mengingat lirik syair lagu favoritnya, maka demikianlah orang percaya menyanyi bagi Tuhan berarti mengingat segala kebesaran dan kebaikannya.  Ajakan menyanyi bukan sekedar menyanyi, tetapi menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan dengan maksud mensyukuri perbuatan Tuhan karena berkatNya selalu baru bagi kita.

Bagaimana  kita mengucap syukur atas segala karya dan perbuatan Tuhan dalam hidup kita? Inilah seruan dari nats kotbah kita pada minggu ini dari Mazmur 96:1-9. Pemazmur mengajak semua orang percaya  untuk memuliakan Tuhan karena kita telah menerima keselamatan dan menceritakan segala perbuatan ajaib di tengah-tengah bangsa.  Ajakan memuji dan memuliakan dipakai dengan empat istilah: a)  nyanyikanlah (ay 1), b) kabarkanlah ay 2)  ceritakanlah (ay 3) dan katakanlah (ay 10). Semuanya kata-kata bersifat imperatif untuk menunjukkan pengenalannya tentang Allah. Pemazmur merasakan dan mengalami langsung perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Pemazmur mengungkapkan alasan untuk bermazmur bagi Tuhan:
- Allah itu pencipta dan pemelihara kehidupan (ay 5)
- Allah adalah sumber keselamatan hari demi hari (ay 2)
- Allah itu penuh kemuliaan dan kuasa-Nya melebihi segala kuasa yang ada dan perbuatannya ajaib mengatasi segala bangsa. (Ay 3-5)

Dari pengenalan dan pengakuan pemazmur di atas segala kemuliaan dan semarak harus dinyanyikan, diberitakan dan diceritakan oleh setiap orang percaya.

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan ceritakanlah perbuatan-perbuatan ajaib. Ibarat seorang singer yang melantunkan lagu indah sehingga setiap orang yang mendengarkannya terpesona. Demikianlah orang percaya menyanyikan kemuliaan Tuhan sehingga setiap orang mengenal keagungan Tuhan. Atau ibarat seorang reporter atau nara wacana yang mengetahui suatu fakta kebenaran dan  memberitakan kepada publik agar semua tahu tentang kebenaran suatu peristiwa. Lebih dari itu orang percaya memberitakan dan menceritakan karya keselamatan Allah yang telah dijanjikan dan dipenuhi dari sejarah bapak leluhur hingga pemenuhannya di dalam Yesus Kristus. Demikianlah orang menceritakan dan memberitakan karya keselamatan yang telah kita terima di dalam Injil Yesus Kristus. Kematian dan kebangkitan Kristus telah menjadi keselamatan bagi kita.

Menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan berarti kesediaan kita untuk sujud menyembah Allah dalam segala kemulianNya (ay 9). Kata sujud menyembah mengingatkan kita dua hal: pengakuan terhadap Allah yang maha mulia dan menyadari diri manusia berdosa.

Menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan, kesediaan hati mempersembahkan korban terbaik di pelataran Allah (ay 8). Persembahan terbaik dihadapan Allah adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang harum bagi Tuhan. Roma 12:1 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

 #pdt nekson m sjuntak

Jumat, 20 Oktober 2017

PERGILAH DENGAN SELAMAT

PERGILAH DENGAN SELAMAT

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi. Sabtu, 21/10/2017

Lukas 8:48 (TB)  Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

Luke 8:48 (RSV)  And he said to her, "Daughter, your faith has made you well; go in peace."

Ayat renungan di pagi hari ini merupakan satu ayat dari satu perikope kisah Yesus membangkitkan putri Yairus. Yairus menjumpai Yesus di sinagoge dan memohon agar Yesus berkenan menyembuhkan yang putri satu-satunya yang hampir mati. Yesus pun bersedia menyembuhkannya, namun dalam perjalanan itu ada seorang perempuan yang pendarahan yang cukup parah telah mendengar tentang Yesus, dan dia memiliki keyakinan dengan menyembuh jubah Yesus saja dia telah sembuh. Maka secara diam-diam dia mendekati Yesus dan menjamah jubahnya. Pada saat itu Yesus menyadari tindakannya, nampaknya Yesus merespon dan perempuan itu ketakutan atas perbuatannya itu yang menjamah jubah Tuhan Yesus. Namun lihatlah Yesus menyapa perempuan itu dengan lembut dan berkata  Lukas 8:48 (TB)  "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

Jawaban Yesus ini sangat mengubah ketakutannya perempuan tersebut dan mendapatkan kesembuhan.  Imanmu telah menyelamatkan engkau dan pergilah dengan selamat. Itulah kebaikan Yesus yang peduli terhadap setiap orang, dalam perjalanan melayani orang lain tetap melayani orang yang datang kepadanya. Ketika berdialog dengan perempuan itu seorang memberitahukan bahwa putri Yairus sudah mati dan mereka pun menangis. Namun dalam kisah selanjutnya Yesus membangkitkan putri Yairus.

Imanmu menyelamatkan engkau dan pergilah dengan selamat! Dalam beberapa kali Yesus menyembuhkan, kalimat ini sering disampaikan oleh Yesus menekankan iman kita yang percaya kepada Yesus adalah berperan penting dalam memperoleh kesembuhan. 

Imanmu memyelamatkanmu! Suatu perkataan yang menyembuhkan dan menyegarkan jiwa kita yangbpercaya kepada Yesus. Jikankita memiliki iman, apapun yang kita minta akan diberikan kepada kita. Matius 21:22 (TB)  Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

 Yesus berkenan atas menolong setiap orang percaya. Tuhan Yesus itu baik, dia tidak marah sekalipun jubahnya disentuh tanpa persetujuan. Yesus tidak cuek meninggal perempuan itu karena ada urusannya yang terpenting melayani orang yang hendak mati. Bukankah kita sering mengabaikan tugas mulia dengan alasan ada tugas dan kesibukan?

Sahabat yang baik hati, inilah kebaikan Yesus dalam hidup kita yang harus kita syukuri, Dia selalu berkenan menolong dan menopang kita asalkan kita percaya kepadanya.

Pulanglah dengan selamat! Tuhan Yesus tidak membiarkan kita pulang dengan hampa dan tak memperoleh apa-apa dari padanya, tetapi Yesus memenuhi harapan kita.

#pdt nekson m sjuntak

Kamis, 19 Oktober 2017

MEMBERI NAMA: "MANUSIA"

TUHAN MEMBERI NAMA MEREKA: "MANUSIA"

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 20/10/2017

Kejadian 5:2 (TB)  laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.

Genesis 5:2 (RSV)  Male and female he created them, and he blessed them and named them Man when they were created.

Salam studi jender nats renungan di pagi ini menjadi dasar utama bagi pandangan Alkitab bahwa manusia itu adalah setara. Tidak ada perbedaan laki-laki dan perempuan namun sama-sama memiliki citra Allah, yaitu segambar dengan Allah. Selain kesetaraan nats rwnungan dipagi ini hendak menekankan bahwa manusia adalah "yang diambil dari tanah". Kata manusia diterjemahkan dari kata Ibrani adam. Adam yang diambil dan dibentuk Allah segambar dwngan rupa Allah dan diberikan nafas kehidupan. Narasi ini  hendak menjelaskan bahwa tanpa Allah manusia adalah tanah. Allah berkarya dengan  mengambil tanah, membentuk, memberi nafas kehidupan dan akan kembali ke tanah. Dengan penjelasan ini Alkitab hendak mengajarkan agar manusia tetap merendahkan hati di hadapan Allah, karena apa adanya hidup manusia adalah karena prakarsa dan perbuatan Allah sendiri. Yesaya 64:8 (TB)  Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.

Dari kisah penciptaan ini dalam renungan di pagi hari ini ada dua hal yang perlu kita perdalam yaitu: 1) Tuhan memberkati dan 2) Tuhan memberi nama.

1. Memberkati: rencana Allah bagi manusia adalah agar dunia ini dipenuhi berkat Allah. Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya dipersiapkan bagi mahkota ciptaan. Allah memperlengkapi manusia dengan akal agar manusia dapat mengelola ciptaan demi kelestarian hidup. Sebagai mahkota ciptaan manusia memperoleh mandat ilahi untuk melestarikan alam. Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan, mempersatukan dan memberkati mereka untuk bertambah banyak memenuhi bumi. Makna penciptaan menyegarkan kepada kita bahwa Tuhan menciptakan, memelihara dan memberkati manusia.

2. Memberi nama memiliki arti kepemilikan. Tuhan memberi nama "Manusia",  ini memiliki makna yang dalam bahwa kita manusia adalah milik Allah. Kalau kita milik Allah ini adalah suatu predikat yang sangat berharga di mata Tuhan. Jika seseorang bekerja di perusahaan ternama dan bangga membawa nama perusahaannya. Lebih dari itulah manusia yang merupakan milik Allah harus bangga sebagai milik Allah. Seorang pemilik pasti menjaga, memelihara dan melindunginya. Selain itu seorang pemilik akan selalu bangga dengan apa yang milikinya. Demikian Allah bangga atas kita dan berkenan melindungi, memelihara dan merawat kita manusia umat kepunyaanNya. Pada saat yang sama kita sebagai milikNya akan membuat refleksi yang mendalam: apa yang kita lakukan yang membanggakan Allah sebsgai pemilik.

Sahabat yang baik hati! Dari makna penciptaan menurut Alkitab, kekristenan telah menjadi garda depan mewujudkan kesetaraan jender dan persamaan hak laki-laki dan perempuan, karena keduanya sama-sama diciptakan segambar dengan Allah menerima mandat untuk memenuhi dan merawat bumi.

Sahabat yang baik hati! Nari narasi penciptaan ini kita diingatkan agar tetap rendah hati karena kita adalah tanah. Mengingatkan kita, bahwa kita menjadi manusia yang berharga karena karya Tuhan. Di luar Tuhan kita adalah tanah. Kedua, manusia harus senantiasa bersyukur karena Tuhan memberkati manusia, memperlengkapi segala kebutuhan dan menjamin kehidupannya. Ketiga, Tuhan adalah pemilik kehidupan manusia. Kita ini adalah miliknya, sebagai milik Allah kita harus tetap menjaga diri berperilaku sebagai milik Allah.

Tuhan memberkati kita semua dalam melakukan firmanNya.

#pdt nekson m sjuntak



Rabu, 18 Oktober 2017

KOBARKANLAH TAHBISANMU

KOBARKANLAH TAHBISANMU
Beberapa Catatan dan Usulan buat Peserta Rapat Pendeta

Salam sejahtera bagi seluruh teman pendeta HKBP yang sedang mengikuti dan menggumuli Rapat Pendeta!. Saya sungguh menikmati suasana rapat pendeta ini dalam suasana ceria, jumpa kangen bersahabat, teman stambuk dan rekan sekerja di ressort atau satu distrik dll. Saya melihat bagaimana repotnya panitia mempersiapkan segala sesuatu agar rapat ini berjalan dengan baik dari sarana akomodasi, konsumsi dan materi-materi pendukung dalam rapat.  Namun harus kita akui keluh yang sama terus muncul setiap ada Rapat Pendeta akankah terus begini, agenda rapat yang padat, banyak hal yang mau dituangkan namun sedikit waktu untuk mematangkannya dan mempertajamnya. Lelah semua mempersipakann rapat namun tindak lanjut rapat tidak kunjung mengkristal
Maka sebelum memasuki sidang kelompok dan pleno, ijinkan saya menyampaikan beberapa pokok pikiran untuk kepentingan Rapat Pendeta ini dan ke depannya. Pertimbangan usulan ini karena waktu tanggapan dalam setiap pembahasan dan keterbatasan memasuki setiap sidang-sidang kelompok.

I. Kobarkanlah Tahbisanmu;
Apa yang mau kita kobarkan? Tahun 1991 Rapat Pendeta menggumuli Thema: Sahat Ula Tohonanmi, namun paskah itu kita mengalami krisis. Harus kita syukuri HKBP semakin dewasa dan oleh kasih karunia Tuhan krisi HKBP dapat diatasi dengan rekonsiliasi. Inilah anugerah Tuhan yang harus kita syukuri, melanjutkan rekonsiliasi hingga berbuah yang optimal dalam pelayanan HKBP.
Berkaitan dengan tema kobarkanlah tahbisanmu, suatu gema untuk mempertajam evaluasi sudah sejauh mana kita mengahati dan melakukan panggilan itu. Saya bersyukur dalam dua kali melayani sebagai kepala biro pembinaan saya disegarkan akan hal ini. Metode pendalam yang saya buat adalah matriks dengan klasifikasi:
1. Memahami rumusan setiap butir poda tohon an dengan rumusan satu kalimat yang mudah dimengerti setiap pendeta
2. Menguraikan apa yang diperintahkan poda tohonan yang harus dilakukan oleh seorang pendeta
3. Keterampilan apa yang perlu dibenahi agar pendeta mampu dan sanggup melakukan poda tohonan
4. Value apa yang harus saya miliki sebagaimana dituntutboleh poda Tohonan.
Berkaitan dengan point 4 beberapa value yang mesti dimiliki oleh seorang pendeta adalah sbb:
1. Parholong (Pengasih)
2. Haposan (Jujur)
3. Bertanggungjawab
4. Berhati Damai (Parroha na Dame)
5. Daulat/Pendoa (beribadah/memelihara kekudusan)
Tentu masih banyak value yang dapat kita kembangkan dari butir-butir poda Tohonan dimaksud. Ada baiknya Rapat pendeta ini menatapkannya dan membuat indikator-indikatornya ke depan sehingga karakter dan kwalitas kependetaan kita benar-benar berkobar sebagaimana tema dalam rapat pendeta ini.

II. Ekklesiologi HKBP
Kajian terhadap ekklesiologi HKBP hendaknya dibangun dalam rangka berpikir menggali kekayaan HKBP yang terkandung dalam perangkat HKBP itu sendiri (Bibel, BR, Konfessi, RPP dan Agenda). Karena itu kita harus lebih sabar dan membuka hati terhadap  persfektif yang berbeda-beda dalam upaya menggalinya satu persatu kekayaan teologi HKBP bukan dengan piikiran yang emosional mendukung pikiran teolog tertentu yang sekaligus pimpinan dan mantan pimpinan kita karena dilatar belakangi dengan rasa suka dan tidak HKBP.
Berkaitan dengan itu saya memberikan catatan beberapa hal:
1. Mohon dipertimbangkan ulang, kata ekklesiologi HKBP adalah Ekklesiologi berdasarkan Kristologi, karena itu ekklesilogia HKBP adalah kepemimpinan tunggal.
Kalimat pertama yang mengatakan: ekklesiologi HKBP adalah berdasarkan Kristologi saya setuju, karena Kristuslah sebagai kepala dan seluruh anggota tubuh Kristus harus taat kepada raja Gereja.
Namun kalimat berikutnya yang mengatakan: karena itu kepemimpinan dalam HKBP adalah tunggal. Sangat tidak setuju, dengan alasan:
a. Gereja adalah persekutuan orang percaya, yang menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat dan dibaptis dalam nama Allah Bapa Anak dan Roh Kudus. Yesus Kristus mengutus pelayan-pelayan untuk melakukan missi Allah di dunia ini. Pelayan-pelayan tidak tunggal namun berbagai jenis pelayan ada didaskalos, diakonos, presbuteros, episkopos dll. Berdasarkan karunia-karunia yang diberikan oleh  roh kepada setiap orang percaya.
Jadi Gereja sebagai tubuh Kristus tidak mengenal Hierarkis, tetapi Kharismata (berbagai karunia) yang bersekutu di dalam suatu persekutuan orang percaya.
2. Istilah sikkat ni Kristus, menurut saya merupakan titik rawan yang perlu dijawab dan dipahami bersama oleh pendeta HKBP serta batasan-batasan mana istilah ini dipergunakan Karena secara teologis tidak ada ayat alkitab satupun yang dapat kita kutip, tetapi itu ada dalam agenda HKBP.
Namun saya hanya menggugah kita, bahwa Pendeta benar menerima kuasa menyampaikan berkat dan  pengampunan dalam akta liturgist yang kita temukan falam agenda: penyampaian berkat, pemberkatan pernikahan, baptisan dan perjamuan kudus.
Di luar dari akta litutgis, sulit membayangkan bagaimana pendeta mempertanggungjawabkan kependetaannya sebagai sikkat ni Kristus di dunia ini di luar akta liturgis.
Lebih baik kita mengembangkan teologia hamba Allah, pelayan Allah dan lain-lainnya yang menekankan tugas dan tanggungjawab gereja di dunia ini untuk mewujudkan kerajaan Allah di dunia ini.

III. Tentang Mekanisme Rapat Pendeta
Dari berbagai percakapan, banyak sikap yang sudah pesimis bahwa rapat pendeta tidak efektiff untuk mendiskusikan berbagai hal yang penting di HKBP dan pembahasan yang dimaksud juga terus berulang-ulang tanpa ada progress dari rapat pendeta dari sebelumnya kepada rapat pendeta berikutnya.  Namun marilah kita menyadari bersama akan hal ini secara mendalam dan mengelolanya agar jangan terulang.
Saya masih ingat, draft dan pembahasan tentang Agenda, Konfessi dan RPP telah disampaikan pada Rapat Pendeta 2013 di Siantar, telah dibahas dan diplenokan. Namun tidak ditindaklanjuti dalam Rapat pendeta 2017 ini. Justru kita hari ini menerima draft baru lagi tentang pokok yang sama dan menurut saya tidak mungkin lagi ini dibahas satu persatu dalam rapat akbar dan waktu yang sangat terbatas.
Maka berkaitan dengan itu agar ada progres dan tindak lanjutvdari hasil rapat yang satu ke rapat berikutinya saya usulkan demikian:
1. Meminta dengan sangat hormat kepada KRP dan Pimpinan sebagaimana  yang bertanggungjawab menentukan agenda rapat agar memiliki komitmen untuk menindaklanjuti hasil-hasil rapat pendeta sebelumnya. Sehingga KRP mendatang adalah yang menggumuli apa yang diputuskan di rapat pendeta
2. Jika ada materi yang diagendakan di rapat pendeta HKBP. Pimpinan dan KRP mengirimkan draft dibahas di rapat pendeta distrik, selanjutnya KRP mengkompilasi hasil-hasil rapat pendeta distrik dan merumuskannya dam bentuk Konsep atau Rancangan Keputusan yang akan ditetapkan di Rapat Pendeta HKBP

IV. Revisi Agenda, Konfessi dan RPP
Bagian ini merupakan hal yang sudah lama kita rindukan, sejak sayanikut rapat pendeta 1999 di Pematang siantar hal ini sudah serinf saya dengar. Rapat pendeta demi rapat pendeta berganti namun bentuk revisi tak terwujud. Baru pada rapat pendeta 2013 draft Revisi itu disampaikan oleh komisi Liturgi cetakan hijau,  demikian dengan hasil kelompok kerja dari Revisi Konfessi dan Hasil Kelompok Kerja Revisi RPP sudah dibahas dan pelno (lih daftar keputusan dan notulensi Rapat Pendeta
Dalam Rapat pendeta ini kita menerima draft, dari sub komisi terkait, kalau pokok ini yang dibahas semestinya sub komisi membaca dan mengembangkan hasil rapat lalu den membuat rumusan menjadi draft 2.
Agar revisi agenda, konfessi dan RPP ini terwujud dengan ini saya usulkan
a. Meminta pimpinan HKBP membentuk tim kerja
A.Tim kerja Revisi agenda
B. TIM kerja Revisi Konfessi
C. Tim Kerja Revisi RPP
Anggota terdiri dari Komisi Teologi dan sub Komisi 2013-2016 dan Komisi Teologi dan sub komisi 2016-2020 atau yang dianggap berkompeten di bidang ini.
Dengan tugas:
1. Membaca hasil-hasil draft sebelumnya dan keputusan yang berkaitan dengan hal dimaksud.
2  Menyusun Konsep revisi Agenda, Konfessi dan RPP
Hasil ini diharapkan bisa terwujud 2018
b. Konsep yang disusun tim dimaksud dikirimkan ke Rapat pendeta Distrik 2019
c  Hasil Rapat Pendeta Distrik dikompilasi dan dirumuskan dalam bentuk Konsep Final
d. Konsep final inilah yang ditetapkan untuk dibawa oleh Ephorus ke Sinode Godang untuk ditetapkan.
Sehingga kita di Sinode Godang 2020 telah menetapkan Revisi Agenda, Konfessi dan RPP

V. KRP Fultimer
Salah satu kemandegkan akan progres menindaklanjuti keputusan Rapat Pendeta adalah KRP hanya ketua Rapat. Pergumulan ini sudah lama diusulkan agar KRP Fulltimer.
Maka dengan ini meminta kepada setiap pendeta HKBP yang berkeinginan menjadi KRP harus bersedia:
1. Bersedia membaca dan menindaklanjuti setiap keputusan Rapat Pendeta HKBP
2. Bersedia Fulltimer
3. Meminta kepada Pimpinan HKBP agar menetapkan KRP dipilih di KRP 2017 fulltimer dan efektif melakukan tugas-tugas KRP sebagaimana dalam AP HKBP Serelah amndemen II.
Demikian beberapa masukan dari saya sebagai peserta Rapat Pendeta HKBP
Terpujilah Tuhan atas segala rahmat dan kebaikannya bagi HKBP yang mengutus para hamba-hambanya bekerja dan mengabdi untuk  memuliakan Tuhan.

Pdt Nekson M Simanjuntak,
Salah seorang peserta rapat pendeta

BERTAMBAH TEGUH DALAM IMAN

BERTAMBAH TEGUH DALAM IMAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 19/10/2017

Kolose 2:7 (TB)  Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Colossians 2:7 (RSV)  rooted and built up in him and established in the faith, just as you were taught, abounding in thanksgiving.

Iman harus bertumbuh! Itulah pesan dari renungan di pagi hari ini. Iman itu bukan statis tetapi dinamis bertumbuh dan berkembang seperti tumbuhan dimulai dengan benih, setelah ditaburkan Tuhan akan memberikan akar-akar, kemudian bertumbuh, semakin kuat dengan adanya cabang-cabang, ranting dan daun. Pada waktunya akan menghasilkan buah yang dinantikan oleh seorang petani. Demikian halnya dengan iman; firman adalah benih kebenaran yang kita dengar, berakar dan betumbuh membentuk pribadi kita yang percaya dan setia kepada Tuhan dan melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai buah dari lenghayatan iman.

Penyebutan berakar dan bertumbuh meruoakan istilah yang diambil Paulus dari dunia pertanian. Sama seperti Yesus, dalam pengajarannya banyak memberikan perumpamaan tentang Kerajaan Allah banyak diinspirasi dari pertanian: perumpamaan tentang penabur, biji sesawi, dll. Semua itu menunjukkan bahwa iman kekristenan harus bertumbuh.

Berakar dan bertumbuh; akar adalah bagian pertama yang menunjukkan bahwa tanaman itu hidup atau tidak,  baik atau tidak, kiat atau tidak. Akar berfungsi mencari makanan untuk pertumbuhan tanaman, selanjutnya dimatangkan dalam daun dan disalurkan ke seluruh bahagian dari tanaman.  Selain fungsi pencari makanan akar tanaman juga menjadi penopang batang. Akar yang kuat akan menjadikan pohon kuat dari badai angin. Jika akar tak kuat pohon itu akan segera tumbang.

Bertambah kuat dan berkelimpahan di dalam Tuhan. Pohon yang berbuah harus ditopang dengan dahan yang kuat. Tidak sedikit pohon yang berbuah lebah, setelah buahnya semakin membesar dahannya tak kuat dan patah. Ini gambaran orang yang menerima kelimpahan berkat namun tak kuat akan kenikmatan harta sehingga lupa akan pembinaan spiritualitas dan pertumbuhan kerohaniannya. Terus bekerja, menambahninkam dan segala sesuatu yang mendatangkan keuntungan. Jika keuntuhan dan kelimpahan berkat ada, namun tidak ditopang oleh iman yangnkuat maka sama dahan yang patah tadi.

Sahabat yang baik hati, Tuhan menghendaki kita berakar dan bertunbuh di dalam dia. Agar iman kita bertumbuh tentu benih firman yang kita dengan berakar dan bertumbuh dan menopang kehidupan kita. Iman itu bertumbuh ketika kita mau mendengarkan firman (Rom 5:8) dan merenungkannya firmanNya siang dan malam (Mazmur 1). 

Kiranya Tuhan akan memberika kekuatan bagi kita dan menghasilkan buah yang berkelimpahan demi kemuliaan Allah.

#pdt nekson m sjuntak

Senin, 16 Oktober 2017

TUHAN MENJAWAB DOAMU

TUHAN MENJAWAB DOAMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 17/10/2017.

Lukas 11:9 (TB)  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Luke 11:9 (RSV)  And I tell you, Ask, and it will be given you; seek, and you will find; knock, and it will be opened to you.

Mungkin anda pernah menemukan tulisan ini: 24 Jam Bersedia Melayani Anda! Coba anda ingat dimana itu tertulis? Itu beberapa motto dari beberapa pelayanan umum seperti Klinik 24 Jam, RS, Polisi dan lainnya yang bergerak dalam pelayanan masyarakat. Ini suatu contoh pelayanan publik yang bersedia setiap saat untuk melayani apa kebutuhan publik. Ada saja kebutuhan masyarakat tang harus sedia 24 jam. Jika pelayanan publik terbuka 24 jam dalam beberapa sektor tertentu, lebih dari itu Tuhan membuka diri untuk umatNya. Tuhan bersedia setiap saat memberikan apa yang kita butuhkan asalkan kita mau menyampaikannya di dalam doa dan permohonan kita.

- Mintalah maka akan diberikan kepadamu! Disini bukanlah mau menggambarkan bahwa hubungan kita dengan Tuhan adalah  hubungan pemohon dan pemberi. Hubungan dimaksud sama seperti seorang anak yang meminta sesuatu bagi ayahNya. Bukankah seorang ayah telah mempersiapkan segala sesuatu bagi anaknya? Sekalipun tidak diminta, sang ayah telah mempersiapkan apa yang terbaik bagi anaknya. Demikian Tuhan dengan anak-anakNya. Kedua, mintalah maka akanndiberikannkepadamu, Yesus hendak menunjukkan Allah itu adalah pemurah. Tuhan itu baik dan berkenan setiap saat memberikan apa yang diminta oleh orang yang datang memohon kepadanya. Tuhan itu tidak pernah menolak siapapun, karena semuanya adalah umat yang dikasihinya. Tuhan tidak pernah menolak apapun yang kita minta, karena semuanya ada padanya tetapi satu hal yang harus kita ingat bahwa Tuhan akan memberikan apa yang tepat untuk kita. Tuhan lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dalam hidup ini.

- Carilah maka kamu akan mendapatkan! Disini diperlihatkan harus ada usaha dari diri kita yang memohon kepada Tuhan. Memohon bukan berarti menunggu Tuhan datang memberikan ke tangan kita. Bagi seorang petani tak mungkin lumbungnya penuh gandum kalau dia tidak menabur dan bekerja. Namun harus ada usaha, mencari apa ang kita butuhkan. Seperti seseorang yang kehilangan: benda yang hilang itu tidak datang kembali dengan sendirinya, tetapi jika kita hendak menemukannya kembali kita harus mencarinya. Demikianlah tentang hidup ini jika kita menginginkan sesuatu dari Tuhan, cari jalan apa yang anda tempuh untuk meraihnya, yakin dan percayalah Tuhan akan menolong kita hingga menemukan apa yang kita cari.

- Ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu! Cobalah anda ingat ketika anda hendak berkunjung ke rumah teman atau sahabat anda. Sekalipun anda sudah janjian anda harus mengetok pintu agar orang yang berada di dalam rumah itu bergegas membuka pintu bagi anda dan mempersilahkan anda masuk. Atau setidaknya anda akan telpon atau kirim pesan WA bahwa anda sudah di depan pintu. Sebagai sahabat yang tahu ada orang yang mengetok pasti anda akan segera membukakannya. Lebih dari itulah Tuhan membukakan pintu bagi kita baik dalam hal apapun itu.

Sahabat yang baik hati, renungan di pagi ini sangat penting bagi kita bahwa Tuhannitu senantiasa siap sedia memberikan apa yang kita butuhkan. Datanglah padaNya di dalam doa dan permohonan kita, telah dipersiapkan apa yang terbaik bagi kita.

#pdt nekson m sjuntak

Minggu, 15 Oktober 2017

KESELAMATAN KEKAL HANYA DARI TUHAN

KESELAMATAN KEKAL HANYA DARI TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 16/10/2017

 Yesaya 51:6 (TB)  Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.

Isaiah 51:6 (RSV)  Lift up your eyes to the heavens, and look at the earth beneath; for the heavens will vanish like smoke, the earth will wear out like a garment, and they who dwell in it will die like gnats; but my salvation will be for ever, and my deliverance will never be ended.

Ibarat seorang motivator yang baik demikianlah nabi Yesaya memberikan dorongan dan semangat bagi umat yang di pembuangan. Inspirasi dan kata-kata yang membangun disampaikan agar mereka memiliki pengharapan. Pembuangan akan berlalu dan Tuhan akan menolong umatNya dan mengembalikan umatNya.

Dalam renungan pagi ini Yesaya menyampaikan jangan menaruh pengharapan pada dunia ini, karena langit bumi, laut dan segala isinya akan segera lenyap. Dunia ini hanyalah PHP atau Pemberi Harapan Palsu. Hanya satu yang abadi yaitu keselamatan dari Allah. Keselamatan Allah itu kekal dan abadi dan tidak akan berakhir. Sebaliknya langit, bumi dan penduduknya hanyalah sementara.

Apa yang disampaikan oleh Yesaya sangat tepat dan menarik bahwa langit dan bumi tak dapat memberikan keselamatan bagi kita, justru semuanya menuju kehancurannya. Pertama,  Lihatlah! Langit akan lenyap seperti asap: anda tahu asap bukan, dia akan mengepul namun hanya sesaat dia segera hilang di awan-awan dan tak kelihatan lagi. Asap bisa membumbung tinggi namun ketika angin berhembus asap pun akan lenyap seketika.
Kedua, Bumi akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang. Hal ini sangat menarik bahwa segala sesuatu akan berjalan seturut dengan waktu. Apa yang dulu mungkin disanjung dan diagungkan, namun akan memburuk. Sama seperi arti yang tiba-tiba populer, lambat lain akan kehilangan fun atau followernya.
Ketiga adalah penduduknya akan mati seperti nyamuk. Mungkin umur binatang yang terpendek dari binatang yang sering berhadapan dengan manusia adalah nyamuk. Dari menetas dan bertumbuh tidak sampai 2 minggu. Memang menurut penelitian nyamuk betina bisa mencapai satu bukan. Begitulah singkatnya hidup penduduk bumi.
Namun apa keselamatan dari Allah akan kekal, abadi dan selamannya. Keselamatan dari Tuhan tidak akan berakhir, karena Dialah Alpa dan Omega, yang pertama dan akhir. Bagi Tuhanlah pengharapan kita satu-satunya.

Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan Yesaya di pagi ini, mengingatkan kita akan tujuan hidup kita, yaitu keselamatan dari Tuhan. Banyak tawaran keselamatan, kemakmuran, kesejahteraan dan kebahagiaan dari kuasa dunia dan berhala modern. Namun periksa dulu apakah itu bertentangan dengan kebenaraan Firman? Renungan pagi mengingatkan kita hanya pada Tuhan ada keselamatan yang abadi.

#pdt nekson m sjuntak

Sabtu, 14 Oktober 2017

BERSUKACITALAH DI DALAM TUHAN

BERSUKACITALAH DI DALAM TUHAN
Filipi 4:1-9

Selamat Hari Minggu! Kotbah minggu ini merupakan nasihat yang sangat berharga bagaimana agar orang percaya tetap bersukacita dalam persekutuan jemaat dan memiliki kwalitas iman terbaik, yakni: sehati sepikir, bersuka cita, jangan khawatir,  hidup penuh damai dan menghasilkan keutamaan bagi semua orang serta meneladani perbuatan rasul.
Hal luar biasanya adalah, Paulus sendiri berada dalam tahanan ketika menuliskan surat ini. Dalam keadaan demikian Paulus tidak meminta agar dirinya diperhatikan tetapi justru memperhatikan orang lain. Sungguh merupakan suatu kwalitas beriman yang sangat tinggi. Biasanya jika seseorang mengalami masalah akan menuntut untuk diperhatikan, namun Paulus yang terpenjara justru peduli, memperhatikan dan memikirkan bagaimana agar orang lain  bersuka cita.

1. Sehati sepikir di dalam Tuhan
Pesan Paulus ini sangat penting, karena akan selalu saja ada tantangan dalam persekutuan, selisih pendapat, perbedaan bahkan mungkin percekcokan karena sifat lahiriah kita yang menonjolkan diri. Mungkin saja orang ingin diperhatikan sementara kurang memperhatikan orang lain. Mungkin saja orang hanya menuntut namun tak mau memberi. Disinilah kita membutuhkan kedewasaan iman. Dua nama diaken disebutkan Paulus dalam kotbah ini Euodia dan Sintikhe, mereka berdua sama-sama dinasehati agar sehati sepikir di dalam Tuhan. Tidak jelas apa masalah di antara mereka namun ada sedikit masalah di antara mereka. Paulus menasihatkan di dalam pelayanan agar sehati sepikir, Tuhanlah yang diutama bukan diri kita. Bagi Paulus sikap berselisih adalah tanda ketidakdewasaan iman. Dalam persekutuna kita harus mampu mengelola konflik, menyelaraskan visi bersama dan mengharmoniskan semua orang melalui sehati sepikir (Filipi 2:2).

2. Bersukacitalah di Dalam Tuhan
Ada saja suasana atau hal-hal yang membuat kita kurang bersukacita. Coba anda banyangkan seorang seharusnya bersuka cita untuk merayakan pesta pernikahan, namun karena secuil pesan WA, "kalungmu setipis daun sanggesangge" mengubah segalanya menjadi pahit, geram dan membuat keputusan yang mengubah segalanya. Sahabatku, disinilah kita perlu dewasa dalam menghadapi segala sesuatu: masalah, geram, kecemasan dan segala kondisi yang kita alami mari kita kelola dengan baik agar suka cita kita tetap terpelihara. Duka, masalah dan pergumulan jangan membuat anda kehilangan sukacita. Kita harus percaya dalam hal pahit sekalipun Tuhan dapat mendatangkan hal manis dalam hidup kita.
 
3. Jangan Kuatir tetapi berdoalah! Kekuatiran tak akan menambah sukacita kita sedikitpun malah sebaliknya mengurangi sukacita kita. Tuhan Yesus berkata: Lukas 12:25 (TB)  Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
Kuatiran ini semacam virus yang melekat dalam diri manusia. Banyak faktor yang membuat kita kuatir: kekuatiran yang tidak terkontrol bisa membuat ketakutan berlebihan hingga tak berbuat apa-apa. Kuatir biaa juga mendorok orang lupa diri, takut tak dapat apa-apa dalam hidup ini sehingga membuat seseorang ambisius, tamak dan lupa diri. Kuatir ibarat dua fungsi yang destruktif (merusak) diri. Tidak ada manusia yang bebas dari kuatir ini, namun setiap manusia memiliki penguasaan diri dalam mengelola kekuatiran yaitu iman. Di dalam iman kita memiliki kepasrahan, Tuhan mengatur dan menentukan apa yang hendak terjadi dalam hidup kita. Orang beriman akan selalu menyampaikan apa yang dikuatirkannya di dalam doa.

4. Damai sejahtera Allah
Paulus berulang kali mengingatkan jemaat dalam surat-suratnya agar damai sejahtera Allah memerintah hati dan pikiran kita. Bacalah  setiap pembukaan surat-surat Paulus, selalu awali denga sapaan dan harapan Damai sejahtera menyertai kami. Yesus juga demikian; mengutus murid untuk menyampaikan dama sejahtera, menyalam para muridnya dengan meyampaikan salam.
Sebelum hamba Tuhan menyampaikan kotbah lebih dahulu menyampaikan  Damai sejahtera Allah. Apa artinya ini? Orang percaya harus senantiasa berkenan menerima hidupnya diperdamaikan dengan Allah dan menjadi hamba Tuhan pembawa dan pencipta damai sejahtera.

5. Hasilkan keutamaan
Untuk melengkapi apa yang dimaksud dengan  keutamaan marilah kita baca ayat 8, kita diajak untuk memikirkan dan menghasilkan buah terbaik dari kehidupan kita. Jika kotbah minggu lalu dari Yesaya 5:1-7 Tuhan kecewa atas kebun anggurnya yang menghasilkan buah yang asam, padahal tukang kebun sudah memberikan pengolahan dan pemeliharaan terbaik. Namun sungguh mengecewakan hanya menghasilkan buah yang asam.
Minggu ini mengundang kita untuk menghasilkan keutamaan, buah terbaik dalam hidup ini kita persembahkan kepada Tuhan.
Filipi 4:8 (TB)  Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Semua yang benar
Semua yang mulia
Semua yang adil
Semua yang suci
Semua yang manis
Semua yang sedap didengarkan
Semua uang disebut kebajikan dan patut dipuji.
Inilah daftar keutamaan yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang percaya.

Sahabat yang baik hati, mari jadikan kotbah minggu ini menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Apapun yang terjadi tetaplah bersukacita, apapun pergumulan kita suasana hati kita harus tetap penuh damai sejahtera dan bagaimana pun keadaan kita jangan kuatir dan hasilkanlah yang terbaik untuk Tuhan dan sesama.


#pdt nekson m sjuntak

FIRMAN ITU ADA DI DALAM HATIMU

FIRMAN ITU ADA DALAM HATIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan mendengarkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 14/10/2017

Ulangan 30:14 (TB)  Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.

Deuteronomy 30:14 (RSV)  But the word is very near you; it is in your mouth and in your heart, so that you can do it.

Jika kita baca keseluruhan pasal 30-34 kitab Ulangan, ini merupakan pesan-pesan terakhir dari Musa untuk umat Israel. Penekanan Musa adalah agar mereka sungguh-sungguh memelihara dan melakukan firman Allah,  Taurat dan perintahNya. Tidak ada alasan bagi umat Allah untuk tidak melakukan firman, apalagi dialaskan dengan kami tidak tahu atau kami tidak pernah mendengarkan Tuhan berfirman. Dalam renungan di pagi ini diingatkan bahwa Firman itu tidak jauh dari mereka, firman Tuhan justru ada di dalam mulut mereka sendiri dan ada di dalam hati mereka sendiri. Apalagi mereka akan memasuki dunia baru yaitu Tanah Perjanjian. Banyak kebutuhan yang akan mereka kejar,  Banyak tantangan yang mereka hadapi. Di dlaam semua itu apakah kekuatan bagi mereka? Renungan pagi ini menjawab:  Mereka akan hidup dan panjang umur di tanah yang Tuhan berikan jika setia melakukan Firman Tuhan.

Firman itu tidak jauh atau berada jauh di atas langit. Firman itu tidak begitu sukar dipahami, sama sekali tidak, justru Allah telah berfirman melalui hamba-hambaNya dalam bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh bahasa manusia. Firman Allah itu bukan pula berada jauh di seberang lautan, sehingga harus memyeberangi lautan untik mendapatkannya. Tidak ada alasan bagi setiap orang, oh kami tak pernah mendengarkannya , jadi wajar kami tak melakukan kehendakNya. Selain melalui hamba-hambaNya, Allah juga menuliskan firman dalam loh batu yang diterima Musa di Sinai  Bukan hanya itu, Allah sendiri telah memberikan  Firman itu terdapat di hati setiap orang. Roh Kudus telah turun atas orang percaya, memimpin dan menggerakkan setiap orang untuk mengenal kehendak Allah. Roh mendorong orang untuk melakukan kehendak Allah dalam hidupnya.

Apa yang maud diajarkan renungan pagi ini bahwa Firman Allah tidak hanya tertulis dalam dua loh batu yang diterima Musa. Sehingga orang berkata kami tidak pernah mendengar firman Tuhan. Atau orang yang buta huruf berkata, kami tak pernah membaca perintah Tuhan karena kami buta aksara. Yeremia mengatakan bahwa Allah sendiri menuliskan Tauratnya di dalam hati manusia. Yeremia 31:33 (TB)  Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Paulus dalam Rom juga mengatakan, bukan hanya untuk orang Israel meneriman Firman, non Yahdi juga menerima Firman yaitu di dalam suara hati mereka. Roma 2:15 (TB)  Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Jadi tidak ada alasan bahwa setiap orang berkata kami tidak tahu Firman sehingga kami tidak melakukannya. Tuhan telah menuliskan kehendakNya di dalam hati kita masing-masing, di dalam batin bahkan di dalam mulut kita. Kata-kata yang baik, yang membangun dan memotivasi orang untuk melakukan kebaikan adalah firman. Tuhan memakai mulut setiap orang untuk memberitakan firmanNya.

Sahabat yang baik hati! Firman iitu tak jauh dari kita, firman itu ada dalam diri kita dan kita mengetahui itu masalahnya adalah: kita sudah tahu apa yang baik, apa yang berkenan di hadapan Tuhan dan apa yang diperintahkanNya, namun kita tidak melakukannya. Renungan di pagi ini memgingatkan kita untuk melakukan firmanNya dalam hidup kita.

Ingatlah: yang berbahagia adalah orang yang mendengarkan Firman Tuhan serta memeliharanya dalam hidupnya. Amin

#pdt nekson m sjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...