Sabtu, 09 Desember 2023

MENYAMBUT RAJA YANG ADIL DAN JAYA

 Kotbah Minggu Advent II, 

Minggu, 10 Desember 2023

Ev. Zakaria 9:9-10



MENYAMBUT RAJA YANG ADIL DAN JAYA


Selamat Advent ! Sahabat yang baik hati di Minggu advent kedua ini seluruh orang percaya diajak untuk menyongsong Tuhan dengan penuh sukacita dan gembira. Bagaimana tidak bergembira, umat menerima kedatangan tamu agung, tamu spesial yang akan mengubah hidup mereka.


Tamu agung itu menurut nabi Zakaria adalah Tuhan sang Raja, Dia adil dan jaya. Pastilah  merupakan suatu keistimewaan, karena umumnya rakyatkah yang menghadap raja namun kali ini Raja itu sendiri yang datang kepada umatNya. Karena itulah kita bersukacita dan bersorak-sorai.


Pada Advent II ini, saya yakin setiap gereja telah melakukan persiapan yang lebih baik, mungkin hiasan di depan altar dan pernak-pernik advent - natal telah terpasang. Jangan hanya hiasan di luar saja namun kita diajak versukacita dari dalam hati menyongsong Raja Adil, Damai nan Jaya. Iman kita harus terjaga karena Raja Alam semesta yang segera hadir di tengah-tengah umatNya.


Baiklah kita ambil pelajaran yang berharga dari kotbah Minggu ini: 


1. Bersorak-sorailah, rajamu datang kepadamu!


Zakharia 9:9a (TB)  Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! 


Sukacita karena orang yang special menjumpai kita. Bagaimana perasaan anda jika artis favorit anda ingin datang dan jumpa dengan anda. Atau coba bayangkan bagaimana sukacitanya suatu penduduk desa saat seorang presiden akan datang ke kampung mereka. Demikianlah sukacita umat Allah menyambut Mesias, Allah datang memberikan sukacita.


Dalam kotbah ini ada hal yang sangat menarik dalam pemberitaan nabi Zakaria yaitu: Mesias yang kita tunggu adalah seorang Raja. Raja yang baik hati, dia tidak duduk di tahta kerajaan, tetapi turun  ke bawah bersama umatNya. Dia memperhatikan jeritan, penderitaan dan pergumulan umatNya. Bensr-benar seorang raja yang baik hati. Dia berbeda dengan raja-raja duniawi, yang haus akan kuasa, kemuliaan dan puja-puji namun raja yang satu ini hadir dalam kerendahan hari, merakyat dan mau terju  langsung ke lapangan.


Lihatlah Rajamu datang!  Raja yang kita songsong itu adalah memiliki sesuatu yang berbeda dengan penguasa dunia umumnya. Biasanya rakyat yang datang menyampaikan permohonan kepada raja yang duduk di singgasana Istana Kerajaan. Namun  Mesias yang dinantikan ini adalah raja yang sangat merakyat, tidak menunggu orang datang keistananya namun Raja sendiri yang datang menjumpai, menyapa dan melihat apa yang penting bagi mereka. Jika kita mengenal kata blusukan, istilah ini dapat juga kita samakan sebagaimana di sebutkan oleh Zakaria. Raja ini bukan membebani rakyat dengan upeti yang harus dibanyarkan oleh rakyat, namun Mesias hadir mengambil beban penderitaan umatNya.


2. Bagaimana sifat raja itu? 


Zakaria 9:9b "Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."


Jika kita menyimak ayat 9, kita temukan empat hal profile yang disebutkan oleh Nabi Zakaria: adil, jaya, lemah lembut dan penuh damai. Keempat profile raja itu pantas kita hidupi dalam kehidupan kita karena Kristus telah memenuhinya di bumi ini. Di satu sisi dunia membutuhkan  keadilan, keselamatan, kelemah lembutan dan kedamaian. Maka kita yang merayakan Advent dapat menerjemahkan keempat nilai ini dalam kehidupan kita. Mariah kita lihat satu persatu: 


a. Memerintah dengan adil (Just)


Raja yang kita tunggu adalah raja yang memerintah dengan adil. Keadilan akan memberikan kesetaraan dan kesamaan (equality) di dalam masyarakat. Mesia yang datang memerintah tanpa membedakan rakyat, semuanya diperlakukan secara adil. Tidak ada pembedaan status sosial dan tidak diskriminatif. 


Raja adil ini sangat dibutuhkan dalam masyarakat yang tertindas. Hal paling menyedihkan di dunia ini bukanlah perbedaan kasta di dalam masyarakat yang menerimanya sebagai realitas sosial. Tetapi hal yang paling menyedihkan dan tidak manusiawi adalah penindasan, kesekwenangan dan tindakan diskriminatif. Kesewenangan orang yang berkuasa terhadap rakyat yang lemah. Bisa saja ada satu  negara mengakui demokratis, sama kedudukannya dalam hukum dan tidak mengenal perbedaan ras, suku dan agama tetapi realitasnya sangat diakriminatif. 


Apa yang disampaikan oleh nabi Zakarias ini menjadi harapan batu yangbakan mengubah kehidupan unat allah. Karena Umat Allah di dalam pembuangan sangat tertindas, mereka menerima perlakuan yang tidak adil dan bukan hanya didiskriminasi namun ditindas dan diperdaya dalam sistem perbudakan. 


Disinilah kita Advent kedua ini menantikan dan berpengharapan kepada Kristus yang memberikan keadilan bagi setiap orsng. Kehadiran Mesias membuat semuanya hidup penuh bahagia dan diperlakukan sama dan adil.


b. Jaya-pembawa kemenangan dan keselamatan (having salvation)


Saya suka menonton UFC, para petarung yang menang meneriakkan sukacita yang besar dan kebalikannya orang yang kalah akan termangu di pojok sudut oktagon.

Dalam pembuangan umat Allah mengalami trauma kekalahan, kota mereka hancur dan tinggal puing mereka semua dia gkut ke pembuangan Babel. Mental mereka jatuh dan sukit hntuk bangkit. Zeremia menubuatkan kedatangan Mesias yang adil dan jaya. Nubuatan ini sangat menghibur dan melahirkan pengharapan baru. 


Mesias yang datang adalah pemenang dan pembawa keselamatan. Dia jaya dan memenangi peperangan. Nabi Yesaya lebih jelas memberikan nubuatan tentang Mesias pembawa kemenangan dan keselamatan. Yesaya 9:6 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 


Kemenangan dan keselamatan bisa dipahami sebagai tindakan Kristus yang telah menyelamatkan kita dari dosa dan kematian. Kemenangan itu adalah hidup yang gelah dimenangkan oleh Kristus. Hidup demikianlah yang perlu kita pelihara dalam minggu advent kedua ini.


c. Lemah lembut! 


Zaman Perjanjian Lama masyarakat hidup dalam pandangan siapa kuat itu menang siapa kuat itu yang bertahan. Istilah “Hukum Rimba” dikenal dengan “Survival of The Fittest”. Dalam masyarakat demikian maka sangar, kuat dan manusia besar menjadi impian dan idaman orang, diangkat jadi pahlawan dan panglima. Itukah kerajaan duniawi, kekuatan dilambangkan dengan keaangaran. Namun Mesias yang satu ini berbeda, Dia hadir dengan kelemah lembutan. Dia hadir ramah, bersahabat dan bersahaja melayani setiap orang.


Ini snagat berbeda dengan apa yang dioahaminoleh masyarakatbunum. Umumnya orang akan berpikir bahwa raja adalah gagah, teguh dan kokoh. Raja sering digambarkan sebagai penguasa yang tidak mengenal ampun atas terbitnya titah. Sekali raja bertitah tak akan dapat ditarik kembali. Raja atau penguasa dunia digambarkan sebagai sosok yang memiliki kuasa. Namun raja yang kita tunggu dan nantikan ini adalah raja yang lemah lembut,  penuh kasih, mengampuni dan pembawa damai.


3. Penuh damai mengenderai keledai muda. 


Raja biasanya akan duduk menunggangi kuda sebagai lambang kebesaran kerajaan,  kegagahan, kecepatan dan ketangkasan dalam peperangan. Kuda yang gagah akan selalu membawa kemenangan bagi raja. Namun raja yang kita nantikan ini adalah raja yang duduk diatas keledai. Keledai yang berjalan lambat, sehingga siapapun dapat menyapa dan menyalaminya. Raja yang kita nantikan ini bukanlah pembawa pasukan berkuda untuk berperang, tetapi dia menunggangi keledai, merakyat, penuh kedamaian dan ketentraman.


Selain itu, Mesias yang hadir itu akan menghentikan peperangan dan perseteruan. Mesias yang datang membawa dan memberitakan damai bagi setiap orang. 

Zakharia 9:10 (TB)  Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.  


Kekuasaan Raja yang dinantikan tidak terbatas, terbentang dari laut sampai ke laut dan sampai ke ujung bumi. Kekuasaannya tak terbatas untuk menghadirkan damai sejahtera. 


Jika kita bandingkan ayat 10 ini, dengan pengutusan Yesus kepada murid-muridnya mengingatkan kita akan missi gereja yang menghadirkan damai sejahtera bagi segala bangsa (Mat 28:20), bagi seluruh ciptaan (Markus 16:15) dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8). Maka pada minggu Advent II ini kelita merefleksikan kembali kepada tugas orang percaya untuk menghadirkan damai sejahtera.


Sahabat yang baik hati! Nubuatan Zakaria ini telag digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Dia hadir ke dunia ini untuk menyelamatkan umatNya. Yesus hadir menegakkan keadilan, kemenangan dan dalam seluruh pelayanannya Yesus dengan penuh cinta kasih dan lemah lembut mengajar dan mengajak orang melakukan kehendak Allah yang penuh damai.  


Hendakkah kita menyambut Yesus menaiki keledai dan seluruh umat itu berseru sebagaimana seruan dari penduduk Yerusalem.saat Yesus memasuki gerbang kota, merek berseru: Hosana... Hosana bagi Anak Daud!


Mari persiapkan  diri menyongsong Tuhan dengan mempersiapkan diri menyongsong Yesus Kristus dengan penuh kesetiaan. Dia datang mau mengambil beban kita, Dia rendah hati, lemah lembut dan pendamai. Di minggu-minggu advent ini dalam semua kesibukan kita jangan lupa akan Tuhan. Tuhan segera datang dan tidak perlu membuat sambutan dengan meriah, tapi cukup dengan hati terbuka dan hati tulus. Menyambut Kristus dengan meneladani Tuhan Yesus yang lemah lembut dan menghadirkan damai sejahtera. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...