KOTBAH MINGGU ADVENT I
Minggu, 3 Desember 2023
Ev. Markus 13: 24-37
BERJAGA-JAGA DALAM MENANTIKAN TUHAN
Selamat Advent! Kita bersyukur minggu ini kita telah memasuki advent. Advent adalah minggu-minggu dalam kalender gerejawi dimana kita diarahkan untuk berjaga-jaga dalam menyongsong Tuhan. Tuhan segera datang, karena itu orang percaya harus berjaga-jaga jangan sampai Tuhan datang kita belum siap sedia.
Keempat Minggu Advent ini merupakan masa-masa penantian dengan persiapan diri dengan penekanan pokok-pokok penting setiap advent.
Minggu Adven Pertama: Merupakan masa penantian kedatangan Kristus yang kedua, yakni kedatangan Tuhan pada akhir zaman. Ditandai dengan menyalakan lilin ungu yang pertama.
Minggu Adven Kedua: Pada minggu ini lilin ungu kedua dinyalakan untuk mengingatkan umatnya setia mempersiapkan jalan kedatangan Tuhan.
Minggu Adven Ketiga: Minggu ini juga dikenal sebagai minggu Gaudete, yang menggambarkan suka cita menyambut kelahiran Yesus Kristus. Pada minggu ini lilin ketiga yang berwarna merah muda dinyalakan.
Minggu Adven Keempat: Mencerminkan peristiwa yang melibatkan Maria melahirkan Yesus. Pada minggu ini, lilin ungu terakhir dinyalakan bersamaan dengan 3 batang lilin sebelumnya.
Kotbah Minggu Advent pertama ini diambil dari Markus 13:24-37. Berisi pengajaran Tuhan Yesus kepada murid-murid agar berjaga-jaga memperhatikan tanda-tanda alam dalam menantikan Kedatangan Kristus. Baiklah kita memperhatikan beberapa pokok pikiran dari kotbah ini
1. Memperhatikan tanda-tanda zaman
Markus 13:26 (TB) Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Dalam ajaran kekristenan kita memahami bahwa kedatangan Kristus di dunia ini digambar dalam dua hal, yaitu kedatangan Kristus dalam kehinaan (humaliation) inilah yang kita rayakan di dalam natal, Yesus lahir di kandang Bethlehem, dalam kehinaan, namun Dia datang untuk keselamatan manusia. Sedangkan kedatangan kedua akan hadir dalam kemuliaan (glorify). Kristus akan datang dalam kemuliaan, sebagai hakim yang menghakimi setiap orang menurut perbuatannya. Kristus akan datang diatas awan-awan dan didahului dengan tanda-tanda alam.
Dalam menantikan Kritus dalam kemuliaan kita harus berjaga-jaga dan memperhatikan tanda jaman. Yesus mengingatkan ini kepada murid-murid sama seperri yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya dan Yehezkiel. Yesaya 13:10 (TB) "Sebab bintang-bintang dan gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya". (Baca juga Yeh 32:7).
Kedatangannya ditandai dengan ayat 24-25: matahari gelap, bulan tidak memancarkan cahaya, bintang-bintang berjatuhan dan langit akan goncang. Tanda-tanda ini menghubungkan kedatangan Kristus dengan akhir zaman.
Berkaitan dengan ayat 27, disebutkan bahwa malaikat-malaikat akan mengumpulkan orang percaya dari empat penjuru bumi, dari ujung bumi ke ujung bumi. Kristus yang datang itu mengumpulkan dan mempersatukan semua yang telah diselamatkan dan tak satupun yang terluputkan. Ayat 27 ini bisa juga dikaitkan Wahyu 16:16, disiru disebutkan bahwa orang percaya dikumpulkan di satu tempat bernama Harmagedon dan memasuki kehidupan kekal.
Jadi Kedatangan Kristus yang kedua berkaitan dengan akhir zaman. Duni dan segala isinya akan berlalu namun orang percaya akan memasuki langit dan bumi yang baru. Disana orang-orang Kudus akan mewarisi mahkota kehidupan.
2. Waktunya sudah dekat
Markus 13:28-29 (TB) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Yesus sangat dekat dengan alam. Yesus beberapa kali memakai perumpamaan dari alam dan tumbuhan seperti tentang penabur, lalang diantara gandum dan sesawi. Selain itu Yesus juga pernah mengutuki pohon ara. Dengan kedekatan Yesus tentang alam dan tumbuhan, Yesus menyampaikan pesan kepada murid dengan memperhatikan pohon ara. Pohon ara menumbuhkan daun hijau dan bisa ditempat orang berteduh. Sebelum musim gugur tiba akan terjadi perubahan warna pada daun, perlahan menguning dan menjadi gugur.
Yesus hendak mengajarkan kepada murid-murid agar menarik suatu pelajaran dari pergantian musim melalui tanda pada pohon. Musim gugur tidak datang dengan tiba-tiba namun pergantian musim akan diketahui saat daun pohon ara berubah warna. Dengan demikian setiap orang dapat mempersiapkan diri memasuki musim gugur.
Waktu lnya sudah dekat, merampungkan persiapan diri siap menyongsong Tuhan. Sekaligus ajakan pertobatan. Seperti ajakan Yohanes pembaptis yang menyuarakan pertobatan. Bertobatlah sebab Kerajaan Allah sudah dekat. Di awal Injil Markus mengutip kotbah Yohanes pembaptis Markus 1:15 (TB) kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Di Advent II ini kita diajak untuk mempersiapkan diri menyongsong Tuhan dengan pertobatan diri.
3. Berjaga-jagalah
Hal ketiga yang dapat kita pelajari dari kotbah ini adalah di Adven I ini kita diajak untuk berjaga-jaga dan siap siaga.
Waktunya sudah dekat menggambarkan waktu siaga. Taruhlah kita buat contoh seperti kesiagaan suatu pasukan. Dalam militer ada kode siaga dalam kode siaga ini setiap pasukan sudah harus berpakaian lengkap siap tempur. Saat serene dibunyikan setiap pasukan sudah harus berdiri dalam barisan yang ditentukan. Tidak satupun pasukan yang tidak siap kala serena sudah dibanyikan.
Contoh kedua dapat juga kita buat contoh seperti pengumuman BMKG dalam meneliti suatu keadaan darurat gunung yang siap meletus. Pengumuman siaga 1, 2 dan 3 akan diberitahu dengan tanda-tanda atau indikator yang mereka buatkan. Jika sudah siaga 3 setiap orang harus sudah mengungsi dari lokasi karena tidak lama bencana akan terjadi.
Markus 13:35 (TB) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta.
Panggilan terakhir untuk berjaga-jaga diberikan dalam bentuk perumpamaan, seperti seseorang yang akan bepergian dan menyerahkan tanggung jawab kepada para hambanya, setiap orang menerima tugasnya dan secara khusus penunggu pintu diminta supaya berjaga-jaga. Sekali lagi, Yesus memberikan peringatan: "Karena itu berjaga-jagalah". Sebab kita tidak tahu kapan waktunya Tuhan (Sang Tuan Rumah) datang.
Waktu senja, tengah malam, waktu ayam berkokok, atau pagi hari, tampaknya penulis Injil Markus menggunakan empat waktu giliran jaga malam bagi orang Romawi. Saat Ia datang kedua kalinya, Tuhan mengharapkan agar umat-Nya tidak didapati sedang tertidur ataupun tidak siap sedia. Bahkan Yesus mengakhiri pengajaran ini dengan peringatan yang berulang: "Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: "berjaga-jagalah"
Melalui kotbah ini kita diingatkan untuk menyadari bahwa Tuhan segera datang pada saat yang tak terduga. Sebab itu, marilah kita membangun sikap seorang hamba yang senantiasa siap sedia, waspada, setia, baik, taat, dan bertekun dalam mengusahakan semua hal yang dapat menyenangkan hatiNya dan sesuai dengan kehendak Allah. Semoga saat kedatanganNya kembali, Tuhan melihat kita dalam kondisi terjaga dan telah menyelesaikan tugas serta tanggung jawab kita, dan bukan dalam keadaan lengah dan tertidur. Dengan demikian, kita dianggap layak menerima upah dan mengalami kebahagiaan abadi bersama Allah dalam kerajaanNya.
Dalam kitab Markus pasal 13 ini, Yesus berpesan kepada murid-muridnya untuk waspada dan berjaga-jaga. Akhir zaman sudah mendekat dan akan segera terjadi, maka siap sedialah dan berjaga-jagalah. Untuk dapat berjaga-jaga dengan setia, maka perlu memelihara hidup persekutuan dengan Tuhan di dalam doa dan ucapan syukur. Mari mempersiapkan diri (iman dan mental) agar senantiasa siap sedia dalam segala hal agar bila tiba waktunya kita dijumpaiNya tidak bercacat dan lengah. Tuhan memberkati!
Salam: Pdt. Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar