Senin, 25 Desember 2023

IMMANUEL: TUHAN MENYERTAI KITA

 Kotbah Malam Natal (Natal Umum) 2023

Minggu, 24 Desember 2023

Ev. Matius 1:18-23



*IMMANUEL: TUHAN MENYERTAI KITA*


Selamat Natal bagi sahabat sekalian yang sebentar lagi akan bersuka cita merayakan Malam Natal. Jangan lupakan momen malam Natal untuk beribadah mensyukuri keselamatan yang Tuhan beri. Malam ini merupakan momen yang sangat indah bersukacita merayakan kelahiran Yesus Kristus. Tuhan datang mengisi kesunyian dunia dengan kelahiran Yesus. Ladang Efrata yang sepi menungg berlalunya malam tiba-tiba dihentakkan dengan Berita Sukacita, Malaikat dan gembala bersukacita menari-nari dan memuji Tuhan: Kemuliaan Bagi Allah ditempat yang Maha tinggi dan damai sejahtera bagi orang yang berkenan kepadaNya (Luka 2:14)


Dunia ini boleh saja semakin ramai, sempit dan macet. Namun kesunyian hati menjadi tantangan kehidupan. 


Baru-baru ini viral di medsos dimana kru BBC News mengunjungi seorang bernama lansia bernama Terrence yang telah menceritakan hidupnya sepi selama 20 tahun sendiri merayakan natal, tiada teman, tiada sahabat dan keluarga menyertainya. Duduk sendiri di kursi sepi dan pekatnya malam sunyi. Saat kru BBC News mengunjunginya Terrence berusrai air mata sukacita, karena sejak 20 tahun menyampaikan natal dan paduan suara menyanyikan malam natal sungguh haru yang luar biasa dalam usia yang senja dia benar-benar merasakan perhatian orang lain. BBC ini telah menginspirasi kita Natal haruslah menyentuh orang-orang yang kesepian dan kesunyian hati. Siapa tahu dibalik keramaian dan hiruk pikuk yang kita rayakan orang bersembunyi sendirian di lubuk hatinya yang terdalam. 


Alkitab memberikan kepastian, setiap orang telah memperoleh keselamatan karena kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Dia datang melawat manusia dalam semua, Dia hadir bersama-sama umat yang mengalami penderitaan. Dia hadir hendak menyertai kita dalam apa yang akan terjadi esok. Tuhan datang, menjadi manusia menyertai perjalanan ini daei peralihan hidup di dunia i isampai memasuki kehidupan yang kekal. Itulah yang kita rayakan di hari Natal. Allah itu Immanuel, Dia tidak jauh, tetapi ada bersama-sama dengan kita.


Berita kelahiran Yesus menurut versi Matius ini diuraikan cerita yang sangat menarik. Allah hadir dalam hidup Yusuf dan Maria, dan kedua hamba Tuhan ini mau mengabdi untuk maksud Allah. Injil Matius tidak meniadakan kekuatiran Maria dan Yusuf, namun dalam sisi kemanusiaan mereka Firman Tuhan bekerja meneguhkan merekan dan oleh kuasa Firman Tuhan mereka mau melalukan firman Tuhan dalam hidupnya. Jadilah kehendak Allah lewat peristiwa natal. Maria dan Yusuf menjadi abdi Allah yang mulia, hidup mereka telah menjadi saluran kasih karunia bagi seluruh bangsa di bumi.


*1. Natal: Allah menggenapi janjiNya*

Pengakuan Iman rasul mengutip Matius 1:18 ini menjadi peristiwa penting. Lahirnya Yesus Kristus bukanlah peristiwa biologis tetapi peristiwa ilahi. Bukan peristiwa kodrati, tetapi peristiwa adikodrati. Kata dikandung Roh Kudus menegaskan bahwa bayi Yesus ada bukanlah buah genetik Maria dan Yusuf, tetapi peristiwa ada dari ciptaan Ilahi. Allah mencipta ada dari yang tidak ada. Demikianlah kelahiran Yesus bukanlah peristiwa kelahiran yang harus ditangani oleh bidan tetapi karya Allah melalui Roh Kudus. Allah menciptakan keselamatan manusia dari dunia yang jatuh ke dalam dosa kepada kehidupan yang penuh kasih karunia.


Matius memakai kata perawan Maria dalam bahasa Yunani disebut "parthenos" berarti perawan secara manusia belum bersetubuh. Kata parthenos dalam PB ini sepadan dengan kata "almah " dan bahasa Ibrani sebagaimana dinyatakan dalam Yesaya 7:14 (TB) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel. 


Kelahiran Yesus bukanlah semata-mata merayakan peristiwa lahirnya bayi Yesus, tetapi merayakan perbuatan Allah memenuhi janjiNya membebaskan umatNya dari segala penindasan, dosa dan maut. Nubuatan 700 tahun masa Proto-Yesaya dipenuhi Allah di peristiwa Natal.


Jadi Injil Matius menegaskan, ada tiga kata yang dipakai menunjukkan kelahiran Yesus bukan peristiwa biologis dengan:

- dikandung oleh Roh Kudus (ay 18,20)

- lahir dari anak dara Maria (ayat 23)

- tidak bersetubuh (ay 25)

Peristiwa Natal adalah Peristiwa Ilahi. Kelahiran Yesus hendak menciptakan manusia hidup dalam kasih karunia Allah.


*2. Kesalehan dan ketulusan Yusuf*

Penulis Injil Matius sangat realistis atas apa yang dialami oleh Yusuf. Wajar saja dia tak menerima ada perubahan pada diri Maria. Dia akan mengandung dan melahirkan satu anak yang akan diberi nama Yesus sesuai dengan pesan malaikat (baca Lukas 1:26-38). 


Jika pada malam Natal kita diperkenalkan pribadi seorang perempuan berhati mulia, maka kotbah di Natal I ini kita diperkenalkan tokoh pria yang baiknhati. Yusuf adalah pribadi yang saleh, taat beragama dan juga tidak mau mempermalukan Maria. Dia berencana dengan diam-diam akan memutuskan hubungan dengan Maria. Tampak kematangan pribadi Yusuf, dia tidak temperamen dan dengan emosi yang meledak-ledak merespon perubahan pada diri Maria. Tapi dengan sikap dewasa secara perlahan akan undur dari Maria.


Tuhan campur tangan. Tuhan mengerti apa perasaan laki-laki seperti Yusuf. Tuhan meyakinkan Yusuf bahwa apa yang terjadi pada Maria adalah kehendak Allah. Matius 1:20 (TB) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 


Natal merubah suatu peristiwa yang sulit diterima oleh akan namun dimainkan oleh orang yang memahami dan mengerti maksud Allah.


*3. IMMANUEL: Tuhan menyertai kita*

Bangsa Israel adalah umat yang merasa terasing dan terbuang, mereka menantikan kejayaan Israel, namun bangsa-bangsa asing silih berganti menjajah mereka. Mereka hanya negara boneka dan jajahan negara asing sejak kembali dari pembuangan Babelonia. Pada jaman Perjanjian Baru, Yahuda berada dibawah jajahan Romawi. Mereka menderita dan memimpikan orang yang menyertai mereka merasakan pahitnya dibawah jajahan bangsa asing.


Tentu kebutuhan orang yang terasing adalah pendamping yang menyertai mereka dalam keadaannya yang merasa terasing. 


Yesus adalah Immanuel, Allah menyertai kita menjadi sejarah baru. Tuhan tidak membiarkan mereka terasing, terbuang dan terjajah, tetapi Tuhan mendampingi, menyertai dan bersama-sama umatNya. Dengan kata Immanuel Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan orang-orang yang dikasihiNya. 


Orang Batak mengenal ungkapan sakitnya yang terasing sendirian dengan "songon tandiang na hapuloan", artinya terdampar sendirian di pulau terasing. Keadaan demikian pasti hampa dan kosong, tiada sahabat, tiada teman yang mengerti, memahami dan merasakan kesedihan. Semuanya dialami sendirian. Dosa telah membuat kita terasing dari Tuhan, dari sesama. 


Sahabat yang baik hati! Kini Natal mengingatkan kita tentang Immanuel: Tuhan menyertai kita dalam suka dan duka dan dalam segala keadaan. Yesus lahir di dunia ini hendak menyertai kita. Kita punya sahabat yang setia mendampingi dan menghantarkan kita sampai ke tujuan hidup kita.


Selamat Malam Natal 2023

Pdt Nekson M Simanjuntak and Family




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...