Sabtu, 16 Desember 2023

JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN

 Kotbah Minggu Advent III

Minggu, 17 Desember 2023

Ev. Lukas 1:46b-55





JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN


Selamat Advent! Sahabat yang baik hati, 

Kotbah Minggu ini tertulis pada Lukas 1:46-55 tentang nyanyian pujian Maria. Perikop ini merupakan bahagian dari nyanyian Maria yang sering disebut dengan "Magnificat" (Magnify) artinya: Jiwaku memuliakan Tuhan. 


Sudah sepantasnya kita orang percaya menyampaikan pujian kepadaNya karena kita telah dipanggil dalam keselamatan dan dipakai juga untuk saluran anugerah Tuhan di dunia ini. Sama seperti pujian Maria, dia bernyanyi dan memuliakan Tuhan karena Tuhan memakainya menjadi saluran anugerah di dunia melalui kelahiran Yesus Kristus. Rahim Maria diberkati Tuhan melahirkan Yesus, sang Mesias Anak Allah.


Nyanyian ini muncul setelah Maria menerima pesan Gabariel bahwa Maria mendapat kasih karunia dari Tuhan. Dia akan mengandung dan melahirkan Yesus Kristus Sang Mesias Juruselamat dunia. Sekalipun hal itu merupakan kemustahilan namun bagi Allah tak ada yang mustahil. Maria pun menjawab Gabariel dan berkata dalam Lukas 1:38 (TB): "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


Bagaimana kita menerjemahkan pesan nyanyian Maria ini bagi kita yang mersyakan minggu Advent III sekarang ini?


1. Senantiasa memuliakan Tuhan 


Nyanyian ini lahir sebagai ungkapan hati yang sangat agung dari Maria. Dia telah menggumuli apa yang hendak terjadi padaNya. Sesuai dengan pemberitaan malaikat yang memberitahukan bahwa dia akan memperoleh kasih karunia, dia akan mengandung dan melahirkan seorang Anak untuk keselamatan umat Allah dan dunia. Tentu Maria kaget, takut dan bergumul karena dia belum menikah, dia hanya masih bertunangan dengan Yusuf. Sungguh tak masuk akal baginya dan sesuatu kemustahilan. Namun akhirnya, setelah percakapan dan penjelasan para malaikat dia menyadari dan mengetahui bahwa tiada yang tak mungkin bagi Allah (Luk 1:37). 

Atas rencana Allah yang agung itu, Maria memuji dan memuliakan Tuhan lewat nyanyian pujian: suatu litani mazmur dan nyanyian syukur dari seorang yang memahami dan mengerti maksud dan rencana Allah dalam hidupnya.


Akan ada banyak resiko yang dihadapi oleh Maria, namun setelah mengerti kehendak Allah yanh terjadi, dia bangkit untuk menyanyikan kemuliaan Tuhan. Maria adalah telanan yang sangat baik untuk mengambil keputusan. 


Dari sekian banyak resiko yang akan dialami oleh Maria, apakah yang mendorong dia memuliakan Tuhan.  Maria tidak memikirkan beban yang ditanggungnya, karena itu dia tidak mengeluh. Orsng yang mwmikirkan beban saja akan sering ditimpa keluhan. Namun berbeda dengan Maria, dia  melihat visi yang besar dari rencana Allah atas keselamatan umatNya. Inilah yang memampukan Maria memuliakan Tuhan. 


Selain itu, Kebahagian Maria dalam nyanyian ini adalah bersyukur dan bernyanyi karena dia mendapat kasih karunia dari Tuhan. Dari sekian banyak perempuan yang ada di muka bumi, Maria mandapat kepercayaan dan kasih karunia Tuhan untuk membawa missi Allah yang besar. Karunia yang dia peroleh bukan keuntungan bagi dirinya sendiri, namun untuk seluruh umat manusia dan segala makhluk di bumi.


Jadi, nyanyian: jiwaku memuliakan Tuhan. Merupakan tugas setiap orang percaya, adanya dorongan yang agung di dalam dirinya untuk memuliakan Tuhan, atas segala keajaiban, atas segala rancangan dan atas segala sesuatu karya Tuhan pada pribadi masing2 dan pada dunia ini. Maria memuji dan memuliakan Tuhan dengan segenap jiwanya.karena dia memahami dirinya dipakai Allah untuk membawa keselamatan bagi bangsa-bangsa.


2. Pengharapan Mesianis

Jika kita baca keseluruhan nyanyian Maria ini dapat kita simpulkan  bahwa Maria memahami sejarah Israel yang terikat dengan perjanjian dengan Allah.  Disini Maria seorang yang mengetahui isi dari pengharapan mesianis yang dinantikan umat Israel. 


Jika kita perhatikan syair-syair nyanyian Maria pada ayat 46-55 akan kita temukan visi besar mengenai tugas berat Yesus sebagai Mesias Anak Allah sebagaimana dinubuatkan nabi-nabi. Yesus akan membebaskan manusia dari kekuasaan yang menindas. Kehadiran Yesus Mesias sebagai Anak Allah akan menurunkan orang-orang yang berkuasa dan akan mencerai beraikan orang yang congkak hati. Perbuatan Allah yang besar demikian akan menjadi kabar baik bagi setiap orang: yang rendahkan akan ditinggikan Tuhan. Tuhan sendiri akan melimpahkan segala kebaikan bagi orang-orang yang takut akan Dia.


Mesias akan datang memberikan keadilan bagi setiap orang. Dalam sejarah Alkitab telah terbukti bahwa Tuhan itu menurunkan orang yang meninggikan diri dan  mencerai-beraikan orang yang tinggi hati. 

- Lihatlah Raja Nimrot, dengan segala kesombongannya hendak mencapai Allah dengan membangun menara Babel. Tuhan mencerai beraikannya dengan membuat mereka tidak saling mengerti.  

- Lihatlah Firaun, manusia setengah dewa yang menindas umat Allah di Mesir, harus kehilangan seluruh pasukan terbaiknya mengejar bangsa Israel keluar dari Mesir. Kecongkakan hatinya membuat pasukannya tenggelam di Laut Merah. Pada akhirnya orang yang sombong seperti Firaun tidak lebih dari hanya mayat yang dibalsem alias mummi. 

- Lihatlah manusia raksasa Goliat, jatuh ditangan Daud manusia yang dianggap kecil oleh peralatan sederhana dari Daud. 

- Lihatlah Nebukadnezar Raja Babel, kuasanya hancur berantakan dan dia sendiri menjadi manusia yanh merumput seperti kerbau. 


Narasi Alkitab menjadi dokumen yang banyak mengisahkan perlawanan Tuhan terhadap orang sombong dan tinggi hati, angkuh dan pongah. Tuhan pembela dan pembebas bagi kaum tertindas. Missi Yesus sebagaimana diberitakan oleh Injil selalu menekankan bahwa Yesus hadir dalam kesederhanaan. Sekalipun Yesus memiliki kuasa namun kuasa yang dimilikinya bukan untuk menindas tetapi kuasa pelayanan yang melayani, mengangkat dan meninggikan (magnified) manusia tertindas dan terpuruk agar lebih manusiawi.


3. Mesias datang untuk membawa kesejahteraan umat.


Sukacita Maria dalam nyanyian ini karwna kehadiran Mesias itu mendatangkan kesehateraan. Selengkapnya marilah kita baca ayat berikut:


Lukas 1:51-54 (TB)  Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 

Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 


Dalam ntanyian Matia ini, kita menemukan missi Mesianis. Dunia yang tidak adil akan berubah menjadi penuh famai dan sejahtera. Ketidak adilan biasanya terjadi ada hegemoni kekuasaan. Penguasa yang menindas akan membawa kesengsaraan umatNya. Itu pula yang terjadi pada konteks haman sebelum Yesus Kristus lahir. Yudea dan daerah sekitar berada dalam kekuasaan Romawi. Pemerintahan Romawi sangat kejam, dan Jahudi dijajahan dan diperlakukan tidak adil.


Sebelumnya telah terjadi upaya-upaya pembebasan Yahudi dari kekuasaan Romawi, mereka pergerakan itu melalui komunitas-komunitas yang terjadi pada tahu  200 SM - masa kelahiran Yesus. Ada kelompok Farisi, Sadusi, Essenne dan Zealot. Semua ini tujuannya satu yaitu pembebasan dari penindasan Romawi. Farisi dan Sadusi menekankan pemurnian  dan penegakan pelaksanaan Hukum Taurat secara murni dalam kehidupan Yahudi. Kelompok Essenne menekankan hidup saleh dan dengan seruan moral dan pertobatan sedangkan kaum Zealot pada upaya pemberontakan senjata. Dalam beberapa kali kaum Zelotis ini memimpin pemberontakan kepada Kekaisaran Romawi. Sampai masa Tuhan Yesus kelompok-kelompok ini ada dan mekiliki pemgharapan akan Mesianis. (Band. Max Isaac Dimont, Yahudi, Tuhan dan sejarah, 2018/129-130). 


Apa yang mau disampaikan bahwa zaman Maria menyanyikan nyanyian ini tetap terpelihara dikalangan Yahudi adanya pengharapan akan Mesias. Mesias datang untuk mendatangkan keadilan dan kesejahteraan bagi umat Allah. Keadilan itu terjadi saat Mesias menegakkan keadilan, melucuti kekuasan para raja yang congkak dan tinggi hati. Mesias adalah hakim atas segala raja dan berdaulat atas segala suku bangsa.


Mesuas akan datang memberikan kesejahteraan, meninggikan yang telah lama direndahkan, memberikan kemakmuran, jauh dari kelapan dan mendatangkan segala kebaikan bagi umatNya. 

Injil Lukas mengutip nubuatan missi Mesias terdapat pada Lukas 4:18-19 (TB):

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku

untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."


Sahabat yang baik hati di masa advent yang ketiga ini kita harus tetap memiliki pengharapan akan Mesianis. Dalam berbagai pergumulan yang kita hadapi baik dalam keluarga, komunitas, pekerjaan dan lingkungan sosial:


3.1. Kita harus percaya keadilan milik orang yang setia dan hidup dalam kebenaran. Memang, bisa  saja terjadi di dunia yang kita hidupi seolah orang benar tak berdaya menghadapi kejahatan. Mereka penuh tipu muslihat, secara massif melancarkan kejahatan dengan berbagai propaganda dan taktik kotor. Namun kita harus percaya orang benar akan hidup oleh iman. Mesias akan datang untuk membuktikan kebenaran, orang sombong, congkak dan tinggi hati waktunya akan direndahkan. Mesias akan datang untuk melucuti kuasa kejahatan.


3.2. Kita percaya bahwa Mesias datang untuk memberikan Kesejahteraan. 

Tuhan tidak membiarkan umatnya dalam kesengsaraan namun Dia datang untuk memberikan apa yang kita butuhkan. 


Sejak kisah penciptaan kita sudah memahami bahwa Allah hendak mendatangkan kesejahteraan bagi manusia. Alam dan seluruh ciptaan dijadikannya untuk menopang hidup manusia. Allah memelihara kita dan tetap menopang kehidupan kita. Tuhan datang memberikan kebaikan kepada kuta agar kita mampu menghadirkan kebaikan bagi.lingkungan sekitar kita. Amin



Selamat Advent III. Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...