Jumat, 20 Januari 2017

SEDIKIT TAPI BAHAGIA

SEDIKIT TAPI BAHAGIA

Selamat Pagi! Saudaraku mari sejenak mengambil waktu untuk merenungkan firman Tuhan di pagi ini Jumat 20/01/2017. Tertulis pada Amsal 15:16 (TB)  Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.
Proverbs 15:16 (UKJV)  Better is little with the fear of the LORD than great treasure and trouble therewith.

Kaya sering diidentikkan orang dengan gambaran kebahagiaan hidup. Anggapan itu tentu tidak salah karena asumsi dengan melimpahnya kekayaan seseorang dapat menikmati hidupnya: mewah, banyak uang dan bisa membeli apa saja yang dianggap mendatangkan kebahagiaan bagi hidup ini. Namun dalam mengejar kekayaan itulah orang sering salah jalan, rakus, tamak, mencuri atau korupsi, menipu bahkan melakukan kejahatan dengan membunuh dan meleyapkan nyawa orang untuk merampas harta dan demi meraup keuntungan. Demi menjadi kaya tidak perduli terhadap sesama, demi menjadi kaya tidak penting dengan cara apa? Apakah kekayaan demikian akan mendatangkan kebahagiaan? Inilah hikmat yang diberikan oleh Amsal: untuk apa banyak harta namun hidupnya mengerikan, sadis, bengis dan menindas; menjadi kaya bukan dengan cara yang diberkati Tuhan akan mendatangkan masalah dan kesusahan bagi diri sendiri.

Mungkin sudah sering kita membaca ungkapan ini:
Dengan uang kita bisa membeli rumah yang mewah, namun uang tidak dapat membeli rumah tangga yang bahagia
Dengan uang kita bisa membeli tempat tidur yang mahal, namun uang tidak dapat membeli tidur nyenyak.
Dengan uang orang bisa membeli mobil mewah, namun uang tidak dapat membeli perjalanan yang menyenangkan.

Dengan ungkapan ini membuktikan uang betul dapat membeli materi, barang dan benda-benda, namun hidup bahagia tidak ditentukan oleh material tetapi ditentukan oleh hati. Hidup bahagia adalah menikmati pemberian Tuhan dalam hidup ini demgan rasa syukur. Menjadi bahagai bukan diukur dari banyak tidaknya kekayaan seseorang, namun bagaimana manusia menikmati dan mensyukuri hidupnya. Kebahagiaan bukan melekat pada unsur materialnya, tetapi dihati manusianya. Untuk apa banyak harta tapi penuh kesusahan, kehawatiran dan dikejar bayang-bayang pembalasan. Ini suatu kengerian hidup.

Renungan harian ini mengingatkan kita lebih baik sedikit harta namun disertai dengan takut akan Tuhan itu jauh lebih baik. Suatu pengajaran akan sikap hidup yang bernilai. Harta  yang disertai dengan takut akan Tuhan; suatu pengajaran penting bahwa berpenghasilan dari hasil kerja dan karya sendiri. Kebahagiaan bukan diukur dari banyaknya materi dan jumlah kekayaan yang dikumpulkan, namun bagaimana menikmati pemberian Allah. Kebahagiaan bukan diukur dari banyaknya daftar kekayaan tetapi dari banyaknya berkat yang kita terima berguna bagi orang lain. Lebih baik sedikit kita punya namun milik sendiri, dari pada banyak namun buah dari rampasan, penindasan, penipuan dan jalan-jalan hitam yang tidak dikehendaki Tuhan.

Menikmati buah dari hasil pekerjaan adalah kebahagiaan tertinggi dalam hidup. Itulah sebabnya Amsal memohon untuk tidak kaya atau miskin, tetapi membiarkan dia hidup dengan menikmati apa yang menjadi bahagiannya.
Amsal 30:7-10 (TB)  Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu.

Proverbs 30:7-10 (UKJV)  Two things have I required of you; deny me them not before I die:
Remove far from me vanity and lies: give me neither poverty nor riches; feed me with food convenient for me:
Lest I be full, and deny you, and say, Who is the LORD? or lest I be poor, and steal, and take the name of my God in vain.
Accuse not a servant unto his master, lest he curse you, and you be found guilty.

Sejajar dengan Amsal ini Mahad Magandhi merumuskan bahwa salah satu dari tujuh dosa besar yang terjadi dalam kehidupan umat manusia adalah kaya tanpa bekerja. Suatu ajaran memahami kekayaan: memiliki sesuatu harus dari buah kerja dan karya. Jangan bermimpi kaya dengan cara yang tidak berkenan dihadapan Tuhan, itu hanya mendatangkan masalah dan menjerat kita pada penderitaan yang mengerikan. Untuk apa memiliki kekayaan namun bukan dari hasil kerja, lebih baik sedikit yang kita miliki tapi buah dari pekerjaan sendiri. Itu akan membawa kita kepada kebahagiaan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...