Sabtu, 30 Desember 2023

TUHAN PEMIMPIN DAN SUMBER PENGHIBURAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal 2023

Minggu, 31 Desember 2023

Ev.: Yeremia 31:7-9




TUHAN PEMIMPIN DAN SUMBER PENGHIBURAN


Selamat Hari Minggu dan menyongsong Tahun Baru! Sahabat yang baik hati Kotbah pada Minggu ini tertulis pada Yeremia 31:7-9. Pesan yang sangat menghibur bagi umat Allah yang pada saat itu berada dalam Pembuangan Babel. Allah melalui nabi Yeremia memberikan penghiburan bahwa Allah akan bertindak memberika sukacita yang besar, Allah akan mengumpulkan sisa-sisa Israel dan Allah sendiri akan memimpin umatNya.


Sisa-sisa Israel yang dimaksudakan disini adalah orang-orang yang tetap setia memelihara hukum Tauray dan tetap beribadah kepada Tuhan di dalam pembuangan. Banyak orang yang tidak bertahan atas pahitnya pembuangan sehingga mereka berbalik, berbailur dengan kepercayaan agama lain dan meninggalkna Tuhan. Sedangkan sisa-sisa Israel adalah mereka yang teruji dan akhirnya terpuji. Sisa-sisa inilah orang-orang yang telah teruji dengan berbagai kepahitan hidup dalam pembuangan. Buah dari kesetiaan mereka adalah terpuji, karena Allah sendiri yang menebus, membebaskan dan memberi sukacita bagi umatNya.


Bagaimana bentuk penghiburan yang dijanjikan Allah itu:


1. Bersorak-sorailah dan bersukacitalah karena Tuhan menyelamatkan UmatNya.

Bagaimana bersukacita dalam pembuangan dan keterasingan? Dalam situasi menderita dan seolah tak ada jalan keluar dari.persoalan hidup tentu sulit menerima penghiburan. namun itu sangat dibuthkan. Penfhiburan ini afalah tindakan Allah untuk mengjibur dan memulihkan umatNya. Ratap dan duka selama ini akan digantikan dengan sukacita dan sorak-sorai. 


Mungkin sulit mwnghibut orang yang terluka, bisa saja tak percaya atau mungkin ini suatu penghiburan sialan. Namun Yerwmia menegaskan bahwa umat Allah di dalam pembuangan akan bersukacita karena Allah seniri datang menghibur mereka. Allah mengumpulkan dan mempersatukan mereka. 


2. Allah mengumpulkan dan mempersatukan umatNya.

Perpecahan dan tercerai-berai dialami oleh Bangsa Israel. Pertama sekali Kerajaan Israel Raya terpecah menjadi dua Kerajaan: Israel Utara (Samaria) dan Israel Selatan (Kerajaan Yehuda). Israel Utara pada akhirnya dihancurkan oleh Assyur dan Kerajaan Yehuda ditahlukkan oleh Babelonia. Seluruh penduduk Yerusem diangkut ke pembuangan Babel. Di pembuangan Babel mereka tercerai-berai, ada yang tidak menerima kenyataan pahit ini dan akhirnya tidak setia memelihara H. Taurat. 


Syukurlah masih ada sisa-sisa Israel yang setia memelihara H. Taurat dan menantikan Allah menyelamatkan UmatNya. 


Seruan nabi Yeremia ini menjadi energy baru bagi mereka bahwa Tuhan sendiri akan mengumpulkan dan mempersatukan umatnya, dari utara sampa ke selatan, dari timur sampai ke barat dan dari ujung bumi Allah memanggil, mengumpulkan dan mempersatukan umatNya. Orang yang teruji dalam pembuanganlah yang memperoleh sukaria yang besar karena Tuhan bertindak! Yang tercerai berai waktunya akan dipersatukan.


Disebutkan dalam ayat 8 ini beberapa yang cacat (buta dan lumpuh) menunjukkan tidak ada lagi mereka yang sempurna, Allah yang penuh rahmat menerima umatNya apa adanya. Tidak.memperhitungkan kekurangan dan cacat mereka. Allah hendak membangun kembali umatNya yang bersatu.  Semuanya dikumpulkan dan dipersatukan Tuhan menjadi umatNya dan akan kembali menjadi bangsa yang besar. Serta akan lahir generasi baru yang lahir membawa nama besar Israel. 


3. Allah sendiri memimpin umatNya.

Mungkin sulit untuk.menjawab pertanyaan ini: Siapakah yang akan memimpin mereka keluar dari pembuangan ini? Mereka kehilangan tokoh dan figur untuk memimpin mereka. MungkinnTuhan sudah membuat mereka terbekalai di pembuangan. Mereka komunitas yang lemah,dibuang, diasingkan dan dipekerjakan paksa. Apakah ada pemimpin seperti.Musa, Yosua, Daud, Salomo atau pemimpin lainnya gang membawa kejayaan mereka kembali?


Disinilah nabi Yeremia meyakinkan umat Allah dalam pembuangan, berhentu berduka dan meratap karena Allah sendiri memplimpin mereka dan membawa mereka kembali ke Yerusalem. Sebenyak apapun sungai gang akan mereka lalui, Tuhan menyeberangkan mereka. Tuhan menyertai.mereka dijalan yang rata dan Tuhan sendiri akan menjagai.mereka agar tidak tersandung.


Yeremia 31:9 (TB)  Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, di jalan yang rata, di mana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. 


Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu terakhir dan hari terakhir pada 31 Desember 2023 ini menjadi penghiburan bagi kita.


Pertama, banyak hal yang kita syukur dalam menjalani tahun 2023 ini. Banyak berkat dan penyertaan Tuhan yang dirasakan. Jika pun ada duka atau pergumulan percayalah Tuhan sendiri akan memimpin kita mengakhiri tahun 2023 dan menyeberangkan kita memasuki Tahun 2024. 


Kedua, jangan merasa terasing dalam.hiduo ini jika menghadapi pergumulan dan beban. Tuhan menyertai kita. Dia tidak meninggalkan kita sendirian dalam.menghadapi pergumulan.


Ketiga, percayalah kepada Tuhan pemandunhiduo kita. Dia akan memimpin perhalanan hidup kiata, Dia panda dan pendamping yang setia. Tak akan membisrkan kita tersandung. Amin


Selamat hari Natal dan selamat menyongsong tahun baru 2024


Salam dari kami: 

Pdt Nekson M Simanjuntak and Family

Kamis, 28 Desember 2023

SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 29 Desember 2023




SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA: 

(merobek - menjahit, berdiam - bicara)


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Pengkhotbah 3:7 (TB) ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; 


Ecclesiastes 3:7 (UKJV) A time to rend, and a time to sew; a time to keep silence, and a time to speak; 


Segala sesuatu ada waktunya, itu benar suatu nasihat dari sang Pengkotbah yang harus terus dimaknai dalam kehidupan ini. Segala sesuatu ada waktunya mengajak kita untuk dapat merenungkan sejenak bagaimana manusia memperlakukan waktu dalam beraktifitas. 


Pengkotbah pada renungan harian ini. Apalagi nas ini di penghujung tahun, hanya tinggal tiga hari lagi kita di tahun 2023 ini. Pengkotbah mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita mempergunakan waktu sepanjang tahun ini. Pengalaman Pengkotbah ini mengajak kita melakukan refleksi dalam kehoduoan kita masing-masing. 

Pengkhotbah 3:10-11 (TB) Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. 

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.


Bagaimana kita memperlakukan waktu dalam bekerja dan beraktifitas. Tentu setiap orang memiliki sikap pribadi yang unik. Namun ada dua hal ekstrim tang hendak dikoreksi oleh Pengkotbah dalam mempergunakan waktu:


Pertama: ada orang yang begitu ambisius, dia mengejar keinginannya hingga melakukan ini dan itu. Waktu akan segera habis dan dia harus berjuang dan berusaha, melelahkan bahkan menyiksa dirinya dengan berbagai target dan impian yang hendak digapai. Namun kenyataannya tidak semua dapat meraih apa yang dicita-citakan; ada diantaranya yang gagal, ada yang melenceng dan ada yang meraihnya namun setelah meraihnya dia tidak menemukan kebahagiaan pada hidupnya. Inilah yang disebutkan oleh Pengkotbah ini "kehampaan" atau kesiasiaan. Sekalipun sudah mengejar kesana ke mari, semua hanya untuk melelahkan diri dan kesiasiaan. Padahal jika direnungkan dalam meraih itu telah banyak yang dikorbankan. Memgorbankan waktu, materi, keluarga dan apa yang dimilikinya. Ada manusia begitu ambisius, melelahkan diri bahkan mengorbankan persahabatan demi mencapai keinginan diri, padahal apa yang dicapainya tidak memberikan kebahagiaan pada hidupnya justru kehilangan banyak hal dalam hidupnya.


Kedua, ada orang yang memahami hidup telah diatur oleh Tuhan, rejeki itu datang dengan sendirinya dan ditentukan oleh Tuhan yang kuasa sehingga tidak perlu untuk upaya ini dan itu. Orang seperti ini slow dan santai seolah rejeki itu ada sepenuhnya pada yang kuasa. Ekstrimnya pandangan ini tidak ada ambisi, biarlah waktu yang menentukan. Didorong tidak tergerak, dimotivasi tidak bergairah, dia seolah mengharapkan nasib ini ditentukan oleh waktu. 


Pandangan ini kita sebutlah adalah "pesimisme yang passif". Dia tidak ada upaya dari dirinya sendiri untuk mengubah keadaan namun menjalani keadaan. Sikap seperti ini hendak diingatkan oleh Pengkotbah. Hidup ini adalah kesempatan untuk bekerja. Kita diberi waktu dan kesempatan serta kemampuan untuk melakukan sesuatu. Tuhan memberi kita akal dan pikiran yang harus dipergunakan dalam mengubah keadaan 


Dengan demikian dengan dua aktifitas yang diingatkan oleh pengkotbah dalam renungan ini, merobek dan menjahit , berdiam diri dan berbicara. Pengkotbah menasihati orang ambisius dan pesimis passif di dalam hidup ini. Menasihati yang ambisius: menggapai hidup yang lebih baik adalah baik namun jangan korbankan kebahagiaan. Demikian halnya dengan orang yang pesimis passif hidup ini bergerak dan Tuhan hendak memanggil kita untuk menghadirkan kebaikan.


Nasihat ini sangat penting karena ada saatnya merobek dan ada saatnya menjahit. Ada saatnya berdiam dan ada saatnya untuk bicara. Ini suatu hal yang harus kita renungan ingatlah saat merobek atau menjahit tujuannya untuk membangun kebaikàn. Ada baiknya diam saat menghadapi orang dan ada saat bicara untuk memperbaiki keadaan. baik. Demikianlah aktifitas lainnya yang disebutkan oleh Pengkotbah dari ayat 1-10 ini. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M. Simanjuntak

Senin, 25 Desember 2023

IMMANUEL: TUHAN MENYERTAI KITA

 Kotbah Malam Natal (Natal Umum) 2023

Minggu, 24 Desember 2023

Ev. Matius 1:18-23



*IMMANUEL: TUHAN MENYERTAI KITA*


Selamat Natal bagi sahabat sekalian yang sebentar lagi akan bersuka cita merayakan Malam Natal. Jangan lupakan momen malam Natal untuk beribadah mensyukuri keselamatan yang Tuhan beri. Malam ini merupakan momen yang sangat indah bersukacita merayakan kelahiran Yesus Kristus. Tuhan datang mengisi kesunyian dunia dengan kelahiran Yesus. Ladang Efrata yang sepi menungg berlalunya malam tiba-tiba dihentakkan dengan Berita Sukacita, Malaikat dan gembala bersukacita menari-nari dan memuji Tuhan: Kemuliaan Bagi Allah ditempat yang Maha tinggi dan damai sejahtera bagi orang yang berkenan kepadaNya (Luka 2:14)


Dunia ini boleh saja semakin ramai, sempit dan macet. Namun kesunyian hati menjadi tantangan kehidupan. 


Baru-baru ini viral di medsos dimana kru BBC News mengunjungi seorang bernama lansia bernama Terrence yang telah menceritakan hidupnya sepi selama 20 tahun sendiri merayakan natal, tiada teman, tiada sahabat dan keluarga menyertainya. Duduk sendiri di kursi sepi dan pekatnya malam sunyi. Saat kru BBC News mengunjunginya Terrence berusrai air mata sukacita, karena sejak 20 tahun menyampaikan natal dan paduan suara menyanyikan malam natal sungguh haru yang luar biasa dalam usia yang senja dia benar-benar merasakan perhatian orang lain. BBC ini telah menginspirasi kita Natal haruslah menyentuh orang-orang yang kesepian dan kesunyian hati. Siapa tahu dibalik keramaian dan hiruk pikuk yang kita rayakan orang bersembunyi sendirian di lubuk hatinya yang terdalam. 


Alkitab memberikan kepastian, setiap orang telah memperoleh keselamatan karena kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Dia datang melawat manusia dalam semua, Dia hadir bersama-sama umat yang mengalami penderitaan. Dia hadir hendak menyertai kita dalam apa yang akan terjadi esok. Tuhan datang, menjadi manusia menyertai perjalanan ini daei peralihan hidup di dunia i isampai memasuki kehidupan yang kekal. Itulah yang kita rayakan di hari Natal. Allah itu Immanuel, Dia tidak jauh, tetapi ada bersama-sama dengan kita.


Berita kelahiran Yesus menurut versi Matius ini diuraikan cerita yang sangat menarik. Allah hadir dalam hidup Yusuf dan Maria, dan kedua hamba Tuhan ini mau mengabdi untuk maksud Allah. Injil Matius tidak meniadakan kekuatiran Maria dan Yusuf, namun dalam sisi kemanusiaan mereka Firman Tuhan bekerja meneguhkan merekan dan oleh kuasa Firman Tuhan mereka mau melalukan firman Tuhan dalam hidupnya. Jadilah kehendak Allah lewat peristiwa natal. Maria dan Yusuf menjadi abdi Allah yang mulia, hidup mereka telah menjadi saluran kasih karunia bagi seluruh bangsa di bumi.


*1. Natal: Allah menggenapi janjiNya*

Pengakuan Iman rasul mengutip Matius 1:18 ini menjadi peristiwa penting. Lahirnya Yesus Kristus bukanlah peristiwa biologis tetapi peristiwa ilahi. Bukan peristiwa kodrati, tetapi peristiwa adikodrati. Kata dikandung Roh Kudus menegaskan bahwa bayi Yesus ada bukanlah buah genetik Maria dan Yusuf, tetapi peristiwa ada dari ciptaan Ilahi. Allah mencipta ada dari yang tidak ada. Demikianlah kelahiran Yesus bukanlah peristiwa kelahiran yang harus ditangani oleh bidan tetapi karya Allah melalui Roh Kudus. Allah menciptakan keselamatan manusia dari dunia yang jatuh ke dalam dosa kepada kehidupan yang penuh kasih karunia.


Matius memakai kata perawan Maria dalam bahasa Yunani disebut "parthenos" berarti perawan secara manusia belum bersetubuh. Kata parthenos dalam PB ini sepadan dengan kata "almah " dan bahasa Ibrani sebagaimana dinyatakan dalam Yesaya 7:14 (TB) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel. 


Kelahiran Yesus bukanlah semata-mata merayakan peristiwa lahirnya bayi Yesus, tetapi merayakan perbuatan Allah memenuhi janjiNya membebaskan umatNya dari segala penindasan, dosa dan maut. Nubuatan 700 tahun masa Proto-Yesaya dipenuhi Allah di peristiwa Natal.


Jadi Injil Matius menegaskan, ada tiga kata yang dipakai menunjukkan kelahiran Yesus bukan peristiwa biologis dengan:

- dikandung oleh Roh Kudus (ay 18,20)

- lahir dari anak dara Maria (ayat 23)

- tidak bersetubuh (ay 25)

Peristiwa Natal adalah Peristiwa Ilahi. Kelahiran Yesus hendak menciptakan manusia hidup dalam kasih karunia Allah.


*2. Kesalehan dan ketulusan Yusuf*

Penulis Injil Matius sangat realistis atas apa yang dialami oleh Yusuf. Wajar saja dia tak menerima ada perubahan pada diri Maria. Dia akan mengandung dan melahirkan satu anak yang akan diberi nama Yesus sesuai dengan pesan malaikat (baca Lukas 1:26-38). 


Jika pada malam Natal kita diperkenalkan pribadi seorang perempuan berhati mulia, maka kotbah di Natal I ini kita diperkenalkan tokoh pria yang baiknhati. Yusuf adalah pribadi yang saleh, taat beragama dan juga tidak mau mempermalukan Maria. Dia berencana dengan diam-diam akan memutuskan hubungan dengan Maria. Tampak kematangan pribadi Yusuf, dia tidak temperamen dan dengan emosi yang meledak-ledak merespon perubahan pada diri Maria. Tapi dengan sikap dewasa secara perlahan akan undur dari Maria.


Tuhan campur tangan. Tuhan mengerti apa perasaan laki-laki seperti Yusuf. Tuhan meyakinkan Yusuf bahwa apa yang terjadi pada Maria adalah kehendak Allah. Matius 1:20 (TB) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 


Natal merubah suatu peristiwa yang sulit diterima oleh akan namun dimainkan oleh orang yang memahami dan mengerti maksud Allah.


*3. IMMANUEL: Tuhan menyertai kita*

Bangsa Israel adalah umat yang merasa terasing dan terbuang, mereka menantikan kejayaan Israel, namun bangsa-bangsa asing silih berganti menjajah mereka. Mereka hanya negara boneka dan jajahan negara asing sejak kembali dari pembuangan Babelonia. Pada jaman Perjanjian Baru, Yahuda berada dibawah jajahan Romawi. Mereka menderita dan memimpikan orang yang menyertai mereka merasakan pahitnya dibawah jajahan bangsa asing.


Tentu kebutuhan orang yang terasing adalah pendamping yang menyertai mereka dalam keadaannya yang merasa terasing. 


Yesus adalah Immanuel, Allah menyertai kita menjadi sejarah baru. Tuhan tidak membiarkan mereka terasing, terbuang dan terjajah, tetapi Tuhan mendampingi, menyertai dan bersama-sama umatNya. Dengan kata Immanuel Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan orang-orang yang dikasihiNya. 


Orang Batak mengenal ungkapan sakitnya yang terasing sendirian dengan "songon tandiang na hapuloan", artinya terdampar sendirian di pulau terasing. Keadaan demikian pasti hampa dan kosong, tiada sahabat, tiada teman yang mengerti, memahami dan merasakan kesedihan. Semuanya dialami sendirian. Dosa telah membuat kita terasing dari Tuhan, dari sesama. 


Sahabat yang baik hati! Kini Natal mengingatkan kita tentang Immanuel: Tuhan menyertai kita dalam suka dan duka dan dalam segala keadaan. Yesus lahir di dunia ini hendak menyertai kita. Kita punya sahabat yang setia mendampingi dan menghantarkan kita sampai ke tujuan hidup kita.


Selamat Malam Natal 2023

Pdt Nekson M Simanjuntak and Family




BETA HITA TAIDA MA NA MASA ON

 Kotbah Natal I, 25 Desember 2023

Ev. Lukas 2:15-20




Selamat Natal Bagi Kita Semua!

Dalam Pesta Natal Hari ini, saya membuka laptop saya rupanya ada catatan kotbah Saya tahun 2002 dan kemudian saya nats yang sama kotbah tahun 2009. Saat itu saya pendeta Ressort disana dan melayani 4 tahun.  Ijinkan  saya di Natal 25 Desember 2023 ini saya share Kotbah  Natal I ini, dalam Bahasa Batak dan sekaligus menyapa Jemaat HKBP Parpulungan Nauli yang pernah saya layani. 


Bagi yang kesulitan menerjemahkan bahasa Batak, inti kotbah ini adalah seperti Gembala yang bersuka cita menerima kabar Baik, mereka mengajak temannya dan orang-orang yang mereka kenal untuk datang ke Bethlehem menyaksikan Yesus sebagaimana  diberitahukan para malaikat kepada mereka. Yesus lahir di kandang Bethlehem.


BETA HITA TAIDA MA NAMASA ON (Ayo kita berangkat dan melihat apa yang terjadi di Bethlem sebagaimana diberitahukan para malaikat ). Jadi berita natal ini para gembala mengajak semua orang untuk datang ke Bethlehem menyaksikan Yesus telah lahir. 


Pesan dari kotbah ini,

1. Jangan diam saja, pro aktiflah untuk ikut dalam pelayanan. 

2. Meniru gembala ikut memberitakan  kabar baik. Para gembala ikut memberitakan kelahiran Yesus dan mengajak orang datang kepada Yesus

3. Hadirlah untuk memuliakan Allah. Tugas orang percaya adalah hadir untuk memuliakan Allah. 


Berikut saya sampaikan kotbah lengkap dalam bahasa Batak. 


BETA MA HITA, TAIDA MA NAMASAON!


Patujolo:

Aha do respon ni jolma molo adong masa sada kejadian na so hea masa di sada luat isara ni masa banjir bolon, lalo bolon manang matutung sada huta dlna? Tontu muncul do rasa penasaran naeng humatop nian mamboto dohot marnida na masai. Hira songoni do na masa di diri ni angka parmahan na binaritahon ni Lukas di turpuk on. Dipabotohon pardisurgoi do paboa naung tubu Jesus di portibion; jala dipuji Debata na mandok: “Hasangapon ma di Debata na di Ginjang, dame ma di tano on, di angka jolma halomoan i.” 


Sada hasurungan doi di angka parmahan, ala nang pe status sosial nasida hira dietong halak lea, pogos jala dangol gariade tahe ndang dipaloas sahalak parmahan di tingkii mambahen sada kesaksian di pengadilan, ima ala ni mansai toru do status sosialnasida. Halak nasongoni dihasiati Debata, baliksa tahe halak na parjolo dapotan barita nauli di hatutubu ni Tuhan Jesus. Laos ido nang tujuan ni haroro ni Tuhan Jesus mengangkat harkat dan martabat manusia yang hina manjalo hamulian dohot hasangapon. Ima sada transformasi di peristiwa natal asa uang n adong b na marro ni lea tu angka donganna ai sude do hita niasian ni Debata. Songon halak naung tibopot dohot niasian ni Debata adong do na ingkon siulahononta manang responta di asi ni roha ni Debata!


Angka dia ma siulahonon ni halak naung dapotan barita nauli manang naung niasian ni Debata, ima:


1. Beta ma Hita, taida ma na masa on na pinabotohon ni Tuhani tu hita!

Taida pintor adong do respon ni angka parmahani dung dibarita angka surusuruan i. Sanga do ro biar ni roha nasida, alai pintor diboto surusuruani do: gabe didok unang ho mabiar…! (ay 10). Pos do rohanasida di hata ni surusuruan i, Ndang be mabiar nasida, manang tahutan manang mate busesaon sambing ala ni na masai tu nasida. Alai dung dipabotohon barita halalas ni roha godang i humalaput do nasida masibetabetaan asa laho marnida Jesus naung tubu i di bara ni pinahan hombar tu na nidok ni surusuruani. Ndang marpainte jo manang maralasan be nasida, alai tung pintor dihalaputi do mandok: beta ma hita tu Bethlehem. Laho do nasida tu Bethlehem ladang Efrata, jala jumpang nasida ma songon na nidok ni surusuruan i disi do si Josep dohot Si Maria dohot Jesus na tubu i. Peak di panggagatan ala so adong inganan parmianan na asing di nasida. Hahinsaon ni roha ni angka parmahan i mangoloi dohot mangulahon na nidok manang na pinataridahon ni Tuhani suang songoni ma nia hita, ruas nang parhalado ni huria asa masibetabetaan hita manopot Jesus, ai nunga ro Ibana mamboan haluaonta. Manang boi ma dohononta diigil turpuk on do haringgasaon, habuluson dohot hinsa ni roha mangoloi Debata sian hita saluhutna na marpesta natal on. Unang ma hinsa hita holan na naeng manjalo paruntungan ni diri, alai anggo joujou na parjolo di natal on, ima hinsa ma hita borhat, tabetabeta angka donganta ro manopot Jesus. Halak na olo manopot Jesus ima halak na olo pasesahon dosana. Halak na olo ro manopot Jesus iama halak naeng malungundohot manghasiholi asi ni roha ni Debata. Hala na olo manopot ima na rade mangido pasupasu dohot ragam ni angka las ni roha sian Tuhani.

 

2. Parmahan gabe Parbarita

Songon dia do jadi ni i parmahan gabe siboan barita? Dia ma nueng sidohonon ni panurat Lukas on disi? Tontu ima ise pe na boi do ditopa Debata gabe siboan barita manang mamboan barita ni Tuhani di ngolu on, alai tontu di angka halak na ungkap jala rade rohana do. Songon parmahan i, gabe siboan barta ibana ala rade do ibana. Ia parmahan nang pe holan di ladang nasida nasailaon jala hira jarang berkomunikasi dohot donganna. Alai gabe siboan barita nasida tu na humaliang. Dipanghatahon nasida do nabinaritahon ni surusuruani tu ganup haak na nijumpangannasida. Pola torop halak longan ala parmahan mambaritahon barita bolon.


Alanii sada kata kunci na ringkot marhite natal on, ima unang ma holan panonton, pamunten dohot komentator hita di na marpesta natal on. Ala jotjot do masa songoni di angka natal na pinatupa ni huria, punguan dohot lunggu pe: dia ma angka na marsalaan, naso pas dohot na mambahen mengkel ido dihatahon jala na jinalahan ni angka na deba molo marnatal. Adong muse do na holan panghilalaan na tabo marhite snack manang sipanganon na di pesta natal pola sampe so dohot deba marnatal ala na padokdok hu gugu tu natal dohot ragam-ragam ni angka hariburon. Ido na jotjot dibaritahon dohot diholsohon halak molo marpesta natal, hape molo di turpuk on, molo marpesta natal hita ingkon Jesus na tubui do sibaritahonon dohot sipabotohonta asa sude halak ro tu Tuhan Jesus naung mamboan haluaonta.


3. Dipasangap jala dipuji nasida Debata!

Ndada holan mambaritahon sambing angka parmahani, alai laho do nasida manopot Jesus na tubu di bara i. Dung diida nasida mulak ma nasida gabe dipuji jala dipasangap Debata. Laos ido naeng ondolhononta din a marpesta natal on, ingkon lam tamba ma nian bilangan ni na mamuji dohot pasangaphpn Debata ala nunga tapestahon hatutubuna. Ai molo marnatal hita nuaeng ima parningotan do paboa naung tubu Jesus i, antong tarsunggul ma hita saluhutna laho mamuji Debata naung mangalehon haluaonta marhite Jesus i. 


Hata baga-baga naung diuarihon di angka padan na robi, nunga diida angka parmahani din a tubu Jesus i. Alanii do ndada holan hata dohot bagabaga be na hinaporseaan ni nasida ali hasasaut ni bagabagi nunga langsung diida nasida. Marhitei dipuji jala dipasangap nasida Debata. 


Panutup

Dipataridahon turpuk evangelium on do, paboa sude do hita niasiuan ni Debata. Gariade tahe parmahan na leai do parjolo dapotan barita nauli jala gabe laos nasida paboahon dohot pabotohon Barita halalas ni roha godang i tu situan natorop. Alanii ingkon sude do ita ruas ni huria dapotan las ni roha ala ni barita halalas ni roha godang on, ima: nunga tubu Jesus. Di natubu Jesus tajangkon ma Ibana di ngolunta, tapahinsa ma parlojongonta mangoloi Tuhani, tabaritahon ma angka pambahenanna jala tapasangap ma Debata ai nunga taida hasasaut ni bagabagai. Ima nian silua na umbalga dihita ganup hita manghalashon haluaon naung binoan ni Jesus na tubui. Amen


Selamat Natal I bagi kita semua!

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

TUHAN ITU RAJA

 Kotbah Natal II, Selasa 26 Desember 2023

Ev. Mazmur 96:1-9




TUHAN ITU RAJA


Selamat Natal II bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, kotbah dari pesta Natal II mengajak kita untuk bernyanyi dan menceritakan perbuatan Tuhan besar dan mengaku bahwa Tuhan itu raja. Pada perayaan natal II kita dihantarkan bukan hanya mengenal Yesus yang lahir sebagai bayi, tetapi dia adalah raja yang diurapi oleh Allah menyalamatkan manusia. Inilah yang harus kita beritakan agar semua orang datang dan bersujud kepadaNya. 


Setelah kita baca keseluruhan dari Mazmur 96 ini ada beberapa hal yang perlu kita maknai merespon Natal:


1. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan

Menyanyi adalah eskpressi jiwa seseorang yang dituangkan dalam bentuk syair-syair indah dan dilantunkan dengan melodi serta diiringi dengan musik. Kotbah mingu ini mengajak kita untuk menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Ajakan menyanyi ini penting, karena fakta membuktikan setiap orang biasanya selalu mengingat lirik syair lagu favoritnya, maka demikianlah orang percaya menyanyi bagi Tuhan berarti mengingat segala kebesaran dan kebaikannya.  Ajakan menyanyi bukan sekedar menyanyi, tetapi menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan dengan maksud mensyukuri perbuatan Tuhan karena berkatNya selalu baru bagi kita.


Saya kurang tahu bagaimana perasaan anda saat kita menyanyikan lagu-lagu natal. Saat anda di mall atau di tempat umum terdengar musik merdu dengan lagu-lagu natal? 

Pengalaman saya pribadi lagu-lagu natal yang diiringi musik yang baik ikut menghantarkan kita kepada suasana bahkan ikut bernyanyi. Itulah kekuatan nyanyian. Ikut memasuki suasana hatinkiya sehingga pesan lagu itu dapat kota tangkap..

Demikianlah pemazmur mengajak kita untuk menyanyikan Yesus yang telah datang le.bumi dan kedatangannya untuk memberikan keselamatan kita.


Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan ceritakanlah perbuatan-perbuatan ajaib. Ibarat seorang singer yang melantunkan lagu indah sehingga setiap orang yang mendengarkannya terpesona. Demikianlah orang percaya menyanyikan kemuliaan Tuhan sehingga setiap orang mengenal keagungan Tuhan. Atau ibarat seorang reporter atau nara wacana yang mengetahui suatu fakta kebenaran dan  memberitakan kepada publik agar semua tahu tentang kebenaran suatu peristiwa. Lebih dari itu orang percaya memberitakan dan menceritakan karya keselamatan Allah yang telah dijanjikan dan dipenuhi dari sejarah bapak leluhur hingga pemenuhannya di dalam Yesus Kristus. Demikianlah orang menceritakan dan memberitakan karya keselamatan yang telah kita terima di dalam Yesus Kristus yang datang ke bumi menjadi keselamatan kita. 


2. Kabarkanlah (ay 2b), ceritakanlah (ay 3) dan katakanlah (ay 10). 


Selain bernyanyi ada tiga kata kerja bersifat imperatif atau kalimat perintah. Kotbah ini memerintahkan kita untu


a. Kabarkanlah (ay 2b): 

Pada berita natal tokoh paling berperan jntuk pemberitahuan adalah malaikat.  Malaikat mengabarkan berita sukacita, kepada Maria, kepada Yusuf, kepada gembala dan tokoh lainnya falm berita Injil. 

Setelah Yesus lahir di Bethlehem kelompok masyarakatbyang pertama menerima kabar kelahiran Yesus adalahnpara gembala. Selanjutnya para gembala bergegas berangkat dan pergi dengan segera ke Bethlehem dan mereka melihat Maria, Yusuf dan Yesus yang terletak dalam palungan. Dalam Lukas 2:17 (TB)  Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.


Artinya para gembala setelah melihat Yesus dalam palungan mereka ikut mengabarkan berita kelahiran Yesus.


b. Ceritakanlah (ay 3)

Kalimat imperatif kedua ini adalah Disini hendak menyampaikan cerita bagaimana perasaan (afeksi) akan apa yang dialami. Saya kurang tahu jika saat ini kita ditanyakan coba ceritakan apa pengalamanmu saat merayakan natal 2023 ini? Diaini hendak disapa pengalaman atau refleksi pribadi atas suatu apa yang diketahui dan dialami. 

Ini penting agar kejadian nagal dan peristiwa natal yang kita ikut bukanlah kejadian yang berlalu begitu saja. Tetapi setiap kita pribadi lepas pribadi ada cerita yang kita alami. Cerita itu bisa kesan yang mengubah kehiduoan kita.


Sahabat yang baik hati, apakah cerita anda tentang merayakan nagal tahun 2023 ini? Apakah sukacita, keberhasilan atau lelah me.persiapkan kegiatan natal.disana sinimkarena terlibat sebagai panitia? Biarlah cerita kkta tahun ini cerita sukacita merayakan natal. 


c. Katakanlah (ay 10):

Dari cerita natal 2023 dan pengalaman natal tahun ini apa yang hendak kita katakan? Apakah ada kesan positip, atau jengkel atau mungkin semakin bersyukur karena Tuhan itu baik yang berkenan datang menyelamatkan kita. Saat ini kita diajak untuk mengatakan sesuai semacan kesan atau kesimpulan apa yang hendak kita katakan tentang natal tahun ini? Kiranya kata-kata yang kita keluarkan dalam merespon natal tahun 2023 merupakan sukacita dan bahagia, yang menuatkan meneguhkan, menginspirasi dan memotivasi kita. 

Pada ayat 10 ini, pemazmur membuat suatu kesimpulan: Tuhan itu raja.


3. Tuhan itu Raja


Pengalaman pemazmur dalam Pasal 96 ini,  kita menemukan bahwa semuanya kata-kata bersifat imperatif untuk menunjukkan pengenalannya tentang Allah. Pemazmur merasakan dan mengalami langsung perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Pemazmur mengungkapkan alasan untuk bermazmur bagi Tuhan:

- Allah itu pencipta dan pemelihara kehidupan (ay 5)

- Allah adalah sumber keselamatan hari demi hari (ay 2) 

- Allah itu penuh kemuliaan dan kuasa-Nya melebihi segala kuasa yang ada dan perbuatannya ajaib mengatasi segala bangsa. (Ay 3-5)

- Tuhan itu raja  yang berkuasa atas segala bangsa. Mazmur 96:10 (TB)  Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."


Disini kita diajak untuk mengenal Yesus lebih dalam. Yesus bukanlah bayi yang teebungku/ di palungan. Tetapi Yesus itu adalah raja, namun pemerintahannya bukanlah seperti kekuasaan para raja di dunia. Dia adalah Raja damai, raja adil dan perkasa untuk menegakkan keadilan dan kebenaran sebagaimana dinubuatkan dalam

Yesaya 9:6 (TB)  (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 


Apa artinya jika kita diajak untuk mengatakan bahwa Tuhan itu raja? Pesan kotbah ini hendak mengajak.kita untum.mwnywrahkan hidup kita diperintah dan dirajai oleh Yesus Kristus. Amin. Tuhan memberkati! 


Salam Natal II 2023

Pdt Nekson M Simanjuntak

 

Sabtu, 23 Desember 2023

TUHAN MEMULIHKAN UMATNYA

 Kotbah Minggu Advent IV

Minggu, 24 Desember 2023

Ev. Yesaya 35:1 - 4




*TUHAN MEMULIHKAN UMATNYA*


Selamat Advent IV! Sahabat yang baik hati, kotbah pada Minggu Advent IV ini merupakan janji pemulihan atas umat Allah yang berada dalam pembuangan. Tuhan akan datang menyelamatkan dan memberikan kesejahteraan bagi umatNya. Mereka akan dipulangkan ke Sion dan mereka akan menikmati kasih karunia Tuhan. Pembuangan akan segera berlalu, derita selama ini akan terobati, mereka akan bersukacita kegirangan seperti rusa yang bebas dari kandang. Ini suatu analogi kegirangan, yang selama ini dibatasi, ditekan dan dipaksa namun karena pembebasan, mereka akan berjingkrak-jingkrak kegirangan. Pemulihan itu bukan hanya berupa pembebasan dan keluar dari Babilonia tetapi pemulihan harkat dan martabat umat Allah.  


1. Padang gurung bergirang, padang belantara berbunga. 


Padang gurun pastilah kering, terik dan panas. Sulit menemukan ada kehidupan. Hanya jika orang yang menemukan mata air (oase) membuat orang kegirangandi padang gurung dan padang kering. Sukacita seperti itulah digambarkan oleh Nabi Yesaya akan kehadiran pemulihan Allah bagi umatNya. Hidup yang kering, gersang dan tak ada tanda kehidupan akan ada sumber kehidupan yang membuat mereka kegirangan. 


Selanjutnya pada ayat 2 dijelaskan mereka akan melihat kemuliaan Tuhan. Jika yang lalu mereka kehilangan muka, dimana Bait Allah yang mereka banggakan dihancurkan tak satupun batu bertindi, namun mereka akan melihat kemuliaan Allah kembali. Jika yang lalu mereka kehilangan martabat kita akan dipulihkan. 


Selama di pembuangan mereka merasa hina, tak mampu mengangkat wajah terhadap bangsa asing dan dijadikan sebagai tawanan yang harus bekerja rodi. Maka oleh penyelamatan Tuhanlah, kemuliaan mereka dipulihkan sebagai bangsa yang berdaulat. Jika selama pembuangan mereka merasa tidak kuat dan kaki mereka seolah tak dapat beranjak, namun pembebasan Tuhan akan menguatkan mereka. Yesaya 35:2-3 (TB)  seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita. 

Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. 


Janji pemulihan ini merupakan perbuatan Tuhan yang maha baik bagi umatNya. Tuhan tetap setiap pada janjiNya dan Tuhan tidak akan meninggalkan mereka dalam semua derita yang dialami. Waktunya Tuhan bertindak memberikan apa yang dirindukan dan dicita-citakan. 


Bahkan jika kita baca ayat 6-7 dijelaskan lagi lebih rinci: Pemulihan umat Allah bukan hanya kembali dari pembuangan, namun Allah sendiri akan memberikan kesejahteraan bagi mereka.  Ada bebera hal disampaikan dalam Yesaya 35:6-7 (TB) 

- "sebab mata air memancar di padang gurun"

-  sungai di padang belantara; 

-  tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan 

-  tanah gersang menjadi sumber-sumber air; 

-  tempat serigala berbaring tumbuh pandan

Semua ini menunjukkan bahwa Tanah Kanaan akan dipulihkan menjadi tanah yang makmur dan mereka akan menikmati segala kesuburan tanah. 


Hal yang paling mahal di Padang gurun adalah air. Tapi lihatlah Allah sendiri yang memberikan mata air bukan hanya itu tetapi mengalirkan sungai. Ini suatu jaminan, umat Allah yang dipulihkan bukan hanya dipelihara dengan tersedianya kebutuhan sehari-hari, namun mereka dapat mengolah alam yang gersang menjadi produktif. Semua ini diberikan Tuhan untuk kesejahteraan umatNya.


2. Memulihkan kekuatan

Coba anda ingat kapan anda terakhir bekerja keras? Menghabiskan waktu dan tenaga untuk melakukan sesuatu? Usai semua itu anda cape dan lelah serta tak kuat lagi. 

Lebih dari itulah Umat Allah dalam pembuangan mereka lemas dan lemah. Orang buangan dipaksa  bekerja, tangan yang kekar akhirnya berubah menjadi tangan yang lemah dan tak berdaya. Dulu kaki mereka kuat bahkan mungkin kencang untuk berlari. Namun setelah dipembuangan mereka sulit untuk bangkit. 


Umat Allah dalam pembuangan bukan saja lemah secara fisik, namun mereka juga terpukul secara psikis. Dulu mereka bangga sebagai umat Allah, Umat Pilihan dan bangsa yang diberkati. Nyatanya mereka jatuh dan terpuruk ditindas dalam pembungan. Kampung halaman mereka menjadi puing lengang dan kosong. Hati siapakah yang tidak remuk.


Disinilah hadirnya seorang nabi Yasaya meneguhkan umat Allah bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan akan meneguhkan tangan yang lemah menjadi kuat, kaki yang goyah menjadi kokok dan hati yang remuk.menjadi bersahaja memancarkan kekuatan dan pengharapan.

Yesaya 35:4 (TB)  Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" 


Allah sendiri menyelamatkan umatNya dan memberikan pembalasan dan memberikan keadilan 


3. Kesembuhan dan pemulihan kesehatan*

Sekalioun nats kotbah ini hanya pada ayat 4, namun tidak lengkap.kalau tidak kita bahas ayat 5 yang menjelaskan tentang bagaimana penyelamatan dan pemulihan Tuhab  kepada umatNya. Disini disebutkan lebih rinci lagi tindakan-tindakan Allah yang memulihkan mereka, yakni: 


- yang buta melihat

- yang lumpuh berjala

- yang bisu dapat berbicara dan

- yang tuli mendengar


Buta, tuli, bisu dan lumpuh merupakan kelemahan fisik yang membuat seseorang terbatas beraktifitas. keempat disabilitas yang disebutkan disini membutuhkan topangan khusus agar mereka bisa beraktifitas. Dapat kita bayangkan bagaimana kerinduan seorang buta untuk melihat, kerinduan seorang tuli ingin mendengar, yang bisu bisa berbicara dan yang lumpuh dapat berjalan. Demikianlah kerinduan umat Allah mengharapkan pemulihan dari Tuhan, dan kerinduan itu akan terjawab. 

Keempat disabilitas bisa juga maknai buta, tuli, bisu dan lumpuh dalam semangat dan harapan untuk keadaan yang lebih baik. Maka dengan tindakan perbuatan Allah kegairahan untuk jeli melihat, peka untuk mendengar, rajin menyuarakan kebenaran dan bergegas melakukan berbagai perbuatan baik. 


Menyembuhkan keempat disabilitas ini merupakan janji Mesianis yang tertulis dalam Yesaya 61:1-3. Dan ini dipenuhi Yesus dalam pelayanannya. Yesus membuka kita ini dan membacakannya dihadapan kaum Yahudi sebagaimana tertulis dalam Lukas Lukas 4:18-19 (TB)  "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Setelah membaca nas itu, Yesus juga berkata: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." (Luk 4:21)


Di masa Advent IV ini tidak ada lagi leraguan bagi kita bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah yang menggenapi pengharapan Mesianis. Yesus telah menggenapinya untuk memulihkan umatNya. Tuhan memberkati  amin!


Salam Advent: Pdt Nekson M Simanjuntak



Sabtu, 16 Desember 2023

JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN

 Kotbah Minggu Advent III

Minggu, 17 Desember 2023

Ev. Lukas 1:46b-55





JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN


Selamat Advent! Sahabat yang baik hati, 

Kotbah Minggu ini tertulis pada Lukas 1:46-55 tentang nyanyian pujian Maria. Perikop ini merupakan bahagian dari nyanyian Maria yang sering disebut dengan "Magnificat" (Magnify) artinya: Jiwaku memuliakan Tuhan. 


Sudah sepantasnya kita orang percaya menyampaikan pujian kepadaNya karena kita telah dipanggil dalam keselamatan dan dipakai juga untuk saluran anugerah Tuhan di dunia ini. Sama seperti pujian Maria, dia bernyanyi dan memuliakan Tuhan karena Tuhan memakainya menjadi saluran anugerah di dunia melalui kelahiran Yesus Kristus. Rahim Maria diberkati Tuhan melahirkan Yesus, sang Mesias Anak Allah.


Nyanyian ini muncul setelah Maria menerima pesan Gabariel bahwa Maria mendapat kasih karunia dari Tuhan. Dia akan mengandung dan melahirkan Yesus Kristus Sang Mesias Juruselamat dunia. Sekalipun hal itu merupakan kemustahilan namun bagi Allah tak ada yang mustahil. Maria pun menjawab Gabariel dan berkata dalam Lukas 1:38 (TB): "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


Bagaimana kita menerjemahkan pesan nyanyian Maria ini bagi kita yang mersyakan minggu Advent III sekarang ini?


1. Senantiasa memuliakan Tuhan 


Nyanyian ini lahir sebagai ungkapan hati yang sangat agung dari Maria. Dia telah menggumuli apa yang hendak terjadi padaNya. Sesuai dengan pemberitaan malaikat yang memberitahukan bahwa dia akan memperoleh kasih karunia, dia akan mengandung dan melahirkan seorang Anak untuk keselamatan umat Allah dan dunia. Tentu Maria kaget, takut dan bergumul karena dia belum menikah, dia hanya masih bertunangan dengan Yusuf. Sungguh tak masuk akal baginya dan sesuatu kemustahilan. Namun akhirnya, setelah percakapan dan penjelasan para malaikat dia menyadari dan mengetahui bahwa tiada yang tak mungkin bagi Allah (Luk 1:37). 

Atas rencana Allah yang agung itu, Maria memuji dan memuliakan Tuhan lewat nyanyian pujian: suatu litani mazmur dan nyanyian syukur dari seorang yang memahami dan mengerti maksud dan rencana Allah dalam hidupnya.


Akan ada banyak resiko yang dihadapi oleh Maria, namun setelah mengerti kehendak Allah yanh terjadi, dia bangkit untuk menyanyikan kemuliaan Tuhan. Maria adalah telanan yang sangat baik untuk mengambil keputusan. 


Dari sekian banyak resiko yang akan dialami oleh Maria, apakah yang mendorong dia memuliakan Tuhan.  Maria tidak memikirkan beban yang ditanggungnya, karena itu dia tidak mengeluh. Orsng yang mwmikirkan beban saja akan sering ditimpa keluhan. Namun berbeda dengan Maria, dia  melihat visi yang besar dari rencana Allah atas keselamatan umatNya. Inilah yang memampukan Maria memuliakan Tuhan. 


Selain itu, Kebahagian Maria dalam nyanyian ini adalah bersyukur dan bernyanyi karena dia mendapat kasih karunia dari Tuhan. Dari sekian banyak perempuan yang ada di muka bumi, Maria mandapat kepercayaan dan kasih karunia Tuhan untuk membawa missi Allah yang besar. Karunia yang dia peroleh bukan keuntungan bagi dirinya sendiri, namun untuk seluruh umat manusia dan segala makhluk di bumi.


Jadi, nyanyian: jiwaku memuliakan Tuhan. Merupakan tugas setiap orang percaya, adanya dorongan yang agung di dalam dirinya untuk memuliakan Tuhan, atas segala keajaiban, atas segala rancangan dan atas segala sesuatu karya Tuhan pada pribadi masing2 dan pada dunia ini. Maria memuji dan memuliakan Tuhan dengan segenap jiwanya.karena dia memahami dirinya dipakai Allah untuk membawa keselamatan bagi bangsa-bangsa.


2. Pengharapan Mesianis

Jika kita baca keseluruhan nyanyian Maria ini dapat kita simpulkan  bahwa Maria memahami sejarah Israel yang terikat dengan perjanjian dengan Allah.  Disini Maria seorang yang mengetahui isi dari pengharapan mesianis yang dinantikan umat Israel. 


Jika kita perhatikan syair-syair nyanyian Maria pada ayat 46-55 akan kita temukan visi besar mengenai tugas berat Yesus sebagai Mesias Anak Allah sebagaimana dinubuatkan nabi-nabi. Yesus akan membebaskan manusia dari kekuasaan yang menindas. Kehadiran Yesus Mesias sebagai Anak Allah akan menurunkan orang-orang yang berkuasa dan akan mencerai beraikan orang yang congkak hati. Perbuatan Allah yang besar demikian akan menjadi kabar baik bagi setiap orang: yang rendahkan akan ditinggikan Tuhan. Tuhan sendiri akan melimpahkan segala kebaikan bagi orang-orang yang takut akan Dia.


Mesias akan datang memberikan keadilan bagi setiap orang. Dalam sejarah Alkitab telah terbukti bahwa Tuhan itu menurunkan orang yang meninggikan diri dan  mencerai-beraikan orang yang tinggi hati. 

- Lihatlah Raja Nimrot, dengan segala kesombongannya hendak mencapai Allah dengan membangun menara Babel. Tuhan mencerai beraikannya dengan membuat mereka tidak saling mengerti.  

- Lihatlah Firaun, manusia setengah dewa yang menindas umat Allah di Mesir, harus kehilangan seluruh pasukan terbaiknya mengejar bangsa Israel keluar dari Mesir. Kecongkakan hatinya membuat pasukannya tenggelam di Laut Merah. Pada akhirnya orang yang sombong seperti Firaun tidak lebih dari hanya mayat yang dibalsem alias mummi. 

- Lihatlah manusia raksasa Goliat, jatuh ditangan Daud manusia yang dianggap kecil oleh peralatan sederhana dari Daud. 

- Lihatlah Nebukadnezar Raja Babel, kuasanya hancur berantakan dan dia sendiri menjadi manusia yanh merumput seperti kerbau. 


Narasi Alkitab menjadi dokumen yang banyak mengisahkan perlawanan Tuhan terhadap orang sombong dan tinggi hati, angkuh dan pongah. Tuhan pembela dan pembebas bagi kaum tertindas. Missi Yesus sebagaimana diberitakan oleh Injil selalu menekankan bahwa Yesus hadir dalam kesederhanaan. Sekalipun Yesus memiliki kuasa namun kuasa yang dimilikinya bukan untuk menindas tetapi kuasa pelayanan yang melayani, mengangkat dan meninggikan (magnified) manusia tertindas dan terpuruk agar lebih manusiawi.


3. Mesias datang untuk membawa kesejahteraan umat.


Sukacita Maria dalam nyanyian ini karwna kehadiran Mesias itu mendatangkan kesehateraan. Selengkapnya marilah kita baca ayat berikut:


Lukas 1:51-54 (TB)  Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 

Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 


Dalam ntanyian Matia ini, kita menemukan missi Mesianis. Dunia yang tidak adil akan berubah menjadi penuh famai dan sejahtera. Ketidak adilan biasanya terjadi ada hegemoni kekuasaan. Penguasa yang menindas akan membawa kesengsaraan umatNya. Itu pula yang terjadi pada konteks haman sebelum Yesus Kristus lahir. Yudea dan daerah sekitar berada dalam kekuasaan Romawi. Pemerintahan Romawi sangat kejam, dan Jahudi dijajahan dan diperlakukan tidak adil.


Sebelumnya telah terjadi upaya-upaya pembebasan Yahudi dari kekuasaan Romawi, mereka pergerakan itu melalui komunitas-komunitas yang terjadi pada tahu  200 SM - masa kelahiran Yesus. Ada kelompok Farisi, Sadusi, Essenne dan Zealot. Semua ini tujuannya satu yaitu pembebasan dari penindasan Romawi. Farisi dan Sadusi menekankan pemurnian  dan penegakan pelaksanaan Hukum Taurat secara murni dalam kehidupan Yahudi. Kelompok Essenne menekankan hidup saleh dan dengan seruan moral dan pertobatan sedangkan kaum Zealot pada upaya pemberontakan senjata. Dalam beberapa kali kaum Zelotis ini memimpin pemberontakan kepada Kekaisaran Romawi. Sampai masa Tuhan Yesus kelompok-kelompok ini ada dan mekiliki pemgharapan akan Mesianis. (Band. Max Isaac Dimont, Yahudi, Tuhan dan sejarah, 2018/129-130). 


Apa yang mau disampaikan bahwa zaman Maria menyanyikan nyanyian ini tetap terpelihara dikalangan Yahudi adanya pengharapan akan Mesias. Mesias datang untuk mendatangkan keadilan dan kesejahteraan bagi umat Allah. Keadilan itu terjadi saat Mesias menegakkan keadilan, melucuti kekuasan para raja yang congkak dan tinggi hati. Mesias adalah hakim atas segala raja dan berdaulat atas segala suku bangsa.


Mesuas akan datang memberikan kesejahteraan, meninggikan yang telah lama direndahkan, memberikan kemakmuran, jauh dari kelapan dan mendatangkan segala kebaikan bagi umatNya. 

Injil Lukas mengutip nubuatan missi Mesias terdapat pada Lukas 4:18-19 (TB):

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku

untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."


Sahabat yang baik hati di masa advent yang ketiga ini kita harus tetap memiliki pengharapan akan Mesianis. Dalam berbagai pergumulan yang kita hadapi baik dalam keluarga, komunitas, pekerjaan dan lingkungan sosial:


3.1. Kita harus percaya keadilan milik orang yang setia dan hidup dalam kebenaran. Memang, bisa  saja terjadi di dunia yang kita hidupi seolah orang benar tak berdaya menghadapi kejahatan. Mereka penuh tipu muslihat, secara massif melancarkan kejahatan dengan berbagai propaganda dan taktik kotor. Namun kita harus percaya orang benar akan hidup oleh iman. Mesias akan datang untuk membuktikan kebenaran, orang sombong, congkak dan tinggi hati waktunya akan direndahkan. Mesias akan datang untuk melucuti kuasa kejahatan.


3.2. Kita percaya bahwa Mesias datang untuk memberikan Kesejahteraan. 

Tuhan tidak membiarkan umatnya dalam kesengsaraan namun Dia datang untuk memberikan apa yang kita butuhkan. 


Sejak kisah penciptaan kita sudah memahami bahwa Allah hendak mendatangkan kesejahteraan bagi manusia. Alam dan seluruh ciptaan dijadikannya untuk menopang hidup manusia. Allah memelihara kita dan tetap menopang kehidupan kita. Tuhan datang memberikan kebaikan kepada kuta agar kita mampu menghadirkan kebaikan bagi.lingkungan sekitar kita. Amin



Selamat Advent III. Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...