Senin, 30 Januari 2017

AKULAH ALFA OMEGA

ALFA DAN OMEGA

Selamat pagi! Saudaraku yang kekasih, mari mengambil waktu sejenak membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Renungan haria  Selasa 31/01/2017 tertulis pada Wahyu 1:8 (TB)  "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Revelation 1:8 (UKJV)  I am Alpha and Omega, the beginning and the ending, says the Lord, which is, and which was, and which is to come, the Almighty.

Akulah Alfa dan Omega, menunjukkan hakekat Allah yang mencipta dan menghakimi seluruh ciptaanNya. Alfa dan Omega adalah istilah Alkitab untuk menunjukkan aktifitas Allah dari awal hingga memasuki akhir jaman, bagi Tuhan kekuasaan kekal selama-lamaNya. Alfa adalah huruf pertama dalam bahasa  Yunani dan Omega adalah huruf terakhir, dengan sebutan ini menunjukkan seluruh apa yang terjadi atas dunia ini berawal dan berakhir pada Allah. Tidak ada kata atau kalimat yang terbentuk tanpa huruf-huruf, maka demikianlah segala sesuatu yang ada pada langit dan bumi serta segala isinya tanpa Tuhan sang Alfa dan Omega.  Tidak ada kuasa lain yang mengendalikan kosmos, waktu dan ruang ini tetapi hanya pada Allah.

Alfa dan Omega, bagi penulis kitab Wahyu sebutan ini ditujukan kepada Kristus karena pada Kristuslah segala sesuatu ada, tak ada sesuatu yang terjadi tanpa Dia dan berakhir kepada Dia. Kristus yang mati dan bangkit itulah yang memegang kunci kerajaan Allah dan keabadian.

Akulah Alfa dan Omega meyakinkan kita kepada kuasa Yesus Kristus yang berkuasa menyelamatkan dan oleh karena Kristus kita memperoleh undangan untuk jamuan Allah dalam kehidupan yang kekal dalan kerajaanNya.

Akulah Alfa dan Omega menjamini kehidupan  kita bahwa hidup kita dirancang oleh Allah dari awal hingga akhir. Hidup kita ini berjalan pada suatu poros rencana Allah. Dengan hakekat Kristus sang Alfa dan Omega kita memantapkan: kita awali di dlaam Tuhan dan langkah kita pun akan berakhir pada kehendak Tuhan. Hidup adalah dalam bahagian rencana Allah.

Dengan sebutan Akulah alfa dan omega tiga bahagian waktu; yang lalu, kini dan esok semuanya di dalam Kristus. Hal ini membuat kita tidak ragu dalam menjalani kehidupan ini, Kristus sang Alfa dan Omega mengetahui yang terbaik bagi kita.

EMAS DAN PERAK KEPUNYAAN TUHAN

EMAS DAN PERAK ADALAH MILIK TUHAN

Selamat Pagi! Saudaraku yg kekasih, marilah mengambil waktu sejenak untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Nats renungan  hari ini Senin 30/01/2017 tertulis pada Hagai 2:8 (TB)  (2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Haggai 2:8 (UKJV)  The silver is mine, and the gold is mine, says the LORD of hosts.

Salah satu harapan terbesar umat Allah setelah kembali dari pembuangan Babel ke Yerusalem adalah pembangunan kembali Bait Allah. Bait Allah yang dibangun Salomo adalah bangunan termegah baik sebelum dan sesudahnya. Karena bahan2 dan material dalam pembangunan Bait Suci sangat mahal. Selain itu Bait Allah sangat central dalam kehidupan umat Allah; rumah ibadah dan diyakini sebagai Rumah di mana Allah bersemanyam. Bagi Yahudi Bait Allah adalah representasi makna kehadiran Allah di tengah-tengah umatNya.

Bagaimana mereka membangun Bait Allah seperti sedia kala yang telah runtuh oleh Babilonia? Bukankah mereka umat yang baru kembali dari pembuangan? Dari mana dana yang dapat dikumpulkan dari warga sementara mereka mempersiapkan gubuk masing-masing belum? Semuanya menjadi terbeban: bupati Zerubabel orang kepercayaan Raja Persia memimpin di Yudea juga mengkhawatirkannya padahal itu merupakan satu agenda prioritas yang hendak diwujudkan setelah kembali dari pembuangan Babel.

Nats renungan hari ini menjawab semua kekhawatiran itu: Emas dan Perak adalah kepunyaan Allah. Hal ini meyakinkan  Zerubabel sang bupati dan Yosua imam besar di jaman itu meyakinkan untuk memulai pembangunan kembali rumah Allah atau Bait Suci. Nabi Hagai, nabi setelah pembuangan meyakinkan seluruh warga, imam dan penguasa bahwa pembangunan Bait Allah tidak perlu ditawar-tawar karena Tuhan telah mencukupkannya. Hal inilah yang membuat mereka semangat untuk membangun Bait Allah yang selesai pada masa Ezra dan Nehemia. Tuhan telah mempersiapkannya, bahkan dalam ayat sebelumnya Tuhan akan menggoncangkan bangsa-bangsa dan milik kepunyaan mereka mengalir ke rumah Tuhan. Artinya Tuhan sendiri yang merancang dan mendatangkan apa yang dibutuhkan dalam pembangunan Bait Suci.

Benar warga membutuhkan berbagai kebutuhan hidupnya setelah kembali dari pembuangan; rumah, ladang dan berbagai kebutuhan lainnya dalam menata rumah tangga mereka masing-masing. Namun dalam semua kebutuhan itu Nabi Hagai mengarahkan dan meyakinkan untuk beraama-sama memberikan perhatian untuk membangun kembali Rumah Allah. Allah sudah menyediakan segala sesuatunya utnuk membangunan itu, masalahnya adalah kemauan dan kerelaan semua warga.

Hal inilah yang meyakinkan kita, bahwa Tuhan itu kaya, dan banyak jalan yang ditujukkan Allah mewujudkan cita-cita setiap orang. Emas dan perak adalah milik kepunyaan Allah.
Sebagaimana diungkapkan dalam BE 492:
1. Na mora tutu, sangap damang i,
Ibana nampuna sude arta i.
Nang sere, nang perak, nang hepeng sude.
Tapuji Ibana, unduk hita be.
AnakkonNa do au, anakkonNa do au,
dibaen Tuhan Jesus, anakkonNa do au.

Kita adalah anak-anak Allah, tak usah khawatir akan hidup ini karena Tuhan akan mencukupkan dan memenuhi segala kebutuhan hidup kita.

Kamis, 26 Januari 2017

SARUNGKAN PEDANGMU!

SARUNGKAN PEDANGMU !

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih, mari sejenak mengambil waktu untuk membaca dan merenungkan firman sebagai sumber kekuatan dan inspirasi dalam  hidip kita. Renungan hari ini Jumat 27/01/2017 tertulis pada Matius 26:52 (TB)  Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
Matthew 26:52 (UKJV)  Then said Jesus unto him, Put up again your sword into his place: for all they that take the sword shall perish with the sword.

Salah satu ajaran Yesus yang mempengaruh dunia ini adalah "Pacifism", yaitu gerakan perdamaian dan anti kekerasan. Melakukan perubahan bukan hanya oleh kuasa pedang atau perang, tetapi perlawanan dengan jalan damai dan anti pedang dan perang. M.Gandhi di India misalnya melakukan perlawanan kolonialisme Inggris dengan memboikot segala produk Inggris dan mereka menggunakan produk lokal. Gerakan M.Luther King Junior di Amerika Serikat: melawan rasisme melalui terus menyuarakan persamaan hak sipil dan anti diskriminasi tanpa kekerasan. Masih banyak lagi contoh pergerakan sosial lainnya yang mengubah keadaan tanpa harus dengan kekerasan, pedang dan perang.

Semua inspirasi Pacifisme adalah bersumber dari ajaran Yesus tentang kasih dan perdamaian serta antinkekerasan. Jalan yang rwla mengorbankan diri demi kebaikan orang. Oleh ajaran dan praktek hidup Yesus melakukan perubahan dengan jalan damai dan tanpa kekerasan sebagaimana ditunjukkan dalam renungan hari ini. Dapat kita banyangkan sikap protes dan amarah dari murid-murid: Yesus sang guru mereka yang mengajar, memberkati dan memberikan pelayanan kepada setiap orang yang datang kepadanya harus ditangkap oleh serdadu dan dituduh sebagai penjahat perang. Spontan salah satu murid menghunuskan pedang ke serdadu dan telinga serdadu itu pun putus.
Atas kejadian ini Yesus menghentikan muridnya dan memerintahkan agar memasukkan pedang: karena barang siapa memggunakan pedang akan binasa oleh pedang. Yesus pun menyembuhkan telinganya. Dalam keadaan diperlakukan tak adil Yesus maaih melakukan kebaikan.

Apa yang disampaikan ini Yesus melarang murid-muridnya melakukan kekerasan, perang dan pedang dalam keadaan apapun. Tuhan Yesus melarang keras murid-murid melegitimasi kekerasan. Hal inilah yang membedakan ajaran Yesus dengan tokoh-tokoh dunia lainnya. Dunia ini mengagungkan tokoh heroik yang mengidolakan aktor yang mengalahkan musuh sebanyak-banyaknya dengan perkasa di medan perang. Namun Yesus memberikan jalan baru: menahlukkan dunia bukan oleh pedang dan perang. Yesus menyampaikan jalan damai. Menghentikan segala kegeraman, kekesalan dan amarah dalam keadaan diperlakukan tidak adil dengan jalan damai dan kasih.

Sarungkan pedangmu merupakan perintah bagi kita menempuh setiap persoalan yang kita hadapi melalui jalan kasih, damai dan tanpa kekerasan. Pedang tidak akan menyelesaikan masalah, hanya akan memperpanjang masalah. Ampuni dan berkati orang yang bersalah kepadamu, doakan mereka agar bertobat dan menginsafi kesalahannya dan memperbaiki kelakuannya.

Rabu, 25 Januari 2017

DILAYAKKAN

BERSYUKUR KARENA DILAYAKKAN

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih, marilah mebgambil waktu sejenak untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai kekuatan dan sumber inspirasi bagi kita hari ini Rabu, 25/01/2017 yang tertulis pada Kolose 1:12 (TB)  dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
Colossians 1:12 (UKJV)  Giving thanks unto the Father, which has made us meet to be partakers of the inheritance of the saints in light:

Salah satu tradisi warga Amerika  Serikat adalah merayakan Thanksgiving Day, setiap Kamis keempat di bulan Nopember setiap tahunnya. Hari itu adalah libur nasional bagi warga Amerika untuk mensyukuri hasil panen yang mereka terima sepanjang tahun. Thanks giving Day adalah hari libur keluarga dan masing-masing keluarga memanfaatkan hari ini bersama keluarga menikmati berkat dan anugerah Tuhan yang diterima keluarga. Thanks giving day di mana masing-masing keluarga merasakan bahagia dengan menyediakan makanan, jalan-jalan dan berlibur bersama dgn keluarga. Itulah cara warga Amerika merayakan hari Terima kasih atas segala anugerah Tuhan.

Thanks giving day bagi warga Kristen mestinya setiap hari dan setiap saat karena kita setiap hari merayakan anugerah dan berkat Tuhan yang kita terima dalam hidup ini. Tuhan memberkati kita dalam banyak hal kesehatan, memberikan kebutuhan kita, memelihara hidup kita. Hal yang paling besar dari semua itu adalah kita dilayakkan menerima mahkota kehidupan kekal, terdaftar sebagai warga kerajaaan Allah dan pewaris kehidupan  kekal dalam kerajaan Allah.  Semua yang ada pada kita dan yang kita alami dalam hidup ini semuanya adalah berkat dan anugerah Tuhan yang harus kita syukur. Kita menerima itu bukan karena kebaikan kita, atau kemampuan diri kita tetapi karena kita dilayakkan oleh Tuhan menjadi pewaris semua itu. Tak seorang pun layak menjadi warga kerajaan Allah oleh karena kebaikannya di hadapan Allah. Sama sekali tidak, justru kita layak dihukum karena pelanggaran dan dosa kita dihadapan Allah dan sesama, tak seorang pun benar semuanya telah  berdosa. Namun Tuhan tidak menghukum kita, tetapi diberi anugerah atau xaris melalui pengorbanan Yesus Kristus.

"Dilayakkan" satu hal yang membuat kita selalu bersyukur dan rendah hati di hadapan Allah dan sesama manusia. Kata dilayakkan ini menyadarkan kita agar tetap rendah hati karena apa yang ada pada diri kita dan apa yang kita terima dalam hidup yang kita alami dan jaminan keselamatan sebagai pewaris Kerajaan Allah kita bukan karena kemampuan diri kita tetapi karena pemberian Allah. Kita bukan layak tetapi di dalam Kristus kita dilayakkan.

Mari sampaikan syukur senantiasa kepada Allah tang telah melayakkan kita menerima berkatnya setiap hari hingga kehidupan kekal sebagai pewaris kerajaan Allah. Selain pribadi yang bersyukur tentu kita harus menjadi pribadi yang rendah hati karena apa yang kita terima dalam hidup ini semata-mata oleh anugerahNya yang melayakkan kita. Dalam hal apapun ingatlah semuanya karena anugerahNya.

DOA DARI PERUT IKAN

DOA YUNUS DALAM PERUT IKAN

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih mari kita ambil waktu sejenak membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita hari ini Kamis 26/01/2016 tertulis pada Yunus 2:2-3 (TB)  katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
Jonah 2:2-3 (UKJV)  And said, I cried by reason of mine affliction unto the LORD, and he heard me; out of the belly of hell cried I, and you heard my voice.
For you had cast me into the deep, in the midst of the seas; and the floods compassed me about: all your billows and your waves passed over me.

Yunus di perut ikan ? Sungguh sulit kita menggambarkan apa yang dirasakan oleh Yunus selama tiga hari ditelan hidup-hidup oleh ikan beaar, bagaimana posisi dan keadaannya dalam perut ikan namun masih hidup. Sempit, ngeri, seram, menakutkan, hitam dan sungguh suatu pengalaman yang sangat menegangkan dan penderitaan yang tiada tara. Belum lagi bau, jorok dan sesak bernafas.dihimpit dlm usus-usus ikan, bergerak oleng kesana kemari. Sungguh keadaan yang sangat sulit dicerutaka  dengan kata-kata. Ibarat memasuki dunia orang mati dan tak mungkin akan kembali. Tiada jalan keluar, tubuh melemah, oksigen terbatas, megap-megap dan menunggu waktu ajal me jemput,  tubuh yang ditelan di dalam perut ikan itu perlahan akan membusuk, sebagaimana lazimnya makanan yang ditelan diproses dalam tubuh dan sisa ampasnya akan dikeluarkan sebagai kotoran. Apa yang dialami oleh Yunus adalah suatu peristiwa unik, jika kitab Yunus secara keseluruhan  Yunus di perut ikan sebagai konsekwensi penolakannya yang tidak mau menyampaikan hukuman  ke kota Ninive. Dalam perjalanannya dia, laut gemuruh dan hampir menenggelamkan kapal. Dalam suasana tegang Yunus harus dicampakkan  ke laut agar kapal selamat. Setelah dicampakkan ikan pun menelannya. Namun itu masih satu episode, kisah Yunus tidak berakhir dia berdoa dan berpengharapan kepada Tuha  selama dalam perutikan.

Inilah yang dialami oleh Yunus, namun dalam keadaan demikian dia berdoa memohon dengan sepenuh hati kepada Tuhan. Jika kita baca doa permohonan Yunus dari ayat 1-8 dalam doanya Yunus menyampaikan: dalam kesusahan paling dalam, yang memasuki dunia kekelaman, dalam pusaran laut yang dalam, di ambang pintu maut, di dalam dunia di mana tidak ada pertolongan, Yunus masih berpengharapan kepada Tuhan. Dia percaya Tuhan akan menolong dan menyelamatkan. Sekalipun di dalam perut ikan dia merasakan telah terusir dari hadapan Allah dan menerimanya sebagai ko sekwensi mebolah oengutusan Tuban namun masih berpikir dan bertanya mungkinkah aku akan menatap BaitMu? Dalam perut ikan yang hanya meninggal hitungan waktu Yunus berdoa. Tidak ada pertolongan lain hanya doa dan pengharapan. Tuhan menjawab doa Yunus ikan pun memuntahkannya ke darat dan hidup.

Inilah pengalaman nabi Yunus yang mengajak kita untuk tetap berdoa dan berpengharapan. Dalam segala kesusahan dan ketidak mungkinan, di dalam diri orang yang berpengharapan impossible itu adalah no things. Ketidak mungkinan itu adalah mustahil. Segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah, karena tidak ada yang mustahil bagi Allah. Inilah yang harus kita pegang dan percayai senantiasa dalam hidup.

Tuhan menjawab doa Yunus, dia selamat dan menikmati kasih karunia Tuhan. Dia selamat dari lembah kekelaman dan dunia orang mati. Apa yang dialami Yunus rupanya memiliki jauh ke depan: rancangan Allah jauh lebih indah lebih dari apa yang dipikirkan oleh manusia. Yunus adalah tanda bagi kita memahami rencana keselamatan Allah di dalam diri Yesus Kristus. Dia mati dan memasuki dunia orang mati namun bangkit pada hari ketiga:  Pengalaman Yunus adalah pengalaman manusia yang harus memasuki kematian; tetapi oleh karena kematian dan kebangkitan Kristus kita juga menerima kasih karunia di hadapan Allah yaitu kehidupan yang kekal.

Doa Yunus di perut ikan menjadi inspirasi bagi kita; dalam suatu situasi yang sulit kita pikirkan  dan tidak ada pertolongan serta jalan keluar, kita percaya di dalam Tuhan akan ada jawaban.

Senin, 23 Januari 2017

TUHAN ITU BAIK:

TUHAN ITU BAIK: MENCARI KEHENDAK ALLAH

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih marilah kita ambil waktu sejenak untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai kekuatan dan sumber inspirasi bagi kita hari ini, Selasa 24/01/2017 yang tertulis pada Mazmur 135:6 (TB)  TUHAN melakukan apa yang dikehendaki-Nya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya;
Psalms 135:6 (UKJV)  Whatsoever the LORD pleased, that did he in heaven, and in earth, in the seas, and all deep places.

Setelah membaca firman ini tentu kita terbayang akan kebaikan Tuhan bagi kita ciptaannya. Segala sesuatu diciptakan Dia, langit bumi, laut dan segala isinya dan seluruh ciptaan itu baik adanya. Baik bukan hanya dari sudut estetika namun baik karena tertata dan mendatangkan kebaikan bagi seluruh ciptaanNya. Allah bukan hanya mencipta tetapi Allah tetap memelihara ciptaanNya. Pemeliharan Tuhan terhadap ciptaanNya sangat sederhana dijelaskan oleh M.Luther dalam Katekhismus yaitu: Dia menyediakan segala sesuatu bagi kita, Dia menyediakan apa yang kita butuhkan dan Dia menyediakan sandang, pangan dan papan serta apa yang kita butuhkan. Bukan hanya itu Dia memelihara hidup kita. Allah menyediakan kebutuhan kita dan mendatangkan kebaikan kepada manusia dan ciptaan lewat ciptaanNya.

Mazmur di pagi ini menyapa kita: Allah melakukan apa yang dikehendakiNya, di langit, bumi, laut dan samusera raya. Ini suatu pengakuan pemazmur bahwa semuanya ciptaannya adalah diatur oleh Allah. Perputaran galaksi, perputaran bumi dan angkasa seluruhnya diatur oleh Tuhan  sesuai dengan poros dan perputarannya. Ketika Astronot Amerika sampai ke bulan, hal pertama yang dilakukannya adalah sujud dan bersyukur atas keajaiban dan keagungan Tuhan lewat ciptaanNya. Karena seluruhnya adalah mujizat yang tak terhingga:  lewat alam raya logika manusia semakim bertanya bagaimana kuasa Tuhan menata dan mengatur seluruh ciptaanNya. Ini yang harus kita syukuri bahwa Tuhan itu baik dan melakukan apa yang dikehendakinya atas alam raya ini.

Namun kita juga bisa membuat suatu refleksi atas pengalaman hal buruk yang dialami manusia lewat bencana alam. Jika semuanya ada dibawah kekuasaan Tuhan mengapa ada fenomena alam yang mendatangkan hal buruk bagi manusia? Kita harus pahami bahwa bencana alam bisa kita pisahkan pada dua bahagian: bencana alam oleh fenomena alam dan bencana alam oleh ulah manusia. Bencana oleh manusia adalah dapat dianalisis bahwa kerusakan alam oleh ulah manusia membuat manusia mengalami bencana seperti longsor dan makin panasnya bumi, cuaca ekstrim semakin tipisnya lapisan ozon dll merupakan bencana alam dampak dari ulah manusia. Namun ada pula bencana disebabkan oleh fenomena alam seperti gunung meletus, gempa bumi dll. Firman ini meyalinkan kita bahwa segala sesuatu yang ada dibumi ini diketahui dan diatur oleh Tuhan. Tidak ada sesuatu kejadian di alam ini yang tidak diketahui oleh Allah dan tidak ada yang terjadi diluar kehendakNya. Melalui mazmur ini kita diyakinkan bahwa dibalik hal buruk yang dialami oleh manusia, mengundang kita mencari makna apa yang dikehendaki Allah atas apa yang dialami oleh manusia.

Dengan demikian dalam setiap hal yang kita alami baik hal baik dan hal buruk, hal yang selalu kita tanyakan adalah apakah kehendak Tuhan di balik semua yang terjadi di alam raya dan dalam pengalaman hidup kita? Allah bekerja bukan hanya pada hal baik yang membuat kita bahagia, tertawa dan senyum. Tetapi Allah juga bekerja ketika hal buruk dan pengalaman pahit yang membuat kita memasuki suatu situasi yang menderita seperti pada diri Ayub. Dibalik semua yang alami ada kehendak Allah yang hendak dinyatakan dan rencana indah dari Tuhan.

Dalam setiap yang terjadi dalam hidup kita baik hal buruk maupun hal baik yang terjadi dalam hidup kita, marilah kita selalu bertanya kepada Tuhan: apakah yang dikehendaki Tuhan dari semua ini? Tentu jawaban tidak selalu kita temukan kini, tapi lusa dan kelak mata kita terbuka dan hati kita paham bahwa semuanya oleh karena kehendakNya.

Jumat, 20 Januari 2017

DAMAI SEJAHTERA

DAMAI SEJAHTERA

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih, mari mengambil waktu sejenak untuk membaca firman Tuhan di pagi ini Sabtu 21/01/2017 yang tertulis pada Yohanes 14:27 (TB)  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
John 14:27 (UKJV)  Peace I leave with you, my peace I give unto you: not as the world gives, give I unto you. Let not your heart be troubled, neither let it be afraid.

Apa yang kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu! Sungguh kehadiran Yesus di dunia ini membawa suatu perubahan: perubahan baru yang transformatif yang berbeda dengan dunia ini. Ada hal kontras yangbditunjukkan oleh Injil Yohanes akan makna kehadiran Yesus: jika dunia ini mewariskan kegelapan namun Yesus adalah terang yang menerangi itulah sebabNya Yesus berkata: Akulah terang dunia. Jika dunia ini mengajarkan dan mewariskan kekerasan maka Yesus membawa damai sejahtera. Jika dunia ini meraih mahkota lewat perang dan pedang, namun Yesus menerima mahkota melalui salib. Jika dunia ini mempertontonkan bagaimana manusia menggapai kepentingan diri dengan mengorbankan orang lain, maka Yesus memberikan contoh mengorbankan diri untuk kehidupan orang lain. Jika dunia ini mengajarkan  kefanaan, maka Yesus membawa kita kepada kehidupan kekal. Inilah jalan yang ditawarkan oleh Yesus di dunia ini mengubah dunia yang penuh kegelapan kepada Injil terang Allah yang menuntun dan membawa kita kepada dunia yang baru yaitu keselamatan dan hidup yang kekal. Kedatangannya membawa suatu perubahan mengubah dunia yang keras dan penuh kebencian kepada dunia yang lemah lembut dan penuh damai sejahtera.

Setiap orang menginginkan kedamaian; kedamaian adalah kebahagiaan bersama di mana semua orang hidup menikmati dunianya tanpa benci, dendam dan permusuhan. Dunia yang damai berarti setiap insan mematikan permusuhan di dalam dirinya dan beranjak kepada menghormati dan menghargai orang lain. Sama seperti Yesus yang telah mati untuk menebus kita dari maut.  Yesus tidak mengalahkan musuhnya dengan membunuh habis musuh-musuhnya seperti jalan dunia ini, tetapi dengan cara baru yaitu mengorbankan dirinya dengan bersedia mati di kayu salib untuk mematikan sengat kematian itu sendiri. Sengat kematian adalah dosa. Melalui pengorbanan Yesus Kristus yang turun ke alam maut, melalui kebangkitanNya Yesus telah menyeberangkan kita dari kematian kepada kehidupan.  Inilah warisan yang sangat berharga bagi manusia dan dunia ini: keselamatan dan damai sejahtera bagi dunia.

Pesan Yesus melalui ayat harian ini mengajak kita untuk ikut dalam warisan yang ditinggalkan oleh Yesus: hidup di dalam damai sejahtera membutuhkan pengorbanan diri. Ini suatu teladan bagi kita untuk merenungkan kembali. Dalam banyak hal kita sering mengorbankan orang lain demi mencapai kepentingan diri. Dunia yang demikian tentu dunia yang sangat jauh dari damai sejahtera, namun dunia yang penuh kebencian, iri hati dan saling menjatuhkan. Yesus memberikan teladan membawa keselamatan dan damai sejahtera dengan diri pengorbanan.

Jangan gelisah dan gentar hatimu! Meyakinkan kita memasuki dunia yang baru, dunia yang diwariskan oleh Yesus Kristus yang penuh damai sejahtera. Dalam banyaknya kekerasan, kerusuhan dan kekacauan kita dipanggil menjadi pembawa damai. Mari kita terima damai sejahtera yang diwariskan  oleh Yesus dan membawanya dalam kehidupan sehari-hari. Maka di mana ada anak-anak Tuhan di situ akan tinggal damai sejahterah, keharmonisan dan hidup saling menghargai. Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut sebagai anak-anak Allah. Pengikut Yesus adalah Anak-anak terang yang akan menyinari sisi-sisi gelapnya kehidupan dunia ini.

SEDIKIT TAPI BAHAGIA

SEDIKIT TAPI BAHAGIA

Selamat Pagi! Saudaraku mari sejenak mengambil waktu untuk merenungkan firman Tuhan di pagi ini Jumat 20/01/2017. Tertulis pada Amsal 15:16 (TB)  Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.
Proverbs 15:16 (UKJV)  Better is little with the fear of the LORD than great treasure and trouble therewith.

Kaya sering diidentikkan orang dengan gambaran kebahagiaan hidup. Anggapan itu tentu tidak salah karena asumsi dengan melimpahnya kekayaan seseorang dapat menikmati hidupnya: mewah, banyak uang dan bisa membeli apa saja yang dianggap mendatangkan kebahagiaan bagi hidup ini. Namun dalam mengejar kekayaan itulah orang sering salah jalan, rakus, tamak, mencuri atau korupsi, menipu bahkan melakukan kejahatan dengan membunuh dan meleyapkan nyawa orang untuk merampas harta dan demi meraup keuntungan. Demi menjadi kaya tidak perduli terhadap sesama, demi menjadi kaya tidak penting dengan cara apa? Apakah kekayaan demikian akan mendatangkan kebahagiaan? Inilah hikmat yang diberikan oleh Amsal: untuk apa banyak harta namun hidupnya mengerikan, sadis, bengis dan menindas; menjadi kaya bukan dengan cara yang diberkati Tuhan akan mendatangkan masalah dan kesusahan bagi diri sendiri.

Mungkin sudah sering kita membaca ungkapan ini:
Dengan uang kita bisa membeli rumah yang mewah, namun uang tidak dapat membeli rumah tangga yang bahagia
Dengan uang kita bisa membeli tempat tidur yang mahal, namun uang tidak dapat membeli tidur nyenyak.
Dengan uang orang bisa membeli mobil mewah, namun uang tidak dapat membeli perjalanan yang menyenangkan.

Dengan ungkapan ini membuktikan uang betul dapat membeli materi, barang dan benda-benda, namun hidup bahagia tidak ditentukan oleh material tetapi ditentukan oleh hati. Hidup bahagia adalah menikmati pemberian Tuhan dalam hidup ini demgan rasa syukur. Menjadi bahagai bukan diukur dari banyak tidaknya kekayaan seseorang, namun bagaimana manusia menikmati dan mensyukuri hidupnya. Kebahagiaan bukan melekat pada unsur materialnya, tetapi dihati manusianya. Untuk apa banyak harta tapi penuh kesusahan, kehawatiran dan dikejar bayang-bayang pembalasan. Ini suatu kengerian hidup.

Renungan harian ini mengingatkan kita lebih baik sedikit harta namun disertai dengan takut akan Tuhan itu jauh lebih baik. Suatu pengajaran akan sikap hidup yang bernilai. Harta  yang disertai dengan takut akan Tuhan; suatu pengajaran penting bahwa berpenghasilan dari hasil kerja dan karya sendiri. Kebahagiaan bukan diukur dari banyaknya materi dan jumlah kekayaan yang dikumpulkan, namun bagaimana menikmati pemberian Allah. Kebahagiaan bukan diukur dari banyaknya daftar kekayaan tetapi dari banyaknya berkat yang kita terima berguna bagi orang lain. Lebih baik sedikit kita punya namun milik sendiri, dari pada banyak namun buah dari rampasan, penindasan, penipuan dan jalan-jalan hitam yang tidak dikehendaki Tuhan.

Menikmati buah dari hasil pekerjaan adalah kebahagiaan tertinggi dalam hidup. Itulah sebabnya Amsal memohon untuk tidak kaya atau miskin, tetapi membiarkan dia hidup dengan menikmati apa yang menjadi bahagiannya.
Amsal 30:7-10 (TB)  Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu.

Proverbs 30:7-10 (UKJV)  Two things have I required of you; deny me them not before I die:
Remove far from me vanity and lies: give me neither poverty nor riches; feed me with food convenient for me:
Lest I be full, and deny you, and say, Who is the LORD? or lest I be poor, and steal, and take the name of my God in vain.
Accuse not a servant unto his master, lest he curse you, and you be found guilty.

Sejajar dengan Amsal ini Mahad Magandhi merumuskan bahwa salah satu dari tujuh dosa besar yang terjadi dalam kehidupan umat manusia adalah kaya tanpa bekerja. Suatu ajaran memahami kekayaan: memiliki sesuatu harus dari buah kerja dan karya. Jangan bermimpi kaya dengan cara yang tidak berkenan dihadapan Tuhan, itu hanya mendatangkan masalah dan menjerat kita pada penderitaan yang mengerikan. Untuk apa memiliki kekayaan namun bukan dari hasil kerja, lebih baik sedikit yang kita miliki tapi buah dari pekerjaan sendiri. Itu akan membawa kita kepada kebahagiaan hidup.

DAMAI SEJAHTERA

DAMAI SEJAHTERA

Selamat Pagi! Saudaraku yang kekasih, mari mengambil waktu sejenak untuk membaca firman Tuhan di pagi ini Sabtu 21/01/2017 yang tertulis pada Yohanes 14:27 (TB)  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
John 14:27 (UKJV)  Peace I leave with you, my peace I give unto you: not as the world gives, give I unto you. Let not your heart be troubled, neither let it be afraid.

Apa yang kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu! Sungguh kehadiran Yesus di dunia ini membawa suatu perubahan: perubahan baru yang transformatif yang berbeda dengan dunia ini. Ada hal kontras yangbditunjukkan oleh Injil Yohanes akan makna kehadiran Yesus: jika dunia ini mewariskan kegelapan namun Yesus adalah terang yang menerangi itulah sebabNya Yesus berkata: Akulah terang dunia. Jika dunia ini mengajarkan dan mewariskan kekerasan maka Yesus membawa damai sejahtera. Jika dunia ini meraih mahkota lewat perang dan pedang, namun Yesus menerima mahkota melalui salib. Jika dunia ini mempertontonkan bagaimana manusia menggapai kepentingan diri dengan mengorbankan orang lain, maka Yesus memberikan contoh mengorbankan diri untuk kehidupan orang lain. Jika dunia ini mengajarkan  kefanaan, maka Yesus membawa kita kepada kehidupan kekal. Inilah jalan yang ditawarkan oleh Yesus di dunia ini mengubah dunia yang penuh kegelapan kepada Injil terang Allah yang menuntun dan membawa kita kepada dunia yang baru yaitu keselamatan dan hidup yang kekal. Kedatangannya membawa suatu perubahan mengubah dunia yang keras dan penuh kebencian kepada dunia yang lemah lembut dan penuh damai sejahtera.

Setiap orang menginginkan kedamaian; kedamaian adalah kebahagiaan bersama di mana semua orang hidup menikmati dunianya tanpa benci, dendam dan permusuhan. Dunia yang damai berarti setiap insan mematikan permusuhan di dalam dirinya dan beranjak kepada menghormati dan menghargai orang lain. Sama seperti Yesus yang telah mati untuk menebus kita dari maut.  Yesus tidak mengalahkan musuhnya dengan membunuh habis musuh-musuhnya seperti jalan dunia ini, tetapi dengan cara baru yaitu mengorbankan dirinya dengan bersedia mati di kayu salib untuk mematikan sengat kematian itu sendiri. Sengat kematian adalah dosa. Melalui pengorbanan Yesus Kristus yang turun ke alam maut, melalui kebangkitanNya Yesus telah menyeberangkan kita dari kematian kepada kehidupan.  Inilah warisan yang sangat berharga bagi manusia dan dunia ini: keselamatan dan damai sejahtera bagi dunia.

Pesan Yesus melalui ayat harian ini mengajak kita untuk ikut dalam warisan yang ditinggalkan oleh Yesus: hidup di dalam damai sejahtera membutuhkan pengorbanan diri. Ini suatu teladan bagi kita untuk merenungkan kembali. Dalam banyak hal kita sering mengorbankan orang lain demi mencapai kepentingan diri. Dunia yang demikian tentu dunia yang sangat jauh dari damai sejahtera, namun dunia yang penuh kebencian, iri hati dan saling menjatuhkan. Yesus memberikan teladan membawa keselamatan dan damai sejahtera dengan diri pengorbanan.

Jangan gelisah dan gentar hatimu! Meyakinkan kita memasuki dunia yang baru, dunia yang diwariskan oleh Yesus Kristus yang penuh damai sejahtera. Mari kita terima damai sejahtera yang diwariskan  oleh Yesus dan membawanya dalam kehidupan sehari-hari. Maka di mana ada anak-anak Tuhan di situ akan tinggal damai sejahterah, keharmonisan dan hidup saling menghargai. Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut sebagai anak-anak Allah. Pengikut Yesus adalah Anak-anak terang yang akan menyinari sisi-sisi gelapnya kehidupan dunia ini.

Selasa, 03 Januari 2017

BERHARAP PADA FIRMAN

BERHARAP PADA FIRMAN

Selamat pagi! Renungan harian baginkita di pagi hari ini 4/01/2016 tertulis pada :
Mazmur 119:147 (TB)  Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.
Psalms 119:147 (UKJV)  I prevented the dawning of the morning, and cried: I hoped in your word.

Jika kita membaca Mazmur 199 dalam bahasa Ibrani, mazmur ini disusun berdasarkan alfabetis dari huruf Alef, Beth, Gimel dan seterusnya sampai huruf terakhir Tau dan masing-masing 8 ayat. (tentu hal ini tidak kelihatan dalam terjemahan). Mazmur uni disusun sejajar dengan huruf-huruf A - Z delapan bait pertama A, 8 bait kedua B demikian seterusnya sampai ke Z. Ini suatu mazmur yang indah: jika huruf hurus adalah membentuk katadan kata membentuk kalimat maka demikianlah mazmur ini menggambarkan seluruf huruf, kata dan kalimat mengungkapkan kemuliaan Allah dan kuasa firman dalam kehidupan orang beriman.

Jika kita perhatikan keseluruhan dari Mazmur 119 menggambarkan keagungan  Tuhan dan kerinduann pemazmur akan Firman Tuhan. Firman adalah dasar kehidupannya. Pemazmur tidak dapat dipisahkan dari firman Tuhan. Lihatlah seperti renungan di pagi ini: pagi-pagi buta, sesaat setelah bangun pagi dia berharap pada firman. Pekerjaan yang dilakukan pertama setelah bangun pagi adalah membaca firman dan berharap pada kuasa firman. Ini ciri orang saleh yang memiliki kerinduan akan firman siang dan malam (Band Mazmur 1). Tidak ada pengharapan lain selain kuasa firman. Bagi pemazmur firman itulah yang menghidupkan dan memberikan segala apa yang diharapkan. Berharap kepada firman sekaligus membuat refleksi bahwa apa yang dikerjakan seturut dengan firman Tuhan. Berharap kepada kuasa firman berarti mendasarkan segala pekerjaannnya seturut kehendak Allah.

Dapat kita bandingkan kepada kita masing-masing; ketika kita bangun duduk,  berdoa dan membaca firman: setelah itu kita melihat dan memgingat jadwal pekerjaan kita seharian. Apakahnkekuatan kita dalam melaksanakan seluruh pekerjaan ini? Renungan hariam di pagi ini menginsipirasi kita tidak ada kekuatan selain firman Tuhan. Firman Tuhan juga menggerakkan kita agar seluruh apa yang kita kerjakan tidak bertentangan dengan Firman.

Marilah meneladani mazmur ini dalam kehoduoan kita sehari-hari. Membaca Firman Tuhan dan hanya berpengharapan kepada firman merupakan aktifitas pertama yang dilakukan setiap hari. Mazmur ini menjadi contoh bagi kita bahwa melakukan segala kegiatan dan aktifitas dalam hidup ini seturut dengan Firman Tuhan.

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...