Sabtu, 11 Mei 2024

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

 Kotbah Minggu Exaudi

Minggu, 12 Mei 2024

Ev. Mazmur 1:1-6




KEBAHAGIAAN ORANG BENAR


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini tentang kebahagiaan orang benar.  Hidup berbahagia dan diberkati tentu didambakan setiap orang tanpa terkecuali.  Namun untuk memiliki kehidupan yang berbahagia bukanlah perkara mudah, berbagai macam cara dan usaha dilakukan oleh manusia untuk mencari dan mendapatkan kebahagiaan dan tidak ada satupun indikator bahagia. 


Hidup bahagia sering kali diidentikkan dengan kekayaan dan harta yang berlimpah dan banyak, jabatan yang tinggi, dan umur yang panjang dan jauh dari persoalan dan hambatan hidup. Apakah memang demikian adanya? Tunggu dulu, jika kita telisik bisa saja pandangan ini keliru. Dalam mempersiapkan kotbah ini saya membaca artikel https://www.liputan6.com/bisnis/read/3031627/tragis-kisah-5-miliarder-yang-akhiri-hidup-dengan-bunuh-diri ada 5 orang milliarder hidupnya berakhir dengan bunuh diri. Mereka punya banyak asset dan kekayaan namun berakhir dengan tragis. 


Demikian halnya dengan jabatan, semua orang mendambakan jabatan tinggi namun apakah setelah mencapai jabatan tertinggi bahagia? Seorang pejabat tinggi pernah berkata: "hidup kami seperti memanjat tebing". Dilihat orang mencapai puncak, tinggi dan orang kagum namun ada banyak hal yang mengkuatirkan, apa yang terjadi jika jatuh, kebijakan yang salah akan menjadi sorotan tajam publik. Semakin tinggi jabatan semakin tinggi tekanan publik, jika tak tahan akan stres dan penuh tekanan. Tidak sedikit pejabat publik memimpikan kapan bisa melepaskan semua beban berat ini dengan menyelesaikan jabatan publiknya. Jadi bahagia itu tidak melekat pada material dan jabatan. 


Kebahagiaan itu ada pada hati manusia yang menerima hidup ini sebagai pemberian Tuhan dan tetap terhubung pada sumber kehidupan. Inilah yang kita temukan dalam kotbah Minggu ini.  Bahagia itu ada pada orang benar, bahagia itu melekat pada hati yang menerima kenyataan dengan penuh sukur dapat menjalani hidup penuh bahagia dalam tuntunan Firman Tuhan.


Baiklah kita dalami Mazmur 1:1-6 ini, bagaimana pemazmur menawarkan kebahagiaan orang benar. 


1. Bahagia orang benar jauh dari perilaku fasik


Mazmur 1:1-6 merupakan pendahuluan aras keseluruhan kitab Mazmur. Mazmur ini menjrlelaskan bahagia orang benar. Orang benar memiliki hikmat dan dapat menempatkan diri dalam kehiduoan ini. Pemazmur membandingkan dua sikap hidup yang kontras berbeda, hidup orang saleh dan hidup orang fasik. 


Hidup orang saleh, berciri kebenaran, kasih, ketaatan dan rajin bekerja, berlaku jujur dan rendah hati. Firman Tuhan menjadi pedoman hidupnya siang dan malam.  Dikatakan demikian: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 


Sebaliknya hidup orang fasik adalah orang yang tidak beriman, tahu tentang Tuhan dan firman-Nya tapi tidak mau melakukannya.  Mereka melakukan kejahatan dan hidup menuruti hawa nafsunya.  Sementara pencemooh adalah orang yang kesukaannya mencari-cari kesalahan, menghakimi, mengejek, mengritik, menggosip dan merendahkan sesamanya;  orang seperti ini mudah sekali menemukan selumbar di mata orang lain tapi tidak dapat melihat balok matanya sendiri.  Mereka juga meremehkan dan memandang rendah kebenaran Tuhan.  Orang fasik, orang berdosa dan pencemooh adalah gambaran dari kehidupan duniawi. Selama kita masih hidup sama seperti orang tersebut maka berkat Tuhan dan kebahagiaan yang didampakan oleh manusia akan semakin menjauh dari kehidupan kita.


Sahabat yang baik, hidup bahagia bukan berarti tanpa masalah, pencobaan, penderitaan dan pergumulan. Memang ada orang beranggapan bahwa hidup bahagia itu diartikan tidak ada masalah, tanpa penderitaan, bebas dari cobaan dan selalu berkelimpahan. Namun, pemazmur memiliki perspektif lain tentang hidup bahagia. Itu sebabnya, mengawali tulisannya pemazmur menegaskan rahasia hidup bahagia menurut Mazmur 1:1 nampak dari perbuatan dan sikap hidupnya semata. Orang percaya akan mendengar setiap nasehat dan melakukananya dengan baik dan jelas. 


Orang percaya sejati dapat diketahui dari apa yang tidak mereka lakukan, tempat yang tidak mereka kunjungi dan kumpulan yang tidak mereka masuki. Tidak seorang pun yang dapat menikmati berkat Allah tanpa berbalik dari hal-hal yang merusak atau membahayakan. Menurut pemazmur hidup bahagia itu bukan hanya cerita atau teori semata tetapi dapat dialami dan ada hasil yang diperoleh. 


Allah menghendaki bahwa orang percaya itu sehat-sehat dan penuh berkat. Tuhan ingin segala sesuatu beres dengan kita, yaitu bahwa pekerjaan, rencana, maksud, pelayanan, keluarga kita, dsb. Berjalan sesuai dengan kehendak dan petunjuk-Nya adalah kunci kebahagiaan. 


2. Hidup orang benar mencintai Firman Tuhan siang dan malam


Mazmur 1:2 (TB)  tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 


Orang benar tidak bergaul dengan kefasikan, karwna memang.komunitas dan lingkungan salah satu faktor menentukan. Kita hidup dan dibesarkan dalam kehidupan sosial yang kompleks. Komunitas di mana kita berada akan mempengaruhi pola, cara dan gaya hidup kita. Komunitas yang sehat tentunya akan mendukung perkembangan karakter kita menjadi positif. Tetapi sebaliknya komunitas yang tidak sehat, akan membentuk karakter kita menjadi negative. Komunitas yang tidak sehat berpotensi untuk membuat hidup kita kehilangan kebahagiaan. Tawaran-tawaran yang disajikan oleh komunitas yang tidak sehat dihadapkan kepada kita. Karena itu pemazmur mendorong kita supaya tidak mengikuti dan menerima tawaran yang merusak tersebut, bila kita ingin hidup bahagia.  Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di kota Korintus berkaitan dengan pergaulan sosial orang percaya menulis demikian: “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” – 1 Korintus 15:33. Artinya, jika kita salah bergaul dengan orang-orang yang tidak memiliki karakter yang baik, maka karakter kita yang awalnya baik juga akan dirusakkan. Bila ini terjadi maka hidup bahagia itu akan menjadi sirna. Oleh karena itu, rahasia hidup bahagia ialah dengan menjauhkan diri dari pergaulan yang tidak baik, tetapi senantiasa hidup di dalam Firman Tuhan. 


Disinilah terlihat bagaimana orang benar menempatkan diri dalam kompleksitas  kehidupan sehari-hari.  Pemazmur memberikan kunci bagaimana orang benar hidup di dalam Tuhan: tidak ikut dalam kesuksesan orang fasik, kebahagiaan semu orang bebal dan kesenangan orang malas Orang percaya menghadapi pergumulan sehari-hari dengan sinari Firman Tuhan.  Jadi Firman Tuhan memagari hidupnya dari pengaruh luar yang berdampak negatif.


Saya membuat renungan harian dalam media sosial page FB, dengan topik: Firman Tuhan Sumber Kehidupan; kekuatan, inspirasi dan motivasi baginya. Page ininsudah 10 tahun lebih.  Tujuan renungan harian ini adalah menjadikan Firman Tuhan menjadi sumber kehidupan orang percaya.  Firman Tuhan sumber kekuatan, dalam hidup ini bisa saja kita lelah, berjerih dan berjuang melakukan kebaikan hingga seolah tak berdaya. Firman Tuhan menjadi sumber kekuatan, ibarat energi baru yang membuat kita memiliki tenaga. Firman Tuhan sumber Inspirasi, dalam banyak hal Firman Tuhan menginspirasi kita, dalam berbagai kebuntuan Firman Tuhan memberi petunjuk dan jalan keluar. Firman Tuhan sumber motivasi, menggerakkan dan mendorong kita melakukan pekerjaan dengan penuh semangat. 


Benar apa yang disampaikan dalam Mazmur 119:105 (TB)  Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 

Merenungkan Firman Tuhan siang dan malam berarti aktifitas sehari-hari dilandaskan pada kebenaran Firman Tuhan.  Maka sasaran dari Mazmur 1 ini tidak ada satupun aktifitas kehidupannya yang bertentangan dengan Firman Tuhan, karena Firman Tuhanlah sumber kehidupan baginya. 


3. Hidup orang benar seperti pohon ditepi air suangai


Mazmur 1:3, 6 (TB)  Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. 


Berkaitan dengan bagian di atas, orang percaya menjadikan Firman Tuhan sebagai sumber kehidupan. Pemazmur memberikan contoh yang sangat real, yaitu seperti pohon ditepi aliran sungai karena ketersediaan air dia dapat tumbuh segar, daunnya lebat dan menghasilkan buah pada musimnya. Intinya adalah ketersambungan dengan sumber air.

Demikianlah orang benar, ketersambungannya dengan Yesus Kristus akan menjadikannya tetap sengar, hijau, bertumbuh dan berbuah. Yesus Kristus adalah Air Hidup. 


Pada musim kemarau begini, hal yang terpikirkan bagi saya adalah bagaimana bisa tanaman bertahan hidup? Tanam akan layu dan berangsur kering kemudian mati jika tidak disiram dengan air. Sebaliknya tanaman yang selalu disiram dengan air, maka dia akan tumbuh segar karena air sebagai sumber kehidupannya tersedia. 


Bukan hanya betumbuh segar, disini pemazmur mengingatkan hal buah. Kehidupan orang benar tampak dari pekerjaannya. Pribadi seseorsng bukan terletak pada apa yang diucapkannya tetapi dilihat dari perbuatannya. Yesus mengingatkan hal ini dalam Matius 12:33 (TB)  Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.


Dengan demikian bahagia orang benar bukan terletak pada bagaimana dia mendapatkan pemeliharaan Tuhan, berkat yang melimpah, saleh dan jauh dari jalan orang fasik serta tetap tegar dalam menjalani kehidupan ini. Bahagia orang benar saat kita dapat melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Tuhan memberkati!


Salam minggu Exaudi

Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORSNG BENAR HIDUP OLEH IMAN

 Kotbah Minggu XX Stlh Trinitatis Minggu, 13 Oktober 2024 Ev: Habakuk 2:1-4 ORANG BENAR HIDUP OLEH IMAN Selamat Hari Minggu! Sahabat yang ba...