Kamis, 28 Maret 2024

SALIB KRISTUS JALAN BARU MENUJU KEHIDUPAN

Kotbah Jumat Agung, 29 Maret 2024

Ev. Ibrani 10:16-25



SALIB KRISTUS JALAN BARU KEHIDUPAN UMAT MANUSIA


Salam Jumat Agung bagi kita semua! Sahabat yang baik hati peristiwa Jumat Agung merupakan peristiwa penting bukan bagi orsng Kristen namun bagi dunia. Jumat Agung tercatat fenomena alam (gelap gulita) sebagai bukti Allah bertindal di dalam.sejarah. Tuhan memasuki sejarahanusia untukmentelamatkan manusia. Peristiwa salib menjadi jalan baru menuju kehidupan. Ada tiga istilah yang dapat kita pakai untuk menjelaskan makna peristiwa salib, yaitu: pendamaian, penebusan dan pembenaran. Ketiga istilah ini akan membantu kita mendalami makna pengorbanan Yesus di kayu salib.


A. Peristiwa salib Kristus: pendamaian, penebusan dan pembenaran manusia


Pendamaian, penebusan dan pembenaran dapat membantu kita memahami jalan pengorbanan Kristus di salib. Pendamaian berarti memulihkan hubungan manusia dengan Allah dan relasi manusia dengan sesama (termasuk alam). Oleh dosa relasi manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama telah rusak. Salib dua garis bersinggungan vertikal dan horizontal dengan salib adalah tindakan Allah untuk memulihkan hubungan atau relasi manusia dengan Allah dan manusia dengan sasamanya. Penebusan menjelaskan tindakan Allah menebus manusia dari hamba dosa. Sama seperti hamba yang terikat dengan tuannya demikian manusia menjadi hamba dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa manusia telah berada dalam kuasa dosa dan diPerhamba dosa, kensekwensi dosa adalah maut. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari kuasa dosa dari dirinya sendiri. Syukurlah kepada Allah Bapa kita yang telah mengutus Yesus Kristus unthk melakukan penebusan melalui pengorbanan di salib sehingga manusia bebas dari kuasa dosa dan menjadi manusia merdeka beroleh hidup yang kekal. Pembenaran ini istilah dari peradilan seseorang yang dinyatakan terbukti bersalah yang harus divonnis hukum mati, namun oleh gratia (aglnugerah) dibenarkan dan duntatakan bebas. Kebebasannya bukan karena dia benar tetapi dibenarkan. Pemahaman demikian arti pembenaran di dalam peristiwa salib. Di dalam salib Kristua Allah membenarkan manusia yang diterima sebagai gratia (anugerah). Dilihat dari dari pelanggaran manusia kepada perintah Allah, tidak satu pun manusia yang benar semuanya bersalah. Atas kesalahan dan pelanggaran ini manusia layak dihukum, namun karena kasih Allah yang besar manusia memperoleh anugerah. Keselamatan bukanlah atas upaya perbuatan manusia tetapi anugerah Allah di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus melalui peristiwa memberikan jalan kehidupan bagi umat manusia. 


Sahabat yang baik hati, kotbah pada Jumat Agung hari ini diambil Ibrani 10:16-25. Suatu penjelasan rasul kepada gereja mula-mula tentang makna kematian dan pengorbanan Yesus Kristus. Darah Yesus yang tercurah di Golgata adalah jalan baru bagi umat, yaitu kurban persembahan yang menembus tabir pendamaian bagi Allah. Jika umat selama ini untuk memperoleh penghapusan dosa seseorang diwajibkan memberikan persembahan korban berupa seekor domba dan darahnya dipercikkan dalam korban bakaran yang disampaikan melalui imam di dalam ruang maha kudus. Imamat 14:19 (TB) "Imam harus mempersembahkan korban penghapus dosa dan dengan demikian mengadakan pendamaian bagi orang yang akan ditahirkan dari kenajisannya, dan sesudah itu ia harus menyembelih korban bakaran." 


Dengan kutipan ayat diatas kita memahami pengorbanan Yesus di salib. Darah Yesus Kristus adalah korban penghapusan dosa yang dilakukan sekali untuk selama-lamanya. Jika selama ini Imam membawa korban persembahan dan manusia wajib memberikan korban persembahan melalui imam besar, maka di dalam Yesus Kristus sekali selamanya, Yesuslah Imam Besar dan Yesus sendirilah kurban penhapusan dosa yang dilakukan sekali untuk selamanya. Dengan pengorbanan Kristus tabir pemisah ruang yang maha kudus telah terbelah sehingga setiap orang dapat menerima pengampunan dosa melalui Yesus Kristus. Maka pengorbanan Yesus telah membuka jalan baru. Inilah yangvharua kita syukur Yesus sendiri telah menjadi kurban persembahan dan sekaligus sebagai imam besar yg menjadi pendamaian bagi Allah. 


Ibrani 10:16-18 (TB) sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,  

dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka." 

Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa. 


Penhorbanan Yesus di Salib menjadi pperjanjian baru dengan umatNya. Allah tidak menuliskan TauratNya lagi di dua log batu, tetapi tertera di hati setiap orang. 


B. Pesan praksis Jumat Agung bagi kehidupan umat manusia kini


Dalam kotbah minggu ini, lebih banyak menekankan pesan praksis akan pengorbanan Yesus Kristus dalam kehidupan orang percaya. Apalavi kita yang menghadapi isu kemanusiaan. Pembantaian dari kelompok teroris di Moskow pada suatu acara Konser telah memakan korban 60 orang meninggal dan 100 lebih luka-luka dan pengalaman trauma masyarakat berada di tempat publik yang sulit dipulihkan. 


Kita juga prihatin atas tragegedi kemanusiaan di Jalur Gajah, ribuan meninggal dan saat ini issu kelaparan dan kekurangan makan. Menurut pemberitaan CBNC Minggu 24 Maret 2024 mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel Jalur Gaza telah meningkat menjadi 32.142 orang dan 74.412 lainnya luka. 


Perang Rusia vs Ukraina masih terus berlangsung dan mengakibatkan berbagai dampak bagi uni Eropa dan dunia. Tentu masih banyak lagi peristiwa yang terjadi disekelingleing kita termasuk dampat Pemiku saat ini di Indonesia. Menurut pemberitaan Aljazeraa sampai dengan bulan Februari 2024 terhitung 31.000 pasukan Ukraina meninggal ditambah lagi kerugian. Selangkapnya saya kutip pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky: "Kami melihat ke arah musuh: Ekonomi mereka hampir US$ 2 triliun (Rp 31 ribu triliun), mereka menggunakan hingga 15% anggaran resmi dan tidak resmi untuk perang, yang berjumlah lebih dari US$ 100 miliar (Rp 1.560 triliun) setiap tahunnya," katanya.

Ini masih dari pihak Umraina, tentu lagi dari pihak Rusia. 


Peperangan, perselisihan, permusuhan dan ketidak harmonisan adalah dampak dosa bagi manusia. Dosa merusak pribadi manusia yang segambar dengan rupa Allah menjadi permusuhan, kebencian dan tertentangan. Manusia membela dan mempertahankan diri dengan menyalahkan dan melenyapkan orang lain. Perdamaian adalah jalan baru menuju kehidupan yang harus disuarakan. Kristus yang mengalahkan dosa harus menang untuk mendamaikan manusia yang dilanda perang, perseteruan dan permusuhan.


Dalam berbagai persoalan dunia dan masalah yang terjadi disekitar kita di Jumat Agung ini marilah menyimak dan membuat refleksi mengubah kehidupan kita dengan memaknai pesan penting dan maha agung untuk kemanusiaan kita yang lebih manusiawi, membangun relasi yang baik dan saling mengampuni demi mengurangi penderitaan umat manusia. 


Pada bagian berikut saya mencoba mengarahkan kita untuk memaknai ajakan Jumat Agung ini dalam kehidupan kita kini dengan titik berangkat dari ajakan Firman Tuhan dalam kotbah Minggu ini yaitu: "marilah..!". Ada tiga kali disebutan.oleh penulis Ibrani, ajakan ini sangat berguna untuk membangun kehidupan ini.


Ibrani 10:23-25 (TB) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 


Berikut ini marilah kita simak ajakan kotbah minggu dalam kebidupan umat Allah dalam konteks kekinian kita. 


2.1. Marilah berpegang teguh dalam pengakuan dan pengharapan


Gereja berdiri diatas pengkuan iman. Pengakuan iman adalah dasar kepercayaan kita. Dalam sejarah gereja pengakuan iman ini menjadi dasar untuk mensortir berbagai ajaran-ajaran yang menyesatkan gereja dari berbagai ajaran yang dibawa oleh pengajar-pengajar palsu. Bapak-bapak gereja diberi hikmat sehingga rumusan pengakuan iman yang berdasarkan Alkitab menjadi patron bagi kita memahami iman kekristenan dan sekaligus memelihara iman kekristenan dari berbagai ajaran palsu.


Umat Kristen hingga saat ini terus diuji dengan berbagai tantangan yang muncul dari internal gereja maupun dari eksternal gereja. Ajaran internal yang muncul dari kekristenan bisa berupa berbagai pengajaran yang ekstrim, radikal dan bidaat-bidaat yang menyesatkan. Sedangkan dari eksternal munculnya pengaruh ajaran atau teori-teori yang menggugat kebenaran Alkitab seperti teori-teori sains yang tendensius yang berusaha meniadakan kebenaran ajaran Alkitab. Selain itu ajaran-ajaran materialisme dan kehidupan yang menggiring orang kepada pragmatisme kehidupan. Semua itu mempengaruhi iman kita di jaman ini. 


Swlain menghadapi bidaat dan ajaran-ajaran palsu, gereja mula-mulu diperhadapkan dengan pengejaran dan penganiayaan. Dalam.keadaan demikianlah penulis Ibrani menyapa untuk tetap berpegang tegunh dalam iman dan kokoh akan pengharapan.


Peristiwa Jumat Agung mengingatkan kita untuk berpegang teguh pada ajaran iman, warisan pengakuan iman yang terus dihayati dan diaplikasikan hingga mampu menghadapi tantangan jaman. Pesan kotbah jumat agung ini, sekaligus seruan kepada kita untuk berpegang teguh pada pengakuan iman dan pengharapan di dalam salib Yesus Kristus. 


Itulah sebabnya para rasul dan penulis-penulis Perjanjian Baru mengingatkan gereja agar berpegang teguh pada pengajaran rasul yang telah diterima baik secara tertulis maupun lisan. 2 Tesalonika 2:15 (TB) Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.


2.2. Marilah peduli dan saling mendorong di dalam kasih.

Darah Kristus yang tercurah di kayu salib semakin mendorong kita peduli terhadap sesama. Kepedulian dan hidup dalam kasih merupakan tanggungjawab iman orang percaya menghayati kasih Allah pada manusia. Salib adalah bukti dimana Allah memperhatikan kesengsaraan umat manusia yang telah jatuh di dalam dosa. Dosa telah membuat manusia hidup terang dari kasih Allah, salihlng menyalahkan dan menjatuhkan dan konsekwensi dosa adalah maut. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari kuasa dosa. Setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia menjadi hamba dosa. Seperti seorang hamba tidak dapat merdeka tanpa ada yang menebusnya. Disinilah peristiwa salib sebagai tindakan penebusan Allah dari perhambaan dosa. Pengorbanan Kristus di kayu salib adalah pebusan dengan harga yang lunas dibayar agar kita terbebas dari hamba dosa. 1 Korintus 6:20 (TB) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! 


Peristiwa salib adalah solidaritas Allah. Allah peduli pada kehidupan manusia yang harus menghadapi konsekwensi dosa, yaitu kematian. Allah peduli sehingga Ia menganuegerahkan Yesus, sehingga barang siapa yang percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Pesan ini sangat penting dimaknai sehingga setiap orang yang mengenang peristiwa salib harus hidup di dalam kasih. Pengorbanan Yesus mati di kayu salib adalah bukti solidaritas Allah pada kita. Jika Yesus berkorban, mempersembahkan hidupnya untuk kebaikan kita manusia, maka manusia yang menerima darah Yesus memberikan perhatian dan keperdulian terhadap sesama.


Darah Yesus mempersekutukan kita menjadi saudara, tidak ada ikatan yang paling sempurna menyatukan hubungan manusia di luar kasih Yesus. Kasihnya dan pengorbanannya menjadikan kita satu di dalam Yesus kristus. Darah Yesus mempersekutukan manusia tanpa membedakan benua, latar belakang ekonomi, status sosial, etnis atau identitas apapun yg dapat membedakan dan memisahkan kita dengan yang lainnya kita satu di dalam Yesus Kristus.


Persekutuan di dalam Yesus Kristus menanggalkan segala perbedaan. Sungguh indah persekutuan di dalam diri Yesus Kristus, yang berbeda disatukan. Yang bertikai di damaikan, yang abuabu diterangi, yang jauh menjadi dekat. Karena itu jangan tinggalkan persekutuan yang indah ini, persekutuan yang diikat dan dimateraikan di dalam darah Yesus Kristus.


2.3. Marilah saling menasihati dan giat dalam pekerjaan Tuhan.


Dalam kehidupan sehari-hari ada saja kesalahan, kekurangan bahkan kelebihan orang lain yang tidak tepat. Hal-hal semacam itu dapat merusak persekutuan, mengurangi semnfat orang lain dalam.pekerjaan Guhan serta dapat menjadi perpecahan da . Jumat agung ini menyapa kita untuk saling menasihati, jika ada yang salah saling memaafkan, jika ada gangbkursng saling menutupi kekurangan dan jika ada yang berlebihan saling meneger dan menasihati. 


Persekutuan orang percaya adalah persekutuan yang dibangun di dalam darah Yesus yang tercurah. Oleh darahNya kita semua untuk saling memeriksa diri dan membuka diri terhadap nasihat dan masukan orang lain dalam kekurangan kita. 


Salib Kristus jugaenjadi motivasi bagi setiap orang untuk giat bekerja dan melayani dalam pekerjaan Tuhan. Mungkin ada yang sudah lelah dan jenuh pekerjaan baiknya belum menghasilkan perubahan. Atau jerih juah yang selama ini dilakukan tidak mendaoat pengharagaan malah dilecehkan dan diremehkan. Apapun sikap orang terhadap perbuatan baik yang dilakukan, lakukanlah terus karena kebaikan yang dilakukan adalah persembahan kita kepada Yesus Kristus yang rela mati dan mengorbankan diriNya agar kita hidup.


Inilah jalan baru di dalam pengorbanan Yesus Kristus, yang mengamanatkan kepada kita untuk berpegang tegung pada warisan pengakuan iman, semakin peduli akan perbuatan baik dan membangun persekutuan yang indah serta giat dalam pekerjaan Tuhan di dunia ini.


Salam Jumat Agung

Pdt Nekson M Simanjuntak



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...