Sabtu, 16 Maret 2024

KEPUTUSAN TUHAN TIDAK AKAN BERUBAH

Kotbah Minggu Judika, 17 Maret 2024

Ev. Yeremia 31:35-37



KEPUTUSAN TUHAN TIDAK AKAN BERUBAH


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengajak kita untuk percaya bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini bukan kebetulan, tetapi merupakan keputusan Allah. Keputusan Tuhan pasti mendatangkan kebaikan. Sekalipun keputusan Tuhan terjadi pada diri kita tidak seperti yang diharapkan. Namun kita harus percaya Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan dibalik semua yang dijalani. Hal inilah yang diyakinkan oleh nabi Yeremia kepada umat Allah di dalam pembuangan.  


Bagaimana kita menjalani keputusan dan ketetapan Tuhan dalam hidup ini apalagi yangbterjadi bukan seperti yang diharapkan? Dalam suka dan duka, bahagia dan menangis hidup ini harus dijalani sebagai keputusan Tuhan. Kotbah ini memberi pelajaran, bukan berarti saat kesedihan menimpa Tuhan sudah jauh dan tidak mengasihi lagi. Kesedihan yang mendalam dapat dioakai Tuhan untuk kebaikan kita. Pandangan seperti inilah hang dijelaskan oleh nabi Yeremia dalam kotbah Minggu ini. Umat Tuhan dalam pembuangan memiliki pertanyaan besar? Apakah kesulitan, penderitaan dan hal buruk yang menimpa orang percaya adalah keputusan dan ketetapan Tuhan? Mengapa penderitaan itu menimpa umat orang percaya? Apakah Tuhan tidak memgasihi umatNya yang percaya kepadanya? Jika sayang mengapa Tuhan membiarkan umatNya menderita dalam pembuangan Babel? Inilah pertanyaan umat Tuhan di masa Pembuangan. Mereka terpukul berat dan sulit menerima kenyataan menjadi orang buangan, bukan sebentar namun cukup panjang selama 70 tahun. Yerusalem kota kebanggaan hancur menjadi puing. Bait Allah yang dikagumi sebagi simbol kehadiran Allah telah dirobohkan rata dengan tanah dan tak satu pun batu bertindih. Sungguh menjadi pukulan berat sebagai umat Allah menerima tahluk di bawah kekuasaan Babel dan mereka diangkut ke pembuangan. Mungkinkah Tuhan telah melupakan umatNya?

 

Pasal 31 kitab Yeremia ini, berisi tentang nubuatan pemulihan Tuhan atas umatNya. Yeremia menjelaskan bahwa Tuhan tidak pernah lupa akan umatNya. Tuhan tetap memandang mereka dari jauh, dan memperhatikan mereka dari dekat. Tuhan ada dan bersama-sama mereka dalam penderitaan yang mereka alami. Tuhan mengasihi mereka da melanjutkan kasih sayangNya yang kekal. Tuhan telah menetapkan mereka jadi umatNya, keputusan dan ketetapan itu tetap berlaku selamanya.

Yeremia dalam nubuatannya meyakinkan kembali umat Allah bahwa Tuhan akan memulihkan keadaan mereka. Band. Yesaya 54:7 (TB) Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.


1. Tuhan semesta alam penentu segalanya


Allah adalah pencipta dan berkuasa atas segala ciptaanNya. Allah menciptakan segala sesuatu menjadi ada, menerbitkan matahari di siang hari dan menetapkan bulan dan bintang memancarkan sinar di malam hari. Tidak ada sesuatu yang terjadi di dunia ini tanpa ketetapan Tuhan.  


Untuk memudahkan bagaimana kuasa atau otoritas Tuhan atas umatNya Yeremia menyebutkan Tuhan itu seperti seorang tukang Periuk dalam membentuk tembikar atau tukang Periuk (Yermia 18:2dyb). Gambaran Allah sebagai tukang periuk hendak menjelaskan bahwa Allah berkuasa sepenuhnya untuk membongkar atau membangun sampai terbentuk sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi terbentuknya tembikar merupakan keputusan dan ketetapan dari pembuatnya.


Dalam pasal 31 ini otoritas Allah sebagai pencipta diperkenalakan oleh Yeremia kembali. Tuhan menetapkan matahari berisinar di siang hari dan menetapkan bulan dan bintang bersinar di malam hari. Tuhan pula yang membuat gemuruh ombak di laut. Artinya tidak ada aktifitas di alam ini yang tidak ditentukan oleh Tuhan semesta alam.


Dengan pemahaman ini, Yeremia hendak meyakinkan agar percaya pada ketetapan Tuhan. Tuhan lah yang menentukan segalanya. Yeremia hadir untuk meyakinkan umat Tuhan memaknai arti pembuangan Babel. Apa yang terjadi dalam sejarah umat Tuhan, sepenuhnya tergantung kepada Sang Pencipta. Tuhan tahu apa yang sedang terjadi dan akan terjadi. Dalam semua itu umat Tuhan percaya dan mengkuti ketetapanNya. Pembuangan bukanlah bukti bahwa Tuhan tidak mengasihi umatNya. Mereka adalah umatNya yang diikat dengan perjanjian kekal. Di balik pembuangan ada kehendak Tuhan yang dinyatakan dan masa pembuangan Tuhan tetap mengasihi mereka dan membentuk umatNya yang setia dan teruji. 


2. JanjiNya tetap sepanjang waktu


Apakah pembuangan meruoakan akhir sejarah umat Allah? Akankah Israel yang disebut umat pilihan akan lenyap dalam sejarah? Pertanyaan ini sulit dijawab, karena keadaan mereka dalam pembuangan. Seolah masa depan Israel akan sirna.


Tuhan tetap setia pada janjiNya. Mereka menjadi umat Allah, dan Allah menjadi Allah mereka. Perjanjian Allah kekal dari Bapa leluhur Abraham, Ishak dan Yakub. Kejadian 22:17-18 (TB) maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."  


Saat Bangsa Israel meminta Israel menjadi satu kerajaan, Natan juga memberkati Daud bahwa kasih setia Tuhan tidak akan lenyap dari keturunannya. 2 Samuel 7:15-16 (TB) Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." 


Janji Tuhan ini bukanlah harapan palsu , tetapi ketetapan Tuhan yang mengikat perjanjian kepada umatNya. Memang dalam suatu perjanjian, jika ada yang melanggar janji maka janji itu dengan sendirinya akan batal. Bangsa Israel tidak setia memelihara janji, mereka berbalik dan sering meninggalkan tuhan berbalik kepada Ilah lain. Namun sekalipun umat Tuhan itu ingkar akan janji namun Tuhan tetap memelihara janjiNya. Kasih setia Tuhan tidak akan hilang dari hadapan Israel. Mereka akan tetap dipelihara sepanjang masa. 


Untuk memperbaharui bangsa Israel yang ingkar janji itu, Nabi Yeremia menjelaskan sikap Allah. Allah menebus pelanggaran mereka dan akan memulihkan mereka serta mengadakan perjanjian baru dengan mereka. 

Yeremia 31:31, 33 (TB) Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 

Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 


Dengan demikian tidak boleh ada keraguan akan kesetiaan Tuhan memelihara janjiNya. Sekali Tuhan berjanji, janji itu kekal selamanya. Karena itu dalam keadaan terbuang mereka harus bertahan dan setia dalam.ketetapan-ketatapan Tuhan, memelihara Taurat sebagai bukti mereka sebagai umat pernjanjian.


Bagaimana Tuhan memulihkan keadaan umatNya? Mungkin sulit dipikirkan dan bagi orang yang tidak percaya hal itu mungkin hanyanilus belaka. Namun lihatlah dalam sejarah Israel, Allah memakai Raja Koresh membebaskan dan memulangkan Umat allah dari pembuangan Babel. Bukan hanya itu tetapi membekali dan meminta dukungan provinsi lain di selurub kerajaan Persia untuk mendukung pembangunan tembok Yerusalem dan pembangunan kembali Bait Allah. 


Max Isaac Dimont penulis buku "Yahudi, Tuhan dan Sejarah" mencoba memperkenalkan apa yang membuat bangsa Yahudi terrus bertahan dan berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Dimana kekuatan Yahudi dibalik kematian peradaban bangsa-bangsa lain. Menurut Max Isaac Dimont selama 4.000 mereka memiliki sejarah yang mengalir paralel bahkan berbenturan dengan budaya lain namun mereka tidak dipengaruhi oleh budaya asing. Selama 3.000 tahun mereka tanpa negara sendiri, hidup dalam hegemoni peradaban Mesir Babelonia, Persia dan Romawi, Eropa, Kerajaan Islam namun tetap Yahudi mempertahankan identitas etnik mereka yang kuat. Budaya bangsa lain telah lenyap ditelan sejarah namun Yahudi tetap bertahan. Kekuatan terletak budaya, keyakinan dan Talmud yang mempersatukan mereka sepanjang sejarah. 


Apa yang disampaikan Max Isaac Dimont meyakinkan kita akan janji Tuhan yang kekal. Israel akan tetap ada dihadapan Tuhan sepanjang masa. Itu bukan karena ketaatan mereka namun sebagai karya Tuhan yang setia pada ketetapanNya.


3. Hikmat Tuhan yang tak terselami


Pada bagian ketiga ini kita dihantarkan oleh nabi Yeremia untuk mengikuti cara bertindak Allah. Tindakan dan perbuatannya sungguh tidak terselami. Inilah yang disebut dengan misteri tindakan Tuhan dalam kebidupan orang. Allah mendatangkan kebaikan bukan hanya pada saat yang manis dan membuat kita bahagia, namun air mata dan kesedihan dapat dipakai Tuhan untuk menunjukkan kasihNya. 


Cara bekerja Tuhan tidak terselami pikiran logis semata, bahkan sering terjadi kebalikan dari apa yang kita minta. Kita minta kekuatan, namun Tuhan memberikan pergumulan. Kita meminta berkat namun orang datang memohon pertolongan kepada kita. Dengan menjalani pergumulan kita menjadimluat, saat mampu memberi dari kekurangan kita telah memiliki murah hati.


Cara Tuhan bertindak tidak terselami dengan akal dan pikiran. Seperti langit diatas tar terukir dan dasar-dasar bumi di laut tak terselami. Menegaskan hal ini Nabi Yesaya pernah berkata: Yesaya 55:8-9 (TB) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 

Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. 


Paulus juga menjelaskan hikmat Allah ini, jika ada orang yang menganggap diri bijak janganlah bermegah dengan kebijakannya tetapi baiklah kkta menerima dan menjalani hikmat Allah dalam hidup ini. 1 Korintus 1:25 (TB) Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.


Cara kerja Tuhan tidak terselami, Tuhan dapat menghadirkan kebaikan dari suatu kejadian yang tidak kita sukai. Maka baik dan buruk keadaan yang terjadi jalani hidup dengan penuh keyakinan.


Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini memgingatkan kita untukmpercaya pada Tuhan. Apa yang terjadi di dalam bidup inj meruoakan keputusanNya. Jika terhadi hal yang tidak kita inginkan, percayalah keputusan Tuhan terbaik dalam hidup. Tuhan lah yang berkuasa atas segala keadaan dan menjadikan segala sesuatu terjadi. Tugas kita adalah menjalani hidup ini menurut ketetapanNya. Amin


Salam:

Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...