Sabtu, 02 Maret 2024

FIRMAN TUHAN ITU AGUNG DAN SEMPURNA

 Kotbah Minggu Okuli, 3 Maret 2024

Ev. Mazmur 19:8-15




FIRMAN TUHAN ITU AGUNG DAN SEMPURNA


Selamat Hari Minggu! 

Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengajak kita untuk lebih mengenal dan mencintai Firman Tuhan. Firman Tuhan ditemukan di dalam kita suci berisi Taurat dan peraturan yang menata kehidupan umat Allah agar sesuai dengan kehendak Allah dan di dalam Titah Tuhan berupa pesan dan perintah Allah tentang apa yang seharusnya dan yang tidak seharusnya dilakukan oleh umat Allah. Taurat dan Titah harus ditaati sebagai buat ketaatan kita kepada Tuhan.


Pertanyaan adalah bukankah orang sering memahami bahwa peraturan itu sering dianggap membatasi kebebasan seseorang dan perintah itu menjadi beban yang harus dilakukan? Disinilah kelebihan Daud memaknai  Firman Tuhan yang didalamnya ada Taurat dan Titah Tuhan. Bagi Daud Taurat yang berisi peraturan adalah tepat dan baik untuk menata kehidupan umat Allah. Allah tidak menghendaki umatNya hidup tanpa peraturan tetapi menjadi umat yang tertata dengan baik serta hidup hudus di hadapan Allah.  Sedangkan Titah Tuhan bukanlah beban yang menekan tetapi sukacita dan menyegarkan jiwa, karena Allah selalu merencanakan kebaikan dan sukacita bagi umatNya. Allah tidak merancang kesuraman, tetapi merencanakan masa depan dan kehidupan yang penuh jaya. 


Taurat dan Titah Tuhan yang disampaikan kepada umatNya adalah agung dan sempurna, kesenangan dam sukacita karena membimbing, mengajar dan memperlengkapi orang percaya hidup di dalam takut akan Tuhan. Hidup demikian disebutkan di dalam Mazmur 19:10 (TB)  (19-11) "lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah."

Jadi tidak ada alasan atau dalih orang umat Allah untuk tidak mencintai dan menaati FirmanNya.


Jika kita membaca keseluruhan Mazmur 19 ini, maka dapat kita disposisikan menjadi tiga bagian, yaitu:

A) Ayat 1-7  tentang sinar kemuliaan Allah terpancar dari karya ciptaanNya. Alam ini mebceritakan kemuliaan Allah, sekalipun tidak bicara namun menggema sampai ke ujung bumi.  

B) Ayat 8-12 tentang makna Taurat dan Titah Tuhan dalam hidup orang percaya. Takut akan Tuhan menjadi bukti orang percaya hidup dan tinggal menurut Taurat dan TitahNya.

C) Ayat 13-15 tentang hidup orang percaya dan hamba Tuhan yang merindukan kekudusan hidup serta permohonan perlindungan dari Tuhan agar terhindar dari kesesatan dan ketidak tahuan dalam kehidupan ini.

Dari pembagian di atas kita bisa merangkumkan bahwa kotbah Minggu ini hendak mengajak bagaimana orang percaya menghidupi Firman Tuhan yang diberikan kepada umarNya melalau Taurat dan TitahNya agar orang percaya hidup seturut dengan kehendak Allah. Allah yang Maha Kudus menghendaki umatNya hidup kudus. 


Sahabat yang baik hati, dalam kotbah minggu ini marilah kita merenungkan kembali bagaimana hidup orang percaya hidup di dalam Taurat dan Titah Tuhan. Hidup di dalam Taurat dan Titah Tuhan akan membentuk kita menjadi pribadi yang takut akan Tuhan dan hidup kita menghadirkan kemuliaan Allah. Sama seperti alam ciptaan Tuhan. Allah menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Allah menciptakan cakrawala dan benda-benda penerang, dipisahkannya air dari daratan dan diberi tumbuhan di darat dan ikan di laut serta diciptakannya ternak menambah keindahan ciptaan Tuhan. Alam ini juga berputar pada porosnya seturut dengan pengaturan Tuhan. Seluruh ciptaan itu baik adanya, teratur dengan baik menurut pengaturan Tuhan. Dengan keberadaan ciptaan yang demikian semuanya alam  memancarkan kemuliaan Allah. 


Maka demikianlah kita juga memaknai kehidupan orang percaya yang diatur oleh Tuhan menurut Taurat dan TitahNya umat dibentuk menjadi orang yang takut akan Tuhan dan memelihara hidup kudus. 


1. Keagungan Firman Tuhan: Taurat dan Titah adalah baik, tepat dan menyegarkan jiwa


Di atas sudah kita sampaikan tentang bagaimana Daud menjelaskan bahwa Taurat itu bukanlah mengekang hidup orang percaya namun menata dengan baik tetapi bagaimana menata hubungan manusia dengan Allah dan menata hubungan manusia dengan sesamanya. Jadi Taurat Tuhan yang telah diterima dan dihayati seungguh sempurna, menyegarkan jiwa dan teguh.


Demikian halnya dengan Titah Tuhan. Isitlah "titah" biasanya dipergunakan menjelaskan perintah seorang raja kepada rakyatnya yang harus dilakukan. Tidak ada yang boleh membantah atau mengingkarinya titah raja karena akan berhadapan dengan hukuman raja. Titah raja biasanya menjadi beban dan menakutkan, berisi ancaman dan menegangkan rakyat. Namun Daud melihat dengan cara yang sangat berbeda dengan Titah Tuhan.  Daud memberikan suatu gambaran yang unik bahwa Titah Tuhan tepat, murni dan seluruh perintahNya adalah menyukakan hati. Titah Tuhan adalah suka cita bagi orang-orang yang percaya.


Dengan demikian jika kita kumpulkan istilah yang dipergunakan oleh Pemazmur mengentai Taurat dan Titah Tuhan kita menemukan tujuh istilah tetang ari dan makna  karakter Taurat dan Tutah Tuhan yaitu 1) sempurna, 2) teguh, 3) tepat, 4) murni, 5) suci, 6) benar, dan 7) adil. Tujuh adalah angka kesempurnaan. Umat Allah yang merenungkan Taurat akan mendapatkan banyak faedah: disegarkan, diberi hikmat dan bersuka cita (ayat 8-9). Sebab itu pemazmur menganggap Taurat lebih indah daripada emas dan lebih manis daripada madu (ayat 11). Bukan itu saja, umat Allah yang berpegang pada Taurat akan terhindar dari banyak hal negatif termasuk kesesatan, pelanggaran, dan tipuan orang jahat (ayat 12-14). 


2. Firman Tuhan membentuk pribadi yang takut akan Tuhan


Hal kedua dari kotbah minggi ini dapat kita tangkap bahwa setiap orang yang menerima dan mencintai Taurat dan Titah Tuhan akan dibentuk menjadi pribadi yang memelihara kekudusan dan takut akan Tuhan.


Takut akan Tuhan bukan berarti semacam ketakutan pada seseorang yang kejam dang bengis atau taket karena mendapat ancaman dan hukuman. Takut akan Tuhan adalah bentuk dari perasaan jiwa yang kagum dan penuh rasa hormat sehingga menimbulkan suatu ketaatan. Inilah yang dimaksudman oleh Daud bahwa hamba-hamba yang mencintai Taurat dan TitahNya akan mencintai kehidupan yang kudus. Ketaatan memelihara seseorang untuk sedia dan setia melakukan peraturan dan perintah Allah.


Sebagai umat Allah kita harus memelihara dan mencintai Perintah Allah atau Firman Tuhan dalam kehidupan kita. Orang yang takut akan Tuhan akan mencintai Firman dan menjauhkan diri dari segala kefasikan dan jalan orang jahat. Mazmur 1:1-2 (TB)  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, 

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 


Takut akan Tuhan membentuk pribadi yang taat dan setia kepada Tuhan. Takut akan Tuhan memperoleh hikmat dan pengertian. Amsal 9:10 (TB)  Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. 


Takut akan Tuhan memperoleh berkat dan terhindar dari maut. Amsal 22:4 (TB)  Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Selanjutnya dikatakan dalam 

Amsal 14:27 (TB)  Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut. 


3. Jauh dari kesesatan dan berjalan dalam perlindungan Tuhan


Hal ketiga dari kotbah minggu ini kita diingatkan bagaimana kita memaknai perjjalanan hidup ini. Ada kalanya saat menghadapi suatu permasalahan kita sulit memahami suatu zona abu-abu karena keterbatasan pikiran dan pengetahuan kita. Disinilah orang-orang yang takut akan Tuhan memperoleh hikmat bahwa apa yang dipikirkan dan diputuskan seturut dengan Taurat dan TitahNya. 


Di pihak lain saat kita sudah melakukan sesuatu yang benar, bertindak sesuai denan Taurat dan Titah Tuhan namun ada banyak orang faaik di dunia ini, tidak senang kehendak Allah dinyatakan. Mazmur Daud ini memohon perlindungan dari Tuhan. Daud percaya Tuhan akan memimpin dan menuntun hamba-hambaNya agar tetap di jalan Tuhan dan tidak jatuh dalam beebagai kesesatan; baik lesesatan berpikir maupun kesesatan bertindak.


Ada juga yang perlu kita renungan bersama bahwa Daud juga mengantarkan kita kepada sesuatu yang sangat berguna bahwa di dalam hidup ini bisa saja seseorang melakukan hal yang dia tidak sadari.  Disebutkan dalam Mazmur 19:12 (TB)  (19-13) Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. 


Disini kita diingatkan bahwa ruang berpikir seseorang bisa saja terjadi kekeliruan sehingga seseorang terlanjur salah melakukan apa yang dia tidak disadari. Dalam alkitab memang disebutkan ada dosa yang tidak disengaja (baca= tidak disadari) Bilangan 15:27 Apabila satu orang saja berbuat dosa dengan tidak sengaja, maka haruslah ia mempersembahkan kambing betina berumur setahun sebagai korban penghapus dosa. 

Jika membandingkan dengan ayat 30, hukumannya jauh berbeda, Bilangan 15:30 Tetapi orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya. 


Sahabat yang baik hati, mari kita renungkan bahwa dosa dan pelanggaran itu bagaimanapun kecil besar, sengaja atau tidak, sadar atau tidak sadar adalah sesuatu yang tidak diinginkan Tuhan. Pada bagian akhir kotbah ini Daud memohon agar diberimkekuatan menguasai dirinya agar dsri mulutnya terucap kata-kata hang dikehendaki oleh Allah. 


Mazmur 19:14 (TB)  (19-15) Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku. 

Ayat ini sangat penting, agar berlaku prinsip pikir dulu baru bicara. Bukankah jaman ini sering orang terjerat oleh kata-katanya? Menuduh, memfitnah dan memprovokasi orang lain melakukan sesuatu yang menyesatkan. Kotbah ini hendak mengoreksi kita atas aktifitas kita sehari hari biarlah mendahulukan apa yang berkenan kepada Tuhan baik dari pemikiran, kata yang terucap, sikap dan perbuatan kita dilakukan semuanya berkenan kepada Tuhan. 


Bagaimana aku berkenan kepada Allah? Satu pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh orang Kristen di dalam hidupNya.  Marthin Luther sebelum melakukan reformasi, pertanyaan ini menjadi dasar ajaranNya. Anugerah Allah di dalam Yesus Kristus itulah yang menjadikan Allah berkenan kepada kita. Tiga prinsip aharan Luther dalam melakukan Reformasi: sola gratia hanya oleh anugerah, sola fide hanya oleh iman dan sola scriptura hanya di dalam Kitab Suci. Inilah panduan kita agar tetap berkenan di hadapan Allah.


Oleh karena itu marilah kita senantiasa mencintai Firman Tuhan yang didalamnya ada Taurat dan Titah agar kita senantiasa mampu mengerti dan mengetahui apa yang diinginkan Tuhan dan apa yang dilarang oleh perintahNya. Seperti Daud mari kita terus berdoa dan memohon tuntunan Tuhan dan pertolongan Tuhan untuk semakin mampu membedakan yang jahat dan yang baik. Di tengah kemajuan yang semakin canggih ini, karena tingginya jabatan, nikmatnya dosa atau tantangan duniawi lainnya kita jadi lupa (tidak sadar). Daud adalah pribadi yang mau dibimbing oleh Tuhan dan senantiasa minta diajar oleh Taurat dan Titah Tuhan. 


Firman telah menjadi daging yang kita kebal di dalam Yesus Kristus menjadikan kita manusia yang berkenan dihadapan Allah. Firman Tuhan ada di kita suci, yang didalamnya ada Taurat dan peraturan-peraturan yang menata hidup kita. Di dalam kitab suci ada Titah dan perintah-perintahNya yang harus kita lakukan dan yang tidak boleh kita lakukan. Di dalam Firman Tuhan ada nasihat dan berbagai petunjuk dalam hidup ini. Tuhan menghendaki kita untuk tetap mencintai FirmanNya dan menaati sabdaNya. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KESATUAN DAN KEPEDULIAN JEMAAT

  Kotbah Minggu III Setelah Ephipanias Minggu, 26 Januari 2025 Ev. 1 Korintus 12:12-20 KESATUAN DAN KEPEDULIAN JEMAAT Selamat Hari Minggu! S...