Sabtu, 06 Juli 2024

ALLAH BENTENG PERLINDUNGAN KITA

 Kotbah Minggu VI Stlh Trinitatis

Minggu, 7 Juli 2024

Ev. Mazmur 48:1-15




ALLAH BENTENG PERLINDUNGAN KITA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, Kotbah minggu ini mengajak kita untuk memazmurkan keagungan Allah. Allah adalah benteng dan perlindungan hidup kita. Dalam hidup ini tidak ada perlindungan yang lebih aman diluar Allah sendiri. 


Setiap hari kita selalu berada di dalam ancaman bahaya, baik dalam bekerja maupun saat menggunakan jasa. Sekalipun ada standar operasional keamanan yang dibuat untuk perlindungan bagi para pekerja dan pengguna jasa dalam kenyataannya ada banyak hal kejadian yang di luar perkiraan kita. Disinilah kita menyerahkan perlindungan sempurna kepada Tuhan. Jangkauan berpikir manusia ssngat terbatas membenrengi diri dari segala ancaman. Melengkapi semua prosedur keamanan di dalam Tuhan ada perlindungan yang sempurna.


Sebagai contoh saya kurang tahu apa yang terpikir pada setiap baik pesawat. Dalam beberapa kali naik pesawat pramugari selalu memerankan bagaimana memakai jecket perlindungan jika terjadi darurat. Saya selalu patuh untuk mendengarkannya. Namun sering juga muncul dalam pikiran jika pesawat jatuh dengan kecepatan yang sangat tinggi apa mungkin sempat menjangkau jacket perlindungan dan menggunakannya? Standar safety harua dilakukan dan dipersiapkan namun kesempurnaan semua itu Tuhan perlindungan kita. Itulah sebabnya keyakinan saya setiap naik pesawat menyerahkan hidup pada Tuhan. Penjelasan pramugari membantu kita saat situasi darurat yang masih dalam jangkauan pikiran, namun ada banyak kejadian di dunia ini yang datang di luar perkiraan manusia. Disinilah kita memiliki keyakinan bahwa Allah benteng dan perlindungan kita.


Kita bersyukur Minggu ini kita memperoleh satu jaminan dari Tuhan, yaitu Dialah benteng perlindungan dalam hidup kita. 


Sahabat yang baik hati! Setelah membaca keseluruhan kotbah minggu, ini baiklah kita mengambil beberapa catatan penting menjadi pegangan kita dalam kotbah ini:


1. Allah benteng perlindungan.

Jika kita memperhatikan Mazmur 48 ini, kota Sion sangat diiagungkan sebagai Kota Allah.  Di Sion Allah hadir dan memperkenalkan DiriNya. Allah  menunjukkan kemuliaanNya dan setiap orang tercengang.


Ini adalah pemahaman orang Israel tentang Sion. Bagi mereka Sion adalah kota yang ditetapkan oleh Daud untuk mempersatukan seluruh suku-suku bangsa Israel. Dari Sion Daud memerintah seluruh suku-suku Israel dengan membangun istana. Sion juga ditetapkan sebagai pusat peribadahan dengan pertama-tama memindahkan Tabut Perjanjian ke dekat kemah Daud di Yerusalem.  Daud sendiri punya rencana agar mendirikan Bait Allah namun pembangunan itu baru terwujud setelah Salomo menjadi raja atas Israel. 


Kembali kepada idiom yang digunakan pemazmur yang mengagungkan Sion, kota benteng dan perlindungan itu diangkat dari pengalaman sejarah. Sejak Daud menetapkan Sion sebagai pusat kerajaan dan pusat peribadahan keagungan Sion tercatat sebagai kota Allah, kota yang kudus, kota dimana Allah diam dan memerintah umatNya. 


Jika kita melihat sejarah bagaimana Daud menari-nari kegirangan setelah Tabut Perjanjian dipindahkan ke Sion, itu dilatarbekakagi pemahaman bahwa dengan sampainya Tabut Perjanjian di sisi kemah Daud itu berarti Allah berkenan tinggal dan diam di Sion untuk memimpin umatNya. Tabut Perjanjian adalah simbol kehadiran Allah dan sekaligus kekuatan. Jika mereka berperang Tabut Perjanjian diarak di depan. Allahlah yang berperang di depan menahklukkan musuh-musuhnya.  


Pemahaman Israel terhadap Sion Kota Allah, Kota Benteng dan perlindungan. Penamaan Sion Kota Allah sebagai seruan bahwa setiap orang harus mengingat Tuhan dan berziarah ke Sion. Bukan kotanya yang diagungkan, tetapi kehadiran Allah yang berkenan diam di tengah-tengah umatNya.


Demikianlah kita di zaman ini? Dimanakah yang kita yakini Allah hadir? Tentu kita percaya Allah itu adalah Omni Present-Maha Hadir, dia hadir di hati dan di persekutuan kita. Persekutuan yang dibuka di dalam nama Allah Bapa, Anak dan roh Kudus kita percayai disitu Allah hadir. Allah mendengarkan pujian dan doa kita, Allah mengampuni kesalahan kita Allah berkenan berfirman dan memberkati kita. Jika saat ini kita bermazmur, memazmurkan Allah, baiklah kita dengan sungguh-sungguh meyakini Allah hadir dan melindungi kita dalam setiap persekutuan kita. 


Bagaimana umat Krosten mengangkan kehadiran Allah dalam kehidupanNya? Menurut saya ada baiknya kotbah ini kbali mengajak kota untuk memaknai gereja sebagai tempat persekutuan. Persekutuan orang percaya dibangun diatas perkutuan di dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kiranya kita semua semakin merindukan kehadiran Allah melalui peribadahan-peribadahan kita.


2. Allah Maha Kuasa mengatasi segala raja-raja


Bagian kedua dalam Mazmur 48 ini, menjelaskan tentang kemahakuasaan Tuhan atas segala raja-raja. Allah mengatasi segala raja-raja di bumi. Allah sendiri berdaulat atas pemimpin-pemimpin yang ada di bumi ini.


Jika kita memperhatikan mulai ayat 5-9 disebutkan beberapa upaya bangsa-bangsa untuk menakhlukkan Sion. Namun pada kenyataannya  raja-raja di bumi datang maju untuk menakhlukkan  Sion, tapi kenyataannya lihatlah mereka tercengang-cengang, kebingungan, dan  kegentaran menimpa mereka. Semua itu karena Allah Maha Kuasa, kuasanya melebihi segala-galannya.


Mazmur 48:4-6 (TB)  (48-5) Sebab lihat, raja-raja datang berkumpul, mereka bersama-sama berjalan maju; 

(48-6) demi mereka melihatnya, mereka tercengang-cengang, terkejut, lalu lari kebingungan. 

(48-7) Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka kesakitan seperti perempuan yang hendak melahirkan. 


Alkitab adalah sumber sejarah yang menuliskan peristiwa-peristiwa penting sepanjang kerajaan Israel, hal itu dapat kita baca dalam Kitab 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja dan 1-2 Tawarikh. Allah tetap setia dengan janjinya memimpin dan memelihara umatNya. Namun dalam kenyataannya ada di dalm sejarah raja yang tidak setia memelihara Taurat Tuhan dan melakukan apa yangjahat di mata Tuhan. Allah sendiri bertindak dan memberikan ganjaran. Allah tidak mau umatnya dipermainkan oleh raja yang sewenang wenang, melakukan kejahatan dan ketidak adilan. 


Allah adalah raja yang berkuasa, tak dibiarkanya kesewenangan dan keseman-menaan terjadi di tengah-tengah umatNya. Dia akan hadir menegakkan keadilan. 

Mazmur 48:9-10 (TB)  (48-10) Kami mengingat, ya Allah, kasih setia-Mu di dalam bait-Mu. (48-11) Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan. 


3. Tuhan yang memimpin kita


Mazmur 48:14 (TB)  (48-15) Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita! 


Satu statement dari bagian akhir Mazmur 48 ini adalah Allah tetap setia, penuh kasih menyayangi umatNya dan Dialah yang memimpin umatNya. 


Satu hal yang harus kita yakini dalam hidup ini adalah Tuhan tetap memimpin hidup kita. Setiap orang punya cita-cita dan perencanaan bagaimana kita semua menggapai itu? Tentu berusaha dengan segala potensi dan kemampuan kita untuk.menggapainya namun diatas semua itu ada Tuhan yang memimpin kita. Sama seperti bangsa Israel selama 40 tahun berjalan di padang gurun, mereka hidup dalam ketidak pastian dan banyak tantangan namun Tuhan memimpin mereka hingga sampai di Kanaan. Kanaan mereka berhadapan dengan suku-suku bangsa yang telah mendiami Kanaan, namun Tuhan memimpin mereka menduduki Kanaan dan berdiam di sana. 

Pengalaman demikian meyakinkan kita bahwa dalam menjalani kehidupan ini Tuhanlah yang memimpin kita. Dia peduli dan senantiasa memelihara hidup kita. 


Dialah yang memimpin kita! Allah Pemimpin kita itu selalu setia untuk menunjukkan jalan kepada kita dan membimbing kita di dalamnya. Dia akan menjadi pemimpin kita, bahkan sampai mati, yang menjadi akhir bagi perjalanan kita kelak dan membawa kita ke tempat peristirahatan kita. Dia akan membimbing dan menjaga kita bahkan sampai pada akhirnya. Dia akan menjadi pemimpin kita mengatasi kematian (demikian menurut sebagian orang). Dia akan memimpin kita sedemikian rupa sehingga akan membawa kita mengatasi jangkauan kematian, supaya kematian itu tidak menyakiti kita. Dia akan menjadi pemimpin kita melampaui kematian (demikian menurut sebagian yang lain). Dia akan menuntun kita dengan aman menuju kebahagiaan di seberang maut, menuju kehidupan yang di dalamnya tidak akan ada lagi maut. Jika kita memilih Tuhan sebagai Allah kita, maka Dia akan menuntun dan mengantarkan kita dengan aman menuju kematian, melewati kematian, dan melampaui kematian – turun ke dalam maut dan bangkit lagi ke dalam kemuliaan.


Meyakinkan kita pada bagian ketiga ini baiklah kita membaca Mazmur 23:4 (TB)  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 


Mari serahkan hidup kita dipimpin oleh Tuhan. Amin


Salam dari

Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORSNG BENAR HIDUP OLEH IMAN

 Kotbah Minggu XX Stlh Trinitatis Minggu, 13 Oktober 2024 Ev: Habakuk 2:1-4 ORANG BENAR HIDUP OLEH IMAN Selamat Hari Minggu! Sahabat yang ba...