Kotbah Minggu VII Setelah Trinitatis
Minggu, 14 Juli 2024
Ev. Markus 6:14-29
BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, sebagai satu dari karakter Murid Kristus adalah berani menyuarakan kebenaran. Ajakan kotbah minggu ini sebagai bahagian dari karakter Murid Kristus. Keberanian adalah karakter Kristus: hidup di dalam kebenaran dan berani menyuarakan kebenaran. Berani menyuarakan kebenaran meneladani Yohanes Pembaptis yang hidup dalam kebenaran dan berani menyuarakan kebenaran dan menerima segala konsekwensinya.
Baiklah kita mengambil pelajaran perting dari Kotbah Minggu ini. Kita menyadari bahwa dunia yang kita diami tidak dalam.keadaan baik-baik saja, akan ada seperti Herodes mengabaikan etika dan hukum, kesewenangan dan penindasan namun gereja harus berani menyuarakan kebenaran.
1. Herodes tokoh anti Injil
Pertama baiklah kita membahas tokoh Herodes. Herodes ini adalah simbol perlawanan terhadap kehendak Allah. Bagaimana kita menghadapi tokoh yang berpengaruh di dalam kehidupan kita, apakah tunduk menerima ketidak adilan, atau berani menyuarakan karena kebensran Firman Tuhan sekalioun itu tokoh yang sangat berpengarua di lingkungan sosial kita.
Herodes adalah tokoh yang antagonis dalam alkitab. Seorang raja, penguasa yang menunjukkan kekuasaannya menghambat kehendak Allah. Herodes Raja yang membunuh bayi, memenggal kepala Yohanes Pembaptis, bersekongkol dengan Pilatus dalam penyaliban Yesus dan raja yang memerintahkan memenggal kepala Yakobus. Semua kisah mengenai Herodes dalam Alkitab nampaknya semuanya berperan sebagai aktor antagonis, pengahambat kekristenan bahkan menjadi predator atas kekristenan. Marilah kita lihat selengkapnya data-data mengenai herodes ini.
a. Herodes Agung (Mat 2:1-22; Luk 1:5) adalah raja atas seluruh negeri bangsa Yahudi pada tahun 37-4 Sebelum Masehi. Ialah yang memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem, pada masa tidak lama sesudah Yesus lahir.
b. Herodes Antipas adalah penguasa di Galilea pada tahun 4 Sebelum Masehi -- 39 Sesudah Masehi. (Mat 4:1-10; Mr 6:14-27; Luk 3:1,19-20; 9:7-9; 13:31; 23:6-12; Kis 4:27-13:1). Ia anak Herodes Agung, tetapi meskipun ia mendapat gelar raja, ia bukan raja seperti ayahnya. Herodes Antipas inilah yang menyuruh orang memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Karena mengkritik perkawinan yangnya dengan Herodias istri dari saudaranya Filipus. Menurut hukum Levirat itu merupakan sesuatu kecsmaran dan tidak diperbolehkan.
c. Herodes Agripa I adalah raja atas seluruh negeri bangsa Yahudi. Ia berkuasa dari tahun 41-44 Sesudah Masehi (Kis 12:1-23). Ia cucu Herodes Agung. Herodes Agripa I inilah yang menjatuhkan hukuman mati atas Yakobus dan memasukkan Petrus ke dalam penjara.
Dari data dan catatan Alkitab mengenai Herodes dalam Perjanjian Baru merupakan lawan dari kehendak Allah, menghambat kekristenan dan penganianya bahkan memenggal kepala rasul. Tidak sedikit jumlah orang Kristen yang mungkin telah dihukumnya dengan sadis. Herodes nampaknya sudah menganggap dirinya Allah, raja yang berkuasa dan berhak atas nyawa orang lain. Anehnya rakyatnya mendaulat dia menjadi Allah. Suaranya dianggap sebagai suara allah yang menghukum dan menindas kekristenan. Setelah Yakobus dipenggal kepalanya, malaikat menyelamatkan Petrus dari penjara. Selanhurnya Herodes mati ditampar oleh malaikat Tuhan. Kisah Para Rasul 12:21-23. Kematiannya membuktikan bahwa Herodes adalah manusia biasa yang mesti tunduk, hormat dan takut pada Allah. Dengan kematian Herodes yang tak disangka dan diduga ini mau menunjukkan bahwa Allah berkuasa menghentikan sikap arogan, melawan setiap orang yang memakai kekuasaan menindas orang lain.
Injil tak dapat dihentikan oleh siapapun dan oleh kuasa apapun di dunia ini. Oleh Kuasa Allah Injil akan tersebar sesuai dengan kehendakNya. Kita anak-anak Tuhan harus berani menyuarakan kebenaran sekalipun orsng yang dihadapi memiliki kuasa dan pengaruh yang besar.
2. Yohanes Pembaptis menyatakan kebenaran.
Alkitab adalah bukti sejarah bahwa Allah bertindak melawan ketidak adilan dan ketidakbenaran. Allah membebaskannorsng yang tertindas.. Kisah Musa, Hakim-hakim, nabi-nabi san tokoh-tokoh dalam Alkitab menjadi cerita yang hidup dalam sejarah dunia Allah aktif dalam sejarah manusia melawan ketidak adilan. Allah memanggil hamba-hambaNya untuk menyatakan kebenaran.
Yohanes Pembaptis adalah abdi Allah yang dipakai untuk menyatakan kebenaran. Dia menyerukan pertobataan kepada orang banyak. Bukti pertobatan itu ditandai dengan kesediaan dibaptis. Yohanes Pembaptis menasihati siapapun ditemuainya, pemungut cukai, tentara dan bahkan orang Levi yang dianggap pendoa bagi umat Allah disapa untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Seruan Yohanes pembaptis untuk pertobatan, semacam gerakan moral mengorganisir orsng agar hidup dalam kebenaran. Seruan pertobatan dari Yohanes Pembaptis ini sangat mendesak karena pemahamannya Kristus segera datang dan waktu penghakiman akan segera datang. Karena itu harus segera bertobat.
Dalam semangat seruan pertobatan dan kebenaran ini, Yohanes Pembaptis mengetahui skandal dari Herodes yang mengambil.Isteri sausaranya Dilious menjadi istrinya. Dalam tradisi Yahudi itu adalah kecemaran atau perkawinan yang tidak bisa ditolerir alias haram. Hanya kalau seorang suami meninggal, istrinya itu baru diumumkan boleh diperistiri oleh saudara terdekat. (Baca Imamat 18:16; 20:21).
Keberanian Yohanes Pembaptis inilah membuat Herodes Antipas marah. Mungkin saja Herodias juga menikmatinya karwna kekuasaan Herodes dan telah lama dendam di hati dan menunggu waktu untuk membalaskannya.
Jika kita baca konteks cerita ini pada suatu acara ulang tahun Herodes, puterinya menari dihadapan Herodes dan pembesar di negeri itu. Penampilan putrinya yang mempesonanitu mendorong Herodes mennyakan apa hadiah yang hendak diberi. Putrinya pun menanyakan ibunya dan disinilah dendam Herodias terjadi: dia meminta kepala Yohanes Pembaptis. Markus 6:25 (TB) Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
Penulia injil Markus mencatat bahwa permintaan itu sontak membuat Herodes bingung, karena dia tahun Yohanes Pembaptis adalah orang benar. Disatu sisi dia tahu apa yang disuarakan oelh Yohanes Pembaptis bensr dan dia adalah orang yang benar. Namu. Oleh kuasa dan otoritas seorang raja permintaan putrinya dipenuhi dan kepala Yohanes pun dipenggal dan diberi diatas talam kepada Herodias.
Inilah tragedi kehidupan ya g diingatkan kotbah ini. Herodes adalah contoh yang tidak benar hanya karena kuasa, wibawa dan harga diro harus mengorbankan kebenaran. Sikap demikian merupakan tondakannyang menghadirkan mala petaka dalam kehidupan. Jusyru kebalikannya, Yohanes Pembaptis adalah figur yang harus diteladani menyatakan kebenaran, tidak takut kepada siapapun sekalipun harus menjadi martyr.
Benar apa yang katakan oleh Rasul Petrus:
Kisah Para Rasul 5:29 (TB) Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
3. Tertulianus: darah martyr adalah benih gereja.
Jika kita baca konteks Kematian Yohanes Pembaptis, kisah ini didahului dengan pengutusan Yesus kepada murid-muridNya (Markus 6:6-13). Kemudian perikop baru tentang tragedi cerita kematian Yohanws Pembaptis. Menurut saya urutan penempatan cerita dari Injil Markus ini hendak menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa pengutusan murid itu adalah panggilan untuk menderita, pengutusan murid Kristus memberitakan kebenaran terhadap dunia yang menghambat Injil tidaklah dalam keadaan baik-baik saja.
Usaha menghambat kekristenan akan selalu ada bahkan mengusir, menganiaya dan membunuh orang-orang Kristen adalah tantangan dan resiko yang selalu siap dihadapi.
Dalam sejarah Gereja usaha menghambat Kekristen sangat nyata: mereka ditolak, dikejar dan dianiaya dan tidak sedikit yang martyr. Namun seorang ahli sejarah gereja Ira C, PhD menuliskan judul bukunya: SEMAKIN DIBABAT SEMAKIN MERAMBAT (BPK Gunung Mulia). Menuliskan bukti-bukti nyata kekejaman rezim Romawi atas penghambatan teehadap kekristenan dan banyaknya mati martyr namun tak membuat gereja mula-mula mundur dari imannya. Justru semakin dibabat semakin merambat.
Benarlah apa yang disampaikan oleh bapak Tertulianus: darah orang martyr adalah benih gereja. Tulisan ini juga dimuat di dalam monumen Pdt Munson dan Pdt Henri Lyman di Lobi Pining dan menjadi bukti Historis, kematian mereka tidak membuat lembaga missi berhenti mengutus missionaris ke Tanah Batak, justru kematian Munson dan Lyman missionaris utusan Boston Misssionary Society ini tidak menghentikan lembaga missi lain mengutus miasionaries ke Tanah Batak. RMG dari Jerman dan NZG dari Belanda turut mengutus missionaris ke Tanah Batak: Heine, Klammer, Betz dan Van Assel dan tidak kalah pentingnya sejarah penginjilan ditanah Batak hadirnya Dr Igwer Ludwijk Nommensen menjadikan Tanah Batak tanah yang subur untuk Kekristenan.
Tak selamanya Herodes hidup dan berkuasa duduk di singasana memegang pedang dan siap memenggal kepala orang benar. Lihatlah Herodes Antipas I mati ditampar oleh Malaikat hanya satu generasi dari Herodes Antipas ke Antipas I.
Mari kita baca Kisah Para Rasul 12:21-24 (TB) Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!"
Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang.
Herodes mati seketika itu. Berita itupun tersebar keseluruh daerah kekuasaannya, sehinggga Berita Injil semakin tersebar.
Apa yang kita temukan dari kotbah ini adalah suatu pelajaran yang berharga, teruslah hidup dalam kebenaran dan menyuarakan kebenaran, sekalipun ada banyak hambatan dan ancaman nyawa. Tuhan tidak tinggal diam, Tuhan bekerja untuk menumbuhkan benih kebenaran hingga kelak akan berbuah. Amin
Salam dari: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar