Kotbah Natal I, 25 Desember 2024
Ev. Ibrani 1:5-12
MENYEMBAH YESUS ANAK ALLAH
Selamat Hari Natal! Sahabat yang baik hati, Natal merupakan hari besar dalam perayaan Kristen, bahkan bisa disebut terbesar dari hari-hari besar. Coba kita perhatikan seluruh dunia ikut terlibat menyambut natal, mall dan tempat umum berhiaskan lernak-pernik natal, nyanyian dan lagu-lagu natal terus berkumandang, aktifitas keagamaan, bhakti sosial, kepedulian dan perhatian disentuh oleh agar setiap orang dapat meraskaan suasana hati setiap orang. Saya sangat senang melihat berbagai kegiatan Natal yang dilakukan oleh gereja, komunitas atau pribadi-pribadi dengan hadir memberikan perjamuan kudus bagi warga jemaat yang akut, natal bersama di panti werda, panti asuhan dan anak jalanan. Suasana seperti itu kiranya terus ada dalam semanagat Natal. Ditambah lagi banyak edukasi bagi anak-anak latihan nyanyi, puisi, drama, hapal ayat bahkan ide-ide kreatif bermunculan pada saat merayakan natal. Tak kalah juga kaum bapak dan ibu-ibu ikut membacakan Nas Alkitab sebagai liturgi atau peran apapun dalam merayakan natal. Semua terlibat dan kita senang dan penuh sukacita melaksanakannya dengan satu tujuan: kita hadir menyembah Allah yang telah datang ke bumi. Dialah Yesus Kristus yang lahir di Bethlehem, Dialah Yuruselamat manusia yang diutus Allah, menyelamatkan kita dari dosa dan kematian.
Kotbah pada Natal I ini mengarahkan kita kepada suatu pengenalan sepenuhnya tentang keilahian Yesus Kristus dan missi Yesus Kristus bagi orang percaya; mempersiapkan tempat dalam Kerajaan Sorga. Dengan kelahiran Yesus Kristus orang percaya semakin teguh berpengharapan kepada kehidupan kekal.
Nats kotbah Minggu ini dari Kitab Ibrani 1:5-13 tentang Yesus Kristus Anak Allah yang Naik ke Sorga dan duduk di sebelah Kanan Allah. Jadi Yesus yang lahir itu bukanlah semata-mata bayi, tetapi kita merayakan karya keselamatan Allah. Penjelasan ini dirasa sangat penting karena ada kalangan yang hanya mengakui Yesus sebagai rabbi, ada yang mengakui hanya sebagai nabi bahkan ada pula yang memahami Yesus hanya sebagai salah satu dari malaikat Allah. Pemahaman sepenggal-sepenggal demikian membuat sebahagian keliru mengenal Yesus Kristus. Apalagi dikalangan Yahudi (bani Ibrani) yang terkesan sering membandingkan Yesus dengan tokoh-tokoh besar dalam PL dan dalam sejarah leluhur mereka: Musa, Yosua, Abraham dan Melkisedek serta penjelasan Yesus sebagai perantara dan Yesus dan Imam besar.
Jika kita baca kitab Ibrani ini tema-tema seperti ini dijelaskan agar mereka dapat membandingkan dan memberikan pemahan tentang Yesus Kristus sebagai Anak Allah melebihi dari tokoh-tokoh PL. Jika para imam memberi korban penghap setiap tahun, maka Yesus menjadi korban keselamatan sekali untuk selama-lamanya. Dengan pengorbanan Yesus Kristus, manusia dengan Allah diperdamaikan. Ibrani 7:26-27 (TB) Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban keselamatan yang ditentukan Allah bagi kita.
1. Yesus Kristus Anak Allah
Penulis Ibrani memberikan penjelasan bahwa Yesus Kristus yang kuta fayakan di Natal ini adalah Anak Allah. Status ini memberikan penjelasan bahwa Yesus lebih tinggi dari malaikat dan dari apapun yang di dunia di Sorga. Yesus Kristus adalah Anak Allah; Dia datang dari Sorga datang ke bumi melakukan missi Allah dan setelah semua itu dilakukanNya kembali ke Sorga.
Ibrani 1:5 (TB) Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"
Untuk meyakinkan jemaat mula-mula akan hakekat Yesus Kristus lebih tinggi dari segalanha. Penulis Ibrani memberikan beberapa pokok penting tentang keunggulan-keunggulan Yesus dalam perikop ini dapat kita lihat beberapa hal:
- Yesus Anak Allah (ay 5-6)
- seluruh malaikat menyembah Yesus (ay 6)
- Peran Yesus dalam Tahta Kerajaan Allah (ay 8)
- Mesias yang diurapi (ay 9)
- Yesus dalam penciptaan (ay 10)
Dari kutipan-kutipan ayat di atas; Yesus mendapatkan pengakuan/pengesahan dari Allah langsung bahwa Ia adalah Putra-Nya. Malaikat adalah pelayan yang harus menyembah-Nya, sedangkan Yesus duduk di sebelah kanan Allah, pemegang pemerintahan, Raja di atas segala raja untuk selama-lamanya. Pemberi tongkat kerajaan adalah Allah sendiri sebagai Pemilik Kerajaan Sorga. Dengan demikian, berarti pengesahan ini diberikan kepada Yesus dari Allah yang memiliki kuasa dan berhak memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tak seorang pun memiliki kuasa dan kedudukan lebih tinggi dari pada Yesus.
Seluruh penjelasan ini meyakinkan jemaat mula-mula agar mereka teguh dan percaya kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus telah menyelamatkan dan menjamin setiap orang yang percaya kepadaNya telah mendapatkan tempat dalam kerajaan Sorga. Bagi Yesuslah segala pujian dan kemuliaan selama-lamanya.
2. Duduklah Sebelah Kanan-Ku (Ay 13)
Pada bagian ini penulis Kitab Ibrani menjelaskan siapa Yesus. Yesus bukanlah bayi biasa, tetapi Dia adalah Anak Allah. Yesus Kristus memerintah atas seluruh ciptaan dan padanya diberi kuasa untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Nats ini merupakan puncak Doxologi Kristus (kemuliaan Kristus) yang memerintah atas kerajaan Allah. Ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan hal ini sangat banyak kita temukan dalam Alkitab; Maz 110:17, Mat 22:44, Mark 12:36, Luk 20:42-43, Kis 2:34-35, 1Kor 15:25, Ef 1:20, Kol 3:1, Ibr 1:31; 8:1; 10:12-13
Penjelasan-penjelasan Alkitab atas pemerintahan Kristus memiliki arti:
a). Penobatan Yesus atas Raja diatas segala raja; segala yang ada akan bertekuk lutut di dalam Yesus Kristus. Tak ada kuasa lain yang dapat mengatasi kuasa Kristus
b). Penghakiman kelak atau parusia: Kerajaan Allah bukan hanya berkaitan dengan pemerintahan dalam arti kuasa yang menahkukkan segal kuasa yang ada namun berkaitan dengan parusia. Setiap orang akan mempertanggungjawabkan hidupnya kelak di hadapan Allah. Setiap pribadi harus mempersiapkan diri di dunia ini agar dalam penghakiman kelak ikut dalam bagian yang dibenarkan oleh Kristus
c). Jika Kristus memerintah atas segala ciptaannya, sejauhmana hidup kita dipimpin dan diperintah oleh Yesus Kristus.
Duduklah disebelah KananKu! Kalimat penobatan Kristus sebagai raja yang memerintah atas segala mahkluk dan hidup orang percaya. Berikanlah dirimu diperintah oleh Kristus.
Keagungan Kristus yang digambarkan oleh penulis Ibrani, mengajak kita untuk sujud menyembah. Dialah raja yang memerintah, menghakimi dan mengadili setiap orang menurut perbuataNya. Dia adil dan penuh rahmat menghakimi umatNya. BagiNyalah Kerajaan, Kekuasaan dan Kemukiaan samoai selama-lamanya.
3. Mari menyembah Yesus
Bagaimanakah kita datang kepada Yesus? Setelah mengenal Yesus Kristus maka setiap orang yang mengenalnya akan datang dan sujud kepadaNya. Marilah kita lihat berbagai tokoh dan komunitas yang datang menyembah Yesus pada peritiwa Natal.
Pertama, para gembala, mereka adalah orang sederhana, tidak punya apa-apa. Mereka tidur berselimutkan embun dan berjuang melawan predator menjaga gembalaannya. Mereka tidak diakui menjadi saksi dalam pengadilan, namun para malaikat mengundang mereka untuk menjadi saksi atas kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem. Setelah mereka mendengar berita kelahiran dan menari bersama dengan para malaikat, mereka segera mufakat untuk bersama-sama pergi ke Bethlehem. Mereka saling mengajak dan saling mengarahkan untuk pergi ke Bethlehem.
Kedua, Orang Majus: mereka adalah oranf-orang yang terberkati; memiliki talenta, ilmu, kepandaian dan keahlian untuk datang menyembah Yesus. Mereka adalah cendikiawan yang datang dari jauh, oleh ilmu astronomi yang merwka miliki dituntun untuk datanf kepada Yesus Kristus. Mereka datang sujud dihadapan Yesus di kandanf Bethlehem tidak dengan tangan ksosong karena mereka diberikan berkat melimpah. Mereka membawa emas, mur, kemenyan, minyak yang harum dan berbagai hal yang berharga untuk dipersembahkan kepada Yesus Kristus.
Dua tokoh di atas menjadi realita dalam hidup ini, mereka sama-sama datang kepada Yesus Kristus. Gembala yang tidak memiliki apa-apan tidak penghalang bagi mereka datang menyembah Yesus Kristus. Mereka datang dengan hati yang tulus, tekad yang berkobar dan keinginan yang kuat untuk mendengarkan kabar baik yang mengatakan: "marilah kita pergi ke Bethlehem". Orang Majus yang diberi banyak karunia, pikiran, ilmu, kekayaan dan apa yang ada pada mereka datang menyembah Yesus. Berarti, kita semua baik orang berada ataupun tak punya apa-apa tidak menjadi penghalang datang kepada Yesus Kristus. Yesus menunggu kehadairan kita sujud dihadapanNya sang Yuru selamat kita.
Sahabat yang baik hati, marilah datang sujud dan syukur di hadapan Yesus atas keselamatan dan karunia yang diberi. Amin
Salam Natal dari kami:
Pdt Nekson M Simanjuntak/Br Sianturi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar