Sabtu, 14 Desember 2024

JANGAN TAKU! ENGKAU BEROLEH KASIH KARUNIA ALLAH

 Kotbah Minggu Advent III

Minggu, 15 Desember 2024

Ev. Lukas 1: 26-38




JANGAN TAKUT!

ENGKAU BEROLEH KASIH KARUNIA ALLAH


Selamat Advent III! Sahabat yang baik hati, bagaimana jika anda diberi tugas berat dan beresiko tinggi? Tentu harap-harap cemas, gemetar dan ketakutan, bukan? Memang, ada saja mungkin orang yang suka tantangan, namun tugas maha berat yang diberikan kepada seseorang akan direspon dengan berbagai cara; ada yang menghindar, ada yang tidak mengambil keputusan dan ada mungkin yang menerima dengan tulus dan rela menanggung segala konsekwensinya. Seperti yang dialami oleh Maria dalam kotbah Minggu ini. Maria pada akhirnya menerima amanat yang maha berat itu. Sekalipun mungkin akan mendapat celaan, bully atau segala pandangan yang negatif yang dapat mencemarkan nama baiknya. Selain itu bagaimana seorang gadis perawan akan mengemban missi mengandung dan melahirkan? Ini adalah pekerjaan yang maha sulit, menghadapi murka orang tua, sanksi sosial berupa celaan dari masyarakat dan terancam putus dengan tunangannya Yusuf yang baik hati.


Jika kita perhatikan  keseluruhan nats kotbah Minggu Lukas 1:26-38, kita menemukan peristiwa luar biasa. Malaikat Gabriel diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar kepada Maria bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak yakni  Sang Mesias yang telah alam dinantikan sejak purba kala. Allah memilih seorang wanita muda, sederhana, dan rendah hati untuk menjadi bagian dari rencana besar-Nya. Dari kotbah ini kita melihat bagaimana Allah menyampaikan missi berat ini pada orang yang tepat. Maria adalah orang yang tulus dan taat pada Tuhan. Sekalipun Maria menyampaikan pergumulannya menghadapi semua resiko itu namun karena Tuhan yang mengamanatkan Maria menjawab: jadilah padaku seperti perkataanmu itu. Kekuatan Maria meneria missi ini ada pada peneguhan malaikat yang berkata jangan takut. Hal kedua Maria percaya kepada Allah bahwa apa yang disabdakan oleh Allah akan terjadi dan mendatangkan kebaikan. 


Sahabat yang baik hati! Inilah missi kita pada penantian Tuhan di Minggu ketiliga Advent ini. Kita menyadari setiap individu memiliki amanat yang dari Allah untuk menyalurkan kasih Allah kepada semua orang. Bagaimana Maria mengyakan pekerjaan maha berat dan beresiko tinggi bukan karena kepentingan diri tetapi mewujudkan rencana Allah. Maria menjadi saluran berkat bagi dunia, olehNya umat manusia beroleh kasih karunia. 


Sekarang baiklahnkita mengambil beberapa pelajaran penting dari kotbah Mingu ini pada masa Advent yang ketiga:


1. Allah memiliki rencana yang Luar Biasa 


Lukas 1:28 (TB)  Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."


Siapakah Maria, sehingga Allah memilih dia? ALLAH mengutus Malaikat Gabriel menyampaikan kepada Maria bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang akan disebut Anak Allah, Raja yang akan memerintah selamanya. Ini adalah rencana besar Allah untuk menyelamatkan umat manusia.  Rencana Allah ini melampaui pikiran manusia. Bagaimana seorang perawan dapat memgandung dan melahirkan? Itu adalah suatu misteri kehidupan yang tidak mungkin bagi pikiran manusia tetapi nyata dan terjadi.   


Dengan kotbah ini kita percaya Allah sering bekerja melalui cara yang tidak terduga. Allah tidak memilih missi keselamatan dengan melahirkan Yesus dari seorang bangsawan, atau dari keturunan kaisar kerajaan paling ditakuti dijaman itu tetapi Alla memilih seorang wanita muda dari desa kecil, Nazaret yang tidak pernah diperhitungkan orang di jaman itu.  Dari padanyalah akan lahir seorang Yuruselamat, penyelamat. Allah tidak memilih tempat kelahiran Yesus di pusat kota atau di kota dimana pusat pemerintahan, tetapi Yesus lahir di kandang Bethlehem, suatu kota kecil yang tidak duiperhitungkan oleh orang di jamannya (Band Mikha 5:1)


Lukas 1:32-33 (TB)  Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,  dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."


Ia akan menjadi besar, kalimat ini hendak membuktikan Allah merencencanakan sesuatu melalui suatu proses. Seperti yang disebutkan di atas, Yesus lahir bukan dari bangsawan, atau lahir di istana kerajaan yang paling ditakuti di zaman itu, tetapi Yesus lahir dari orang yang bukan siapa-siapa. Maria adalah seorang yang tukus hati dan taat pada Tuhan, olehNya semua


Pemilihan Maria ini menjadi saluran kasih karunia hendak mengajar kita juga bahwa, Jangan pernah meremehkan orang yang anda anggap kecil dan receh Allah dapat memakai siapa saja untuk tujuan-Nya yang mulia.


2. Keraguan manusia bukan halangan bagi Allah 


Dalam membuat keputusan tentu selalu ada pertimbangan, ada hal-hal yang meyakinkan dan ada hal-hal yang meragukan. Saat dominan hal-hal yang meyakinkan tentu berani mengambil keputusan, namun saat ada banyak hal yang meragukan tentu manusia bimbang untuk memutuskannya. Maria dengan segala pertimbangannya ada keraguan, ada pertimbangan itu sesuatu yang mustahil. Maria terbuka di hadalam malaikat menyampaikan keraguan dalam pikiranNya. Dalam kotbah ini keraguan manusia tidak penghalang bagi Allah mewujudkan rencanaNya.


Maria bertanya, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Ini menunjukkan bahwa Maria, seperti kita, memiliki keraguan dan pertanyaan. Namun, Malaikat Gabriel menjelaskan bahwa kuasa Roh Kudus akan membuat semuanya mungkin.  Apa yang dikuatirkan oleh Maria adalah Manusiawi, itulah kenyataan yang sesungguhnya pada diri setiap orang. Pasti ada kecemasan, ketakutan atau kekuatiran saat menerima suatu missi. 


- Allah memahami keraguan kita, tetapi Dia juga menyediakan jawaban dan kekuatan untuk mengatasinya.  Malaikat berkata: Jangan takut! Keraguan manusia timbul dari pikiran dan pertimbangan kemampuan tetapi jangan takut Allah dapat memampukan. Pikiran Allah melampauhi pikiran manusia dan Allah sanggup memampukan siapa saja untuk melakukan missi Allah, seperti Musa vs Firaun, Daud vs Goliad, Daniel vs Nebukadnezar dll. 

Jadi kekuatan orang percaya adalah pada iman. Percaya kepada Allah yang maha kuasa yang dapat menjadikan segala sesuatu, dari yang tidak ada menjadi ada dan yang tidak mungkin menjadi mungkin. 


- Tidak ada yang mustahil bagi Allah (ayat 37). Hal kedua kita temukan dalam Ayat 37 ini, nothing is imposible, tidak ada yang tak mungkin. Di dalam Tuhan segala sesuatu mungkin karena Allah maha kuasa.


Hal inilah yang meneguhkan kita menjalani kehidupan ini. Pada masa penantian di Advent III kni kita semakin percaya dalam melakukan perencanaan dalam hidup kita. Kadang saat terbentur dengan masalah kita ragu, ragu atas kemamluan diri kita sendiri dan tidak siap menerima resiko kegagalan. Percayakan kepada Tuhan, jawabannya hanya ada padaNya. 

Renungan: Apa "kemustahilan" yang sedang Anda hadapi hari ini? Apakah Anda bersedia mempercayai Allah yang mampu melakukan segala sesuatu?


3. Ketaatan kepada panggilan Allah


Marilah kita baca respon dari Maria yang sangat luar biasa: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Maria tidak memahami sepenuhnya apa yang akan terjadi, tetapi ia menunjukkan iman yang tulus dan ketaatan yang penuh.  Jawaban ini terjadi karena peneguhan malaikat dan percaya pada sabda Tuhan. 


Ada banyak yang dapat kita identifikasi resiko pada Maria saat menerima missi ini: ketidak normalan, nama baik tercemar karena melahirkan belum.menikah.  bully dan cacian dari Masyarakat, ditinggal tunangan dan dampak lainnya. Tentu semua itu ada pada alam pikiran Maria. Namun jawaban Maria adalah ya atas Missi Allah. 


Pesan dari jawaban Maria ini adalah

- Kesediaan Maria menjadi contoh bagi kita untuk merespons panggilan Allah dengan iman, meskipun ada risiko atau ketidakpastian namun sanggup memenuhi panggilan Allah.  Bukankah kita sering menerima suatu tugas yang hanya bersedia menerima manfaat dan hal-hal enak saja? Iman kekristenan tidaklah demikian. Missi apapun yang kita emban, harus kita lakukan dengan penuh ketaatan. Kita lebih taat pada Allah dari pada manusia. (Baca Kis 5:29 kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia)


- Allah menghargai hati yang rela taat, bukan kemampuan kita.  

Sebagaimana sapaan awal malaikat yang berkata: Jangan Takut! Salam inilah yang menyertai kehidupan kita dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. 


Kehadirian Maria yang penting ini tentu menjadi teladan bagi kita. Namun harus dicatat bahwa Maria sebagai saluran rahmat bagi manusia, namun keselamatan itu ada pada Kristus, sang Yuruselamat.  Seorang manusia biasa yang dipakai Tuhan dengan luar biasa. Manusia yang beroleh keberkatan untuk menjadi berkat bagi manusia. 


Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu ini dapat kkta simpulkan beberapa pokok penting, yakni:

1. Allah memiliki rencana yang luar biasa bagi setiap orang.  

2. Tidak ada yang mustahil bagi Allah.  

3. Allah mencari hati yang siap untuk taat pada-Nya.  

Mari kita belajar dari Maria untuk merespons panggilan Tuhan dengan iman dan ketaatan, percaya bahwa Dia yang memanggil juga akan menyertai kita. Amin.  


Salam Advent III 

Dari kami

Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...