https://www.facebook.com/share/p/1KML2aFLar/
KOTBAH PESTA NATAL II, 26 DESEMBER 2024
Ev. Mazmur 98: 1-9
*TUHAN TELAH MELAKUKAN KESELAMATAN KITA*
Selamat Natal! Sahabat yang baik hati, hari ini kita merayakan Natal II, dalam kalender gerejawi, Natal merupaka perayaan besar yang dirayakan dua hari berturut-turut sama dengan Paskah dan Pencurahan Roh Kudus. Namun Natal tentu agak berbeda karena selalu dirayakan dua hari berturut-turut, selain itu ada malam natal, ada natal keluarga, natal kategorial, natal kerja dan persekutuan dll. Saya yakin dalam Natal II ini kita masih tetap penuh semangat untuk merayakan Natal dan menghidupi pesan nagal bagi kita pribadi lepas pribadi.
Kotbah pada Natal II ini diambil dari Mazmur 98, suata Mazmhr berisi ajakan kepada umat Allah untuk merayakan, menyanyikan dan memberitakan perbuatan Allah yang besar. Allah sendiri telah mengerjakan perbuatanNya yang ajaib dengan membebaskan umatNya dan melucuti bangsa-bangsa.
Dari pesan Mazmur ini mengajak kita membawa suatu refleksi Yesus yang lahir itu adalah penggenapan keselamatan dari Allah. Allah telah mengerjakan keselamatan bagi umatNya melalui kehadiran Yesus Kristus. Jika Allah telah melaksanakan keselamatan di dalam Yesus Kristus apakah tindak lanjutnya dalam kehidupan kita?
Saya coba memguhjbungkan kotbah Natal I dan II Jika pada Natal I kotbah diambil dari Ibrani 1:5-12 mengajak kita menyembah Yesus, Dialah Anak Allah yang Maha Tinggi yang turun ke bumi, Dia Raja yang memerintah dengan adi menghakimi orang yang hidup dan mati. Maka pada Natal II ini kita diajak menyanyikan dan memberitakan keselamatan Allah
Baiklah kita ambil beberapa pokok penting dari kotbah ini;
*1. Tuhan telah mengerjakan keselamatanNya*
Sejarah keselamatan merupakan sejarah panjang. Sejak semula Allah telah merencanakan keselamatan manusia. Namun sejarah oenantian Mesias dikalangan Yudaisme dihubungkan dengan penantian Mesianis yang membebaskan umat Allah dari pembuangan. Tentu ada banyak pandangan para teolog tentang teologi pengharapan Mesianis dalam PL. Namun para ahli sependapat bahwa Pengaharapan Mesianis lebih dalam saat Umat Allah berada di dalam pembuangan Babel. Umat di dalam tidak berdaya dan tidak mungkin membebaskan diri dari pembuangan Babel dari dengan kekuatannya sendiri. Mereka menggali kembali bahwa Janji Allah setia kepada umatNya, janji Allah itu kekal dan Tuhan akan membebaskan dan memulihkan umatNya. Allah telah mengikat perjanjian dengan umatNya, Allah menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat Allah. Allah tidak pernah menunda atau membatalkan janjiNya, janji Allah itu kekal dan akan digenapi.
Mazmur 98:3 (TB) Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
Allah tidak membiarkan umatNya berakhir dalam pembuangan. Allah sendiri menyelamatkan umatNya dengan caranya sendiri. Allah memulihkan keadaan umatNya dan membawa mereka kembali ke Yerusalem. Dari persfektif inilah Mazmur ini dapat kita hubungkan, bahwa Allah telah mengerjakan keselamatan kepada umatNya dengan kehadiran Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Anak Allah untuk membebaskan umatNya dari perhambaan.
*2. Yesus Kristus: memulihkan kesegambaran rupa Allah, menebus manusia dari dosa dan kematian*
Pembebasan harus dijelaskan secara menyeluruh, bukan pembebasan politis sebagaimana pengaharapan pembebasan dari pembuangan Babelonia. Lebih dari itu, Yesus Kristus sebagai Yuruselamat telah melaksanakan keselamatan, yakni:
a. Memulihkan citra manusia.
Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan kemuliaan. Manusia yang jatuh dalam dosa merusak citra manusia yang segambar dengan rupa Allah. Yesus datang untuk memulihkan citra kesegambaran dengan rupa Allah. Yesus mengangkat kita menjadi manusia yang mulia.
b. Penebusan manusia dari hamba dosa dan kematian.
Manusia yang telah jatuh dalam dosa menjadi hamba dosa. Sebagai hamba tentu tidak akan pernah bisa merdeka tetapi dia adalah milik tuannya, terikat dan tidak dapat membebaskan diri menjadi manusia merdeka dari dirinya sendiri. Seorang hamba hanya dapat bebas jika ada orang lain yang menebusnya. Allah sendirilah yang mengerjakan penebusan manusia melalui pengorban Yesus Kristus. Kristus telah menjadi tebusan atas dosa kita, pengorbanannlNya di kayu salib telah membanyar luas hutang doaa manusia, maka kita bukan lagi hamba dosa yang diperbudak oleh dosa tetapi kita adalah umat tebusan Allah dan milik Kristus yang hidup di dalam kasih.
c Kristus menebus kita dari kuk hukum Taurat
Allah memberikan hukum Taurat kepada umatNya untuk menuntun dan memelihara mereka sebagai umat Allah yang kudus dan yang berbeda dengan bangsa lain. Mereka adalah umat perjanjian kekudusan umatNya. Pada saat memberikan Taurat, umat Allah berjanji untuk setia melaksanakan perintah Allah. Tuhan akan memberkati merereka yangbteyap setia mwmelihara Taurat Sebaliknya merwka akan keba murka Allah jika melanggar atau ingkar pada perintah Allah. Kenyataannya tak seorang pun dapat mengerjakan hukum Taurat dan tak seorang pun benar dihadapan Allah karena mengejarkan hukum Taurat, karwna semua telah berdosa (Band Rom 3:24). Dari pandangan hukum Taurat ini, tak seorang pun yang benar dihadapan Allah, semuanya telah melanggar. Maka dilihat dari hukum Taurat manusia tidak seorang pun yang benar tetapi sebaliknya manusia yang seharusnya menerima murka Allah
Galatia 3:10-11 (TB) Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
Dari pandangan ini kita adalah manusia yang mendapatkan hukuman karena tidak setia melakukan perintah Allah. Namun Allah sendiri menebus kita dari kuk hukum Taurat. Kita dibenarkan oleh Allah bukan karena kita benar dihadapan Allah, tetapi Allah sendirilah yang membenarkan kita melalui anugerah di dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita dibenarkan oleh Allah.
*3. Menyanyikan keselamatan dari Tuhan.*
Dalam pembukaan Inji Lukas, Elisabeth dan Maria menyanyikan Litani atau Mazmur kepada Tuhan setelah mendapat kasih karunia Tuhan. Isi nyanyian itu berupa syukur atas perbuatan Allah. Mereka dipakai Tuhan menjadi alat dan saluran berkat. Missi yangMaria emban dilakukannya dengan penuh ketaatan. Litani yang dinyanyikan bukanlah nyanyian saja, tetapi dilakukan dengan penuh ketaatan.
Tradisi semacam itu ada pada diri orang percaya. Setiap ada berkat yang dirasakan kita terdorong untuk menaikkan pujian dan terdorong untuk menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan atas segala anugerahNya.
Bagaimana kita menyanyikan keselamatan dj Natal II? Kita telah mengenal lebih dalam.keselamatan yang ada di dalam Yesus Kristus. Saat ini kita diajak untuk menyanyikan keselamatan, bersyukur, bergembira dan bersorak-sorai menyanyikan keselamatan dari Allah. Menyanyikan keselamatan dari Allah tentu bukanlah dengan suara yang keras atau teriakan yang memekakkan telinga. Menyanyikan Tuhan adalah mempersembahkan hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. Kita terpanggil untuk hadir sebagai garam dan terang, berguna dan berdampak bagi orang lain. Hidup kita menjadi saluran berkat, dan orang yang terberkati memuji dan memuliakan Tuhan.
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan esensinya adalah bersyukur kepada Tuhan atas keselamatan yang diberi. Mengerjakan keselamatan melalui perkataan, peebuatan dan tindakan yang berdampak positip bagi orang lain Dengan kehadiran kita banyak orang merasakan kasih karunia Tuhan. Inilah panggilan Natal tahun 2024 ini agar kita menyangikan keselamatan dari Tuhan dengan menghadirkan karya-karya terbaik kita yang menolong, berguna dan mambangun sesama. Amin
Salam Natal dari kami
Pdt Nekson M Simanjuntak and Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar