Sabtu, 06 Januari 2024

TUHAN YANG MEMBEBASKAN

 Kotbah Minggu I Setelah Ephipanias

Minggu, 7 Desember 2024

Ev. Keluaran 6:1-8



ALLAH YANG MEMBEBASKAN


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini adalah kabar sukacita tentang rencana Allah untuk membebaskan bangsa Isrsel dari perbudakan Mesir. Allah sendiri telah mendengar jeritan umatNya dalam perbudakan Mesir, Allah menyatakan diri kepada Musa dan memanggilnya untuk membebaskan Israel dari penindasan Firaun. Allah tidak tinggal diam atas penindasan, tetapi Allah telah mendengar jeritan umatNya.


Pada awalnya bani Israel sangat dihormati di Mesir, itu disebabkan oleh Yusuf yang ditetapkan menjadi Perdana Menteri di Mesir karena dapat menafsirkan mimpi Raja Firaun dan strategi mengelola kemakmuran tujuh tahun dan mengantisipasi kelaparan tujuh tahun yang hendak melanda Mesir (Kej 41) dengan membangun lumbung-lumbung pangan. Mesir menjadi satu-satunya negara yang memiliki stok pangan di seluruh dunia pada saat itu. Masa krisis pangan itu pula yang mempertemukan Yusuf dengan saudara-saudaranya termasuk Ishak ayahnya. Saudara-saudara Yusuf membeli stop makanan ke Mesir dan cerita selanjutnya Yakub dan anak-anaknya menetap di Mesir. Gosyen ditetapkan menjadi kampung untuk bani Israel (Kel 46)


Kemudian, kisah kehebatan Yusuf di Mesir terlupakan seturut perjalanan waktu. Hal ini menjadi peringatan penting, tiada yang abadi semuanya akan berlalu, kuasa, jabatan dan popularitas bisa pudar seturut perjalanan waktu. Raja-raja Firaun berikutnya tidak mengingat jasa Yusuf, bahkan menganggap bani Israel menjadi tantangan di Mesir, populasi mereka semakin banyak dan bisa saja menjadi menguasai Mesir. Ketakutan seperti itu membuat Firaun menekan populasi bani Israel dengan membekali setiap bidan agar membunuh setiap bayi laki-laki dari bani Israel. Bani Israel semakin mendapat tekanan dan tertindas di Mesir. Firaun menindas mereka dengan berat dan berbagai pekerjaan paksa yang harus dijalani Israel (Kel 1:1-15). Mereka bukan lagi menjadi komunitas yang dihormati tetapi mereka dianggap sebagai ancaman dan akhirnya menerima perbudakan yang menyakitkan. Bangsa Israel tinggal selama 430 tahun di Mesir (Kel 12:40). Dalam keadaan tertindas mereka berseru-seru dan Tuhan mendengar mereka yang mengerang kesakitan atas penindasan dan perlakuan Mesir atas bani Israel (Kel 2:23-25). 


Penderitaan bani Israel di Mesir sudah cukup memprihatinkan. Hari-hari mereka diliputi duka dan ketakutan, kesewenangan dan pemaksaan yang menindas. Musa sendiri sebagai orang yang dibesarkan di istana tidak tega melihat semua penderitaan ini hingga satu ketika membela kaumnya. Hal itulah membuat Musa lari dari israna Firaun dan menggembara di padang gurun. Lari dari maslaah di istana bukan berarti bisa melarikan diri dari persoalan ya g dihadapi Musa, justru dalam penggembaraannya Allah memanggil Musa untuk suatu maksud membebaskan bangsa Israel dan menuntun mereka kembali ke tanah Perjanjian.


Inilah kabar baik dalam Kotbah minggu ini: Allah menyatakan diriNya kepada umatNya, Allah yang maha kuasa dan memberitahukan pembebasan bagi bani Israel.


1. Tuhan Yang Maha Kuasa setia dengan janjiNya (Ayat 1-3)


Keluaran 6: 1-2 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri. 


Allah yang mendengar dan hendak membebaskan umatNya adalah Allah leluhur mereka yang mengikat perjanjian dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Itulah YHWH, Allah yang maha kuasa. YHWH telah berjanji menjadikan keturunan Abraham menjadi bangsa yang besar. Allah tidak akan membiar mereka ditindas, namun akan menjadi bangsa yang besar, seperti bintang di langit dan pasir di pantai. Mereka akan memiliki wilayah sendiri yaitu tanah perjanjian, Kanaan. Mesir bukanlah tempat yang menetap bagi umatNya. Umat Allah bukanlah sub etnis yang boleh diperlakukan sewenang-wenang oleh bangsa asing. Mereka akan menjadi bangsa yang berdaulat, yang memiliki wilayah sendiri dan pemerinrahan sendiri dimana Allah menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umatNya. 


Untuk mengingat sejarah, Allah sendiri menyatakan kesetiannya dengan menyebut leluhur Israel: Abraham, Ishak dan Yakub. Hal ini mengingatkan bahwa Allah tetap setia Allah setia pada janjiNya. Apa yang dijanjikanNya kepada leluhur Isrsel tetap berlaku pada generasi ke generasi. Inilah perjanjian kekal Tuhan kepada umatNya. Dalam penderitaan yang dialami di Mesir, Allah telah memperhatikan dan akan mengakhiri segaka kesengsaraan ini. Tuhan akan bertindak untuk membebaskan umatNya.


2. Allah mendengar jeritan umatNya (Ayat 5)


Hal kedua yang menarik dari kotbah ini adalah Allah hadir dalam penderitaan yang umatNya. Allah turut menderita. Allah hadir dan menyatakan diri kepada umatNya. Ini penting, Allah tidak membiarkan umatNya tertindas, sengsara dan menderita di negeri asing. Allah tidak meninggalkan mereka. Allah akan bertindak dan tindakannya tidak akan pernah terlambat.


Keluaran 6:5 tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.


Istilah erang perlu kita dalami untuk menunjukkan begitu sakit apa yang mereka alami. "Erang" artinya sakit luka yang membuat seseorang mengerang kesakitan dengan mengeluarkan suara keras. Erang bisa juga menjelaskan "luka memar" atau "luka hitam" yang sangat menyakitkan. 

Penderitaan semacam inilah yang dialami oleh Israel di Mesir, jeritan merwka karena luka yang dalam relag terdengar kepada Tuhan. Tuhan mendengar dan telah memperhatikan penderitaan mereka, maka Allah akan bertindak. 


Allah memanggil Musa dan menjelaskannya untuk rencana pembebasan umatNya. kebebasan itu bukan hanya melepaskan mereka dari erang yang menyakitkan, namun mempersiapkan mereka menjadi merdeka, bangsa yang berdaulat memiliki tanah dan pemerintahan sendiri.  


Kepeduliaan Allah mendengar jeritan umat Allah menjadi garapan bagi kita. Kita percaya bahwa Tuhan tidak meninggalkan, namun Tuhan hadir, memperhatikan dan menjawab seruan minta tolong kita. Kita harus percaya firman Tuhan dalam Yesaya 49:8 ini: "Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,"


Sering dalam kehidupan orang percaya, penderitaan menjadi alarm mengingatkan

 orang akan Tuhan. Sejauh kebaikan dan kesuksesan ada, seolah hidup ini adalah otomatis berjalan tanpa campur tangan Tuhan. Baru setelah ada kesulitan ingat akan Tuhan, apa yang kita pikirkan dan rencanakan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kotbah minggu ini mengingatkan bahwa Tuhan selalu ingat umatNya. Tuhan peduli dan terus menjaga hidup kita. Pertolongannya tepat pada waktunya. Hal ni menimbulkan pengharapan bagi kita, jangan berputus asa ketika penderitaan menerpa hidup kita. Namun percayalah pada pertolonganNya. Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita.


3. Tuhan membebaskan umatNya dan membenci penindasan.


Hal ketiga dari kotbah ini adalah Tuhan membebaskan dan membenci penindasan. Manusia memiliki kecenderungan di dalam dirinya "will to power", keinginan untuk berkuasa. Kuasa bisa positip dan bisa juga negatip, kuasa yang melayani akan mendatangkan kesejahteraan. Namun kuasa yang negatip akan disalahgunakan untuk lepentinganndiri. Dengan kekuasaan seseorang dapat bertindak sewenang-wenang atas nama kekuasaan. ltulah sebabnya kekuasaan itu apabila disalahgunakan akan menindas orang lain. 


Firaun adalah contoh kuasa yang menindas. Firaun sudah dianggap sebagai dewa yang menentukan apapun di Mesir. Atas nama kekuasaan Firaun, mereka menindas bani Ibrani, membunuh anak-anak laki-laki kaum Ibrani dan memaksa mereka kerja paksa. Itulah erang yang meyakitkan bagi kaum Israel. Tuhan membenci kuasa yang menindas dan akan bertindak dengan kuasa yang maha besar membebaskan umatNya dari penindasan.


Allah tidak bekerja dengan memakai para hambaNya. Dalam membebaskan bani Israel dari penindasan Mesir, Tuhan memanggil Musa. Siapakah Musa harus berhadapan dengan Firaun, bukankah Firaun itu sudah dianggap dewa di kalangan Mesir, apa yang diperintahkannya semuanya akan jadi di Mesir. Kuasa manusia yang sehebat itulah yang akan ditahlukkan oleh Allah. Allah lebih berkuasa dari apa yang palung berkuasa di dunia ini. Inah kuasa Allah yang akan ditunjukkan Kepada Mesir dan seluruh Umat. 

Musa dipanggil dan dipakai Tuhan untuk membebaskan umat. Allah membekali Musa dengan kekuatan yang luar biasa dan atas petunjuk Tuhan Musa melakukan mujizat-mujizat besar di Mesir. Mulai dari pertarungan keahlian para tabib Mesir, 10 tulah dan berjalan membelah laut Merah. Itu semua kuasa Allah ya g ditunhukkan kepada Mesir dan Israel, sesungguhNya Allah Israel itu Allah yang Maha kuasa. 


Seperti Musa, kita dipakai oleh Tuhan dalam melakukan pekerjaan dan missi kita di dunia ini. Apapun yang kita kerjakan hendaklah seturut dengan perintah Tuhan. Orang percaya menerima kuasa, namun bukan kuasa untuk menindas tetapi kuasa untuk mewartakan Kerajaan Allah, kuasa untuk menyaksikan perbuatan Tuhan yang ajaib dan kuasa untuk melayani Tuhan (Kis 1:8). Tuhan tidak memberikan kepada kita kuasa ketakutan, tetapi kuasa membebaskan kita dari ketakutan. 2 Timotius 1:7 (TB) Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.


Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam perjalanan 2024 ini. Mungkin ada analisa bahwa jalan kita licin. Berkelok dan sulit percayalah Tuhan akan menyertai kira dalam menjalani tahun ini. Mungkin kita akan berhadapan dengan penguasa, yang seolah berkuasa menentukan hidup kita seperti Firaun di jaman modern. Kotbah minggu ini meyakinkan kita: Jangan takut akan Firaun masa kini, Tuhan yang maha kuasa akan menjadikan mereka hanya sebagai mummi. Mayat yang awet tak punya kuasa apapun.


Tuhan tetap peduli dalam hidup kita. Tuhan tidak membiarkan hidup kita ditimpa beban penderitaan. Tuhan mendengar seruan minta tolong dan datang untuk membebaskan kita. 


Sahabat yang baik hati, dimana pun saudara berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Kristus menyertai saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...