Sabtu, 28 Desember 2024

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal

MINGGU, 29 Desember 2024

Ev. 1 Timotius 1:12-17




MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN


Selamat Hari Minggu! Masih dalam suasana Natal kita telah tiba di minggi penghujung tahun 2024. Tinggal 2 hari lagi akita akan memasuki tahun baru 2025. Tentulah banyak yang harus disyukuri sepanjang 2024 dan mengaku bahwakita berada sekarang bukan karena hebat atau kemampuan kita sendiri tetapi karena kasih karunia Tuhan.


Kotbah di Minggu ini diambil dari 1 Timotius 1:12-17 ), suatu owngakuan dari Paukua yang daoat kita contoh. Dia merendahkan diri di hadapan Tuhan, bahwa dirinya dioercayakan menjadi rasul hanya karena kasih karunia Tuhan. Selain itu kotbah minggu ini kita dapat belajar beberapa hal dari Paulus. 


1. Rasa Syukur atas karunia yang Tuhan


1 Timotius 1:12 (TB) Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --


Paulus adalah rasul yang dipilih Yesus secara unik. Jika kedua belas murid dipanggil melalui pemuridan secara langsung, tetapi Paulus melalui suatu penyataan atau penampakan. Sebelum bertobat namanya Saulus. Dia seorang Yahudi yang sangat membenci Yessu dan pengikutnya. Saulus mengejar dan menganiaya Kristen akhirnya ditangkap dan diubah Tuhan Yesus menjadi pemberita Injil (Kis 9). Paulus sendiri menyadari dialah orang yang terkecil dari kalangan para rasul.

1 Korintus 15:9 (TB) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.


Setelah pertobatanNya Paulus sangat gait memberitakan Injil. Sesuai dengan panggilan yang ada padanya yakni memberitakan Injil kepada non Yahudi. Paulus berlari dari satu kota ke kota lain dari satu desa ke desa lain untuk memberitakan Injil dan mendirikan jemaat. Dalam semua itu Paulus tidak pernah mengeluh, namun justru bersyukur karena dalam segala keadaan Paulus dapat memberitakan Injil. Jika kita baca Kisah Para Rasul, jemaat-jemaat mula-mula banyak berdiri karena usaha penginjilan Paulus.


Bagaimana Paulus bisa melakukan pekerjaan besar itu dan dimanakah letak etos kerja Paulus dalam melaksanakan tugasnya. Paulus menuturkan rahasia pelayanannya kepada Timoteus, yaitu ada rasa syukur dan setia salam pelayanan.


Bersyukur adalah sikap yang berterima kasih atas apa yang diterima dalam hidup ini. Tiada keluh atau sungut sungut, namun menerima segala keadaan dan dalam segala keadaan masih dapat melihat sisi baik dan positipnya. Difitnah pun dia tetap berjalan dalam kebenaran, dipenjarakan pun dia tetap menjadi motivator bagi sesama tahanan dan meneguhkan penjaga penjara saat malaikat membuka ointu penjara. Di persidangan pun, Paulus menjadi kesempatan menyaksikan Kristus. Terdampar karena perahunya dihempaskan topan, Paulus menyembuhkan orang. Artinya dalam segala keadaan Paulus tidak pernah berputus asa namun memakai segala potensi yang ada padanya melayani Tuhan. Etos kerja demikian sangat membantu setiap orang produktif dalam hidupnya.


Paulus sangat tekun mengerjakan pemberitaan Injil dan mendirilan jemaat-jemaat di Asia kecil hingga ke Eropa. Dia tetap setia pada pekerjaannya sebagai pelayan Tuhan. Tantangan berat tak membuat Paulus berhenti dari tanggungjawab pelayanan. Paulus tetap setia menunaikan tugasnya. Bagi Paulus pelayanan ini adalah pemberian. Tuhan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan kesetiaan.


Rasa syukur Paulus atas karunia Tuhan, ysng memperkenankan dia menjadi hambaNya, salah seorang dari yang dulu menganiaya jemaat tetapi Tuhan mempercayakannya dalam tugas pelayanan. 


2. Menjadi contoh


Saya sudah lupa siapa yang menyampaikan umgkapan ini: Indonesia tidak kurang orang pintar, tetapi kita miskin teladan. 

Diskusi ini muncul atas keprihatinan dan krisis yang terjadi di Indonesia, negara yang sangat makmur, banyak sumber daya alam dan sumber daya manusia tetaoi kenyataannya sangat tertinggal dari negara-negara lain dimana sudah banyak SDM dan sumberdaya lainnya namun indeks kemiskin tinggi, dimana letak masalahnya? Masalahnya adalah: keteladanan.


Masalah keteladanan inilah yang juga menjadi perhatian utama Paulus. Berdiri dan bertumbuhnya gereja-gereja buah penginjilannya ada pada faktor keteladanan Paulus. Paulus menjadi contoh di dalam iman, contoh di dalam pelayanan, contoh di dalam pemberitaan injil dan contoh dalam segala h. Tidak per ah mengeluh tetapi mau berpeluh. Kaaih karunia ya g diberikan oleh Kristus kepadanya adalah menjadi kesempatan untuk melakukan yang terbaik di dalam iman. 


1 Timotius 1:16 (TB) Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. 


Pernyataan ini sangat membantu orang masuk Kristen, Paulus dahulu orang yang tidak percaya, tetapi kemauan bertobat dan menerima Kristus. Paulus menunjukkan pertobatannya dengan sungguh-sungguh menghidupi imannya dan mengabdikan diri menjadi pemberita Injil. Hidup Paulus yang demikian menjadi contoh yang mudah dimengerti oleh orang yang mendengar pemberitaanNya. 


Saat mengajak orang teelibat dalam pelayanan ada banyak alasan, belum bersedia karwna belum siap, hidupnya belum benar dan berbagai alasan lainnya dengan memberitahukan segala kekurangan. Pengakuan Paulus ini menjadi pelajaran, dari semua murid Kristus dialah paling berdosa, namun dia tidak mau tetap dalam ketertinggalanya. Penangkapan Kristus menjadi momentum atau titik balik perubahan. Paulus mau bertobat dan berubah setelah menerima Kristus. Demikianlah kita dalam segala kekuarangan jika ada ajakan untuk berubah jangan tetap tinggal dalam kekuarangan tetapi bersedialah untuk berubah dan meninggalkan kelemahan. Kristus menyertai dan mengasihani kita, kasih karuniaNya akan menyertai dan meneguhkan kita.


Jika kita boleh evaluasi di persekutuan kita, mungkin jika diberi pertanyaan: apakah kekuarangan dalam kelemahan di dalam gereja kita? Pasti rame dan akan bermunculan borok, dosa dan berbagai kesalahan-kesalahan. Namun siapakah yang mau bersedia membenahi dan mengorbankan waktu dan tenaga untuk memberi jalan keluar atas kelemahan yang ada? 


Sahabat yang baik hati! Gereja akan bertumbuh dan berkembang jika setiap orang menghidupi pertobatannya. Gereja akan terus menginspirasi orang jika dapat memberikan keteladanan iman. Paulus sangat menasihati Timotius agar menjadi teladan bagi orang percaya, siapapun kita tanpa mengenal usia. 

1 Timotius 4:12 (TB) Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.


Mengenai keteladanan ini, kita tidak perlu menunggu orang lain menunjukkan contoh tetapi mari mulai dari diri sendiri. Kita tidak perlu mencari salahnya dimana, tetapi mari kita mulai memberi keteladanan, mari mengurangi komentar panjang lebar dan kritik sana - sini. Ingatlah: satu teladan lebih berguna dari sejuta kata-kata. Lebih baik menyalakan satu lilin dari pada mengutuki kegelapan.


3. Bagi Kristus hormat dan kemuliaan


Hal ketiga yang menarik dari kotbah ini menjadi pelajaran dalam pelayanan adalah dari semua yang dikerjakan oleh Paulus bukanlah untuk mengambil simpatik atau pujian diri. Di atas semua yang dikerjakan Paulus adalah segala hormat dan kemuliaan bagi Kriatus. Dialah Tuhan, Yuruselamat yang diutus Allah ke dunia ini untuk keselamatan kita. 


Dalam pelayanan sering sekali seseorang pada akhirnya kecewa dan bahkan seolah menyesal telah melakukan ini dan itu tetapi dia tidak didengar, saran dan usulnya tidak dimasukkan menjadi agenda dalam pelayanan. Orang yang sudah rela berkorban tidak dihormati atau dihargai, malah dihianiati. Bagaimana agar kuta tidak kecewa? Paulus memberikan satu kunci rahasia agar tidak kecewa dalam suatu pengabdian, yakni: apa yang kita kerjakan adalah demi hormat dan kemuliaan pada Kristus. Paulus menasihati kita jangan jemu-jemu berbuat baik, karwna perbuatan kita orang lain merasakan kasih karunia Tuhan. 


Saudaraku yang kekasih, prinsip pelayanan Paulus terletak pada bagian ketiga ini bahwa apa yang dikerjakan, apa yang dilakukan dan apa yang dioerbuatNya semuanya tertujh kepada hormat dan kemuliaan bagi Kristus. Apa yang kita kerjakan dalam pelayanan adalah persembahan. Persembahan itu adalah milik Allah. Kita percaya, jika kita bisa mempersembahkan sesuatu itu adalah berkat yang telah kita terima dari Tuhan. Kiranya persembahan kita dapat berguna bagi orang lain dan orang lain dapat memuji dan memuliakan Allah atas apa yang diterimanya. 


1 Timotius 1:17 (TB) Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.


Sahabat yang baik hati! Mari belajar dari diri Paulus. Dia menghidupi rasa syukur dan setia menekuni pekerjaan akan menghasilkan pekerjaan yang produktif. Jauhkan sungut-sungut dan rasa malas, mari tetap bersyukur dan bertekun memenuhi tugas panggilan kita masing-masing. Amin


Salam dari kami

Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 25 Desember 2024

TUHAN TELAH MENGERJAKAN KESELAMATAN KITA

 https://www.facebook.com/share/p/1KML2aFLar/

KOTBAH PESTA NATAL II, 26 DESEMBER 2024

Ev. Mazmur 98: 1-9




*TUHAN TELAH MELAKUKAN KESELAMATAN KITA*


Selamat Natal! Sahabat yang baik hati, hari ini kita merayakan Natal II, dalam kalender gerejawi, Natal merupaka perayaan besar yang dirayakan dua hari berturut-turut sama dengan Paskah dan Pencurahan Roh Kudus. Namun Natal tentu agak berbeda karena selalu dirayakan dua hari berturut-turut, selain itu ada malam natal, ada natal keluarga, natal kategorial, natal kerja dan persekutuan dll.  Saya yakin dalam Natal II ini kita masih tetap penuh semangat untuk merayakan Natal dan menghidupi pesan nagal bagi kita pribadi lepas pribadi.


Kotbah pada Natal II ini diambil dari Mazmur 98, suata Mazmhr berisi ajakan kepada umat Allah untuk merayakan, menyanyikan dan memberitakan perbuatan Allah yang besar. Allah sendiri telah mengerjakan perbuatanNya yang ajaib dengan membebaskan umatNya dan melucuti bangsa-bangsa. 


Dari pesan Mazmur ini mengajak kita membawa suatu refleksi Yesus yang lahir itu adalah penggenapan keselamatan dari Allah. Allah telah mengerjakan keselamatan bagi umatNya melalui kehadiran Yesus Kristus. Jika Allah telah melaksanakan keselamatan di dalam Yesus Kristus apakah tindak lanjutnya dalam kehidupan kita?


Saya coba memguhjbungkan kotbah Natal I dan II Jika pada Natal I kotbah diambil dari Ibrani 1:5-12 mengajak kita menyembah Yesus, Dialah Anak Allah yang Maha Tinggi yang turun ke bumi, Dia Raja yang memerintah dengan adi menghakimi orang yang hidup dan mati.  Maka pada Natal II ini kita diajak menyanyikan dan memberitakan keselamatan Allah


Baiklah kita ambil beberapa pokok penting dari kotbah ini;


*1. Tuhan telah mengerjakan keselamatanNya*


Sejarah keselamatan merupakan sejarah panjang. Sejak semula Allah telah merencanakan keselamatan manusia. Namun sejarah oenantian Mesias dikalangan Yudaisme dihubungkan dengan penantian Mesianis yang membebaskan umat Allah dari pembuangan. Tentu ada banyak pandangan para teolog tentang teologi pengharapan Mesianis dalam PL. Namun para ahli sependapat bahwa Pengaharapan Mesianis lebih dalam saat Umat Allah berada di dalam pembuangan Babel. Umat di dalam tidak berdaya dan tidak mungkin membebaskan diri dari pembuangan Babel dari dengan kekuatannya sendiri. Mereka menggali kembali bahwa Janji Allah setia kepada umatNya, janji Allah itu kekal dan Tuhan akan membebaskan dan memulihkan umatNya. Allah telah mengikat perjanjian dengan umatNya, Allah menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat Allah. Allah tidak pernah menunda atau membatalkan janjiNya, janji Allah itu kekal dan akan digenapi. 


Mazmur 98:3 (TB)  Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita. 


Allah tidak membiarkan umatNya berakhir dalam pembuangan. Allah sendiri menyelamatkan umatNya dengan caranya sendiri. Allah memulihkan keadaan umatNya dan membawa mereka kembali ke Yerusalem.   Dari persfektif inilah Mazmur ini dapat kita hubungkan, bahwa Allah telah mengerjakan keselamatan kepada umatNya dengan kehadiran Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Anak Allah untuk membebaskan umatNya dari perhambaan. 


*2. Yesus Kristus: memulihkan kesegambaran rupa Allah, menebus manusia dari dosa dan kematian*


Pembebasan harus dijelaskan secara menyeluruh, bukan pembebasan politis sebagaimana pengaharapan pembebasan dari pembuangan Babelonia. Lebih dari itu, Yesus Kristus sebagai Yuruselamat telah melaksanakan keselamatan, yakni: 


a. Memulihkan citra manusia.

Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan kemuliaan. Manusia yang jatuh dalam dosa merusak citra manusia yang segambar dengan rupa Allah. Yesus datang untuk memulihkan citra kesegambaran dengan rupa Allah. Yesus mengangkat kita menjadi manusia yang mulia. 


b. Penebusan manusia dari hamba dosa dan kematian.  

Manusia yang telah jatuh dalam dosa menjadi hamba dosa. Sebagai hamba tentu tidak akan pernah bisa merdeka tetapi dia adalah milik tuannya, terikat dan tidak dapat membebaskan diri menjadi manusia merdeka dari dirinya sendiri. Seorang hamba hanya dapat bebas jika ada orang lain yang menebusnya. Allah sendirilah yang mengerjakan penebusan manusia melalui pengorban Yesus Kristus. Kristus telah menjadi tebusan atas dosa kita, pengorbanannlNya di kayu salib telah membanyar luas hutang doaa manusia, maka kita bukan lagi hamba dosa yang diperbudak oleh dosa tetapi kita adalah umat tebusan Allah dan milik Kristus yang hidup di dalam kasih. 


c Kristus menebus kita dari kuk hukum Taurat 

Allah memberikan hukum Taurat kepada umatNya untuk menuntun dan memelihara mereka sebagai umat Allah yang kudus dan yang berbeda dengan bangsa lain. Mereka adalah umat perjanjian  kekudusan umatNya. Pada saat memberikan Taurat, umat Allah berjanji untuk setia melaksanakan perintah Allah. Tuhan akan memberkati merereka yangbteyap setia mwmelihara Taurat Sebaliknya merwka akan keba murka Allah jika melanggar atau ingkar pada perintah Allah.  Kenyataannya tak seorang pun dapat mengerjakan hukum Taurat dan tak seorang pun benar dihadapan Allah karena mengejarkan hukum Taurat, karwna semua telah berdosa (Band Rom 3:24). Dari pandangan hukum Taurat ini, tak seorang pun yang benar dihadapan Allah, semuanya telah melanggar. Maka dilihat dari hukum Taurat manusia tidak seorang pun yang benar tetapi sebaliknya manusia yang seharusnya menerima murka Allah


Galatia 3:10-11 (TB)  Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." 

Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." 


Dari pandangan ini kita adalah manusia yang mendapatkan hukuman karena tidak setia melakukan perintah Allah. Namun Allah sendiri menebus kita dari kuk hukum Taurat. Kita dibenarkan oleh Allah bukan karena kita benar dihadapan Allah, tetapi Allah sendirilah yang membenarkan kita melalui anugerah di dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita dibenarkan oleh Allah. 


*3. Menyanyikan keselamatan dari Tuhan.*


Dalam pembukaan Inji Lukas, Elisabeth dan Maria menyanyikan Litani atau Mazmur kepada Tuhan setelah mendapat kasih karunia Tuhan. Isi nyanyian itu berupa syukur atas perbuatan Allah. Mereka dipakai Tuhan menjadi alat dan saluran berkat. Missi yangMaria emban dilakukannya dengan penuh ketaatan. Litani yang dinyanyikan bukanlah nyanyian saja, tetapi dilakukan dengan penuh ketaatan. 

Tradisi semacam itu ada pada diri orang percaya. Setiap ada berkat yang dirasakan kita terdorong untuk menaikkan pujian dan terdorong untuk menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan atas segala anugerahNya. 


Bagaimana kita menyanyikan keselamatan dj Natal II? Kita telah mengenal lebih dalam.keselamatan yang ada di dalam Yesus Kristus. Saat ini kita diajak untuk menyanyikan keselamatan, bersyukur, bergembira dan bersorak-sorai menyanyikan keselamatan dari Allah. Menyanyikan keselamatan dari Allah tentu bukanlah dengan suara yang keras atau teriakan yang memekakkan telinga. Menyanyikan Tuhan adalah mempersembahkan hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. Kita terpanggil untuk hadir sebagai garam dan terang, berguna dan berdampak bagi orang lain. Hidup kita menjadi saluran berkat, dan orang yang terberkati memuji dan memuliakan Tuhan.


Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan esensinya adalah bersyukur kepada Tuhan atas keselamatan yang diberi. Mengerjakan keselamatan melalui perkataan, peebuatan dan tindakan yang berdampak positip bagi orang lain Dengan kehadiran kita banyak orang merasakan kasih karunia Tuhan.  Inilah panggilan Natal tahun 2024 ini agar kita menyangikan keselamatan dari Tuhan dengan menghadirkan karya-karya terbaik kita yang menolong, berguna dan mambangun sesama. Amin


Salam Natal dari kami

Pdt Nekson M Simanjuntak and Family

Selasa, 24 Desember 2024

MENYEMBAH YESUS ANAK ALLAH

 Kotbah Natal I, 25 Desember 2024

Ev. Ibrani 1:5-12 



MENYEMBAH YESUS ANAK ALLAH


Selamat Hari Natal! Sahabat yang baik hati, Natal merupakan hari besar dalam perayaan Kristen, bahkan bisa disebut terbesar dari hari-hari besar. Coba kita perhatikan seluruh dunia ikut terlibat menyambut natal, mall dan tempat umum berhiaskan lernak-pernik natal, nyanyian dan lagu-lagu natal terus berkumandang, aktifitas keagamaan, bhakti sosial, kepedulian dan perhatian disentuh oleh agar setiap orang dapat meraskaan suasana hati setiap orang. Saya sangat senang melihat berbagai kegiatan Natal yang dilakukan oleh gereja, komunitas atau pribadi-pribadi dengan hadir memberikan perjamuan kudus bagi warga jemaat yang akut, natal bersama di panti werda, panti asuhan dan anak jalanan. Suasana seperti itu kiranya terus ada dalam semanagat Natal. Ditambah lagi banyak edukasi bagi anak-anak latihan nyanyi, puisi, drama, hapal ayat bahkan ide-ide kreatif bermunculan pada saat merayakan natal. Tak kalah juga kaum bapak dan ibu-ibu ikut membacakan Nas Alkitab sebagai liturgi atau peran apapun dalam merayakan natal. Semua terlibat dan kita senang dan penuh sukacita melaksanakannya dengan satu tujuan: kita hadir menyembah Allah yang telah datang ke bumi. Dialah Yesus Kristus yang lahir di Bethlehem, Dialah Yuruselamat manusia yang diutus Allah, menyelamatkan kita dari dosa dan kematian. 


Kotbah pada Natal I ini mengarahkan kita kepada suatu pengenalan sepenuhnya tentang keilahian Yesus Kristus dan missi Yesus Kristus bagi orang percaya; mempersiapkan tempat dalam Kerajaan Sorga. Dengan kelahiran Yesus Kristus orang percaya semakin teguh berpengharapan kepada kehidupan kekal. 


Nats kotbah Minggu ini dari Kitab Ibrani 1:5-13 tentang Yesus Kristus Anak Allah yang Naik ke Sorga dan duduk di sebelah Kanan Allah. Jadi Yesus yang lahir itu bukanlah semata-mata bayi, tetapi kita merayakan karya keselamatan Allah. Penjelasan ini dirasa sangat penting karena ada kalangan yang hanya mengakui Yesus sebagai rabbi, ada yang mengakui hanya sebagai nabi bahkan ada pula yang memahami Yesus hanya sebagai salah satu dari malaikat Allah. Pemahaman sepenggal-sepenggal demikian membuat sebahagian keliru mengenal Yesus Kristus. Apalagi dikalangan Yahudi (bani Ibrani) yang terkesan sering membandingkan Yesus dengan tokoh-tokoh besar dalam PL dan dalam sejarah leluhur mereka: Musa, Yosua, Abraham dan Melkisedek serta penjelasan Yesus sebagai perantara dan Yesus dan Imam besar.


Jika kita baca kitab Ibrani ini tema-tema seperti ini dijelaskan agar mereka dapat membandingkan dan memberikan pemahan tentang Yesus Kristus sebagai Anak Allah melebihi dari tokoh-tokoh PL. Jika para imam memberi korban penghap setiap tahun, maka Yesus menjadi korban keselamatan sekali untuk selama-lamanya. Dengan pengorbanan Yesus Kristus, manusia dengan Allah diperdamaikan. Ibrani 7:26-27 (TB) Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban keselamatan yang ditentukan Allah bagi kita.


1. Yesus Kristus Anak Allah

Penulis Ibrani memberikan penjelasan bahwa Yesus Kristus yang kuta fayakan di Natal ini adalah Anak Allah. Status ini memberikan penjelasan bahwa Yesus lebih tinggi dari malaikat dan dari apapun yang di dunia di Sorga. Yesus Kristus adalah Anak Allah; Dia datang dari Sorga datang ke bumi melakukan missi Allah dan setelah semua itu dilakukanNya kembali ke Sorga.

 Ibrani 1:5 (TB) Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"


Untuk meyakinkan jemaat mula-mula akan hakekat Yesus Kristus lebih tinggi dari segalanha. Penulis Ibrani memberikan beberapa pokok penting tentang keunggulan-keunggulan Yesus dalam perikop ini dapat kita lihat beberapa hal:


- Yesus Anak Allah (ay 5-6)

- seluruh malaikat menyembah Yesus (ay 6)

- Peran Yesus dalam Tahta Kerajaan Allah (ay 8)

- Mesias yang diurapi (ay 9)

- Yesus dalam penciptaan (ay 10)


Dari kutipan-kutipan ayat di atas; Yesus mendapatkan pengakuan/pengesahan dari Allah langsung bahwa Ia adalah Putra-Nya. Malaikat adalah pelayan yang harus menyembah-Nya, sedangkan Yesus duduk di sebelah kanan Allah, pemegang pemerintahan, Raja di atas segala raja untuk selama-lamanya. Pemberi tongkat kerajaan adalah Allah sendiri sebagai Pemilik Kerajaan Sorga. Dengan demikian, berarti pengesahan ini diberikan kepada Yesus dari Allah yang memiliki kuasa dan berhak memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tak seorang pun memiliki kuasa dan kedudukan lebih tinggi dari pada Yesus.


Seluruh penjelasan ini meyakinkan jemaat mula-mula agar mereka teguh dan percaya kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus telah menyelamatkan dan menjamin setiap orang yang percaya kepadaNya telah mendapatkan tempat dalam kerajaan Sorga. Bagi Yesuslah segala pujian dan kemuliaan selama-lamanya.


2. Duduklah Sebelah Kanan-Ku (Ay 13)

Pada bagian ini penulis Kitab Ibrani menjelaskan siapa Yesus. Yesus bukanlah bayi biasa, tetapi Dia adalah Anak Allah. Yesus Kristus memerintah atas seluruh ciptaan dan padanya diberi kuasa untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Nats ini merupakan puncak Doxologi Kristus (kemuliaan Kristus) yang memerintah atas kerajaan Allah. Ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan hal ini sangat banyak kita temukan dalam Alkitab; Maz 110:17, Mat 22:44, Mark 12:36, Luk 20:42-43, Kis 2:34-35, 1Kor 15:25, Ef 1:20, Kol 3:1, Ibr 1:31; 8:1; 10:12-13


Penjelasan-penjelasan Alkitab atas pemerintahan Kristus memiliki arti:

a). Penobatan Yesus atas Raja diatas segala raja; segala yang ada akan bertekuk lutut di dalam Yesus Kristus. Tak ada kuasa lain yang dapat mengatasi kuasa Kristus

b). Penghakiman kelak atau parusia: Kerajaan Allah bukan hanya berkaitan dengan pemerintahan dalam arti kuasa yang menahkukkan segal kuasa yang ada namun berkaitan dengan parusia. Setiap orang akan mempertanggungjawabkan hidupnya kelak di hadapan Allah. Setiap pribadi harus mempersiapkan diri di dunia ini agar dalam penghakiman kelak ikut dalam bagian yang dibenarkan oleh Kristus

c). Jika Kristus memerintah atas segala ciptaannya, sejauhmana hidup kita dipimpin dan diperintah oleh Yesus Kristus.


Duduklah disebelah KananKu! Kalimat penobatan Kristus sebagai raja yang memerintah atas segala mahkluk dan hidup orang percaya. Berikanlah dirimu diperintah oleh Kristus.


Keagungan Kristus yang digambarkan oleh penulis Ibrani, mengajak kita untuk sujud menyembah. Dialah raja yang memerintah, menghakimi dan mengadili setiap orang menurut perbuataNya. Dia adil dan penuh rahmat menghakimi umatNya. BagiNyalah Kerajaan, Kekuasaan dan Kemukiaan samoai selama-lamanya.


3. Mari menyembah Yesus


Bagaimanakah kita datang kepada Yesus? Setelah mengenal Yesus Kristus maka setiap orang yang mengenalnya akan datang dan sujud kepadaNya. Marilah kita lihat berbagai tokoh dan komunitas yang datang menyembah Yesus pada peritiwa Natal.


Pertama, para gembala, mereka adalah orang sederhana, tidak punya apa-apa. Mereka tidur berselimutkan embun dan berjuang melawan predator menjaga gembalaannya. Mereka tidak diakui menjadi saksi dalam pengadilan, namun para malaikat mengundang mereka untuk menjadi saksi atas kelahiran Yesus Kristus di Bethlehem. Setelah mereka mendengar berita kelahiran dan menari bersama dengan para malaikat, mereka segera mufakat untuk bersama-sama pergi ke Bethlehem. Mereka saling mengajak dan saling mengarahkan untuk pergi ke Bethlehem.


Kedua, Orang Majus: mereka adalah oranf-orang yang terberkati; memiliki talenta, ilmu, kepandaian dan keahlian untuk datang menyembah Yesus. Mereka adalah cendikiawan yang datang dari jauh, oleh ilmu astronomi yang merwka miliki dituntun untuk datanf kepada Yesus Kristus. Mereka datang sujud dihadapan Yesus di kandanf Bethlehem tidak dengan tangan ksosong karena mereka diberikan berkat melimpah. Mereka membawa emas, mur, kemenyan, minyak yang harum dan berbagai hal yang berharga untuk dipersembahkan kepada Yesus Kristus. 


Dua tokoh di atas menjadi realita dalam hidup ini, mereka sama-sama datang kepada Yesus Kristus. Gembala yang tidak memiliki apa-apan tidak penghalang bagi mereka datang menyembah Yesus Kristus. Mereka datang dengan hati yang tulus, tekad yang berkobar dan keinginan yang kuat untuk mendengarkan kabar baik yang mengatakan: "marilah kita pergi ke Bethlehem". Orang Majus yang diberi banyak karunia, pikiran, ilmu, kekayaan dan apa yang ada pada mereka datang menyembah Yesus. Berarti, kita semua baik orang berada ataupun tak punya apa-apa tidak menjadi penghalang datang kepada Yesus Kristus. Yesus menunggu kehadairan kita sujud dihadapanNya sang Yuru selamat kita. 


Sahabat yang baik hati, marilah datang sujud dan syukur di hadapan Yesus atas keselamatan dan karunia yang diberi. Amin


Salam Natal dari kami:


Pdt Nekson M Simanjuntak/Br Sianturi


KESUKAAN YANG BESAR BAGI SEGALA BANGSA

 KOTBAH IBADAH MALAM NATAL 24 DESEMBER 2024

Ev. Lukas 2: 8-14




KESUKAAN BESAR UNTUK SEGALA BANGSA


Selamat Natal bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, kita telah merayakan Malam Natal (Christmas Eve) mengenang kelahiran Tuhan Yesus di kandang Betlehem. Census Penduduk Kaisar Agustus membuat Yudea ramai sekali, orang berduyun-duyun datang dari berbagai penjuru untuk mendaftarkan diri menurut census yang ditentukan pemerintah. Maka tak satu pun rumah yang terbuka untuk Jusuf dan Maria, rumah penginapan pun penuh tak ada satu kamar pun untuk mereka. Kejadian itu sungguh sedih bagi Maria harus dengan terpaksa melahirkan di Kandang Domba Bethlehem. 


Jika kita kini merayakan natal dan begitu syahdu menyanyikan Lagu Malam Kudus atau Holy Night sungguh anggun dan begitu indah, padahal sesungguhnya jika dianalis kontek lahirnya Yesus di Bethlehem sungguh bagaimana keadaan itu begitu mencekam, bagaimana malam itu sebagai malam yang sungguh tak terbayangkan bagi Yusuf dan Maria; tiada tempat berteduh, tiada penolong untuk bersalin, tidak ada sahabat atau keluarga dekat untuk memberikon dukungan dan hal-hal lain yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang melahirkan.  Tetapi dalam keadaan demikianlah kita melihat rencana Allah yang Agung, Yesus datang ke dunia ini untuk mendampingi dan menyertai kita dalam kesunyian dan kekelaman hidup yang kita jalani. 


Kini kita di Ibadah Malam Natal ini diajak memetik makna dalam kehidupan kita maaing-masing. Dalam catatan kotbah saya, disini sudah pernah mencatat penjelasan Kotbah teks ini sering menjadi acuan di Malam Natal dan Natal i, 


Selengkapnya saya sampaikan dalam bahasa Batak yang menekankan: 

1. Jangan Takut: suatu kalimat yang meneguhkan dari para malaikat kepada para Gembala. 

2. Missi Natal: Memuliakan Allah dan menghadirkan Damai Sejahtera di bumi. 

3. Marilah kita ke Bethlehem, tinggalkan hidup lama mari melangkah sujud menyembah Yesus. 


Selengkapnya.... 


A. Patujolo 


Sada hasurungan ni pangandolhonon ni Barita Nauli na sinurat ni si Lukas ima panghaholongion ni Debta tu angka napogos, na dangol, na tarhurung dln (marginal people) boi tapatudos tu Luk 4:18-19 dohot angka barita taringot tu angka na pinamalum dohot na pinalua ni Tuhan Jesus. Sumurung pamaritahonn ni Lukas dipambahenan ni Tuhan Jesus tu angka na na dangol dohot na pogos (terisolir sian tongatonga masyarakat) patuduhon na ia haroroNa laho mamboan las niroha dohot haluan. Natangis, tariluilu ala ni hinadangol dohot ragam ni parungkilon na binolus, marhite harorona boi mengkel, marolopolop jala marlas ni roha. 


Barita haluan dohot las ni roha ido bona manang sintuhu ni Natal, natal lapaotanna tubu. Nunga ro Tuhan Jesus tubu sian bortian ni Si Maria laho paluahon ganup jolma sian angka boban na dokdok sian hajolmaon asa soluk ma haluaon dohot las ni roha. Alanii sude halak na porsea naeng marlas ni roha di tingki marnatal, ail as rohanta ala ro Ibana manopot hita disandok parsorionta. Tatinggalhon ma nasa na mambaen marsak jala mangarsaki hita, ta jangkon ma Ibana naung tubu I di Betlehem asa tubu diroha, pikkiran, bagas na hurianta. 


Hombar tusi Barita Nauli dihita apala di Natal on, sian Lukas 2:8-15, taringot tu Barita las ni roha na pinabortohon ni angka surusuruan tu angka parmahan. Na dangol do parmahan ujui, jala ditongatonga ni masyarakat kesaksian ni parmahan di pengadilan ndang diokui masyarakat. Alai tu halak sisongoni do dipabotohon angka surusuruan na parjolo taringot tu Barita hatutubu ni Tuhan Jesus. Nuaeng tasigati majolo impola ni turpuk on na gabe janita sitioponta. 


B. Sipabidangon tu Jamita 


1. Unang Ho Mabiar 

Hata parjolo napinasahat ni surusuani tu parmahan ima, ‘unang ho mabiar’! Ise na so mabiar molo ro angka surusuruan marabit na saksak jala dibagasan songgot ni roha? Gariada ro sillam manang ronggur na gogo pintor angka hitir do hita. Tontu mardongan biar jala dibagasan songgot ni roha do angka parmahan i ala ndang hea masa i dingoluna ro surusuruan manopot nasida. Alai dipapos surusuruan i do rohanasida asa unang mabiar, ai barita halalas ni roha godang do napinabotohonna tu nasida. 


Dia ma barita las ni roha godang i, ima naung tubu Jesus Sipalua i di Bethlehem Effrata. Ibana do raja sipalua, Mesias anak ni Debata na paluahon bangsona. Ndada holan haluaon politis songon na hinirim ni halak Israel na binoan ni Tuhan Jesus, ala sahat tu tingki haroro ni Tuhan Jesus manghirim jala maimaima do bangso Israel di Mesias anak ni Debata paluahon nasida sian penjajahan Romawi, alai andul sian I do haluan na binoan ni Tuhan Jesus, haluaon sian saluhut na manggosagosa ngolu ni jolma ima huaso ni dosa. Dosa do mambahen sega hubungan ni jolma tu jolma, dosa do na mamabahen marsak jala lam tartait hita tu ragam-ragam ni angka na mambahen hita lam dao sian Debata. Marhite haroro ni Tuhan Jesus paluaonna hita sian dosanta, jala pajonohonna hita tu Debata Parasiroha i. 


Nunga tubu Sipalua, tajanghon ma Ibana didirinta ganup marsadasada asa dipadao arsak sian sandok ngolum. Dipardalanan ni ngolunta songon halak na porsea, godang do alasan na boi mambahen hita mabiar jala biahaton di ngolu on, alai songon pandok ni surusuruan I tu angka parmahan, ima nang nuang hata ni Debata tu hita manghobasi dohot manghohosi rohanta asa unang mabiar di ngolu on. 


2. Missi Natal: Pasangap Debata, Pasaorhon 


Dame Dung taruli hita di haluaon marhite hatutubu ni Tuhan Jesus, songon oloipolop ni angka pardisurgo na marende mangolophon: Hasangapon ma di Debata na di ginjang dame ma di tano on di angka jolma halomoan i. Marlapatan doi, molo marnatal hita nuaeng adong misi na ingkon boanonta ganup marsadasada, ima: 


- Pasangaphon Debata; halak naung manjanghon Jesus di ngoluna ingkon rade jala hobas mamuji dohot pasangaphon Debata marhite nasa pambahenannna angka na denggan i. Ndada na hurang sangap Debata, tung na songgkal, na badia jala na sun sangap do Debata. Hombar tusi ma hita angka na porsea di Tuhan Jesus jala naung dijanghon gabe angka anak ni Debata (Gal. 4:4-6, ‘anak hatiuron’ Ef 5:8) naeng ma marhite hata nang pambahenanta tau pasangap Debata. 


- Pasaorhon Dame: Jesus ro tu portibi on mamboan dame. Sude do halak manghalungunhon dame dingoluna, masayarakat nang huria. Sada alo ni dame ima roha diri, ala roha diri mamboan halak mangai tu diri, kelompok dohot kepentingan tertentu ujung na gabe tubu angka parsualon na manghorhon hagunturon. Resiko ni hagunturon ima masilatean, masielatan baliksa tahe pola masiagoan hosa. Antong molo dao dame dao do hasonangan, molo dao dame dao ma nang parsaulian baliksa hapariron do na ro. Diboto Debata do hapariron ni jolma ido umbahen na ro Jesus mamboan dame, asa dibagasan dame hita mangula angka siulaonta be dungi jumpang hita ma las niroha, hasonangan dohot pasupasu ni Debata. Halak na porsea di Jesus rade ma manjalo dame, ai marhite na tajanghon Jesus nunga anak ni Debata hita. Angka anak ni Debata naeng ma mamboan dame, songon na didok ni Tuhan Jesus: “martua ma sibahen dame, ai goaron do nasida anak ni Debata.” (Mat 5:8). 


3. Beta ma hita tu Bethlehem!

Laos on do Thema Natal 2024, sada respon na sian angka parmahan i, dung laho angka surusuruan i sian tongatonga nasida. Beta hita tu Bethlehem patuduhon sada sikap na hobas jala hibas laho manopot napinabotohon ni angka surusuruan i tu nasida, ndang marlembalemba nasida alai tung sigop jala hatop borhat. Laho do nasida tu Bethlehem, jala jumpang nasida do Jesus na peak di panggagatan di bara ni Pinahan. Na naeng taida dison haunduhon dohot pangoloion ni angka parmahani tu hata ni surusuruan i laho borhat tu Bethlehem, disi do jumpang nasida Jesus, Sipalua i. 


Beta hita tu Bethleheom, sada joujou manang do goragora ni angka parmahan di turpuk on maradophon angka donganna parmahan dalan manghehei turgas panogunoguon ni parhalado maradophon ruasna. Angka oanobgunogu dohto na mambetabeta halak ma hita tu harajaon ni Debata. Atik naung godang sian ruas ni huria naung bangkol, losok jala ndang mangharihothon partoondion, Songon hata ni parmahani ma hita mandok; beta ma hita tu Bethlehem dalan manjouhon angka ruas ni huria mangaradoti ngolu partondion.  


Angka pangula ni huria digoari doi parmahan, marmahani angka ruas na piunasahat ni Debata tu hita! Asa jumpang hita las ni roha songon las ni roha ni angka parmahan naung pajumpang dohot Jesus alanii naeng hobas jala hibas hita mangulahon hata nang tonan ni Debata na tu hita. Hita angka pangula manang ruas pen dang laho be hita tu Bethlehem Effrata alai naeng rap hita marsibetabetaan pajumpanghon ruas asa olo rot u Tuhan Jesus, ido tugas nuaeng. Antong beta ma hita saluhut na hobas jala hita laho mangula ulaon na pinasahat ni Tuhan i tu hita ganup marsadasada ai disi do jumpoang hita Tuhan Jesus. 


Paduahon sion pandohan: "hita", - hasadaon komunitas

Rappak do parmahani marsada ni roha jala satahi nasida, ndang adong parmahani na marroha diri, manang na pajolojolohon manang na manimbil sian donganna asa holan ibana umboto barita haluaoni. Alai pandohan beta ma "hita" patanakhon hasadaon ni roha unang adong tondi na mamola mola, na paduruhon donganna na mandok ndang hita i, alai halak an doi. Alai hita paboa na sisada roha dohot sisada pingkiran hita diparsaoranta. 


Patoluhon: "Bethlehem"

Btehlehem ima huta hatubuan ni Sipalua songon naung niuarihon sian pada na robi (Pat Mikha 5:1). Jadi dijou ntal on do hita tu sada las ni roha ima naung gok bagabaga ni Debata di hajolma on marhite haroro ni Jesus. 

Angkup nii porlu do tapabagas, sian pandohan "Bethlehem", sian "Beth" (bagas) dohot "Lehem" roti: bagas roti. 

Boi ma tahonahon turpuk on tu hita asa sude hita marnamunahon etos kerja di nasa ulaonta asa adong roti manang safusagu dibagasta be. Unang adong na malas gabe ndang dapot mangan ibana nang isi ni bagasna. Tapangke ma gogo, tingki dohot nasa na adong di hita manggohi roti dibagasta be. Sotung adong naso dapot sagusagu ala ni malas, ala ni juju ala na dipasuasaehon silehon-lehon ni Debata. Bethlehem, paboahon digohi Debata do bagabagana asa adong sagusagu dibagasta be marhite ulaon nang parkarejoanta.

Angkup ni molo dijou hita tu Bethlehem, taingot ma nunga dilehon Debata di hita sagusagu, jala naummarga sian sagusagu di hangoluon on dilehon tuhanta ima roti hanguluan. Jesus do roti hangoluan. Jadi tujuan ni ngolunta ima ro tu Tuhan Jesus roti hangoluan i. Jadi ngolunta on dijou Natal borngin on asa taradoti ngolu partondionta. 


C. Pangarimpunan 

- Tajanghon ma Jesus naung tubu i, di ngolunta ganup marsadasada asa jumpang hit alas ni roha. Tung dongol jala pogos pe panghilalaanta sotung mandate roham, ai diboto Tuhan i do parsorionta. Jala rade do Ibana manopot dohot patoguhon rohanta. 

- Unang mabiar ho mandalani ngolum, ai dongan ni Debata do hita. 

- Paboa naung tubu Jesus di ngolum marsitutu maho pasangaphon Debata marhite nasa hata nang pambahenanmu. Jala songon hataridaan ni anak ni Debata hita gabe siboan dame ma hita di keluarga, masyarakat tarlumobi di huria. 

- Beta hita tu Bethlehem songon tema natal 2024 manjou asa hobas jala hibas ma ho mangaradoti ulaon na pinasahat ni Tuhani tu Ho, ai angka halak na hobas do jumpangan las ni roha. 


Selamat Natal dari kami:

Pdt Nekson M Simanjuntak n Family

Sabtu, 14 Desember 2024

JANGAN TAKU! ENGKAU BEROLEH KASIH KARUNIA ALLAH

 Kotbah Minggu Advent III

Minggu, 15 Desember 2024

Ev. Lukas 1: 26-38




JANGAN TAKUT!

ENGKAU BEROLEH KASIH KARUNIA ALLAH


Selamat Advent III! Sahabat yang baik hati, bagaimana jika anda diberi tugas berat dan beresiko tinggi? Tentu harap-harap cemas, gemetar dan ketakutan, bukan? Memang, ada saja mungkin orang yang suka tantangan, namun tugas maha berat yang diberikan kepada seseorang akan direspon dengan berbagai cara; ada yang menghindar, ada yang tidak mengambil keputusan dan ada mungkin yang menerima dengan tulus dan rela menanggung segala konsekwensinya. Seperti yang dialami oleh Maria dalam kotbah Minggu ini. Maria pada akhirnya menerima amanat yang maha berat itu. Sekalipun mungkin akan mendapat celaan, bully atau segala pandangan yang negatif yang dapat mencemarkan nama baiknya. Selain itu bagaimana seorang gadis perawan akan mengemban missi mengandung dan melahirkan? Ini adalah pekerjaan yang maha sulit, menghadapi murka orang tua, sanksi sosial berupa celaan dari masyarakat dan terancam putus dengan tunangannya Yusuf yang baik hati.


Jika kita perhatikan  keseluruhan nats kotbah Minggu Lukas 1:26-38, kita menemukan peristiwa luar biasa. Malaikat Gabriel diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar kepada Maria bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak yakni  Sang Mesias yang telah alam dinantikan sejak purba kala. Allah memilih seorang wanita muda, sederhana, dan rendah hati untuk menjadi bagian dari rencana besar-Nya. Dari kotbah ini kita melihat bagaimana Allah menyampaikan missi berat ini pada orang yang tepat. Maria adalah orang yang tulus dan taat pada Tuhan. Sekalipun Maria menyampaikan pergumulannya menghadapi semua resiko itu namun karena Tuhan yang mengamanatkan Maria menjawab: jadilah padaku seperti perkataanmu itu. Kekuatan Maria meneria missi ini ada pada peneguhan malaikat yang berkata jangan takut. Hal kedua Maria percaya kepada Allah bahwa apa yang disabdakan oleh Allah akan terjadi dan mendatangkan kebaikan. 


Sahabat yang baik hati! Inilah missi kita pada penantian Tuhan di Minggu ketiliga Advent ini. Kita menyadari setiap individu memiliki amanat yang dari Allah untuk menyalurkan kasih Allah kepada semua orang. Bagaimana Maria mengyakan pekerjaan maha berat dan beresiko tinggi bukan karena kepentingan diri tetapi mewujudkan rencana Allah. Maria menjadi saluran berkat bagi dunia, olehNya umat manusia beroleh kasih karunia. 


Sekarang baiklahnkita mengambil beberapa pelajaran penting dari kotbah Mingu ini pada masa Advent yang ketiga:


1. Allah memiliki rencana yang Luar Biasa 


Lukas 1:28 (TB)  Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."


Siapakah Maria, sehingga Allah memilih dia? ALLAH mengutus Malaikat Gabriel menyampaikan kepada Maria bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang akan disebut Anak Allah, Raja yang akan memerintah selamanya. Ini adalah rencana besar Allah untuk menyelamatkan umat manusia.  Rencana Allah ini melampaui pikiran manusia. Bagaimana seorang perawan dapat memgandung dan melahirkan? Itu adalah suatu misteri kehidupan yang tidak mungkin bagi pikiran manusia tetapi nyata dan terjadi.   


Dengan kotbah ini kita percaya Allah sering bekerja melalui cara yang tidak terduga. Allah tidak memilih missi keselamatan dengan melahirkan Yesus dari seorang bangsawan, atau dari keturunan kaisar kerajaan paling ditakuti dijaman itu tetapi Alla memilih seorang wanita muda dari desa kecil, Nazaret yang tidak pernah diperhitungkan orang di jaman itu.  Dari padanyalah akan lahir seorang Yuruselamat, penyelamat. Allah tidak memilih tempat kelahiran Yesus di pusat kota atau di kota dimana pusat pemerintahan, tetapi Yesus lahir di kandang Bethlehem, suatu kota kecil yang tidak duiperhitungkan oleh orang di jamannya (Band Mikha 5:1)


Lukas 1:32-33 (TB)  Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,  dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."


Ia akan menjadi besar, kalimat ini hendak membuktikan Allah merencencanakan sesuatu melalui suatu proses. Seperti yang disebutkan di atas, Yesus lahir bukan dari bangsawan, atau lahir di istana kerajaan yang paling ditakuti di zaman itu, tetapi Yesus lahir dari orang yang bukan siapa-siapa. Maria adalah seorang yang tukus hati dan taat pada Tuhan, olehNya semua


Pemilihan Maria ini menjadi saluran kasih karunia hendak mengajar kita juga bahwa, Jangan pernah meremehkan orang yang anda anggap kecil dan receh Allah dapat memakai siapa saja untuk tujuan-Nya yang mulia.


2. Keraguan manusia bukan halangan bagi Allah 


Dalam membuat keputusan tentu selalu ada pertimbangan, ada hal-hal yang meyakinkan dan ada hal-hal yang meragukan. Saat dominan hal-hal yang meyakinkan tentu berani mengambil keputusan, namun saat ada banyak hal yang meragukan tentu manusia bimbang untuk memutuskannya. Maria dengan segala pertimbangannya ada keraguan, ada pertimbangan itu sesuatu yang mustahil. Maria terbuka di hadalam malaikat menyampaikan keraguan dalam pikiranNya. Dalam kotbah ini keraguan manusia tidak penghalang bagi Allah mewujudkan rencanaNya.


Maria bertanya, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Ini menunjukkan bahwa Maria, seperti kita, memiliki keraguan dan pertanyaan. Namun, Malaikat Gabriel menjelaskan bahwa kuasa Roh Kudus akan membuat semuanya mungkin.  Apa yang dikuatirkan oleh Maria adalah Manusiawi, itulah kenyataan yang sesungguhnya pada diri setiap orang. Pasti ada kecemasan, ketakutan atau kekuatiran saat menerima suatu missi. 


- Allah memahami keraguan kita, tetapi Dia juga menyediakan jawaban dan kekuatan untuk mengatasinya.  Malaikat berkata: Jangan takut! Keraguan manusia timbul dari pikiran dan pertimbangan kemampuan tetapi jangan takut Allah dapat memampukan. Pikiran Allah melampauhi pikiran manusia dan Allah sanggup memampukan siapa saja untuk melakukan missi Allah, seperti Musa vs Firaun, Daud vs Goliad, Daniel vs Nebukadnezar dll. 

Jadi kekuatan orang percaya adalah pada iman. Percaya kepada Allah yang maha kuasa yang dapat menjadikan segala sesuatu, dari yang tidak ada menjadi ada dan yang tidak mungkin menjadi mungkin. 


- Tidak ada yang mustahil bagi Allah (ayat 37). Hal kedua kita temukan dalam Ayat 37 ini, nothing is imposible, tidak ada yang tak mungkin. Di dalam Tuhan segala sesuatu mungkin karena Allah maha kuasa.


Hal inilah yang meneguhkan kita menjalani kehidupan ini. Pada masa penantian di Advent III kni kita semakin percaya dalam melakukan perencanaan dalam hidup kita. Kadang saat terbentur dengan masalah kita ragu, ragu atas kemamluan diri kita sendiri dan tidak siap menerima resiko kegagalan. Percayakan kepada Tuhan, jawabannya hanya ada padaNya. 

Renungan: Apa "kemustahilan" yang sedang Anda hadapi hari ini? Apakah Anda bersedia mempercayai Allah yang mampu melakukan segala sesuatu?


3. Ketaatan kepada panggilan Allah


Marilah kita baca respon dari Maria yang sangat luar biasa: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Maria tidak memahami sepenuhnya apa yang akan terjadi, tetapi ia menunjukkan iman yang tulus dan ketaatan yang penuh.  Jawaban ini terjadi karena peneguhan malaikat dan percaya pada sabda Tuhan. 


Ada banyak yang dapat kita identifikasi resiko pada Maria saat menerima missi ini: ketidak normalan, nama baik tercemar karena melahirkan belum.menikah.  bully dan cacian dari Masyarakat, ditinggal tunangan dan dampak lainnya. Tentu semua itu ada pada alam pikiran Maria. Namun jawaban Maria adalah ya atas Missi Allah. 


Pesan dari jawaban Maria ini adalah

- Kesediaan Maria menjadi contoh bagi kita untuk merespons panggilan Allah dengan iman, meskipun ada risiko atau ketidakpastian namun sanggup memenuhi panggilan Allah.  Bukankah kita sering menerima suatu tugas yang hanya bersedia menerima manfaat dan hal-hal enak saja? Iman kekristenan tidaklah demikian. Missi apapun yang kita emban, harus kita lakukan dengan penuh ketaatan. Kita lebih taat pada Allah dari pada manusia. (Baca Kis 5:29 kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia)


- Allah menghargai hati yang rela taat, bukan kemampuan kita.  

Sebagaimana sapaan awal malaikat yang berkata: Jangan Takut! Salam inilah yang menyertai kehidupan kita dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. 


Kehadirian Maria yang penting ini tentu menjadi teladan bagi kita. Namun harus dicatat bahwa Maria sebagai saluran rahmat bagi manusia, namun keselamatan itu ada pada Kristus, sang Yuruselamat.  Seorang manusia biasa yang dipakai Tuhan dengan luar biasa. Manusia yang beroleh keberkatan untuk menjadi berkat bagi manusia. 


Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu ini dapat kkta simpulkan beberapa pokok penting, yakni:

1. Allah memiliki rencana yang luar biasa bagi setiap orang.  

2. Tidak ada yang mustahil bagi Allah.  

3. Allah mencari hati yang siap untuk taat pada-Nya.  

Mari kita belajar dari Maria untuk merespons panggilan Tuhan dengan iman dan ketaatan, percaya bahwa Dia yang memanggil juga akan menyertai kita. Amin.  


Salam Advent III 

Dari kami

Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...