Sabtu, 14 September 2024

TUHAN TELAH MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADAMU

 Kotbah Minggu XVI Stlh Trinitatis

Minggu, 15 September 2024

Ev. Mazmur 116:1-9




TUHAN TELAH BERBUAT BAIK KEPADAMU


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengajak kita untuk melakukan refleksi pribadi bahwa di dalam segala pergumulan yang telah terjadi dalam hidup ini kita mengaku: Tuhan telah berbuat baik kepada kita. Hal inilah yang dilakukan oleh Pemazmur, bahwa dalam pengalaman hidupnya yang berat, beban yang menekan dan menyesakkan, dia berdoa dan memohon pertolongan kepada Tuhan. Tuhan itu baik, Tuhan mendengar seruan pemazmur, menolong dan menyelamatkan dia dari tali-tali maut. Atas apa yang dialami pemazmur dia menyampaikan kesaksian dan membuat refleksi bahwa Tuhan itu penyelamat, penolong dan pemberi ketenangan kepadanya.


Setelah membaca keseluruhan pasal ini, maka dalam kotbah minggu ini, saya membuat disposisi pada tiga bahagian: 

Pertama, meneladani pemazmur dalam menghadapi pergumulan dan pengalaman sulit yang menyesakkan. Kedua bersyukur atas tindakan Tuhan yang menolong dan menyelamatkan. Pertolongannya tidak pernah terlambat dan Ketiga, atas pertolongan Tuhan, pemazmur membuat kesaksian berupa pengakuan pemazmur siapa Tuhan dalam hidupnya dan membuat refleksi atas apa yang dialami. Tuhan itu baik dan telah memberikan ketenangan kepada jiwa. 


Sekarang iklah kita mendalami ketiga bagian ini.


1. Pemazmur menghadapi tekanan dan kesulitan yang menyesakkan. 


Mazmur 116:3 (TB) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan.


Pada bagian pertama ini ada baiknya kita dapat mengidentifikasi berbagai pergumulan dan pengalaman yang menyesakkan dari pemazmur. Hal itu terlihat dari beberapa kata dan ungkapan ungkapan pemazmur dalam teks: "kegentaran dunia orang mati menimpa aku" (ay 3), "kesesakan dan kedukakaan" (ay3), "aku sudah lemah" (ay 6), penuh dengan "air mata" (ay 8), kaki tersandung (ay 8), "aku tertindas (10). 

Dari identifikasi diatas kita dapat memperoleh gambaran bagaimana tekanan dan kesesakan yang dialami pemazmur. Dia tertindas, ada kuasa dan kekuatan yang menekan, dia tersandung berarti secara aktif lawannya berupaya menjegal dan menjatuhkannya. Dia berurai air mata karena tidak dapat melakukan apapun terhadap kesesakan yang dialami, karena dia lemah dibandingkan dengan musuhnya. Kesesakan dan kedukaan bahkan tali-tali maut telah mengelilingnya. Tidak ada lagi jalan atau kesempatan untuk melepaskan diri dari cengkeraman musuhnya dan sudah dekat dengan kematian. 


Dalam keadaan demikian, pemazmur tidak berputus asa, sebagai orang yang percaya dan beriman dia berdoa, dan berseru minta pertolongan Tuhan. Mazmur 116:4 (TB) Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: "Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!" 

Pemazmur menjalani keadaan sulit dengan berserah kepada Tuhan. Pemazmur merendahkan hati dihadapan Tuhan dan terbuka menceritakab kepada Tuhan atas kesesakan dan atas apa yang dialaminya. Dia sadar siapa dirinya, orang yang tidak berdaya dan lemah terhadap musuh. Dapat kita bayangkan bagaimana Daud berurusan dengan raja Saul. Saul memiliki pasukan serta kuasa yang dimilikinya yang bisa melenyaokannya. Dalam keadaan lemah dan tidak berdaya semua harapan ditumpahkan kepada Tuhan. Apa yang dilakukan pemazmur disini menjadi contoh menjalani pergumulan hidup ini. Kita melakukan yang menjadi tugas kita dan selanjutnya percaya dan biarkan Tuhan melakukan yang menjadi bagiannya. Kita percaya pertolonganNya tidak pernah terlambat. Dalam catatan Alkitab, Daud beberapa kali luput dari pengenjaran Saul, bahkan keadaan terbalik beberapa kesempatan Daud sebenarmya dapat membunuh Saul, namun Daud tidak melakukannya karena Saul orang yang diurapi Tuhan. 


Dari pergumulan pemazmur ini kita menemukan pelajaran yang sangat berharga. Pemazmur menjalani keadaan sulit dengan berserah kepada Tuhan. Pemazmur merendahkan hati dihadapan Tuhan dan terbuka atas apa yang dialaminya. Dalam keadaan lemah dan tidak berdaya semua harapan ditumpahkan kepada Tuhan. Apa yang dilakukan pemazmur disini menjadi contoh menjalani pergumulan hidup ini. Kita melakukan yang menjadi tugas kita dan selanjutnya percaya dan biarkan Tuhan melakukan yang menjadi bagiannya. Kita percaya pertolonganNya tidak pernah terlambat.


Atas kesesakan yang dialami, dia mungkin sudah mencoba menaruh harapan akan ada pertolongan dari sahabat dan kolehanya, namun lihatlah dalam segala keadaan yang dialami dia tidak menemukannya sampai dia berkata. Mazmur 116:11 (TB) Aku ini berkata dalam kebingunganku: "Semua manusia pembohong." 

Mungkin ada yang orang yang telah berjanji namun janjinya tidak ditepai, semuanya hanya pemberi harapan palsu (PHP).  


Pemazmur akhirnya tidak menyandarkan harapan kepada manusia tetapi menaruh poengharapan kepada Tuhan. Pemazmur berseru kepada Tuhan dan menjalani kesulitan di dalam pengarapan Tuhan menolong. Inilah sikap baik bagi orang oercaya dalam menghadapi pergumulan berat. Kita menjalani hidup ini di dalam Tuhan. Sekalipun sekarat dan seperti dalam Mazmur 116 ini hampir sama dengan Mazmur 23:4a (TB) "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman." Seberat apapun pergumulan yang kita hadapi, tetaplah berpengharapan jangan pernah berputus asa. 


Mazmur 50:15 (TB) Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela 


2. Bersyukur atas tindakan Tuhan menyelamatkan


Mazmur 116:8 (TB) Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakiku dari pada tersandung.


Salah satu kekayaan rohani dari kitab Mazmur adalah pengalaman langsung pemazmur yang merasakan perlindungan dan pertolongan Tuhan. Gubahan-gubahan syair yang maha indah dituangkan dalam bentuk pujian, lagu, syukur dan doa. Kitab Mazmur ini juga banyak menginspirasi orang dalam karya-karya seni. Salah satu lagu populer berkaitan dengan bagaimana Tuhan meluputkan bahkan mengangkat kita lebih dari apa yang kita pikirkan digambarkan dalam lagi: "You Raise Me Up" yang dipopulerkan oleh artis Josh Groban. Liriknya sangat indah yang kemungkinan besar digubah dan diinspirasi dari Mazmur


When I am down and, oh, my soul, so weary;

When troubles come and my heart burdened be;

Then I am still and wait here in the silence,

Until you come and sit awhile with me.


You raise me up, so I can stand on mountains;

You raise me up to walk on stormy seas;

I am strong when I am on your shoulders;

You raise me up to more than I can be.


You raise me up to more than I can be. (Engkau mengangkat aku, lebih dari apa yang aku bisa). Inilah kelebihan orang beriman yang memiliki Tuhan yang maha baik; bukan hanya menolong dan namun menyelamatkan, bukan hanya membimbing namun menghantarkannya sampai ke tujuan. Bukan hanya menuntun namun menggendong kita.


Hal inilah yang kita baca dalam renungan di ini:


- Tuhan meluputkan dari maut. Siapa yang mengetahui apa yang ada di depan jalan yang hendak kita lalui? Siapa yang mengetahui apa yang akan terjadi besok pada diri kita? Tiada tang tahu namun kita melangkah dengan pasti karena jaminan keselamatan dari Tuhan. Demikian pemazmur mengalami ketidak pastian, nyawanya diburu oleh orang-orang yang membencinya. Namun Tuhan menyelamatkan nyawanya dari maut. Tuhan meluputkan nyawa dari jaring dan perangkap musuhnya. Sesungguhnya tali-tali maut telah melilitnya, kesesakan dan dekat dengan dunia orang mati (ay 2). Namun Tuhan meluputkannya.


- Tuhan menghapus air mata dari matanya. Apa yang membuat orang menangis? Tentu duka, kesedihan dan segala beban yang membuat kita tak berdaya. Memang ada saja orang menangis karena bahagia, namun itu air mata kebahagiaan. Pemazmur dalam renungan di pagi ini merasakan kebaikan Tuhan akan kasihNya yang menghapus air mata dari mata orang yang dikasihinya.


- Tidak tersandung: sehebat apapun rencana jahat dari musuh dan rencana untuk menjatuhkan pemazmur tetapi Tuhan melindungi dan mengangkat dia. Mungkin, musuh-musuh Daud telah melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan dirinya. Namun pertolongan Tuhan senantiasa tepat waktu. 


Hal inilah yang harus kita yakini sehebat apapun upaya orang lain untuk menjatuhkan atau melenyapkan, percayalah Tuhan akan melindungi dan menolong. Tuhan tidak akan membiarkan orang yang dikasihinya terbenam oleh siasat jahat dari musuh. 


3. What Kind of God? Kesaksian dan pengakuan pemazmur


Sendainya ditanyakan kepada kita saat ini, berdasarkan pengalaman yang terjadi pada diri kita, siapakah Tuhan menurutmu? Mungkin bagi orang yang telah sembuh dari penyakit akan berkesaksian: Tuha itu adalah tabib yang agung, dokter yang mulia. Mungkin bagi yang pernah mengalami kecelakaan : kesaksiannya akan mengatakan "Tuhan itu pelindung". Bagi orang yang merasakan pertolongan Tuhan atas pekerjaan dan berkat yang di terima: Tuhan maha baik, dll. Tentu masih banyak lagi sebuatn tentang siapa Tuhan itu bagi kita. Menurut saya coba buat waktu merenung sejenak dan membuat kesaksian dan refleksi, bagi saya Tuhan itu adalah....


Di dalam Kotbah Minggu ini, pemazmur menyaksikan. Mazmur 116:5 (TB) TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. 


a. Tuhan pengasih dan penyayang

Hal ini harus tetap kita pegang teguh bahwa Allah adalah pengasih dan penyayang. 

Mazmur 103:8, 13-14 (TB) TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. 

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. 

Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu. 


b. Tuhan maha adil

Sepintas mungkin realitas sosial yanh kita alami berbeda dengan apa yang kita harapkan, bahkan seolah banyak sekali terjadi ketidak adilan. Ada orang yang baik namun hidupnya kurang beruntung, tetapi sebaliknya ada orang yang dianggal "liar" dan takabur tetapi hidup dalam kemakmuran. Ada orang baik namun hidupnya pendek, namun ada orang yang audah banyak menyakiti orang hiduonya panjang dan sehat-sehat saja. 


Percayalah, Tuhan itu adil dan tidak akan pernah meninggalkann orang benar. Di dalam Tuhan kejahatan tidak akan menang atas kebenaran. Ingatkah kegagahan orang fasik hanya sesaat. Tuhan itu adil. Seperti dituliskan dalam Mazmur 37:35-37 (TB) Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon; 

ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku mencarinya, tetapi tidak ditemui. 

Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; 


c. Tuhan penyelamat - Savior.


Pemazmur membuat kesaksian bagaimana hidupnya lepas tali-tali maut. Tuhan itu penolong, penyelamat dan pelindung bagi orang yang dikasihinya. Allah itu Yuruselamat, inilah yang terus kitabyakini, kasih Allah yang besar mengutus anakNya yang tunggal agar stiap orang yang percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Allah bukan hanya penyelamat dari kesulitan di setiap segmen kehidupan kita, tetapi jauh ke depan Allah membuat rencana keselamatan yang besar bagi orang yang dikasihiNya. 


Sahabat yang baik hati, tentu masih banyak kesaksian dan pengakuan iman yang dapat kita sampaikan atas pengalaman yang terjadi dalam hidup ini. Dalam kita ini kita diajak untuk bersyukur atas segala kebaikan Tuhan dan menempa diri untuk selalu hidup di dalam kebaikan Tuhan. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak - Praeses D.28 Deboskab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORSNG BENAR HIDUP OLEH IMAN

 Kotbah Minggu XX Stlh Trinitatis Minggu, 13 Oktober 2024 Ev: Habakuk 2:1-4 ORANG BENAR HIDUP OLEH IMAN Selamat Hari Minggu! Sahabat yang ba...