Sabtu, 27 Juli 2024

YESUS BERKUASA MEMBERIKAN KEBUTUHAN KITA

 https://www.facebook.com/share/p/VewQBy5qAjpHJzdu/?mibextid=xfxF2i

KOTBAH MINGGU IX SETELAH TRINITATIS

Minggu, 28 Juli 2024

Ev. Yohanes 6:1-5




*YESUS BERKUASA MEMENUHI KEBUTUHAN KITA*


Selamat hari minggu!

Ada hal yang menarik dari cerita Yesus memberi makan 5.000 orang, memutar balikkan semua logika matematika kita. 5+2:5000=12.  Dalam cerita ini Yesus melakukan mujizat dengan Lima roti dan dua ikan dapat memberi makan lima ribu orang, bukan kurang namun masih bisa sisa dua belas bakul. Kejadian apa semacam ini? Inilah mujizat yang dilakukan oleh Yesus memberi makan orang banyak yang selalu mengikut Dia. 


Yesus memberikan makan 5000 orang ditemukan dalam keempat Injil, yaitu Markus 6:33-46, Matius 14:13-21, Lukas 9:10-13 dan evangelium Minggu ini. 

Jika kita baca keempat Injil ini memberitakan peristiwa besar ini memiliki penekanan khusus dari masing-masing versi. Namun secara umum menekankan belas kasihan kepada orang banyak yang kelaparan sehingga Yesus memerintahkan murid untuk memberi mereka makan. 


Ada banyak orang yang antusias mendengarkan Yesus berkotbah dan mengajar serta melakukan mujizat kesembuhan bagi orang sakit.  Yesus melihat mereka dan apa perasaan iba karena sudah waktunya untuk makan namun bagaimana orang banyak ini memperoleh makanan karena jauh dari pusat kota. Setiap orang pasti butuh makan, disinilah Yesus menunjukkan suatu kenyataan Yesus memberikan kebutuhan mereka. Yesus memerintahkan murid-muridNya agar mereka memberi mereka makan.


Setiap orang memiliki kebutuhan dan kebutuhan itu harus dipenuhi.  Dari sifatnya manusia memiliki kebutuhan jasmaniah dan kebutuhan rohania atau yang biasa disebut kwbuthan lahir dan bathin. Kedua in harus dipenuhi karena manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Kemudia manusia dari segi kepentingannya memiliki tiga kebutuhan: kebutuhan primer (kebutuhan pokok manusia yang mengganggu kelangsungan hidup jika tidak dipenuhi: sandang pangan, perumahan dll), kebutuhan sekunder (kebutuhan pelengkap setelah kebutuhan primer kelengkapan untuk hidup lebih baik) dan kebutuhan tersier ( kebutuhan hidup mewah setelah kebutuhan sekunder dipenuhi). 


Dari tingkatan kebutuhan ini sebenarmya manusia tidak ada puasnya, yang satu sudah dapat pingin kedua, setelah kedua pingin dan yang ketiga dan seterusnya. Manusia akan terus menaiki tangga kebutuhannya. Syukurlah kita diaadarkan pada kebutuhan dari segala.kebutuhan itu ada di dalam Yesus Kristus yaitu kehidupan kekal. Yesus memenuhi kebutuhan kita. Maka dalam menjalani kehidupan ini Yesuslah menjadi guru dan Tuhan sumber pemenuhan kebutuhan kita. 


Baiklah kita menggali pokok-pokok kotbah minggu ini, diantaranya:

 

*1) Tergerak oleh belas kasihan*

Kemanapun Yesus pergi selalu banyak orang yang mengikutiNya: ada diantaranya yang hendak mendengar pengajaran dan kotbahNya, ada juga yang membawa orang sakit agar disembuhkan dan ada pula yang hendak melihat tanda-tanda mujizat yang dilakukan Yesus. Mereka seperti domba yang tidak punya Gembala. Kemana Yesus pergi kerumunan massa pun akan selalu ramai. Sekalipun Yesus telah mencoba menghindari keramaian pergi ke tempat yang sepi namun tetap saja orang banyak mengikutiNya. Dalam berbagai kejadian agar tidak memberitahukan mujizat yang dilakukannya, namun dengan cepat tersebar kepada semua orang tentang apa yang dilakukan oleh Yesus.  Daya magnet Yesus  sangat luar biasa. Hal itulah yang membuat Yesus terharu dan melayani mereka dengan penuh kasih. Yesus tergerak oleh belas kasihan menyembuhkan orang sakit dan melayani orang banyak.


*2) Berilah Mereka Makan!*

Kesungguhan orang banyak nampaknya tidak memperdulikan waktu, sepanjang hari mereka mengikut Yesus sampai lupa makan. Sudah hampir malam namun mereka belum makan. Ada diantara mereka yang menganjurkan agar mereka disuruh pulang? Realistis memang karena bagaimana mungkin mereka melayani makan siang lima ribu orang? Sementara stok makan tidak ada pada mereka. Tak mungkin ada stok makanan bagi orang yang begitu banyak. Dalam keadaan demikian Yesus memerintakahkan murid-murid: "berilah mereka makan!"

Berilah mereka makan! Ini bentuk imperatif, memerintahkan murid-murid untuk melayani mereka dengan memberi makan. Yesus tidak membiarkan orang-orang yang mengikutiNya lapar. Ketiadaan tidak dapat menjadi alasan untuk melakukan kebaikan. Perintah ini menginspirasi satu komunitas yang mendirikan lembaga yang disebut dengan Tafel: mereka memberikan makan orang miskin dan homeless di Jerman dan mereka tak pernah kekurangan bahan makanan. Sumber makanan yang mereka kumpul adalah dari warga yang kelebihan makanan. Banyak orang berbelanja makanan namun mereka tak menghabiskannya. Pengurus Tafel mengumpulkannya dan menyediakan makan bagi mereka bagi orang miskin, pengangguran dan homeless.

Perintah Yesus ini juga menjadi tugas dan missi gereja, jangan sampai ada disekitar kita yang tidak makan, apalagi mati kelaparan. Bagaimana itu mungkin sementara kita kekurangan? Ini sering menjadi alasan orangnuntuk tidak berbuat. Pikiran yang mengutakan kepentingan diri. Kotbah ini mengingatkan mentalitas: Cukup dulu aku, baru berpikir tentang orang lain. Ingatlah memenuhi kepentingan dan kebutuhan sendiri tak akan pernah cukup. Apakah tidak berbuat bagi orang lain?


*3) Berikanlah apa yang ada padamu!*

Murid hanya punya 5 roti dan dua ikan, itu diserahkan kepada Yesus dan mujizat pun terjadi. Bagaimanakah dengan 5 roti dan dua ikan makan sebegitu banyak orang dan bahkan sisa lagi? Sesungguhnya orang Yahudi jika melakukan perjalanan akan mengantongi roti dibalik jubahnya sebagai bekal. Ketika Yesus bertanya apa yang ada pada kamu? Murid menjawab: hanya 5 roti dan 2 ikan. Yesus berdoa, memberkati dan memecahkannya serta membagikannya bagi semua orang. Mujizat pun terjadi karena apa yang ada pada orang banyak diberikan kepada Yesus untuk didoakan dan diberkati menjadi pelayanan bagi sesama. Akhirnya semua orang mengeluarkan roti masing-masing. Semuanya roti dan ikan menjadi jamuan untuk 5000 orang (belum dihitung anak-anak da  perempuan).  Akhirnya semuanya dapat makan bahkan sisa dua belas bakul.

Ini penting, jangan simpan yang ada padamu hanya untuk dirimu sendiri. Tetapi pesembahkanlah untuk pelayanan Kerajaan Tuhan maka mujizat pun akan nyata. Mujizat nyata bila pengikut Yesus membuka hati untuk berbuat bagi sesama. Persembahkanlah yang ada pada kita demi kesejahteraan sesama.


*4. Tertib dan mau diatur*

Hal keempat dari kotbah minggu yang perlu kita pegang adalah, Yesus meminta mereka duduk. 

Yohanes 6:10 (TB)  Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 


Saya tidak bisa bayangkan jika 5000 orang saling merebut makanan, sementara murid hanya 12 orang. Tetapi karena mereka mau duduk, mau diperintah dan taat pada apa yang diprintahkan oleh Yesus maka mujizat pun terjadi.  Mereka semua menikmati jamuan Tuhan Yesus. 


Ada satu vidio Tiktok yang pernah saya tonton dimana pada suatu acara pesta di suatu daerah. Semua makanan disediakan oleh panitia dalam satu meja jamuan makan. Makanan yamg disediakan sangat banyak bahkan lebih dari cukup untuk semua orang. Namun saat diberi aba-aba makan dimulai, semua orang berdesakan dan berebut, akhirnya chaos. Apa yang terjadi makanan pun tidak dinikmati, banyak makanan yang terbuang dan terinjak dan banyak orang yang tidak dapat makanan sama sekali. Mereka akhirnya tidak mendapatkan apa-apa karena saling merampas. Makanan yang disediakan tumpah terbuang akhirnya terinjak-injak. 


Yesus menyediakan kebutuhan kita, lebih dari cukup disediakan bagi kita. Tuhan Yesus telah menyediakan apa yang baik melalui pekerjaan, karier dan usaha yang kita geliti masing-masing. Turutlah perintah Yesus yang bersabda: duduk dengan tenang dan jangan saling merebut dan merampas apalagi dengan taktik jahat. Apa yang disediakan alhirnya tumpah dan terbuang. Saat ini Yesus bersabda duduklah, mari duduk dan berdoa meminta kepada Yesus Sang pemberi kebutuhan. Wakrunya Dia akan mengulurkan tanganNya dengan penuh kasih memenuhi kebutuhan kita.


Sahabat yang baik hati, kiranya firman yang kita dengarkan pada kotbah minggu ini menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Amin


Salam

Pdt Nekson M Simanjuntak


Sabtu, 20 Juli 2024

TUHAN MEMGGEMBALAKAN UMATNYA

 KOTBAH MINGGU VIII SETELAH TRINITATIS,  

Minggu, 21 Juli 2024

Ev. Yeremia 23:1-6



TUHAN MENGGEMBALAKAN UMATNYA 

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini memberikan kesejukan bagi kita karena Allah sendiri menggembalakan umatNya. Tindakan ini sangat krusial karena menurut konteks Yeremia, para gembala tidak melaksanakannya dengan baik. Tiga mandatoris Allah sebagai gembala di tengah umat, yakni imam, nabi dan raja sama-sama tidak hadir sebagai gembala kepada umatNya. Semuanya mengabaikan tugas dan tanggungjawabnya, mereka membiarkan umat seperti domba tak bergembala. Bahkan ironisnya jabatan menjadi kesewenangan dan tindak pemerasan. Allah tidak membiarlan umatNya terlantar Tuhan sendiri hadir menjadi gembala bagi umatNya. 

Dengan demikian Kotbah minggu ini meyakinkan kita bahwa Tyhan tidak membiarkan umatNya. Jika ada orang yang diurapi mengabaikan tugas pelayanannya sebagai gembala, Tuhan tidak tinggal diam, Dia akan bertindak memberi ganjaran dan menggembalakan umatNya.

01. Kritik sosial Yeremia terhadap para gembala - pemimpin

Allah mendeklarasikan diriNya menjadi gembala bagi umatNya. Benar Allah menjadi gembala, tetapi bukankah ada mandatoris gembala ditengah umatNya. Kealfaan merekalah makanya Allah bertindak.

Jika kita baca perikop sebelumnya kotbah ini, yakni pasal 22:1-9, Yeremia lah menyampaikan kritik sosial kepada istana karena membiarkan ketidak adilan dan pemerasan di tengah-tengah umat bahkan membiarkan berhala di tengah-tengah umat Allah. Yeremia mengkritisi praktek kebijakan raja yang tidak adil. Keputusan raja telah menyengsarakan. bahkan menindas umatNya. Yeremia 22:1, 3 (TB) Beginilah firman TUHAN: "Pergilah ke istana raja Yehuda dan sampaikanlah di sana firman ini! Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini!

Pesan ini berupa kritik sosial yang sangat keras dari Yeremia, sampai-sampai istilah dipakai istilah pemeras, penindas dan menumpahkan darah. Itulah perilaku, sikap dan tindakan dsrimpihak istana kepada rakyat. Itu semua istilah yang menggambarkan kekerasan dan ketidak adilan. Situasi yang sudah pada titik rawan, bahwa penghuni istina bukan lagi pelindung masyarakat tetapi pelaku-pelaku kekerasan, penindasan dan pemerasan. Situasi ini harus dihentikan dan raja harus reformasi dengan segera dengan melakukan keadilan, kebenaran, menghentikan pemerasan, membela hak yatim, janda dan orang kecil. Hanya itu satu-satunya jalan keluar dari situasi ini, jika tidak istana di Yerusalem akan menjadi reruntuhan dan tinggal puing belaka (22:5). 

Hal kedua, Yeremia mengingatkan hal berhala, nampaknya krisis yang terjadi pula berpengaruh kepada spiritualitas umat, yakni: praktek keagamaan. Mereka meninggalkan Allah dan pergi ke baal atau ilah lain. Ini suatu bahaya besar di tengah-tengah umat Israel. Meninggalkan Allah sama artinya dengan membawa malapetaka bagi umat. Yeremia 22:9 (TB) Orang akan menjawab: Oleh karena mereka telah melupakan perjanjian TUHAN, Allah mereka, dan telah sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya." Ketidak setiaan dan berbalik dari Allah adalah sumber malapetaka yang membuat Yerusalem jatuh ke tangan Babel. 

2. Hukuman Tuhan kepada Gembala yang tidak melakukan tanggungjawab dan yang hanya menikmati kuasa jabatannya.

Yeremia 23:1 (TB) "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" — demikianlah firman TUHAN. 

Nabi Yeremia menyampaikan hukuman hang keras kepada gembala yang jahat. Yeremia dalam kotbah minggu ini memberikan alasan mengapa Allah menghukum. Selain telah melakukan penindasan dan perampasan, para gembala telah membiarkan umat Allah tercerai-berai tanpa gembala.

Dapat kita bayangkan bagaimana kawanan domba di padang belantara tanpa penjagaan dan perlindungan seorang gembala? Selain terlantar tentu hanya akan menjadi mangsa empuk dari predator. Tidak ada perlindungan, tidak ada yang merawat dan membimbing ke padang rumput dan air sejuk, tidak ada kepastian akan masa depan dan tinggal menunggu kematian karena tidak ada yang menuntun mereka kembali ke kandang. 

Yeremia 23:2b Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN. 

Disatu sisi apa yang disampaikan Yeremia ini sangat keras, memperkenalkan Allah yang menghukum berbeda pada umumnya yang menekankan Allah yang penuh kasih setia. Allah itu panjang sabar, panyayang dan penuh kasih karunia, tidak membalaskan kejahatan setimpal dengan perbuatan kita. Allah yang penuh kasih dan panjang sabar itu disempaikan dalam Mazmur 103: 8-10

TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. 

Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. 

Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, 

Sifat Allah pengasih ini bukan beri meniadakan hukuman. Tuhan yang panjang sabar dan penuh kasih karunia tidak membiarkan kejahatan. Bila Tuhan murka tak satu pun yang dapat bertahan dihadapannya. 

Ada banyak contoh yang telah terjadi di dalam Alkitab menjadi peajaran akan murka Allah: Allah menghukum anak-anak Eli yaitu: Hofni dan Pinehas (1 Samuel 2), Allah menghukum Ahab dengan kematian yang tragis karena merampas kebun Anggur Nabot (Baca 1 Raja-raja 21), Ananias dan Safira mati seketika karena berbohong kepada rasul atas penjualan miliknya (Kisah Rasul 5:1). Memagn jika kita catat sungguh banyak kta temukan bagaimana Murka Allah terhadapa pelanggaran, dosa dan kejahatan umatNya,. Namun kasih Allah jauh melebihi murkanya. Sekalipun demikian Allah tetap murka, dan murkanya tidak ada yang menunda. 


Murka Allah adalah milik Allah sendiri, Allah sendiri yang memutuskan dan Allah sendiri yang menerima penampunan. Yunus disusruh ke Ninive untuk menyampaikan hukuman atas pelanggaran, namun mereka semua berdoa dan berkabung memohon pengampunan. Maka Tuhan pun mengampuninya. Yunus marah, karena Murka Allah tidak jadi. Satu pelajaran, sekalipun hamba Tuhan perantara memperingati orang tentang murka Allah, namun murka Allah hanya Allah sendiri yang menetapkanNya. Tidak ada siapapun yang dapat mengatasnamakan Tuhan menyampaikan hukuman dengan atas nama Murka Allah. 

Allah itu maha kasih dan panjang sabar, namun tidak membiarkan kejahatan meraja lela. Waktunya akan tiba, Tuhan akan murka dan mendatangkan hukuman. 

3. TUHAN Menjadi Gembala umatNya; mengambil ketakutan, adil dan bijaksana dan mendatangkan ketenteraman

Yeremia 23:5 (TB) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

Ciri gembala yang baik mengakar pada Daud, Daud tipologi pemimpin yang mempersatukan dan membawa bangsa Israel menjadi negara yang berdaulat. Dia memperkuat pemerintahan dan memperkuat keagamaan Israel dengan memindahkan pusat peribadahan ke Yerusalem. 

Allah sendiri memimpin umatNya. Yeremia menyampaikan akan tipecal gembala yang akan memerintah Israel. 

3.1. Gembala yang menghilangkan ketakutan umatnya

Yeremia 23:4 (TB) Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN. 

Benar syair dari Mazmur 23:1, Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Di dalam Tuhan kita tenang dan jauh dari ketakutan. Inilah yang diambilalih Tuhan sebagai gembala umatNya: ketakutan kehilangan dan tercerai berai. 

Seseorang yang takut akan membuat sorang tak berdaya, tidak produkti karena dihantui kegagalan dan merasa terancam dalam hidupnya. Inilah tugas pertama menggembalakan umatnya dengan menyakinkan. Allah meneguhkan dan memperssatukan mereka yang tercerai berai.

3.2. Adil dan bijak sana. 

Yeremia 23:5 (TB) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

Allah sebagai gembala umatNya akan memimpin dengan adil dan bijaksana. Memimpin Israel dengan melakukan keadilan dan kebenaran. Hal ini menjawab permasalahan pemimpin yang melakukan penindasan dan pemerasan. Gembala yang memimpin umatNya dengan adil dan bijaksana, bukan dengan kesewenangan, kesemena-menaan dan hanya pujian diri. Gembala yang adil dan bijaksana melakukan keadilan dan kebenaran.

3.3. Mendatangkan kesenangan dan ketentraman

Ciri ketiga ini menekankan kehadiran gembala di tengah-tengah kawanan domba mendatangkan kesejahteraan. Hal ini menjadi perenungan juga bagi para pemimpin, apakah jika seorang pemimpin hadir anggotanya memiliki rasa aman? kalau ada gejala tak aman ada dua kemungkinan gembalanya nakal karena takun kenakalannya diketuhui pemimpin atau memang pemimpinnya tidak baik karena memimpin dengan tangan besi dan otoriter, tidak peduli dengan kehidupan orang yang dipimpinnya.

Yeremia 23:6 (TB) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN-keadilan kita. 

Gembala yang hadir memimpin umatnya dalam poin ketiga ini adalah gembara yang benar-benar menjagai dan melindungi umatNya, memberikan ketenangan dan ketentraman. Seluruh kawanan domba yang dipimpinya hidup penuh sejahtera dan hidup damai.

Sahabat yang baik hati, kita semua menerima tugas panggilan sebagai gembala, para pelayan Tuhan menggembalakan umat, para pekerja di tempat kerjaanya, di komunitas, lingkungan dan dalam keluarga sendiri. Kotbah minggu ini mengaak kita untuk meneladani sang Gembala yang baik yang menyerahkan dirinya untuk domba-dombanya. Kotbah ini menentang gembala upahan dan Tuhan murka atas itu. Hari ini kita diajak menjadi gembala yang menajagi dan meyakinkan umat agar bebas dari rasa takut, menjadi gembala dengan memimpin dengan adil dan bijak sana. Menjadi gembala yang mendatangkan kesejahteraan dan ketenteraman umatNya. 

Tuhan adalah gembalaku, tak kan kekurangan aku

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Sabtu, 13 Juli 2024

BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN

 Kotbah Minggu VII Setelah Trinitatis

Minggu, 14 Juli 2024

Ev. Markus 6:14-29




BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, sebagai satu dari karakter Murid Kristus adalah berani menyuarakan kebenaran. Ajakan kotbah minggu ini sebagai bahagian dari karakter Murid Kristus.  Keberanian adalah karakter Kristus: hidup di dalam kebenaran dan berani menyuarakan kebenaran. Berani menyuarakan kebenaran meneladani Yohanes Pembaptis yang hidup dalam kebenaran dan berani menyuarakan kebenaran dan menerima segala konsekwensinya. 


Baiklah kita mengambil pelajaran perting dari Kotbah Minggu ini. Kita menyadari bahwa dunia yang kita diami tidak dalam.keadaan baik-baik saja, akan ada seperti Herodes mengabaikan etika dan hukum, kesewenangan dan penindasan namun gereja harus berani menyuarakan kebenaran.


1. Herodes tokoh anti Injil 


Pertama baiklah kita membahas tokoh Herodes. Herodes ini adalah simbol perlawanan terhadap kehendak Allah. Bagaimana kita menghadapi tokoh yang berpengaruh di dalam kehidupan kita, apakah tunduk menerima ketidak adilan, atau berani menyuarakan karena kebensran Firman Tuhan sekalioun itu tokoh yang sangat berpengarua di lingkungan sosial kita. 


Herodes adalah tokoh yang antagonis dalam alkitab. Seorang raja, penguasa yang menunjukkan kekuasaannya menghambat kehendak Allah. Herodes Raja yang membunuh bayi, memenggal kepala Yohanes Pembaptis, bersekongkol dengan Pilatus dalam penyaliban Yesus dan raja yang memerintahkan memenggal kepala Yakobus. Semua kisah mengenai Herodes dalam Alkitab nampaknya semuanya berperan sebagai aktor antagonis, pengahambat kekristenan bahkan menjadi predator atas kekristenan. Marilah kita lihat selengkapnya data-data mengenai herodes ini. 


a. Herodes Agung (Mat 2:1-22; Luk 1:5) adalah raja atas seluruh negeri bangsa Yahudi pada tahun 37-4 Sebelum Masehi. Ialah yang memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki di Betlehem, pada masa tidak lama sesudah Yesus lahir. 


b. Herodes Antipas adalah penguasa di Galilea pada tahun 4 Sebelum Masehi -- 39 Sesudah Masehi. (Mat 4:1-10; Mr 6:14-27; Luk 3:1,19-20; 9:7-9; 13:31; 23:6-12; Kis 4:27-13:1). Ia anak Herodes Agung, tetapi meskipun ia mendapat gelar raja, ia bukan raja seperti ayahnya. Herodes Antipas inilah yang menyuruh orang memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Karena mengkritik perkawinan yangnya dengan Herodias istri dari saudaranya Filipus. Menurut hukum Levirat itu merupakan sesuatu kecsmaran dan tidak diperbolehkan.


c. Herodes Agripa I adalah raja atas seluruh negeri bangsa Yahudi. Ia berkuasa dari tahun 41-44 Sesudah Masehi (Kis 12:1-23). Ia cucu Herodes Agung. Herodes Agripa I inilah yang menjatuhkan hukuman mati atas Yakobus dan memasukkan Petrus ke dalam penjara.


Dari data dan catatan Alkitab mengenai Herodes dalam Perjanjian Baru merupakan lawan dari kehendak Allah, menghambat kekristenan dan penganianya bahkan memenggal kepala rasul. Tidak sedikit jumlah orang Kristen yang mungkin telah dihukumnya dengan sadis. Herodes nampaknya sudah menganggap dirinya Allah, raja yang berkuasa dan berhak atas nyawa orang lain. Anehnya rakyatnya mendaulat dia menjadi Allah. Suaranya dianggap sebagai suara allah yang menghukum dan menindas kekristenan. Setelah Yakobus dipenggal kepalanya, malaikat menyelamatkan Petrus dari penjara. Selanhurnya Herodes mati ditampar oleh malaikat Tuhan.  Kisah Para Rasul 12:21-23. Kematiannya membuktikan bahwa Herodes adalah manusia biasa yang mesti tunduk, hormat dan takut pada Allah. Dengan kematian Herodes yang tak disangka dan diduga ini mau menunjukkan bahwa Allah berkuasa menghentikan sikap arogan, melawan setiap orang yang memakai kekuasaan menindas orang lain.


Injil tak dapat dihentikan oleh siapapun dan oleh kuasa apapun di dunia ini. Oleh Kuasa Allah Injil akan tersebar sesuai dengan kehendakNya. Kita anak-anak Tuhan harus berani menyuarakan kebenaran sekalipun orsng yang dihadapi memiliki kuasa dan pengaruh yang besar. 



2. Yohanes Pembaptis menyatakan kebenaran.


Alkitab adalah bukti  sejarah bahwa Allah bertindak melawan ketidak adilan dan ketidakbenaran. Allah membebaskannorsng yang tertindas.. Kisah Musa, Hakim-hakim, nabi-nabi san tokoh-tokoh dalam Alkitab menjadi cerita yang hidup dalam sejarah dunia Allah aktif dalam sejarah manusia melawan ketidak adilan. Allah memanggil hamba-hambaNya untuk menyatakan kebenaran. 


Yohanes Pembaptis adalah abdi Allah yang dipakai untuk menyatakan kebenaran. Dia menyerukan pertobataan kepada orang banyak. Bukti pertobatan itu ditandai dengan kesediaan dibaptis. Yohanes Pembaptis menasihati siapapun ditemuainya, pemungut cukai, tentara dan bahkan orang Levi yang dianggap pendoa bagi umat Allah disapa untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Seruan Yohanes pembaptis untuk pertobatan, semacam gerakan moral mengorganisir orsng agar hidup dalam kebenaran. Seruan pertobatan dari Yohanes Pembaptis ini sangat mendesak karena pemahamannya Kristus segera datang dan waktu penghakiman akan segera datang. Karena itu harus segera bertobat.


Dalam semangat seruan pertobatan dan kebenaran ini, Yohanes Pembaptis mengetahui skandal dari Herodes yang mengambil.Isteri sausaranya Dilious menjadi istrinya. Dalam tradisi Yahudi itu adalah kecemaran atau perkawinan yang tidak bisa ditolerir alias haram. Hanya kalau seorang suami meninggal, istrinya itu baru diumumkan boleh diperistiri oleh saudara terdekat. (Baca Imamat 18:16; 20:21). 


Keberanian Yohanes Pembaptis inilah membuat Herodes Antipas marah. Mungkin saja Herodias juga menikmatinya karwna kekuasaan Herodes dan telah lama dendam di hati dan menunggu waktu untuk membalaskannya. 


Jika kita baca konteks cerita ini pada suatu acara ulang tahun Herodes, puterinya menari dihadapan Herodes dan pembesar di negeri itu. Penampilan putrinya yang mempesonanitu mendorong Herodes mennyakan apa hadiah yang hendak diberi. Putrinya pun menanyakan ibunya dan disinilah dendam Herodias terjadi: dia meminta kepala Yohanes Pembaptis. Markus 6:25 (TB)  Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"


Penulia injil Markus mencatat bahwa  permintaan itu sontak membuat Herodes bingung, karena dia tahun Yohanes Pembaptis adalah orang benar. Disatu sisi dia tahu apa yang disuarakan oelh Yohanes Pembaptis bensr dan dia adalah orang yang benar.  Namu. Oleh kuasa dan otoritas seorang raja permintaan putrinya dipenuhi dan kepala Yohanes pun dipenggal dan diberi diatas talam kepada  Herodias.


Inilah tragedi kehidupan ya g diingatkan kotbah ini. Herodes adalah contoh yang tidak benar hanya karena kuasa, wibawa dan harga diro harus mengorbankan kebenaran. Sikap demikian merupakan tondakannyang menghadirkan mala petaka dalam kehidupan. Jusyru kebalikannya, Yohanes Pembaptis adalah figur yang harus diteladani menyatakan kebenaran, tidak takut kepada siapapun sekalipun harus menjadi martyr. 

Benar apa yang katakan oleh Rasul Petrus: 

Kisah Para Rasul 5:29 (TB)  Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.


3. Tertulianus: darah martyr adalah benih gereja.


Jika kita baca konteks Kematian Yohanes Pembaptis, kisah ini didahului dengan pengutusan Yesus kepada murid-muridNya (Markus 6:6-13). Kemudian perikop baru tentang tragedi cerita kematian Yohanws Pembaptis. Menurut saya urutan penempatan cerita dari Injil Markus ini hendak menyampaikan pesan kepada pembaca bahwa pengutusan murid itu adalah panggilan untuk menderita, pengutusan murid Kristus memberitakan kebenaran terhadap dunia yang menghambat Injil tidaklah dalam keadaan baik-baik saja. 

Usaha menghambat kekristenan akan selalu ada bahkan mengusir, menganiaya dan membunuh orang-orang Kristen adalah tantangan dan resiko yang selalu siap dihadapi. 


Dalam sejarah Gereja usaha menghambat Kekristen sangat nyata: mereka ditolak, dikejar dan dianiaya dan tidak sedikit yang martyr. Namun seorang ahli sejarah gereja Ira C, PhD menuliskan judul bukunya: SEMAKIN DIBABAT SEMAKIN MERAMBAT (BPK Gunung Mulia). Menuliskan bukti-bukti nyata kekejaman rezim Romawi atas penghambatan teehadap kekristenan dan banyaknya mati martyr namun tak membuat gereja mula-mula mundur dari imannya. Justru semakin dibabat semakin merambat.


Benarlah apa yang disampaikan oleh bapak Tertulianus: darah orang martyr adalah benih gereja. Tulisan ini juga dimuat di dalam monumen Pdt Munson dan Pdt Henri Lyman di Lobi Pining dan menjadi bukti Historis, kematian mereka tidak membuat lembaga missi berhenti mengutus missionaris ke Tanah Batak, justru kematian Munson dan Lyman missionaris utusan Boston Misssionary Society ini tidak menghentikan lembaga missi lain mengutus miasionaries ke Tanah Batak. RMG dari Jerman dan NZG dari Belanda turut mengutus missionaris ke Tanah Batak:  Heine, Klammer, Betz dan Van Assel dan tidak kalah pentingnya sejarah penginjilan ditanah Batak hadirnya Dr Igwer Ludwijk Nommensen menjadikan Tanah Batak tanah yang subur untuk Kekristenan.


Tak selamanya Herodes hidup dan berkuasa duduk di singasana memegang pedang dan siap memenggal kepala orang benar. Lihatlah Herodes Antipas I mati ditampar oleh Malaikat hanya satu generasi dari Herodes Antipas ke Antipas I. 

Mari kita baca Kisah Para Rasul 12:21-24 (TB)  Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!" 

Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.

Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. 


Herodes mati seketika itu. Berita itupun tersebar keseluruh daerah kekuasaannya, sehinggga Berita Injil semakin tersebar. 

Apa yang kita temukan dari kotbah ini adalah suatu pelajaran yang berharga, teruslah hidup dalam kebenaran dan menyuarakan kebenaran, sekalipun ada banyak hambatan dan ancaman nyawa. Tuhan tidak tinggal diam, Tuhan bekerja untuk menumbuhkan benih kebenaran hingga kelak akan berbuah. Amin


Salam dari: Pdt Nekson M Simanjuntak


Minggu, 07 Juli 2024

ORANG BAIK MENDATANGKAN BERKAT

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 8 Juli 2024




ORANG BENAR MENDATANGKAN BERKAT 


Selamat Pagi! sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan. 


Amsal 10:7 (TB)  Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk. 


Proverbs 10:7 (UKJV)  The memory of the just is blessed: but the name of the wicked shall rot.


Sahabat yang baik hati ada dua jenis pribadi diperhadapkan kepada kita pada renungan hari ini: orang benar dan orang fasik. Orang baik  mendatangkan berkat dan orang fasik menjadi busuk.  


Orang baik akan menjadi berkat ini merupakan rumus kehidupan yang berlaku dimana pun. Dimana pun dan kapanpun orang baik akan mendatangkan berkat dan kebaikan bagi orang baik. Buah pemikiran dan hasil pekerjannya berguna bagi orang lain. Orang baik berkarya bukan berorientasi untuk pujian diri sendiri atau keuntungan sendiri, tetapi orang baik melakukan sesuatu di dalam hidupnya untuk menghasilkan kebaikan bagi orang lain. 


Menjadi orang baik memang sulit, karena kadang perbuatan baik ditolak atau dianggap lain oleh orang lain. Maik menurut kita belum tentu baik menurut orang lain. Itulah sebabnya kebaikan tidak selalu diterima dengan baik, kadang diejek, dihina, ditolak bahkan dicemoohkan. Namun kebaikan tetaplah kebaikan, kebaikan orang baik akan bertumbuh dan waktunya akan berbuah. Sehingga orang yang menghinanya kan sadar dan orang yang menolaknya akan menyesal.  


Berbuat baik memang sulit, itulah sebabnya Yesaya mengingatkan: "Belajarlah berbuat baik, usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam." (Yesaya 1:17). Berbuat baik harus terus belajar agar erbuatan baiknya, baik, benar dan tepat. 


Berbuat baik terus belajar, orang baik harus rela berkorban, pamrih dan tulus untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Kadang harus menahan perasaan demi kebaikan itu sendiri. Orang baik mendatangkan berkat sekaligus menjadi renungan pribadi siapakah aku? Mungkin masih jauh dari orang baik, tepi berusaha menjai orang baik. 


Renungan pagi ini, mengingatkan kita orang baik akan menjadi berkat. Sebaliknya orang fasik akan menjadi busuk. Orang baik bisa saja akan ditolah, dilecehkan bahkan diabaikan namun kebaikan akan tetap kebaikan. Sebaliknya orang fasik bisa saja disambut dan dielu-elukan sesaat, karena pintar memanipulasi, mempropaganda dan cepat memenangkan hati orang, tetapi dasar orang fasik dengan tujuan yang licik dan tidak tulus pada akhirnya akan busuk. Benar ungkapan: sepintar-pintar orang menyembunyikan bau busuk akan kecium juga. 


Inilah bedanya kehadiran orang baik dan fasik. Orang baik akan menjadi berkat, terkadang ditolak bahkan diabaikan orang namun kebaikan akn terus bertumbuh dan berbuah, dirasakan dan dinikmati orleh orang lain. Sebaliknya orang fasik bisa saj lihai dan pintar melakukan propaganda, namun akhirnya akan ketahuan. 


Renungan pagi ini mengingatkan kita anak-anak Tuhan, dipanggil dan dijadikan anakNya; anak-anak Tuhan yang baik hati untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Amin


Salam dari Pdt Nekson M Simanjuntak 

Sabtu, 06 Juli 2024

ALLAH BENTENG PERLINDUNGAN KITA

 Kotbah Minggu VI Stlh Trinitatis

Minggu, 7 Juli 2024

Ev. Mazmur 48:1-15




ALLAH BENTENG PERLINDUNGAN KITA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, Kotbah minggu ini mengajak kita untuk memazmurkan keagungan Allah. Allah adalah benteng dan perlindungan hidup kita. Dalam hidup ini tidak ada perlindungan yang lebih aman diluar Allah sendiri. 


Setiap hari kita selalu berada di dalam ancaman bahaya, baik dalam bekerja maupun saat menggunakan jasa. Sekalipun ada standar operasional keamanan yang dibuat untuk perlindungan bagi para pekerja dan pengguna jasa dalam kenyataannya ada banyak hal kejadian yang di luar perkiraan kita. Disinilah kita menyerahkan perlindungan sempurna kepada Tuhan. Jangkauan berpikir manusia ssngat terbatas membenrengi diri dari segala ancaman. Melengkapi semua prosedur keamanan di dalam Tuhan ada perlindungan yang sempurna.


Sebagai contoh saya kurang tahu apa yang terpikir pada setiap baik pesawat. Dalam beberapa kali naik pesawat pramugari selalu memerankan bagaimana memakai jecket perlindungan jika terjadi darurat. Saya selalu patuh untuk mendengarkannya. Namun sering juga muncul dalam pikiran jika pesawat jatuh dengan kecepatan yang sangat tinggi apa mungkin sempat menjangkau jacket perlindungan dan menggunakannya? Standar safety harua dilakukan dan dipersiapkan namun kesempurnaan semua itu Tuhan perlindungan kita. Itulah sebabnya keyakinan saya setiap naik pesawat menyerahkan hidup pada Tuhan. Penjelasan pramugari membantu kita saat situasi darurat yang masih dalam jangkauan pikiran, namun ada banyak kejadian di dunia ini yang datang di luar perkiraan manusia. Disinilah kita memiliki keyakinan bahwa Allah benteng dan perlindungan kita.


Kita bersyukur Minggu ini kita memperoleh satu jaminan dari Tuhan, yaitu Dialah benteng perlindungan dalam hidup kita. 


Sahabat yang baik hati! Setelah membaca keseluruhan kotbah minggu, ini baiklah kita mengambil beberapa catatan penting menjadi pegangan kita dalam kotbah ini:


1. Allah benteng perlindungan.

Jika kita memperhatikan Mazmur 48 ini, kota Sion sangat diiagungkan sebagai Kota Allah.  Di Sion Allah hadir dan memperkenalkan DiriNya. Allah  menunjukkan kemuliaanNya dan setiap orang tercengang.


Ini adalah pemahaman orang Israel tentang Sion. Bagi mereka Sion adalah kota yang ditetapkan oleh Daud untuk mempersatukan seluruh suku-suku bangsa Israel. Dari Sion Daud memerintah seluruh suku-suku Israel dengan membangun istana. Sion juga ditetapkan sebagai pusat peribadahan dengan pertama-tama memindahkan Tabut Perjanjian ke dekat kemah Daud di Yerusalem.  Daud sendiri punya rencana agar mendirikan Bait Allah namun pembangunan itu baru terwujud setelah Salomo menjadi raja atas Israel. 


Kembali kepada idiom yang digunakan pemazmur yang mengagungkan Sion, kota benteng dan perlindungan itu diangkat dari pengalaman sejarah. Sejak Daud menetapkan Sion sebagai pusat kerajaan dan pusat peribadahan keagungan Sion tercatat sebagai kota Allah, kota yang kudus, kota dimana Allah diam dan memerintah umatNya. 


Jika kita melihat sejarah bagaimana Daud menari-nari kegirangan setelah Tabut Perjanjian dipindahkan ke Sion, itu dilatarbekakagi pemahaman bahwa dengan sampainya Tabut Perjanjian di sisi kemah Daud itu berarti Allah berkenan tinggal dan diam di Sion untuk memimpin umatNya. Tabut Perjanjian adalah simbol kehadiran Allah dan sekaligus kekuatan. Jika mereka berperang Tabut Perjanjian diarak di depan. Allahlah yang berperang di depan menahklukkan musuh-musuhnya.  


Pemahaman Israel terhadap Sion Kota Allah, Kota Benteng dan perlindungan. Penamaan Sion Kota Allah sebagai seruan bahwa setiap orang harus mengingat Tuhan dan berziarah ke Sion. Bukan kotanya yang diagungkan, tetapi kehadiran Allah yang berkenan diam di tengah-tengah umatNya.


Demikianlah kita di zaman ini? Dimanakah yang kita yakini Allah hadir? Tentu kita percaya Allah itu adalah Omni Present-Maha Hadir, dia hadir di hati dan di persekutuan kita. Persekutuan yang dibuka di dalam nama Allah Bapa, Anak dan roh Kudus kita percayai disitu Allah hadir. Allah mendengarkan pujian dan doa kita, Allah mengampuni kesalahan kita Allah berkenan berfirman dan memberkati kita. Jika saat ini kita bermazmur, memazmurkan Allah, baiklah kita dengan sungguh-sungguh meyakini Allah hadir dan melindungi kita dalam setiap persekutuan kita. 


Bagaimana umat Krosten mengangkan kehadiran Allah dalam kehidupanNya? Menurut saya ada baiknya kotbah ini kbali mengajak kota untuk memaknai gereja sebagai tempat persekutuan. Persekutuan orang percaya dibangun diatas perkutuan di dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kiranya kita semua semakin merindukan kehadiran Allah melalui peribadahan-peribadahan kita.


2. Allah Maha Kuasa mengatasi segala raja-raja


Bagian kedua dalam Mazmur 48 ini, menjelaskan tentang kemahakuasaan Tuhan atas segala raja-raja. Allah mengatasi segala raja-raja di bumi. Allah sendiri berdaulat atas pemimpin-pemimpin yang ada di bumi ini.


Jika kita memperhatikan mulai ayat 5-9 disebutkan beberapa upaya bangsa-bangsa untuk menakhlukkan Sion. Namun pada kenyataannya  raja-raja di bumi datang maju untuk menakhlukkan  Sion, tapi kenyataannya lihatlah mereka tercengang-cengang, kebingungan, dan  kegentaran menimpa mereka. Semua itu karena Allah Maha Kuasa, kuasanya melebihi segala-galannya.


Mazmur 48:4-6 (TB)  (48-5) Sebab lihat, raja-raja datang berkumpul, mereka bersama-sama berjalan maju; 

(48-6) demi mereka melihatnya, mereka tercengang-cengang, terkejut, lalu lari kebingungan. 

(48-7) Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka kesakitan seperti perempuan yang hendak melahirkan. 


Alkitab adalah sumber sejarah yang menuliskan peristiwa-peristiwa penting sepanjang kerajaan Israel, hal itu dapat kita baca dalam Kitab 1-2 Samuel, 1-2 Raja-raja dan 1-2 Tawarikh. Allah tetap setia dengan janjinya memimpin dan memelihara umatNya. Namun dalam kenyataannya ada di dalm sejarah raja yang tidak setia memelihara Taurat Tuhan dan melakukan apa yangjahat di mata Tuhan. Allah sendiri bertindak dan memberikan ganjaran. Allah tidak mau umatnya dipermainkan oleh raja yang sewenang wenang, melakukan kejahatan dan ketidak adilan. 


Allah adalah raja yang berkuasa, tak dibiarkanya kesewenangan dan keseman-menaan terjadi di tengah-tengah umatNya. Dia akan hadir menegakkan keadilan. 

Mazmur 48:9-10 (TB)  (48-10) Kami mengingat, ya Allah, kasih setia-Mu di dalam bait-Mu. (48-11) Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan. 


3. Tuhan yang memimpin kita


Mazmur 48:14 (TB)  (48-15) Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita! 


Satu statement dari bagian akhir Mazmur 48 ini adalah Allah tetap setia, penuh kasih menyayangi umatNya dan Dialah yang memimpin umatNya. 


Satu hal yang harus kita yakini dalam hidup ini adalah Tuhan tetap memimpin hidup kita. Setiap orang punya cita-cita dan perencanaan bagaimana kita semua menggapai itu? Tentu berusaha dengan segala potensi dan kemampuan kita untuk.menggapainya namun diatas semua itu ada Tuhan yang memimpin kita. Sama seperti bangsa Israel selama 40 tahun berjalan di padang gurun, mereka hidup dalam ketidak pastian dan banyak tantangan namun Tuhan memimpin mereka hingga sampai di Kanaan. Kanaan mereka berhadapan dengan suku-suku bangsa yang telah mendiami Kanaan, namun Tuhan memimpin mereka menduduki Kanaan dan berdiam di sana. 

Pengalaman demikian meyakinkan kita bahwa dalam menjalani kehidupan ini Tuhanlah yang memimpin kita. Dia peduli dan senantiasa memelihara hidup kita. 


Dialah yang memimpin kita! Allah Pemimpin kita itu selalu setia untuk menunjukkan jalan kepada kita dan membimbing kita di dalamnya. Dia akan menjadi pemimpin kita, bahkan sampai mati, yang menjadi akhir bagi perjalanan kita kelak dan membawa kita ke tempat peristirahatan kita. Dia akan membimbing dan menjaga kita bahkan sampai pada akhirnya. Dia akan menjadi pemimpin kita mengatasi kematian (demikian menurut sebagian orang). Dia akan memimpin kita sedemikian rupa sehingga akan membawa kita mengatasi jangkauan kematian, supaya kematian itu tidak menyakiti kita. Dia akan menjadi pemimpin kita melampaui kematian (demikian menurut sebagian yang lain). Dia akan menuntun kita dengan aman menuju kebahagiaan di seberang maut, menuju kehidupan yang di dalamnya tidak akan ada lagi maut. Jika kita memilih Tuhan sebagai Allah kita, maka Dia akan menuntun dan mengantarkan kita dengan aman menuju kematian, melewati kematian, dan melampaui kematian – turun ke dalam maut dan bangkit lagi ke dalam kemuliaan.


Meyakinkan kita pada bagian ketiga ini baiklah kita membaca Mazmur 23:4 (TB)  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 


Mari serahkan hidup kita dipimpin oleh Tuhan. Amin


Salam dari

Pdt Nekson M Simanjuntak


ORSNG BENAR HIDUP OLEH IMAN

 Kotbah Minggu XX Stlh Trinitatis Minggu, 13 Oktober 2024 Ev: Habakuk 2:1-4 ORANG BENAR HIDUP OLEH IMAN Selamat Hari Minggu! Sahabat yang ba...