Sabtu, 20 April 2024

YESUS GEMBALA YANG BAIK

 Kotbah Minggu Jubilate, Minggu 21 April 2024

Ev. Yohanes 10:11-18




YESUS GEMBALA YANG BAIK


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengajak berjubilate karena berita sukacita yaitu: Yesus Gembala Yang Baik. Yesus bukanlah gembala biasa yang menuntun domba ke padang gurun, menuntun ke air sejuk. Lebih dari itu, Yesus datang mencari yang hilang,  menuntun kita kepada kehendak Allah dan memgobankan nyawaNya agar kita memperoleh kehidupan yang kekal.


Jubilate berarti bersukacita atas pembebasan. Jubilate mengingatkan kita akan tahun Yobel dalam kitab Imamat 25. Dalam tahun Yobel umat Allah merayakan tahun rahmat Tuhan telah datang, umat bersukacita merayakan pendamian dan pembebasan; pembebasan manusia dari bebagai beban hidup: perbudakan, hutang dan beban lainnya. Tanah dan rumah yang tergadai pada tahun yobel kembali kepada pemiliknya. Tahun yobel menghargai harkat orang miskin, menghargai tanah karena tahun ke limapuluh ladang beristirahat dan tidak diolah. Pembebasan itu bukanlah karena usaha manusia tapi karena ketetapan Tuhan. Setiap orang bersukacita dan bersoraksorai karena rahmatNya.


Marilah kita menggali beberapa pokok pesan yang penting dari kotbah minggu ini. Sebagai ungkapan syukur kita karena keselamatan di dalam Yesus Kristus. Yesus adalah Gembala yang baik yang telah membebaskan kita dari dosa dan menuntun kita kepada kehidupan yang kekal. 


1. Yesus Gembala yang baik - mari menghayati  pengorbananNya.


Yesus gembala yang baik. Mungkin kita di Indonesia tidak familiar memahami tugas seorang gembala. Kalau pun ada beternak dan memelihara kerbau paling satu atau dua ekor, sebelum pergi ke sekolah bangun pagi membawa kerbau ke ladang untuk bisa makan rumput.


Gembala dalam konteks Perjanjian Baru sangat berbeda, yakni menjelaskan tugas dan tanggung jawab besar untuk  memelihara, merawat dan mengawasi kawanan domba yang banyak di padang gurun. Seorang gembala harus menuntun kawanan domba saat pagi hari ke padang rumput, mengawasi dan melindunginya dari segala predator buas seperti singa, serigala dan binatang buas lainnya. Menjelang petang hari sang gembala akan menuntun dombanya meminum air sejuk setelah itu membawa mereka kembali pulang ke kandang. Gembala yang baik akan tahu jumlah dombanya, jika ada yang tersesat, maka dia akan segera mencarinya agar tidak dimangsa serigala. Jika luka dia akan membalutnya dan menggendongnya.


Gambaran demikianlah yang dimaksukan oleh Yesus berkata: Akulah Gembala Yang Baik! Suatu pernyataan sejuk dan memberikan jaminan bagi kita. Yesus sang Gembala Yang Baik akan melihara hidup kita. Yesus menuntun kita ke padang rumput hijau, dijagai dari mara bahaya, dituntun ke air sejuk dan dibawa pulang sebagai kawanan domba Allah.


Yesus sebagai Gembala yang baik menjelaskan kepada kita lebih dalam dari tugas gembala biasa, yaitu oengorbanan diri. Yesus gembala yang baik yang menyerahkan Nyawa demi menyelamatkan manusia. Disini Yesus menyebutkan tugas yang diembanNya melalui kematianNya di kayu salib. Dosa telah membuat manusia tersesat dan semakin jauh dari Tuhan. Konsekwensi dosa adalah maut. Yesus datang ke dunia ini mencari dan menyelamatkan kita. Karena manusia telah diperhamba dosa dan konsekwensi dosa adalah maut. Maka satu-satunya menyelamatkan manusia berdosa adalah Yesus menjalani kematian agar kita yang mati oleh dosa ditebus dan menjadi milik Allah.


Ketika kotbah ini memperdengarkan Yesus gembala yang baik, kita bersyukur atas pengerobanan Yesus dan sekaligus mengajak kita untuk menghayati tugas pastoral para murid. Pertanyaan dan penugasan Yesus kepada Rasul Petrus kini diperdengarkan kembali kepada kita. Jika kita benar-benar mengasihi Yesus dengan sungguh-sungguh maka kita melakukan tugas pelayanan kita dengan pengorbanan lebih sungguh-sungguh. 


2. Domba yang mengenal gembalanya


Pada bagian kedua ini saya mengajak kita untuk mendalami keberadaan kita sebagai kawanan domba Allah. Hal ini berkaitan dengan pernyataan dari  Yohanes 10:14b ".....domba-domba-Ku mengenal Aku."


Pelayanan sang Gembala yang baik, membuat kawanan domba menaati dan apa yang diperintahkannya. Gembala berjalan di depan dan kawanan domba mengikutinya. Ketika sang gembala bersuara mengarahkan semua kawanan domba, suara gembala dikenal domba dan mengikutinya. Gembala yang baik akan didengarkan dan ditaati kawanan domba.


Gembala yang baik mengharapkan domba-dombanya yang baik pula, mau dituntun, dibimbing dan diarahkan sehingga tak tersesat dan tercerai berai oleh serigala pemangsa. Kita bersyukur mengenal Yesus sang gembala yang baik dan kita adalah kawanan domba. 


Sebagai kawanan domba yang baik ada tiga hal yang harus dimiliki oleh orang percaya sebagai domba gembalaan Tuhan Yesus Kristus. Ketiga hal ini ini sekaligus menjadi tiga tahapan menjadikan kita menjadi murid Tuhan Yesus. 


2.1. Mendengar: 

Mendengar adalah indera penerima pesan dalam diri manusia. Jika terganggung pendengaran maka sulit untuk diarahkan, diajak dan dituntun. Dengan mendengar kita mengetahui, aba-aba atau perintah. Suara sang Gembala akan memanggil donba-dombanya agar dituntun kepada padang rumbut hijau. Demikianlah orang percaya harus mau mendengar suara Tuhan Yesus yang senantiasan bersei dan menggil nama kota satu-persatu untuk melakukan kehendak Allah.   Dapat kita bayangkan bagaimana domba yang tak mau menuruti suara gembalanya dia tak akan menadapat rumput hijau malah tersesat dan bisa menjadi sasaran predator.


2.2. Mengenal: jika kita mengenal seseorang pasti kita mengenal suaranya. Nomor yang tidak tercantum namanya di hp anda pasti anda bisa menebak suara siapa yang menelpon anda. Itulah contoh kekuatan mendengar.  Dengan mendengar kita mengenal suara seseorang. Demikianlah orang percaya di dunia ini, begitu banyak suara yang lewat di telinga menggoda, merayu dan membujuk kita agar meninggalkan imannya bahkan dengan janji-janji. Dalam semua itu sebagai murid harus bisa membedakannya mana suara dunia yang menyesatkan dan mana suara sang gembala agung yang menuntun kita kepada keselamatan. Domba yang baik akan selalu.mendengar dan mengenal suara Tuhan Yesus. Dialah  Yuruselamat dunia yang diutus Allah menyelamatkan manusia dari dosa.


2.3. Mengikut: 

Mendengar dan mengenal tak cukup, tetapi harus mengambil keputusan untuk mengikut Tuhan Yesus. Lagu lama ini sering kita dengar: mengikut Yesus keputusanku, mengikut Yesus keputusanku, mengikut Yesus keputusanku. Kutak ingkar, ku tak ingkar. 


Sahabat yang baik hati ketiga hal dan tahapan inilah yang harus dimilikiIi oleh seorang murid Tuhan Yesus: mendengar, mengenal dan mengikut Tuhan Yesus. Tanpa ketiga hal ini kita tidak dapat nenjadi muridNya sebagaimana telah dikatakan oleh Tuhan Yesus: Matius 16:24 (TB)  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.


3. Tugas pastoral orang percaya masa kini terhadap domba-domba lain milik Allah


Yohanes 10:16 (TB)  Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.


Bagian ketiga dari kotbah ini mengingatkan kita akan tugas dan tanggung jawab pastoral orang percaya di tengah-tengah dunia ini. Hal ini dapat kita kembangkan dari ayat 16, dimana Yesus sendiri memberitahukan bahwa masih ada domba-domba lain milikNya namun belum dalam satu kandang. Pesan ini merupakan pemberitahuan dan sekaligus penugasan pada murid untuk melakukan missi . Setiap orang di bumi ini adalah milik Allah, yang harus dihormati, dihargai dan disayanhi karena mereka juga adalah orang yang ikut di dalam penebusan. Setiap orang harus merasakan dan merayakan pengorbanan Yesus sang gembala yang baik. Jadi arang lain adalah milik kepunyaan Allah yang harus dituntun, diajak untuk untuk mau mendengar suara sang gembala dan menjadikan mereka menjadi satu kawanan (missi). 


Mendalami makna ayat 16 ini setidaknya ada tiga tugas orang percaya terhadap orang lain


3.1. Harus Kutuntun

Yesus telah menuntun kita kepada kehendak Allah, melaluim pengajaran Yesus tentsng kerajaan Allah kita murid-muridNya dituntun kepada kehendak Allah. Sehingga kita mengetahui apa yang baik dan benar serta apa yang seharusnya dilakukan dalam hidup imi.


Meneladani Yesus gembala yang bagi menugaskan kita dalam minggu ini bagaimana kita menjadi orang yang dapat mencegah orang hidup dalam kesesatan. Di dunia ini banyak tawaran dan godaan, siasat dan jebakan yang membuat orang tersesat dalam hidupnya sehingga jauh dari kehendak Allah. 


Yesus memanggil dan menugaskan Rasul Petrus untuk melakukan tugas penggembalaan. Yohanes 21:17 (TB)  Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.


3.2. Mendengar suara Yesus

Tugas kedua disini adalah bagaimana mengajak orang mendengarkan suara Yesus. Dunia yang kita diami saat ini penuh dengan suara dari suara bisik-bisik hingga suara keras yang memekakkan telinga. Dalam kenyataannya ada banyak orang yang tersesat seperti kisah anak yang hilang, menhikuti keinginan dan berjakan kepada kebinasaan. Yesus sang gembala yang baik datang mengingatkan dan menuntuk kita kepada kehendak Allah. 


Inilah yang saya sebutkan sebagai tugas pastoral orang percaya dimasa kini. Masa kkta nisebut dengan era 4.0, era digital dan dalam tehnologi komjnikasi disebut era 5G. Banyaknyang memperdengarkan ajakan, mempertontokan kekoyolan dan berbagai sikap yang tidak terpuji agar viral. Hingga ada yang berkotbah bukan lagi menyuarakan kebenaran Firman tetapi bagaimana agar viral. Jika kita tidak arif kita akan jatuh kepada kesesatan yang semakin jauh dari kehendak Allah. Saat ini Yesus menegaskan akan Kutuntun. Sebagsi pengikut Yesus,  orang percata diingatkan oleh kotbah Minggu ini disapa untuk mau mendengar suara Yesus. Suara Yesus yang lembut yang menuntun kita jalan kehidupan yang kekal.


3.3. Menjadi satu kawanan

 Bagian ketiga ini bagaimana kita hadir menjadi sahabat bagi yang lain. Alasan utama disini adalah orang lain itu bukan musuh, bukan yang harus diharamkan dan dikafirkan. Kita diajak mengoreksi pemahaman kita terhadap orang lain. Di kalangan Krisren dendiri masih banyak yang menjafakan kita umat yang diberkati, yang lain yang dikutuki. Disini, Yesus mengingatkan  mereka adalah milik kepunyaan Allah juga. Setiap orang di dunia ini adalah milik kepunyaan Allah. Orang lain bukan musuh, namun sahabat yang perlu disapa dan rangkul agar mereka untuk merasakan hangatnya cinta kasih dari sang gembala yang baik.


Dengan tugas ini, kita diajak untuk mengevaluasi sikap kita terhadap orang lain. Jika orang lain adalah milik Allah maka ujaran kebencian, menghina dan merendahkan orang lain adalah tindakan yang tidak terpuji. Hadirlah menjadi sahabat bagi orang lain dan setiap pribadi menjadi duta Allah untuk menyalurkan kasih sayang sang gembala yang baik.


Sahabat yang baik hati! Pesan Tuhan Yesus kepada kita untuk menggapai kawanan domba-domba yang lain adalah milik Allah dan visi Yesus kelak mereka akan menjadi satu kawanan domba Allah di dalam penggembalaan sang gembala yang baik. 


Yesus tidak membatasi diri suku bangsa tertentu, tetapi di Gembala untuk semua, bahkan termasuk kawanan domba lain yang belum masuk dalam penggembalaan sang Gembala yang baik. "Kawanan domba-domba lain" adalah sebutan bagi non Yahudi dan segala suka bangsa yang mau menerima Yesus Kristus dalam hidupnya. Dengan renungan ini kita semua adalah bahagian yang digembalakan Yesus Kristus. Sehingga tidak ada pembatasan baik Yahudi maupun non Yahudi, kita semua kawanan dombanya yang dipersatukan di dalam Yesus Kristus. 


Yesus juga berdoa agar kawanan domba yang percaya kepada Yesus Kristus atas pemberitaan orang percaya masuk dalam satu kawanan Sang Gembala yang baik. Yohanes 17:20-21 (TB)  Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.


Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita syukuri dan berjubilate bahwa kita semua hidup dalam pemeliharaan dan penggembalaan Yesus sang Gembala yang baik.  Sebagaimana ungkapan pemazmur 23:1 Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Mari ikut ajakan suara sang Gembala yang baik.


Salam:

Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SETIAP ORANG YANG MEMINTA AKAN MENERIMA

  Kotbah Minggu Rogate (BERDOA),  Minggu 5 Mei 2024 Ev. Matius 7:1-11 SETIAP ORANG YANG MEMINTA AKAN MENERIMA Selamat Hari Minggu! Sahabat y...