Sabtu, 06 April 2024

KITA HIDUP DI DALAM TERANG TUHAN

 Kotbah Minggu QUASIMODEGENITI (Seperti Bayi Yang Haus Akan Susu Murni) 

Minggu, 7 April 2024

Ev. 1 Yohanes 1:1-2:2



KITA HIDUP DI DALAM TERANG TUHAN


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengajak kita bagaimana pengaruh kebangkitan Yesus terhadap orang percaya menyaksikan Yesus Kristus. Spirit kebangkitan Kristus telah mengubah hidup para murid secara total. Mereka memiliki makna yang baru tentang pengajaranNya, kotbahNya, pelayananNya dan nasihatNya. Artinya setelah kebangkitan mereka menemukan makna yang baru tentang pengalaman murid-murid bersama Yesus.


Kematian dan kebangkitannya adalah suatu fakta hitoris karena mereka adalah saksi mata atas peristiwa itu. Hal inilah yang membuat rasul menuliskan peristiwa tentang Tuhan Yesus agar setiap orang yang membaca dan mendengarkan percaya kepada Yesus Kristus.  

Artinya tujuan surat pastoral rasul Yohanes adalah meyakinkan setiap orang bahwa hidup kekal ada pada Yesus Kristus. Barang siapa memiliki Yesus memiliki hidup, dan barang siapa tidak memilikinya dia akan binasa. 


Yesus sendiri telah menyatakan diriNya kepada murid-murid dan kepada orang banyak bahwa didalam dirinyalah Allah menyatakan kehendakNya. Itulah sebabnya pengajaran Yesus dalam Injil Yohanes dijelaskan dengan berbagai penjelasan: Akulah Roti Hidup, Akulah Terang Dunia, Akulah Gembala yang baik, Akulah jalan, kebenaran dan hidup, Akulah Pintu, Akulah kebangkitan dan hidup dll. Semua itu menjelaskan bahwa di dalam Yesuslah hidup kekal itu dinyatakan. 1 Yohanes 1:2 (TB) Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.


Pandangan demikian menegaskan kepastian hidup ada di dalam Yesus Kristus. Kepastian ini sangat penting jika filsafat di jaman itu masih mencari dan meraba-raba akan konsep kebenaran dan kepastian tentang hidup maka Yohanes memberitakan suatu kepastian hidup di dalam diri Yesus. Kebenaran di dalam Injil tidak perlu diragukan seperti meragukan suatu hipotesis para filsuf. Di dalam Yesus Kristus ada hidup dan Yesus Kristus adalah kebenaran itu sendiri. Barang siapa memiliki anak memperoleh hidup yang kekal. Sebaliknya barang siapa yang tidak memiliki anak akan binasa.


Sekarang baiklah kita mendalami kotbah ini, setidaknya ada tiga hal yang dapat kita kembangkan dalam kehidupan ini.


1. Hidup di dalam persekutuan dengan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus


1 Yohanes 1:3b "....supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus."


Rasul bersaksi agar semua orang percaya, dan orang percaya hidup di dalam persekutuan. Hal inilah yang dijelaskan oleh Injil Yohanes dan surat-surat Yohanes merupakan kesaksian tentang Yesus, kesaksian mereka bukanlah kata orang, namun merekalah menjadi saksi mata atas peristiwa yang terjadi. Semua itu dituliskan sebagai bukti bagi setia orang. Dalam Injil Yohanes ada banyak kita temukan pernyataan: Akulah Air Hidup, Akulah Roti Hidup, Akulah Gembala Yang Baik, Akulah Pintu...dll. Semua itu menjelaskan kesaksian bahwa Yesus Kristuslah kehidupan itu sendiri. Yesus adalah firman yang dinyatakan Allah, Yesus adalah jawaban akan apa yang dicari dan dibutuhkan oleh manusia agar hidup. Tindakan dan perbuatanNya benar-benar menghadirkan kehidupan. Dialah air kehidupan yang mengalir kehidupan bagi banyak orang. barang siapa yang minum air kehidupan dari Yesus tidak haus lagi. Yesuslah roti hidup, roti yang berbeda dari roti yang sekedar membuat kenyang. Yesus roti hidup yang menjamin kehidupan kekal, barang siapa menerima Yesus tidak akan lapar. Yesus mengidupkan Lazarus membuktikan pada Yesus ada kebangkitan dan hidup. Puncak seluruh pembuktian kehidupan kekal dinyatakan di dalam diri Yesus kita temukan pada peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. 


Jadi apa yang diajarkan Yesus benar-benar membuka mata murid-murid dan orang banyak bahwa hidup kekal ada pada Yesus Kristus. Dialah Anak Allah yang diutus ke dunia ini untuk menebus dari dosa. Dunia telah jatuh ke dalam dosa dan dilingkupi kegelapan. Kristus sang terang dunia datang dan menebus milikNya. Sehingga dunia ini tidak lagi dilingkupi oleh kegelapan namun ditersngi oleh Kristus. Kegelapan tidak dapat bertahan atas kegelapan. Demikianlah manusia yang jatuh dalam dosa dan matimoleh dosa memperoleh keselamatan oleh Kristus.


Satu lagi kelebihan Injil Yohanes dan surat-surat Yohanes adalah menjelaskan sera lebih detel bagaimana peran Roh Kudus. Roh Kudus menolong orang percaya memberikan tentang apa yang harus disaksikan. (Yoh 14:17,26 dan 16:8-11). Roh Kuduslah yang memelihara persekutuan orang percaya tetap tinggal di dalam persekutuan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus). 


Artinya Hidup orang percaya yang hidup di dalam persekutuan di dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus mengajak kita untuk percaya kepada karya keselamatan Allah yang memberikan kehidupan yang kekal. Kita Percaya kepada Allah, pencipta dan pemelihara kehidupan, percaya kepada Yesus Kristus sebagai Yuruselamat dan percaya kepada Roh Kudus yang menuntun kita sampai maranatha. Percaya demikian bukan hanya rumusan yang konfesionis namun merupakan buah penghayatan iman - spiritualitas sebagaimana disampaikan oleh Paulus dalam Galatia 2:20 (TB) namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. 


2. Hidup di dalam terang menanggalkan kegelapan


1 Yohanes 1:5b-6 ".....Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran."


Di dalam Injil Yohanes dan Surat-surat Yohanes dua hal yang kontras ditunjukkan kepada pembaca yakni kegelapan dan terang. Gelap adalah sifat dunia yang menuju kebinasaan sedang terang adalah sifat yang ilahi yang menerangi hidup manusia agar beroleh hidup kekal. Dunia yang gelap menjelaskan realitas dunia ini yang dipenuhi dan dikuasai oleh kegelapan. Gelap bukan berarti ketiadaan penerangan tetapi realitas manusia yang tidak mengenal Allah. Manusia terbelenggu dengan kuasa dosa. Tuhan tak membiarkan manusia tetap tinggal dalam kuasa gelap. Allah di dalam diri Yesus Kristus hadir di dunia ini dan menjadi terang. Dunia yang gelap bukan saja bermakna tiada cahaya, seperti dalam gelap malam, tetapi gelap dalam pengertian teologis yang mendalam, dunia yang penuh kejahatan, dunia yang tidak mengenal Allah. Kuasa gelap yang meliputi dunia ini. Allah tidak membiarkan dunia ciptaan dan miliknya dikuasai oleh kuasa kegelapan. Dengan kehadiran Tuhan Yesua, Allah mengusai dunia ini dengan kuasa terang. Sebagaimana kesaksian Yohanes Pembaptis: Yohanes 1:9 (TB) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 


Menerima Yesus Kristus, berarti kita memasuki suatu realitas yang baru yaitu hidup dalam terang. Kegelapan tidak akan pernah bertahan terhadap terang, dimana terang bersinar pada saat yang sama kegelapan telah berakhir. Terjemahan bahasa Ingris disebut "past', berarti telah berlalu, masa lalu. Masa lalu sesungguhnya tidak akan berulang lagi ke zaman kini. Terjemahan American Standard disebut dengan "darknes is passing way". Kata passing way berarti berakhir, bisa juga disebut mati dan sudah tidak ada lagi.


Jadi menerima Yesus sang terang berarti kita memasuki realitas baru dalam terang dimana kegelapan akan sirna. Kekuatan terang inilah yang memampukan orang percaya menanggalkan berbagai sifat dan buah-buah kegelapan.

Lebih jauh Paulus menegaskan tentang konsekwensi anak-anak terang dalam Efesus 5:11 (TB) "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu."


3. Hidup di dalam pengampunan


1 Yohanes 1:8-9 (TB) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.


Terang di dalam Yesus Kristus menerangi hati setiap orang, terang itu bercahaya menyinari relung hati setiap orang, dan terang itu membantu seseorang melihat dirinya sendiri dengan jelas, tidak ada yang tersembunyi semuanya terbuka. Dalam keadaan demikianlah seseorang menemukan dirinya siapa dihadapan Tuhan. Kita adalah manusia berdosa. Melalui terang di dalam Yesus Kristus setiap menyadari dan mengenal diri sebagai manusia berdosa. 


Itulah kekuatan terang Kristus yang menyinari setiap orang. Jika ada orang yang mengaku tidak berdosa dia adalah menipu dirinya sendiri dan tidak ada kebenaran di dalam dirinya. 

Menyadari diri sebagai manusia berdosa sangat menolong kita memperoleh kehidupan, sebaliknya jika seseoang mengakui dirinya tidak berdosa dia adalah pendusta dan menipu dirinya sendiri. Jika seseorang tidak berdosa tentu dia tidak membutuhkan keselamatan. Sebaliknya orang menyadari diri sebagai manusia berdosa tersedia kehidupan, karena dengan menyadari diri sebagai manusia berdosa akan mendorong seseorang mengakui dosa. Selanjutnya datang memohon pengampunan dan pengampunan dosa tersedia di dalam Yesus Kristus.


Salam:

Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...