Sabtu, 13 April 2024

CAHAYA WAJAH TUHAN MENYINARI KITA

 Kotbah Minggu Miserecordias Domini (Bumi dipenuhi kasih karunia Tuhan)

Minggu, 14 April 2024

Ev. Mazmur 4:1-9




CAHAYA WAJAH TUHAN MENYINARI KITA


Selamat Hari Minggu! Kotbah minggu ini memberikan pelajaran penting bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab seruan minta tolong. Hal ini menumbuhkan keyakin dan semngat bagi orang percaya dalam berbagai kesulitan yang dialami percayalah Tuhanlah sandaran dan andalan. Kita percaya Tuhan akan menerangi orang percaya menjalani masa-masa kelam dan sulit diatasi. Saat semua orsng menyalahkan kita ada Tuhan yang membenarkan dan saat semua orang meninggalkan kita ada Tuhan yang mentertai


Jika kita baca keseluruhan Mazmur 4 ini, akan kita tempukan pengajaran yang berharga bagaimana menghadapi kesesakan hati saat difitnahan dan lawan-lawan anda hendak menjatuhkan anda dengan menyebarkan kebohongan-kebohongan. Pemaxmyr terdesak dan seolah sendirian menghadapi pergumulan yang dihadapinta, tiada orsng yang menolong karena semua meninggalkannya. Hidupnya sesak, namun tidak beroutus asa. Pemazmur mengampaikan seruan kepada Tuhan yang dipercayai penolong dan penyelamat baginya. 


Marilah kita menelaah beberapa pelajaran berharga dari kotbah ini, berangkat fari ayat-ayat yang kita angkat di bawah ini:


1. Berdoa memohon pengasihan Tuhan!

Mazmur 4 ini diberi judul oleh LAI doa malam, sesungguhnya dari segi isi Mazmur ini merupakan doa permohonan saat difitnah. Ada  tuduhan-tuduhan yang tidak benar pada diri pemazmur. Suasana hati yang yang tidak tenang membutuhkan waktu menenangkan diri dihadapan Tuhan. Sesungguh tuduhan musuh-musuh pemazmur  sudah terjawab namun dari pihak lawan masih terus melakukan upaya fitnah dan membangun kebohongan yang ditujukan kepada dirinya. Mazmur 4:2 "Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?" 


Pemazmur mengalami fitnahan serius karena musuh-musuhnya menyebarkan kebohongan Fitnahan itu membuat sesak di hatinya, tapi tidak berpretensi untuk membalaskan atau membalaskannya. Fitnahan yang dituduhkan oun tidak kita temuan. Ini suatu tindakan pembunuhan karakter. Musuhnya menyebar issu kebohongan untuk melemahkan pemazmur sendiri. Tujuan mysuh-musuhnya adalah jntuk mencemarkan nama baik, menodai dan membuat cacat pemazmur di mata orang.


Dalam keadaan demikian, apakah yang dilakukan oleh pemazmur? Pertama sekali yang dilakukan oleh pemazmur adalah berdoa dan berseru kepada Tuhan. Pemazmur percaya sepenuhnya bahwa Tuhan akan mendengarkan seruannya. 


Disinilah kita menemukan kematangan rohani dan iman pemazmur. Dia menyampaikan seruan minta tolong kepada Tuhan. Dia percaya kepada Tuhan atas segala apa yang digumulinya.


Saat berdoa dia tidak memaksa Tuhan, tetapi dia menyadari dirinya siapa dihadapan Tuhan. Karena itu kata yang dipakai adalah kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku. Suatu kondisi dimana pemazmur menempatkan diri dalam pengasihan Tuhan.


Yesus pernah membawa murid-murid ke Bait Allah dan begitu bedanya seorang Farisi berdoa dan seorang pemungut cukai. Farisi merasa kebaikannya menjadi keharusan Tuhan menjawab doanya, sebaliknya pemungut cukai berdoa: kasihanilah aku orang berdosa ini. (Baca Luk 18:13).  Yesus mengajarkan saat berdoa kita harus menempatkan diri sebagai pemohon pengasihan Tuhan. 


2. Kelola amarah, jangan berbuat dosa dan ada saatnya diam!

Mazmur 4:4 (TB)  (4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela 


Setelah berdoa menyerahkan pergumulannya kepada Tuhan, pelajaran kedua dari kotbah imi adalah mengelola amarah. Dari ayat 5 ini kita menemukan suatu kekuatan orsng oercaya. Siapa yang tidak geram dan murka jika difitnah? Dituduh salah namun tak punya dasar? Pemazmur menentramkan dirinya agar tidak marah yang mendatangkan dosa. Dia percaya berdiam diri adalah kekuatan. Orang diam bukan berarti tidak bertindak, berdiam diri adalah bertindak menelola emosi dan amarah di dalam hati. 


Dalam menghadapi situasi demikian, pemazmur percaya kekuatan Firman Tuhan dalam Keluaran 14:14 (TB)  TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." 


Bagaimana kita merefleksikan yang dihadapi pemazmur ini dalam lingkungan kita di masa kini? Kita baru saja melewati Pemilu ada banyak berita berseliweran tentang tokoh yang ikut dalam kontestasi pemilu. Jika tidak cermat menganalisa berita kita termakan hoaks. 

Pemberitaan yang tidak benar nampaknya didukung oleh media sosial, baik yang tersng-terangan mauoun berita yang anonim. Akibatnya adalah akhir-akhir ini marak dangan berita pengaduan atas tuduhan pencemaran  nama baik. Perlakuan tidak enak karena dituduh dengan tidak berdasar akan berdampak pada pengaduan pidana tindak pencemaran nama baik sesuai dengan undang-undang ITE. Memang sakit difitnah sampai-sampai ada ungkapan: fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Bagaimana mengelola hati saat difitnah, dibully dan banyak berita bohong yang ingin menjatuhkan anda? 


Kita harus akui, bahwa dalam hidup ini ada banyak orang berhasil karena diremehkan atau dilecehkan. Pengalaman pahit akan membuat orang beranjak untuk bangkit. Fitnah dan tuduhan tak berdasar akan menjadi energi yang besar untuk membuktikan diri bahwa apa yang dituduhkan orang tidak benar.  Ada banyak orang akhirnya bekerja keras karena dibully. Demikian juga ada orang menjadi tokoh besar karena diperlakukan tidak adil akhirnya bangkit membenahi dirinya untuk berjuang. 


Disinilah kita belajar dari kotbah ini pengalaman pahit, difitnah, diremehkan dan dibully akan menjadi energy besar menghantarkan seseorang bisa berhasil. Pengalaman pemazmur menjadi contoh dia tidak langsung naik pitam, membalaskan fitnah dengan fitnah. Pemazmur terkesan boleh marah namun jangan sampai berdosa. Disini kita membutuhkan kematangan diri untuk mengelola amarah. Jangan sampai amarah kita mendatangkan kesusahan yang lebih besar. Hal yang sama diajarkan oleh Paulus dalan Efesus 4:26 (TB)  Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu  


Pemazmur tidak melawan sendiri kejahatan para musush-musuhnya, pemazmur tidak mengadukan lawan-lawannya yang menyebarkan fitnah dan kebohongan ke pengadilan tetapi Pemazmur menyampaikan pengaduan kepada Tuhan yang dia percayai akan membuktikan kebenaran. Dia percaya TUHAN akan memberikan pertongan dan pertolongannya tidak akan gerlambat. 


3. Tetap Bersyukur dan memberikan persembahan


Mazmur 4:5 (TB)  (4-6) Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN. 


Pelajaran ketiga, dari kotbah ini adalah pemazmur mengingatkan untuk memberikan persembahan yang benar dihadapan Tuhan. Kondisi yang dialami tidak mempengaruhi memenuhi dia memberikan kewajiban religiusnya. Pemazmur tetap bersyukur dan  mempersembahkan korban persembahan kepada Tuhan. Sering kita memahami bahwa memberikan persembahan syukur saat kita menerima berkat atau telah lepas dari pergumulan.


Dalam Mazmur ini, dia masih dalam kesesakan, pergumulan masih ada dari pihak pihak lawan, namun dia tetap memberikan persembahan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan. Apa artinya ini, persembahan tentu diberikan kepada Tuhan, pada saat itulah kita mengingat Tuhan. Dengan ajakan ini kita meneladani pemazmur,  dia percaya Tuhan bekerja dan berkarya bukan saat kita merasakan bahagia dan bersukacita, namun kita selalu percaya dalam segala kesesakan yang dialami bahwa Allah menyertai dan turut bekerja mendatangkan kebaikan. 


Selain itu, pemazmur juga hendak mengingatkan ada banyak orang lupa diri saat lepas dari masalah. Banyak kisah-kisah zero ke hero berjerih juang yang luar biasa  dan begitu kuat di dalam doa namun saat sampai kepada keberhasilan, dia menikmati keberhasilannya dengan kepuasan diri dan jatuh kepada kesombongan. Inilah yang ditentang oleh pemazmur bahwa dalam segala keadaan kita harus tetap bersyukur. Kita tidak boleh melupakan Tuhan. Kita harus sadar bahwa jika pun seseorang dapat melewati segala kesesakan yang dialami semuanya itu karena pertolongan Tuhan. 


4. Pertolongan Tuhan membuat aku tenang dan aman.


Pada bagian keempat ini pemazmur meyakinkan bahwa hanya pertolongan Tuhan yang membuat kita tenang dan aman. Mazmur 4:8 (TB)  (4-9) Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman. 


Setiap orang pasti memiliki kecemasan namun tingkat kecemasan berbeda-beda pada setiap seseorang. Ada orang tidak bisa tidur lagi kalau belum menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Ada orang tang merasa biasa-biasa saja padahal sudah mengalami kerugian besar. Ada orang yang cemas tanpa sebab namun selalu gelisah dihantui rasa takut. Ada orang takut sekali salah dan saat salah dunianya dianggap berakhir, namun ada orang yang muka tebal sudah salah pede dan pongah menganggangkat kepala menyalahkan orang lain. Itulah berbagai tipe manusia menghadapi kecemasan. Jika kita identifikasi ada banyak ketakutan (phobia): pada binatang tertentu, ada takut dalam kegelapan, ke air, ketinggian dll sampai penyakit yang disebut dengan "Anxiety Disorder" - gangguan mental karena kecemasan berlebihan. Keadaan mental yang terus dihantui oleh katakutan berlebihan 


Bagaimana setiap orang menghadapi kecemasan? Tentu berbeda-beda pula. Hal yang pertama diyakinkan ada ketenangan hati. Tenang dulu, berpikir menguasai pikiran dan perasaan obyektif dan rasional menganalisa sehingga bisa tenang untuk menyusun langkah. 


Pemazmur di dalam kotbah ini mengalami ancaman, propaganda dan musuhnya dengan gencar menyasar kebohongan dituduhkan padanya. Namun Pemazmur menghadapi semua itu dengan tenang dan berdiam diri. Dia tidak reaktif atau mengandalkan dirinya sendiri, namun percaya pada pertolongan Tuhan. Bagi pemazmur pertolongan Tuhan membuat dia tenang dan aman. 

Sebagaimana disampaikan juga di dalam Mazmur 62: 2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. 


Sahabat yang baik hati! Apa yang kita temukan dari mazmur ini menjadi pedoman yang baik bagi kita. Jangan kecewa saat kebaikanmu tidak disambut orang lain. Jangan marah saat kebaikan hatimu difitnah orang. Janganlah surut dan berhenti berbuat kebaikan sekalipun banyak orang yang tidak menyukai perbuatan kita. Teruslah memancarkan cahaya kemuliaan Tuhan lewat perbuatan baik kita karena Tuhan telah memancsrkan wajahNya kepada kita. Amen


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...