Sabtu, 20 Desember 2014

PERCAYA DAN NYATA: Meneladani Iman Maria


Kotbah Advent IV, Minggu 21 Desember 2014
Teks: Lukas 1, 26-38


A. Jangan Takut! Memaknai salam malaikat
Entah mimpi apa yg terjadi pada Maria saat Malaikat datang menjumpainya dan menyampaikan salam. Maria ketakutan, maklum sesuatu yg tak lazim datang menjumpainya menyampaikan salam dan berkat penyertaan Allah baginya. Lukas 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Ini sungguh ganjil, membuat Maria bertanya, salam apa gerangan? Tak terpikir olehnya karena mungkin tak pernah ada sabda seperti itu diterimanya dari imam atau rabbi sekalipun dijamannya. Salam dan sapaan yg lembut namun menggugah hati, mendorongnya bertanya dalam hatinya, apakah arti salam itu? Malaikat itupun menyebutkan suatu yg diluar perkiraannya: Lukas 1:30-33 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Salam yang disampaikan oleh malaikat adalah peneguhan dan kabar baik, kabar kegembiraan oleh Maria seluruh dunia beroleh berkat. Satu dari sekian juta perempuan di jamannya Maria memperoleh karunia yg luar biasa dari Allah, olehnya dunia akan bergembira menyambut kelahiran Yuruselamat, Allah yang Maha tinggi dan Raja Damai.

Salam malaikat adalah missi yang agung, missi penyelamatan manusia yg telah ditindas oleh kesewenangan, dijarah oleh kerakusan dan diliputi oleh hati gelap oleh ambisi dalam meraih prestise. Itulah dunia yang akan disapa, dijumpai dan diterangi oleh Mesias yang lahir itu.

Jangan takut! Adalah salam kepada Maria untuk menyapa ketakutan manusia! Menyapa pengalaman real manusia; manusia yang takut atas hidupnya; ketakutan atas masa depan, ketakutan usaha dan pekerjaan bangkrut dan pailit ketakutan atas berbagai kemungkinan yg berdampak buruk dalam diri dan keluarga. Manusia juga menghadapi ketakutan besar atas fenomena alam: banjir dan longsor di mana hitungan menit nyawa melayang, rumah tertimbun tanah dan kehilangan anggota keluarga.

Bukan hanya itu baru-baru ini ada angin puting beliung di Bandung; ratusan rumah penduduk rusak. Biasanya kita suka akan udara sejuk, angin sepoi-sepoi namun telah berubah menjadi angin kencang dan badai yang menghempaskan dan memporak-porandakan apa yang dapat diterjangnya. Lain lagi ketakutan umat manusia atas erupsi Gunung Berapi di Tanah Karo dan Ternate. Semua itu adalah fenomena alam yang membuat manusia takut karena dekatnya bahaya dan maut di sekitarnya.

Salam jangan takut adalah sapaan Allah untuk meneguhkan umat kita dari segala yang kita takuti dalam hidup ini.

B. Akan lahir Yuruselamat! Bagaimanakah itu terjadi?
Dapat kita bayangkan percakapan diatas, bukan saja membingungkan Maria. Membingungkan karena sesuatu yg tak mungkin secara logik. Bagaimana dia melahirkan tanpa mengandung, bagaimana dia mengandung tanpa menikah, karena dia masih perawan, dia wanita menjaga kesuciannya dengan tunangannya. Termasuk Yusuf adalah orang yang baik, tulus hati dan takut akan Tuhan yang menjaga kesucian tunangannya (band Mat 1). Tentu berita dari para malaikat itu adalah kemustahilan bagi Maria.

Selain kemustahilan hal itu juga menjadi penderitaan bagi Maria. Dalam budaya timur yang ketat, Maria akan menanggung beban malu atau aib di keluarga dan di tengah2 sosial. Ini sungguh beban berat bagi Maria. Atas hal ini kitab Matiusmengisahkan, malaikat menjumpai Yusuf dan memberitahukan maksud Allah atas Yusuf. Disini Yusuf bisa menerima dan memahsmi yg terjadi pda Maris. Atas hal aib dan malu ini terjawab sudah bahwa Roh yang dikandung Maria sudah sesuai dengan rencana Allah. Sehingga baik Maria ataupun Yusuf tidak perlu menanggung malu untuk melaksanakan missi Allah.

Bagaimana dengan ketidak mungkinan ini terjadi? Maria sebagai orang Yahudi yang taat tentu mengetahui kisah2 penyertaan Allah dlm sejarah pengalaman umat Israel. Bukankah sesuatu yg tak mungkin dlm pikiran manusia bahwa Abraham dan istrinya yang mandul itu tidak punya Anak? Apa yang tidak mungkin bagi manusia mungkin bagi Allah. Demikian juga dengan mujizat lainnya, siapakah Musa jika diperhadapkan Firaun, namun oleh Musa umat Israel keluar dari Mesir serta verbagai mujizat di Padang Gurun. Siapakah Daud yang dapat mengalahkan Goliat raksasa Filistin itu? Siapakah Daniel di hadapan raja Nebukadnezar. Bukankah Elia dapat menghidupakan anak janda di Sarfat dan melakukan mujizat sehingga tepung dan minyaknya tak berkesudahan? Tentu banyak lagi kisah2 ketidak mungkinanan dalam pikiran manusia tapi sungguh nyata bagi orang yang beriman. Inilah yg membantu Maria memahami yang terjadi padanya.

Selain pengalaman orang beriman di atas, Maria juga diyakinkan bahwa Roh Kudus yang turun atasnya dan kuasa Allah yang Maha Tinggi menaunginya ( ay 35). Kisah pengalaman iman dan pernyertaan Roh Kudus mempermudah bagi Maria mengerti dan memahami kehendak Allah, sehingga percaya akan kuasa Alkah yang membuat nyata sesuatu yang tidak mungkin.

C. Ketaatan Maria
"Sesungguhnya aku ini adalah Hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (ayat 38)

Jika ketakutan telah terjawab, misteri yang tak logis sudah bisa dipahami satu hal lagi yang tersisa adalah menjalani kehendak Allah di dalam ketaatan atau kesetiaan. Secara mengejutkan bagi pembaca jika Maria menjawabnya dengan kalimat di atas. Jawaban ini mendalami kita akan siapa sesungguhnya yang disebut dengan Hamba Tuhan dan ketaatan iman Maria.

1. Maria adalah Hamba Tuhan.
Predikat ini mungkin selama ini milik para imam, raja atau nabi atau yang terkait dengan pelayanan formal. Pemahaman seperti ini mengembalikan arti Hamba Tuhan yang sesungguhnya. Hamba Tuhan adalah setiap orang yang menerima panggilan dan bersedia melaksanakan panggilan itu seturut dengan kehendakNya. Inilah yang dideklarasikan Maria, seorang anak gadis, muda dan mungkin tidak diperhitungkan oleh manusia di jamannya tapi dialah hamba Allah yang sungguh-sungguh bersedia dan mau melakukan misi Allah sesuai dengan kehendakNya.

2. Jadilah kepadaku menurut petkataanmu
Suatu pernyataan kesediaan melakukan kehendak Allah. Inilah suatu komitment di dalam diri Maria, baginya lebih utama merealisasikan kehendak Allah daripada berputar menjawab pertanyaan pribadi dan berbagai pertimbangan pertimbangan menyangkut dirinya sendiri. Dia meniadakan apa yang dia khawatirkan, namun dengan bulat hati bersediĆ  melakukan yang difirmankan.

Ketaatan Maria dalam mewujudkan kehendak Allah membuat dunia beroleh berkat. Yuruselamat lahir dari rahimnya, sekalipun dalam terbeban dengan saray dan penuh perjuangan dan derita lewat perjalanan melelahkan dari Galilea ke Yudea, tak ada rumah yang membuka pintu baginya, harus istirahat di kandang domba dan di sana Yesus lahir.

Yuruselamat lahir bukan di pusat kota dan pusat kekuasaan, tetapi dari seorang perempuan yang takut akan Tuhan, manusia sederhana, hidup di pinggir kekuasaan yaitu orang Galilea. Oleh iman dan ketaatannya dunia beroleh kasih karunia.

Mari sambut Yuruselamat di Advent ke-IV ini dengan meneladani jejak iman Maria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...