Jumat, 19 Desember 2014

BERJUMPA DENGAN ALLAH DI TENGAN-TENGAH KELUARGA

BERJUMPA DENGAN ALLAH DALAM KELUARGA (Imamat 26,12)

Judul di atas merupakan thema Natal tahun 2014. Penetapan thema ini menurut saya pantas kita respon bersama seluruh umat Kristiani sebagai sesuatu yang urgen. Urgensinya thema ini ingin melihat realitas aktifitas keluarga saat ini dan mengevaluasi di manakah moment dan bagaimanakah kwalitas moment perjumpaan Allah di tengah-tengah keluarga. Kesediaan Allah hadir ditengah-tengah keluarga mesti direspon oleh seleuruh keluarga. Kehadiran Allah ini di tengahtengah keluarga tentu akan sangat ditentukan pula dengan perjumpaan sesama anggota keluarga.

Dalam kenyataannya semua kita diperhadapkan dalam dunia yang sangat sibuk. Kesibukan anggota keluarga telah merampas perjumpaan dan moment bersama semua anggota keluarga.
Orangtua sibuk dengan segala aktifitas dan urusannya lewat pekerjaan, usaha dan bisnisnya. Berangkat subuh dari rumah sebelum anak2 bangun dan pulang malam setalah anak tidur. Ini suatu pengalaman real masyarakat. Taruhlah ada 2aktu orang tua di rumah, namun aktifitas anak juga saat ini sangat padat lewat kurikum sekolah hingga sore, belum lagi les privat, diskusi kelompk dll. Baik anak dan orang tua sungguh sangat memiliki waktu yang sangat sempit untuk bersamasama di rumah menikmati kebersamàn sebagai keluarga. Apalagi orang Batak, Sabtu menjadi agenda yang sangat paling repot bahkan tidak jarang suami dan istri harus mengatur jadwal untuk menghadiri acara adat terkadang harus berbagi satu ke undangan yang sana dan satunya lagi mesti hadir ke undangan yang lain. Waktu tersedot begitu banyak dan semakin tipis moment untuk berjumpa muka sesama anggota keluarga. Betul, berjumpa dengan keluarga bisa lewat IT sekarang dengan saling menyapa lewat sms dan telp namun kuwalitas komunikasi lewat IT tidak akan dapat menggantikan perjumpaan sesama anggota keluarga. Bagaimana dengan Minggu? Mungkin ini m3njadi moment yang sangat penting dihargai bersama agar seluruh anggota keluarga merasakan kebersamaan berjumpa bersama anghota keluarga dan berjumpa dengan Tuhan melalui kebaktian.

Fenomen lain adalah sudah sering menjadi sorotan, kalaupun ada angguota keluarga di rumah namun semua masing2 punya aktifitas semua memgang gadget masing masi, fban, tweet, sms,WA dlll yang dipromosikan secara besarbesaran lewat jaringan medsos. Bersama namun sendiri sendiri. Tak ada waktu untuk saling monitoring, saring n diskusi. Namun hidup sendiri sendiri dengan aktifitas masing masing yang tak saling memperhatikan.

Dalam realitas demikian saya dapat bayangkan Thema Natal ini menjadi hentakan bagi kita bersama sebagai suatu PERNYATAAN ALLAH yang memberikan berkatNya dengan berkenan Hadir dan berjumpa di tengah2 keluarga kita. Nats kutipan diatas diambil dari Berkat bagi umat. Hal ini menunjukkan kehadiran Allah di tengah2 keluarga akan menjadi berkat bagi keluarga. Berkat ini tentu diterjemahkan dalam bentuk aktifitas keluarga yang saling memperhatakan pertumbuhan iman.

Dengan thema ini masing2 keluarga disapa untuk mengevaluasi dan membuat langkah untuk menjadikan moment pertemuan dalam keluarga menjadi moment perjumpaan dengan Allah. Mendesign kesibukan masing masing dengan memberikan ruang dan waktu untuk beerjumpa dan bersamasama dengan seluruh anggota keluarga merupakan suatu tuntutan demi suatu kualitas perjumpaan dengan Allah di tengah-tengah keluarga.

Berjumpa dengan Allah di tengah-tengah keluarga, juga berpesan menghadirkan Allah menyinari dan memimpin keluarga kita hidup dalam dalam damai sejahtera Allah. Artinya thema ini mendorong kwualitas kebahagiaan keluarga dengan bersamasama merasakan kehadiran Allah dalam rumah tangga masing-masing. Seluruh nasihat pernikahan sebagai mana dalam liturgi pemberkatan mesti menyegarkan masing-masing: suami dan istri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...