Sabtu, 05 Oktober 2024

SIAP SEDIA MEMBERITAKAN FIRMAN

 *Kotbah Minggu XIX Setelah Trinitatis*

Minggu, 6 Oktober 2024

Ev. 2 Timotius 4:1-5



*SIAP SEDIA MEMBERITAKAN FIRMAN*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, jika ingin hasil lebih baik, bekerjalah lebih sungguh. Apapun pekerjaan yang kita geluti marilah kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Itulah ajakan dari kotbah minggu ini, yaitu melakukan tugas pemberitaan dengan "siap sedia". Kata siap sedia ini saya terjemahkan dengan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh.

Etos kerja demikian juga dituntut dalam pelayanan sebagaimana ditekankan dalam kotbah Minggu ini. Paulus menasihati Timotius untuk sungguh-sungguh dan siap sedia melakukan tugas pemberitaan dalam keadaan apapun. Melayani lebih sunggu, mendengar dan melakukan pastoral kepada semua orang.  


Timotius merupakan anak rohani Paulus yang selalu dituntun untuk memberitakan Firman Tuhan. Ketika Timotius dalam kesusahan dan kesulitan Paulus selalu meneguhkannya agar tidak pernah menyerah dalam keadaan untuk memberitatakan Firman Tuhan. Paulus juga memberikan contoh yang sangat patut dipuji ketika dia di dalam penjara tetapi tetap memberitakan Firman Tuhan.


*1. Terus memberitakan Firman baik atau tidak baik waktunya:*


Tugas pemberitaan diamanatkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya. Sebelum Yesus nai ke Sorga, Yesus mengutus murid-muridnya untuk memberitakan Injil (Baca Matius 28:18-20; Markus 16:15, Kisa Rasul1:8) dan tugas pastoral dalam Yohanes 21. Tugas i merupakan tugas rasuli sekaligus tugas am semua orang percaya. Kita dengan semua pemberian Tuhan kita persembahkan untuk tugas pemberitaan Injil atau menopang pemberitaan Injil


Spesifik dalam kotbah ini Paulus menasihati Timotius untuk siap sedia memberitakan Firman. Disatu sisi Timotius masih muda, mungkin ada semacam tantangan bagaimana para orang tua, para ahli atau para Filsuf yang ada disitu mendengarkan pemberitaan Timotius yang muda? Disinilah Paulus terus memotivasi dan membangun kepercayaan diri Timotius untuk tampil memberikan tugas pengajaran dan pemberitaan. 1 Timotius 4:12 (TB) Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.


Dari ayat diatas Paukus memberitakan kuncinya yakni bukan pada kepandaian atau kepintaran namun keteladanan. Apalah artinya banyak pengetahuan namun tidak ada perilaku yang dapat diteladani? Tugas memberitakan Injil memang didukung dengan kesediaan belajat agar keterampilan atau memiliki kepandaian mempengaruhi orang. Tapi apalah artinya memiliki skill komunikasi atau public speangking yang hebat atau kata-kata mempesona orang lain namun hanya kata-kata? Bagi Paulus kekuatan pemberitaan Firman ada pada keteladanan. Menyatunya kata dan perbuatan dalam praktek kehidupan sehari-hari. 

Benar kata orang bijak: satu teladan lebih berguna dari seribu nasihat. 


Kunci kedua disampaikan Paulus dalam ayat ini 2 Timotius 4:2 (TB) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.


Siap sedia artinya senantiasa berkenan, tidak memilih-milih waktu atau memilih-milih event. Kapan pun dan dalam keadaan apapun siap sedia memberitakan Injil. Dalam pelayanan harus rajin, bisa mengelola waktu dan mengelola pelayanan dengan baik jangan sampai terkesan memilih-milih. 


Dalam buku Parrohaon dohot Pangalaho Sipujion di Tonga ni Halak Batak, salah satu pangalaho sipujion di dalam melakukan pekerjaan dalam.orang Batak adalah: "RINGGAS" atau "RAJIN." bagi orang Batak kerajinan melebihi kepandaian, disebut dalam dalam ungkapan: "nunut si raja ni ompuna." Kerajinan seseorang akan menentukan keberhasilan. Orang yang bekerja dengan tekun akan mengalahkan orang pandai. Ada orang pandai namun malas, ada orang pintar namun sering melipat tangannya akhir tak menghasilkan apa-apa. Orang rajin akan bekerja dengan ulet dan mengerjakan tugasnya tanpa mengenal lelah sampai berhasil. Seorang yang memiliki etos kerja RINGGAS atau rajin akan senantiasa siap sedia melakukan tugasnya kapan pun dan dimanapun. 


*2. Bukan soal apa yang enak di telinga atau disukai orang tetapi tentang kebenaran*


Firman Tuhan dalam kotbah Minggu ini pagi ini merupakan nasehat yang disampaikan paulus kepada Timotius anak rohaninya bahwa akan datang waktunya kemerosotan rohani terjadi. Akan banyak orang yang tidak menerima dan menyukai ajaran sehat tetapi lebih menginginkan ajaran yang dapat menyenangkan dan memuaskan telinga mereka saja seperti dongeng. Untuk itu Paulus menginginkan supaya Timotius tetap berjaga-jaga dan waspada. Timotius harus tetap menyampaikan kebenaran Firman yang dilakukan dalam kehidupan yang nyata, tetap melakukan pemberitaan injil apapun yang terjadi.


Saya perhatikan akhir-akhir ini sudah semakin banyak kritik kotbah yang bertujuan hanya untuk membuat tertawa. Tertawa memang kebutuhan manusiawi bahkan sesuatu yang kita cari, dengan tertawa kita terhibur dan syaraf kita terbuka akan aura bahagia. Kotbah sering menjadi sarana bagi orang untuk terhibur, namun kotbah bukanlah hiburan apalagi kebenaran Firman tidak ada kaitannya dengan lelucon atau kata-kata lucu yang disampaikan. Dalam.kotbah memang kita terhibur karwna Berita Sukacita, namun Kotbah bukanlah stand up komedi - kata yangbhanya membuat tertawa namun kosong makna.


Pergumulan para pengkotbah rupanya sudah klasik sejak jaman Perjanjian Baru. Paulus menasihatkan, bahwa akan ada waktunya orang mendengarkan cerita lucu, dongeng atau berita lainnya yang asyik untuk di dengar. Asyik di dengar bukan berarti benar. Dalam kotbah kebenaran Firman adalah utama, bukan bagaimana supanya enak di dengar. 


Hal yang harus kita sadari adalah bahwa tidak semua orang bertalenta untuk membuat orang tertawa, tetapi kita juga menuntut para pemberita bisa menyampaikan kotbah dengan menarik. Tidak bisa berhenti saya tidak bisa begini atau begitu, semuanya bisa belajar bagaimana kita sungguh-sungguh mempersiapkan diri dalam setiap tugas pemberitaan. 


Tugas pemberitaan bukanlah hanya di mimbar, tugas pemberitaan itu ada pada aktifitas sehari-hari. Hidup kita adalah pemberitaan kita. Pilihan gaya hidup kita adalah bagian dari pemberitaan kita.  


*3. Sikap seorang pelayan dalam memberitakan Firman.*


Hal yang paling berharga adalah pembentukan pribadi seorang pemberita itu sendiri. dalam kotbah ini ada beberapa hal yang dinasehatkan oleh Paulus kepada Timotius dalam pelayanannya: 


a. Menguasai diri dalam segala hal : Paulus memerintahkan agar Timotius bahwa dia harus menjalani kehidupan didalam kebenaran Kristus yaitu dapat mengendalikan diri apapun keadaannya. Orang yang dapat mengendalikan diri adalah orang yang berkarakter yang meliputi tingkahlaku, perkataan, perbuatan, kasih, kesucian hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan. Maka dia akan menjadi panutan dan teladan bagi orang yang diajar atau digembalakannya.


b. Sabar dalam penderitaan: Rasul Paulus merupakan seorang yang sabar dalam penderitaan yang dialaminya, sekalipun dicaci karena kebenaran, mengalami kekurangan karena melayani dan kesesakan dalam hidupnya, alkitab mencatat bahwa Paulus tidak mengeluh dan mundur dari imannya. Penderitaan yang dialami oleh Paulus berupa tekanan-tekanan secara jasmani, tekanan mental dan rohani. Paulus menjadikan dirinya contoh untuk diteladani oleh Timotius. Maka Paulus menasehatkan supaya Timotius sabar dalam penderitaan, karena Paulus tahu ketika dia melibatkan diri dalam pelayanan Tuhan maka penderitaan akan datang. Tetapi Paulus juga mengingatkan bahwa walaupun penderitaan datang Tuhan juga akan menolong.


c. Jangan pernah berhenti; lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil : Orang yang memberitakan injil adalah orang yang telah mempersiapkan diri. JKika pun ada tantangan atau hambatan, disambut atau ditolah, dicela atau dicerca, teruslah melakukan pemberitaan. Begitulah nasihat Paulus kepada Timotius agar terus menempa diri dan mempersiapkan diri untuk memberitakan Injil. Pengalaman bersama Paulus dalam pemberitaan injil merupakan pelajaran yang terus ditekuni. Paulus pernah ditolak, dikecam dan dicerca, namun pernah juga disambut seperti dewa. Dalam semua itu Tuhan bekerja. BDiterima atau tidak, berakar, bertumbuh atau berbuah Firman yang ditabur dalam hidup seseorang alah pekerjaan Roh Kudus. Tugas kita terus menyampaikan Firman Tuhan bagi semua orang dan dalam semua kesempatan. 


Setiap pemberita Injil harus menyadari bahwa Yesus menyertai kita sampai akhir zaman. Matius 28:20b "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."


d.Menunaikan Tugas Pelayanan: Paulus menginginkan Timotius melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati dan sampai ketujuan. Tentu banyak tantangan yang akan dihadapinya, tapi sedashyat apapun itu, iman harus dijaga supaya dapat tampil sebagai pemenang, itulah yang dikatakan oleh Paulus “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku teah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, hakim yang adil pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya”. 


Sahabat yang baik hati sebagai orang yang percaya kita semua juga memiliki tugas untuk memberitakan injil melalui perbuatan, perkataan bahkan respon kita ketika menghadapi persoalan dan tantangan kehidupan. Maka marilah kita membekali diri dengan Firman Tuhan dan juga senantiasa memberikan tempat Roh Kudus untuk berdiam didalam hati kita, sehingga roh kudus lah yang menguasai diri kita untuk membantu kita sabar dalam penderitaan dan dapat melaksanakan tugas pelayanan sampai akhir.


Sahabat yang baik hati! kotbah Minggu ini mengajak kita semua untuk melaksanakan tugas panggilan Allah (vocatio Dei) kepada setiap.orsng percaya. Kita semua dipanggil menjadi murid Kristus yang memberitakan Firman melalui hidup kita masing-masing. Tuhan telah menganugerahkan talenta, skill dan berbagai karunia kepada kita. Mari kita persembahakan kemuliaan Allah. Selamat menunaikan tugas bagi kita semua. Amin


Salam:

Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh 

Praeses Distrik 28 Deboskab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...