Kotbah Minggu XX Stlh Trinitatis
Minggu, 22 Oktober 2023
Ev.: Yesaya 45:1-7
TUHAN SUMBER KESELAMATAN
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, dalam menghadapi masalah atau pergumulan yang sangat sulit pikiran kita dapat tergoda mengatakan bahwa tidak akan mungkin dapat keluar dari masalah ini. Sikap demikian dapat mematikan semangat, semakin fesimis dan berputus asa karwna tidak akan ada lagi orang yang dapat membantu atau menolong keluar dari masalah yang sedang terjadi ini.
Harus kita sadari, jika kita terlebih dahulu mengandalkan pikiran kita, mengandalkan orang-orang yang ada di sekitar kita ketika menghadapi pergumulan maka hal itu akan berdampak kurang baik terhadap diri kita. Sebagaimana orang Israel ketika menghadapi pembuangan ke Babel, mereka beranggapan bahwa tidak akan ada lagi yang dapat memimpin dan menolong mereka lepas dari pembuangan ini. Mereka akan selamanya mengalami pembuangan ini. Sebab pikiran mereka mengatakan bahwa semua orang Israel, para pemimpinnya telah tertawan dan ikut ke pembuangan, maka siapakah yang akan dapat memimpin mereka untuk kembali ke Yerusalem?
Yesaya pasal 45 ini menceritakan kepada kita, bagaimana Allah memilih Raja Koresh yang merupakan raja atau seorang penguasa yang bukan dari bangsa Allah namun diurapi oleh Allah membebaskan umatNya. Bahkan sebutan Yesaya kepada Koresh dengan kata "yang kuurapi" suatu panggilan atau utusan Allah untuk melakukan suatu amanat atau missi Allah. Mengapa Allah mengurapi Koresh? Karena Allah mempunyai tugas khusus yang harus dia lakukan bagi Israel. Koresh akan memulangkan umat dari pembuangan dan mengijinkan kota Allah, Yerusalem dibangun kembali. Raja Koresh akan membebaskan orang-orang buangan itu tanpa mengharapkan balasan apapun.
Tindakan Allah yang akan membebaskan umatNya melalui raja asing membuktikan Allah dapat memakai siapa saja untuk mengasihi mereka. Allah tidak membiarkan sejarah umatNya berakhir di dalam pembuangan. Pembuangan merupakan hukuman agar mereka bertobat dan memohon pengampunan dari Allah serta berbalik kepada Allah. Di tengah keadaan yang sedang mereka hadapi, Allah telah menyediakan solusi di luar jangkauan pemikiran mereka. Orang Israel yang beberapa sudah diambang keputusasaan, namun tetap ada yang berharap kepada Tuhan, mereka melihat bagaimana Tuhan bekerja dalam segala keadaan untuk membuat umat yang dikasihinya mengandalkan Dia dalam segala keadaan.
Allah dapat memakai siapa saja untuk menolong umatNya. Hal inilah yang diyakinkan oleh Nabi Yesaya, Allah berdaulat atas segala bangsa. Dalam keadaan hampir putus asa, Tuhan memberi harapan. Saat tidak ada lagi yang dapat memberikan pembebasan Allah memakai raja Koresh membebaskan umatNya. Hal ini hendak menunjukkan Allah dapat memerintah penguasa dunia ini untuk mewujudkan kehendakNya dan Allah juga dapat menundukkan raja-raja di dunia ini lewat kuasaNya yang besar. Karena itu tidak ada keraguan lagi bahwa Allah adalah satusatunya Allah yang disembah tidak ada hang lain karena Dialah Allah diatas segala allah, raja diatas segala raja.
Pengakuan itu banyak kita temukan diantaranya Mazmur 95:3-4 (TB) Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah.
Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tangan-Nya, puncak gunung-gunung pun kepunyaan-Nya. (baca, Kel 18:11, Mazmur 96:5; 97:7 dll)
1. ALLAH satu-satunya tiada yang lain: memerintah segala bangsa
Dengan pemilihan Allah kepada raja Koresh menahlukkan Babelonia dan membebaskan Umat Allah, sesungguhnya kita menemukan suatu pemahaman tentang kekuasaan Allah. Allah yang dipercayai oleh umat Allah, adalah Allah yang Maha Kuasa dan satu-satunya Allah yang memerintah atas segala bangsa. Allah berdaulat atas segala suku-suku bangsa yang ada di bumi, tidak ada satu suku bangsa di dunia ini yang tidak dibawah kedaulatan Allah.
Di dalam konteks Yesaya 45, dalam ketidakadaan jalan, Allah mendatangkan jalan dari luar diri umat Allah sendiri. Dalam.alam berpikir mereka pembuangan akan menjadi akhir sejarah mereka, karena pintu gerbang Babilonia telah tertutup rapat dan tidak menemukan celah untuk keluar. Namun Allah membuka jalan, Persia bangkit menahlukkan Babilonia, dan kebijakan raja Koresh membebaskan dan memulangkan Yehuda ke Israel. Bukan hanya memulangkan namun dalam catatan Kitab Ezra dan Nehemia, Raja Persia membantu pembangunan kembali tembok Yerusalem dan Bait Allah yang telah dihancurkan oleh Babel Ezra 5:13 (TB) Akan tetapi pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Babel, dikeluarkanlah perintah oleh raja Koresh untuk membangun rumah Allah ini. (Baca juga Ezra 5:14-17). Bukan hanya itu saja, Raja Koresh membekali umat Allah ke Yerusalem, sebelum mereka berhasil panen dari tanaman atau dan ternak mereka.
Pemanggilan raja Koresh menambahkan keyakinan kita akan kuasa Allah. Jika dalam perjalanan hidup kita buntu dan tidak ada jalan keluar, jangan berputus asa. Allah dapat memakai siapa saja untuk membebaskan kita. Baik itu dari orang terdekat kita bahkan orang yang tidak kita kenal sekalioun dalam sejarah hidup kita.
2. Aku Berjalan di depanmu!
Yesaya 45:2 (TB) Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi.
Tujuh puluh tahun di dalam pembuangan tentu kurun waktu yang cukup lama, bisa disebut mereka sudah dua atau tiga generasi. 70 tahun ditindas dan dibuang tentu telah membuat mereka hidup dalam mental pembuangan, takut melawan, menanti perintah dan tiada prakarsa. Mungkin jika mereka anak-anak diangkut ke pembuangan saat mereka sudah ujur dan tua hingga putih rambut mereka tak terpikir lagi untuk pulang ke Yerusalem. Dalam keadaan tak berdaya bagaimana mereka bisa pulang?
Selain itu masalah lain muncul tembok kota Babilonia pastilah dikelilingi dengan tembok yang tinggi.dan kokoh, pagar-pagar terbuat dari baja yang tidak bisa diapatahkan. Bagaimana mereka dapat melewati? Jikalau seandainya pun mereka bisa keluar tembok, apakah masih ada yang tahu dimana kota mereka itu? Jalan mana yang mereka tempuh menuju Yerusalem? Jika sudah sampai disana bagaimana mereka akan hidup? Bukankah setelah penahlukan Babilonia kota Yerusalem telah hancur dan tinggal puing?
Maka membawa mereka pulang juga merupakan beban yang berat, namun oleh Yesaya dalam kotbah ini meneguhkan: Allah berjalan di depan, Allah akan meratakan gunung-gung yang menghambat mereka dan mematahkan jeruji yang merintang mereka.
Aku akan berjalan di depan, Allah adalah pahlawan yang gemilang untuk membawa bangsa Israel kembali ke kampung halamanNya. Jika masa pembuangan adalah kurun waktu yang gelap bagi mereka, Allah telah menerbitkan terang untuk menerangi dan membebaskan mereka.
3. ALLAH memelihara umatNya dengan harta yang tersembunyi.
Yesaya 45:3 (TB) Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.
Bagaimanakah mereka hidup di Yerusalem setelah kembali dari pembuangan? Pertanyaan yang sangat sulit dijawab? Bukanlah kampung Yerusalem telah hancur, bagaimana mendiami kota yang tinggal puing, bagaimana bisa bertahan hidup sebelum ladang yang mereka olah dapat menghasilkan makanan? Dari mana sumber ekonomi mereka untuk dapat memulihkan kejayaan Yerusalem? Sungguh merupakan pertanyaan yang sulit dijawab. Namun disinilah Yesaya meyakinkan bahwa Allah sendiri akan memberikan mereka harta yang tersembunyi bagi mereka.
Apakah harta yang tersembunyi itu? Bisa saja bentuk materil dan non materil. Harta yang tersembunyi bisa saja berupa emas, perak dan berlian. Karena di dalam keterangan Ezra 5 ada harta kekayaan atau harta rampasan yang diangkut Babilonia dari Yerusalem: berupa benda-benda berharga dan bernilai jual tinggi. Setelah raja Koresh menahlukkan Babilonia, Koresh memerintahkan itu diberikan kepada mereka untuk digunakan membangun kembali tembok Yerusalem.
Harta non materil adalah spirit atau semanvat, firman Tuhan yang senantiasa mereka pelihara dalam kebidupan mereka. Firman Tuhan adalah harta yang lebih berharga dari segala harta apapun. Sampai Rasul Matius menyampaikan: carilah dahulu kerajaan Allah (Mat 6:33).
Selain itu Yesus pernah memberikan pengajaran bahwa hal Kerajaan Sorga itu adalah harta yang terpendam (Baca Matius 13:44), jika kita simak pengajaran ini, hendak menekankan bahwa seseorang akan menjual segala miliknya untuk dapat memiliki harta yang terpendam yang ditemukannya.
Harta yang tersembunyi itu adalah Firman Tuhan, harta yang memiliki nilai yang tidak dapat diukur dengan harga materi. Firman Tuhan sumber kehidupan, kekuatan, motivasi dan insoirasi bagi kita. Firman Tuhan bukan hanya harta tetapi sumber kehidupan.
Sahabat yang baik hati! Tema kotbah minggu ini mengingatkan kita kembali dlserta meneguhkan keyakinan kita kepada Tuhan. Tuha daoat memakai siapa saja untuk.menolong dan menyelamatkan kita. Baik itu orang terdekat dengan kita, tetapi Allah juga dapat memakai orang lain yang tidak kita kenal atau mungkin juga dari kalangan para hater yang terus membully dan melecehkan kita. Kotbah minggu ini menegaskan Tuhan dapat memakai siapa saja untuk menolong dan membebaskan kita. Amin
Salam Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar