FIRAUN MENGEJAR, TUHAN MENERJANG
Bacaan pagi ini dari Keluaran 10,10-14 tentang kisah pengejaran tentara Firaun terhadap orang Israel. Dalam perjuangan yang keras, Israel akhirnya dapat keluar dari Mesir. Tulah demi tulah tak membuat Firaun pasrah melepaskan orang Israel dari perbudakan, namun sekeras-keras hati seseorang akan ada kelemahannya. Setelah tulah kesepuluh yakni kematian anak sulung menimpa Mesir, putra kesayangan dan pewaris tahta harus meninggal. Firaun pun luluh dwn setuju bangsa Israel bebas dan Musa memimpin mereka keluar dari Mesir.
Sungguh di luar perkiraan, Firaun tidak pasrah begitu saja. Setelah pemulihan tulah kesepuluh dia memerintahkan pasukan terbaik dan tercepatnya mengejar orang Israel agar kembali ke perbudakan Mesir. Kereta kuda dan pasukan terbaiknya dikerahkan untuk mengejar dan mengembalikan mereka yang sedang dalam perjalanan. Hal ini membuat semua bangsa Israel ketakutan, siasia nampaknya perjuangan keluar dari Mesir. Kereta kuda yang cepat dan ganas sungguh menakutkan bagi seorang budak di negeri orang. Tidak sedikit dari antara mereka yang kesal hingga keluar kata-kata keluh kepada Musa. Keluaran 14:11-12 dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?
Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." (And they said unto Moses, Because there were no graves in Egypt, hast thou taken us away to die in the wilderness? wherefore hast thou dealt thus with us, to carry us forth out of Egypt?
Is not this the word that we did tell thee in Egypt, saying, Let us alone, that we may serve the Egyptians? For it had been better for us to serve the Egyptians, than that we should die in the wilderness.)
Bagi mereka perjuangan ini rasanya siasia saja, dari segi kekuatan tidak mungkin mereka berperang melawan pasukan Mesir yang diperlengkapi dengan persenjataan perang. Menghindar dari pengejaran dengan berlari lebih kencang adalah juga merupakan sesuatu yang sungguh tidak mungkin, bagaimana bisa adu cepat berlari dari kuda. Kalaupun mereka berlari, mau lari ke mana? Di depan hanya terpampang Laut Merah, lautan yang siap menelan dan menenggelamkan mereka. Oh sungguh, alangkah malang, bagi mereka hanya rasanya pembebasan dari Mesir ibarat mimpi di siang bolong dan hanya memindahkan kuburan kematian mereka. Kenapa tidak msti dan dikubur di mesir saja? Demikian keluh mereka yang ketakutan kepada prajurit Firaun.
Disinilah kepemimpinan Musa yang hebat, dalam kondisi yang sangat tertekan dan seolah tak ada jalannkeluar, dia tampil memberikan motivasi dan keyakinan yang luar biasa. Dalam kondisi ini dia berkata: Keluaran 14:13 "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. (Fear ye not, stand still, and see the salvation of the LORD, which he will shew to you to day: for the Egyptians whom ye have seen to day, ye shall see them again no more for ever.)
Jika Tuhan telah menunjukkan kuasanya dengan membebaskan Israel dari perbudakan Mesir dengan berbagai mujizat yang disaksikan oleh umat itu sendiri, maka Tuhan pula yang melepaskan mereka dari pengejaran pasukan Mesir ini. Tuhan berkuasa dan kuasanya sungguh agung, yang dibutuhkan adalah kepasrahan, berdiam dan menyerahkan seluruh perkara ini kepada Tuhan. Itulah sebabnya Musa berkatan dalam Keluaran 14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (The LORD shall fight for you, and ye shall hold your peace.)
Sunggguh agung tindakan Tuhan, lanjutan kisah ini. Laut Merah yang dirasa adalah laut menenggelamkan mereka sesungguhnya Tuhan ada dan hadir untuk menyelamatkan. Dengan kuasa Tuhan, Musa membelah laut merah dan orang Israelpun bisa berjalan dalam laut yang terbelah. Setelah mereka menyeberang, pasukan kereta kuda Firaun persis di tengah laut yang terbelah, Musa pun menurunkan tangannya laut kembali menyatu dan apa yang terjadi seluruh pasukan Firaun yang mengejar ditunggangbalikkan dan tenggelam di dasar laut.
Firaun mengejar, Tuhan menerjang. Inilah perbuatan Tuhan yang memberikan keselamatan bagi umat yang dikasihinya. Kisah ini menjadi inspirasi, motivasi dan menambah keyakinan kita kepada Tuhan. Tuhan sungguh luar biasa memberikan keselamatan dan jalan keluar atas pergumulan hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar