KOTBAH IBADAH JUMAT AGUNG -PERINGATAN KEMATIAN TUHAN YESUS,
Jumat, 7 APRIL 2023
Nas: Ibrani 5:7-10
YESUS POKOK KESELAMATAN YANG ABADI
Salam Jumat Agung bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, kotbah pada peringat Jumat Agung ini merupakan moment berharga bagi umat Kristen mengenang karya Yesus Kristus di Golgata. Penulis Ibrani menjelaskan tentang Yesus Kristus sebagai Imam Besar dan sekaligus Kurban Keselamatan sekali untuk selama-lamanya. Yesuslah pokok keselamatan itu sendiri yang mendamaikan manusia dengan Allah (vertikal) dan mendamaikan hubungan manusia sengan sesama melalui peristiwa salib (horizontal). Itulah sebabnya peristiwa Salib adalah pemenuhan janji Allah menyelamatkan manusia.
Hal inilah yang dijelaskan oleh penulis kitab Ibrani, Kehadiran Yesus sebagai imam besar dan korban sekali untuk selamanya memiliki pesan yang sangat penting. Seperti orang yang membutuhkan pertolongan, yang sudah berulangkali melakukan upaya pertolongan namun selalu berulang juga kesulitan yang sama terulang lagi. Dalam tradisi Yahudi setiap umat akan membeeikankurban penghapusan dosa, namun usai itu tahun berikutnya akan datang untuk memberikan kurban penghapusan dosa dan demikianlah seterusnya. Tidak seorangpun imam besar yang memimpin upacara penghapusan dosa sekali untuk selama-lamanya. Itu hanya dilakukan oleh Yesus Kristus. Yesus hadir menolong dan menyelamatkan kita sekali untuk selama-lamanya.
Di kalangan Yahudi, imam itu terdiri dari keturunan Lewi, dari keturunan Lewi ini diangkat pemimpin jemaat yang mengajar di Synagoge (tempat ibadah dan pengajaran Yahudi) di luar Yerusalem. Dari imam-imam dipilih imam kepalang yang bergabung dalam Mahkamah Agama Yahudi dan mereka menetapkan satu Imam Besar. Sekali setahun Imam Besar itu masuk ke ruang maha Kudus di Bait Allah di Yerusalem untuk menyampaikan doa dan menyerahkan kurban keselamatan kepada Tuhan.
01. Kristus Imam Besar ditentukan Oleh Allah.
Agar mempermudah memahami hakekat Kristus dalam keselamatan, maka penulis kitab Ibrani menjelaskan praktek keagamaan Yahudi yang demikian bahwa Yesus Imam Besar, bukan dipilih oleh manusia tetapi ditetapkan oleh Allah.
Ibrani 5:5 (TB) Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
Yesus bukan dipilih oleh manusia sebagai Yuruselamat karena kehebatannya mengajar, atau kehebatannya melakukan tanda dan mukjizat. Yesus tidak diangkat menjadi Yuruselamat karena people power. Yesus sendiri ditetapkan oleh Allah menjadi Imam Besar yang menolong dan menyelamatkan umat manusia dari dosà dan kematian.
Yesus sebagai Imam besar dihubungkan dengan Melkisedek. Disebutkan dalam Ibrani 5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
Melkisedekh hanya dua kali disebutkan di dalam PL. Raja Salem (Yerusalem). Setelah --> Abraham mengalahkan Kedorlaomer, ia disongsong oleh Melkisedek (Kej. 14:17 dst.), dan Abraham memberikan kepadanya sepersepuluh dari rampasan yang ia peroleh. Melkisedek yang digambarkan sebagai seorang 'Imam Allah yang Mahatinggi', yang membawa --> roti dan --> anggur, kemudian menjadi suatu model yang sangat berarti dalam tradisi Ibrani dan Kristen. Daud mewarisi dinasti Melkisedek (Mzm. 110:4)
Mengapa Penulis Ibrani menghubungkan Yesus Kristus sebagai Imam Besar menurut peraturan Melkisedek? Tentu penulis Ibrani hendak menghubungkan kehadiran Yesus Kristus dengan penetapan Yesus Kristus sebagai penegakan Raja Keadilan, yang memerintah dari Yerusalem.
Yesus Kristus adalah Anak Allah yang diurapi menjadi memerintah Kerajaan Allah. Yesus hadir di dunia ini mendirikan dan menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah.
02. Ketaatan Kristus sampai ke Golgata
Ibrani 5:8 (TB) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Penejalsan ayat 8 ini menunjukkan bahwa salib Golgata bukanlah kemenangan Romawi menghentikan Yesus karena pengakuan Pilatus tidak ada kesalahan apapun yang dilakukan Yesus. Yesus menjalani semua.penderitaan sejak masuknya ke Yerusalem, pergumulan di malam-malam terakhir, penangkapan hingalga peradilan, jalan salib-via dolorosa hingga peristiwa Golgata, Yesus menjalani semua itu di dalam memenuhi kehendak Allah.
Ketaatan Yesus hingga kematiannya di kayu salib dijelaskan oleh Paulus lebih lengkap pada Filipi 2:8-11 (TB) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
03. Pengorbanan Yesus di kayu salib dilakukan secara sempurna.
Sudah menjadi ketentuan dalam agama Yahudi bahwa setiap kekuarga harus memberikan korban bakaran yang ditentukan dan dikhususnya.
Dalam Im. 7:11 dst telah ditetapkan korban binatang yang dipersembahkan dengan syukur atas suatu kebajikan yang diterima. Daging korban dimakan bersama oleh yang mempersembahkan korban dan imam yang menumpangkan tangannya di atas kepala binatang korban.
Sekalipun imam dapat menyeleksi korban yang paling tambun dan tak bercacat, tidak ada kurban yang sempurna sekali untuk selamanya. Korban yang sempurna dan tidak bercacat hanya dilakukan oleh Yesus Kristus. Kesempurnaan Yesus sebagai kurban keselamatan dibuktikan dengan ketaatan dan kesetiaan Yesus Kristus hingga mati di kayu salib. Itulah yang dilakukan sebagai pengorbanan yang sempurna dan tak bercacat bagi Allah.
Sahabat yang baik hati! Kita percaya hanya Yesuslah Yuruselamat, penolong yang sempurna bagi umat manusia. Manusia oleh dosa seharusnya akan binasa, namun oleh kasih dan pengorbanan Kristus kita semua diselamatkan.
Salam Jumat Agung ba
gi kita semua:
Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar