Sabtu, 22 April 2023

DILAHIRKAN KEMBALI BUKAN DENGAN BENIH YANG FANA

 

Kotbah Minggu, MISERECORDIAS DOMINI, 23 April 2023

Nas: 1 Petrus 1:17-23


DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati kotbah minggu ini merupakan ajakan Rasul Petrus agar setiap orang hidup baru. Hiduo baru ini merupakan buah dari kesadaran oleh manusian yang telah ditebus.  Kita telah ditebus dari hidup yang lama melalui pengorbanan Yesus Kristus. 


1 Petrus 1:18-19 (TB)  Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.


Didalam Kotbah ini baiklah kita menggali makna penebusan, kemudian apa yangbharua kita lakukan sebagai orang yang telah ditebus oleh Kristus.


*1  Makna Penebusan*

Kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus. Pertanyaan mengapa kita harus ditebus? Baiklah saya jelaskan arti penebusan dari dua pendekatan.


a. Pendekatan pertama: dalam dunia bisnis atau niaga. Ibarat seseorang menggadaikan asset atau barang untuk mendapatkan pinjaman atau hutang. Selama asset itu digadaikan maka pemiliknya ada pada pihak pemiutang. Asset yang digadaikan hanya dapat kembali kepada pemilik semula jika telah ditebus dengan uang tebusan. Tanpa uang tebusan kepemilikan itu adalah hak penggadai. Demikianlah manusia menjadi milik dosa karena setelah manusia jatuh dalam dosa kita diperhamba oleh dosa. Tidak seorang pun yang dapat membebaskan dirinya dari dosa dari dirinya sendiri. Penebusan atas dosa hanya dilakukan oleh Yesus secara sempurna melalui kematian dan kebangkitan Kristus. 


b. Pendekatan kedua adalah dalam dunia perbudakan. Pada jaman perbudakan, seorang budak tidak akan pernah bisa menjadi manusia merdeka dari dirinya sendiri. Dia akan tetap menjadi budak dan milik tuannya. Seorang budak hanya bisa merdeka jika ada orang yang menebus dari tuannya. Seorang budak apabila sudah ditebus oleh seorang tuan maka dia akan menjadi milik tuan yang menebusnya. Hal ini dijelaskan Paulus dalam Roma 6:16 (TB)  Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?


Kedua penjelasan ini dapat memudahkan kita mengerti dan memahami penebusan Kristus. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka manuaia diperhamba oleh dosa. Manusia tidak dapat membebaskan diri dari perhambaan dosa dari dirinya sendiri. Maka Allah sendirilah yang bertindak menebus manusia dari dosa. Allah menebus manusia bukan dengan emas dan perak atau dengan uang tebusan atau dengan barang yang fana. Tetapi kita ditebus dengan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.


Ditebus bukan dengan uang dan perak karena kita bukan berhutang emas dan perak atau dengan barang yang fana tetapi kita berhutang nyawa karena upah dosa adalah maut. Maka kita ditebus dengan pengorbanan Yesus di Kayu Salib. Dia disalibkan dan mati sebagai tebusan dosa kita.Efesus 1:7 (TB)  Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,


Para ahli Perjanjian Baru menjelaskan arti penting penebusan Kristus di kayu salib dengan mengutip perkataan Tuhan Yesus di kayu salib, yaitu: "sudah selesai" (tetelestai, baca Yoh 19:30). Artinya sudah selesai, hutang kita oleh dosa dan pelanggaran atau jika selama ini manusia yang jatuh dalam dosa diperhamba oleh dosa telah ditebus dan telah lunas dibayar melalui pengorbanan Yesus Kristus di Golgata.


*2. Apa yang harus kulakukan?*


1 Petrus 1:22 (TB)  Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.


Rasul Petrus dalam kotbah minggu ini mengajak kita untuk hidup baru, hidup yang dilahirkan kembali menurut Firman Allah. Ibarat tanaman ditanam dengan benih yang baru. Rasul Petrus menyebut dengan benih yang tidak fana, tetapi benih yang kekal.  1 Petrus 1:23 (TB)  Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.


Benih yang kekal kekal oleh penebusan Kristus mengajak kita memiliki cara hidup yang baru, yaitu: 


*a. Hidup sebagai anak yang takut akan Allah dan taat kepada Kebenaran.*


1 Petrus 1:17 (TB)  Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.


Konskwensi penebusan adalah kita dipilih dan diangkat menjadi anak-anak Allah. Sebagai anak-anak Allah kita hidup dalam terang, menjauhkan diri dari cara hidup yang lama. Jika adam yang lama hidup tidak taat kepada perintah Allah, maka manusia baru yang ditebus didalam Yesus Kristus harus hidup di dalam kebenaran dan ketaatan kepada Allah. 


*b. Memelihara persaudaraan*

Konsekwensi kedua adalah kita semua sama dihadapan Allah Bapa kita. Tidak ada perbedaan yang satu dengan yang lainnya, sederajat, perlakuan hang sama dan memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama. Karena itu kita harus memelihara persaudaraan. 


Kasih persaudaraan yang paling indah adalah hidup bersama dengan rukun sebagaimana ajakan pemazmur.

Mazmur 133:1 (TB)  Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! 


*c. Hidup di dalam Kasih*

Yesus sebelum naik ke Sorga menyampaikan perintah kepada murid-muridNya agar hidup di dalam kasih. Hidup di dalam kasih adalah bukti orang yang mau mengikut Yesus.


Yohanes 13:34-35 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."


Periintah baru ini sangat penting untuk menyadarkan kita sebagai seorang murid, yaitu hidup di dalam kasih. Menaburlan kasih adalah pekerjaan yang terus menurus dilakukan oleh orang percaya 


Hidup di dalam kasih harus kita maknai dari pekerjaan Kristus yang menaburkan benih kehidupan yang kekal dalam kehidupan kita di dunia ini. 


Selamat hari minggu dan selamat menaburkan kasih. Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


DIPERBAHARUI UNTUK HIDUP MENURUT KETENTUAN ALLAH


 Kotbah Minggu Quosimodegeniti, 16 April 2023
Nas: Yehezkiel 36: 22-27

DIPERBAHARUI UNTUK HIDUP MENURUT KETENTUAN ALLAH

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan pemberitahuan rencana Allah untuk memperbaharui umatNya. Allah akan memulihkan keadaan umatNya. 

Jika kita baca keseluruhan pasal 36 ini amarah dan kasih Tuhan ditunjukkan oleh nabi. Tuhan marah atas tindakan yang menajiskan dari Israel: pelanggaran dan berbaliknya dari Allah.Yehezkiel 36:21 (TB)  Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang.
NAMUN Allah tetap.mengasihi umatNya sekalipun terbuah, Tuhan akan memulihkan dan mengumpulkan mereka. Inilah pembaharuan yang Allah perbuat terhadap UmatNya. Kasih Tuhan yang tiada batas tidak membuat Allah membiarkan umatNya bebas atas pelanggaran  amarah dan murka akan didatangkan sebagai ganjaran dan pelajaran.

Khususnya dalam kotbah minggu ini, pembaharuan itu dimulai dengan inisiatip Allah mentahirkan atau mengampuni umatNya, memberikan hati yang baru dan pengharapan baru dengan kembali ke Yerusalem dan berdiam di negeri yang Tuhan janjikan sejak leluhur mereka. Tuhan sendiri bertindak untuk melakulan pembaharuan atas umatNya.

1. Pengampunan: Tuhan Mentahirkan - Menguduskan UmatNya
Yehezkiel 36:23 (TB)  Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. 

Pemulihan itu dimulai dari Allah sendiri yang berkenan mengampuni umatNya.  Allah bersedia mengampuni dan memaafkan seluruh pelanggaran umatNya. Pengampunan itu diungkapkan dengan kata "mentahirkan". Allah mentahirkan mereka dari segala kenajisan, memberikan hati yang baru dari hati keras, pemberontak dan tegar tekuk menjadi hati yang taat dan tulus.

Kata mentahirkan ini menunjukkan bahwa bangsa itu telah berdosa dihadapan Allah, nazis dan telah jauh dari kekudusan Tuhan. Dalam pandangan Yahudi ada hal-hal yang ditetapkan nazis menurut hukum imamat. Mulai dari jenis-jenis makanan, ternak dan penyakit tertentu pada manusia yang dinyatakan nazis, seperti: kusta. Seorang yang kusta harus dikucilkan dari komunitas masyarakat. Dia dapat kembali bersatu dengan masyarakat setelah dia tahir. Imamlah yang memiliki wewenang untuk menetapkan seseorang yang sudah tahir. Jika imam menyatakan seseorang kusta telah tahir barus dia berhak kembali ke tengah-tengah masyarakat.

Demikianlah umat Israel mereka telah melanggar Firman Tuhan, dan telah dihukum melalui pembuangan. Tidak selamanya Tuhan menghukum, Tuhan mengampuni dan mentahirkan umatNya. Tuha tidak mengingat-ingat dosa mereka lagi sebagaimana pesannya kepada  Yesaya 1:18 (TB)  Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

2. Roh Yang Baru: berubah dari hati keras kepada hati lembut
Pentahiran itu berdampak dalam hati manusia. Hati manusia yang keras dan tidak taat kan diperbaharui menjadi hati yang lembut yang bersedia dan taat melakukan kehendak Allah. Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Bagaimana Tuhan menempa hati umatNya. Seperti membentuk emas murni dalam tuangan baru; emas harus dimasukkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, segala kerak yang melekat akan terkelupas dan meninggalkan emas murni kemudian di tuang dalam tuangan baru. Demikian Allah memurnikan umatnya melalui pembuangan Babel. Jadi pembuangan merupakan bahagian dalam rencana Allah, tahapan pembuangan adalah bahagian dari penempaan hati yang diperbaharui oleh Tuhan.

Pembuangan bukanlah akhir sejarah umat Allah, namun bahagian dari penempaan mereka agar memiliki hati yang dioerbaharui. Allah yang mengumpulkan dan mempersatukan, Allah yang memulihkan dan Allah sendiri yang membentuk mereka menjadi umat yang taat kepada perintah dan ketetapan Allah. Rencana ini menumbuhkan pengharapan, tak perluh berputus asa dan terus menerus meratapi keadaan yang pahit. Dulu memang mereja jaya dan bangga menjadi umat Allah namun, semuanya sirna dengan hancurnya Yerusalem dan diangkutnya seluruh umat Allah ke pembuangan. Ketidak berdayaan mereka dalam pembuangan, bukan berarti kehilangan segala-galanya; namun Yehezkiel sendiri menubuatkan bahwa Allah sendiri yang memiliki prakarsa untuk memulihkan keadaan umatNya.

Tuhan akan memperbaharui hati mereka, Allah akan memperbaharui bathin mereka. Allah sendiri akan menuliskan perintah Allah di dalam hati mereka. Jika zaman Musa Perintah Allah itu dituliskan dalam dua log batu, tetapi rencana Allah pada umat yang diperbaharui itu adalah dengan menuliskannya dalam hati mereka.
Umat yang diperbaharui ini akan menjadi orang yang taat kepada perintah Allah. Roh Allah aka  diam di dalam hati manusia dan menjadikan mereka setia dan suka rela melakukan kehendak Allah.

Dalam ketidak-berdayaan mereka Allah sendiri akan datang untuk memulihkan keadaan dan membentuk mereka menjadi umat yang Baru. Allah menjadi Allah mereka, dan mereka menjadi umat Allah.

Hati yang dibaharui itu mengubah mereka, umat yang memberontak menjadi umat yang penurut umat yang melanggar perintah menjadi umat yang taat. Roh yang batu yang dijadikan Tuhan akan menuntun kita kepada kehidupan. Sebagaimana dijelaskan oleh Paulus dalam Roma 8:14-15 (TB)  Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.  Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 

Status sebagai anak-anak Allah manjadikan kita menjadi orang-orang yang menuruti perintah Allah.

3. Hidup yang penuh pengharapan: diam di Tanah Perjanjian.

Dalam ayat setelah kotbah ini disebutkan, bahwa Allah akan memulangkan umatNya dari pembuangan dan tinggal di tanah yang dijanjikan kepada nenek moyang mereka.
Yehezkiel 36:28 (TB)  Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.

Dalam pembuangan mereka berpencar entah ke mana, tiada pemimpin dan hidup terasing dan tidak ada yang mempersatukan. Tuhan sendiri akan mengumpulkan dan mempersatukan mereka kembali. Mereka yang dipulihkan akan mendiami kembali tanah perjanjian sebagaimana dijanjikan kepada nenek moyang mereka.

Selama di pembuangan mereka meratapi diri, rindu akan Yerusalem, kampung halaman mereka. Seperti Batak di Perantauan menyanyikan O Tano Batak: terharu bahkan sering menetaleskan air mata. Lebih dari itulah kerinduan orang Yahudi rindukan Yerusalem Namun masalahnya kalaupun mereka rindu dan ingin pulang, bagaimana hal itu bisa karena Yerusalem telah hancur, kota yang dulu megah telah menjadi puing dan sepi. Bait Allah yang sangat mereka agungkan, tak satu pun batu bertindih.

Apa yang dirindukan oleh Umat Allah dipembuangan dijawab oleh Tuhan dalam ayat 28. Tuhan akan mengembalikan mereka ke Yerusalem. Tuhan sendiri yang akan menghantarkan mereka dengan penuh damai dan sejahtera. Mereka akan diam di negeri yang dijanjikan oleh Tuhan bagi mereka sejak leluhur mereka.
Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan minggu  meneguhkan dan menguatkan kita bahwa ruang pengampunan. Dosa dan pelanggaran telah membuat kita jauh dari anugerah, Namun Tuhan berkenan mentahirkan, menyucikan dan menguduskan umatNya. Tuhan memperbaharui hati mereka,  hati keras akan diperbaharui menjadi hati lembut.

Selamat hari minggu! Tuhan memberkati kita dan agar berkatnya nyata mari kita berubah, memasuki era pembaharuan yang dilakukan oleh Tuhan dalam hidup kita.
Apalagi kita baru memasuki semangat paskah, kematian dan kebangkitan Kristus menghantarkan kita kepada hidup baru. Kristus melalui peristiwa salib dan kebangkitanNya melakukan transformasi - pembaharuan. 

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 08 April 2023

DIBANGKITKAN BERSAMA KRISTUS

 Kotbah Paskah I, Minggu 9 April 2023

Nas: Kolose 3:1-4


*DIBANGKITKAN BERSAMA KRISTUS*


Selamat Paskah! Sahabat yang baik hati. Hari ini saya menyapa kita semua, SALAM PASKAH! Kristus telah bangkit, haleluya!


Kotbah pada Paskah I ini memberikan semangat baru dalam hidup orang percaya. Pada masa passion hingga kematian Yesus membuat para murid kehilangan semangat; Guru dan Tuhan mereka mati di kayu salib dan dikuburkan. Hati mereka mencekam dan bergejolak, seolah tak berterima atas kejadian itu semua; Yudas sampai bunuh diri karena menyesal mengianatia Yesus, Petrus mengutuki dirinya karena merasa bersalah menyangkal Yesus, murid-murid yang lain tidak menampakkan diri, mungkin mereka bersembunyi dari incaran Romawi dan Mahkamah Agama.  


Pada hari ketiga setelah kematian Yesus 

para perempuan yang pergi ke kubur Yesus di subuh hari membawa berita kepada para murid bahwa kubur Yesus telah kosong dan Kristus telah bangkit. Sebagaimana pesan malaikat: Lukas 24:5b-6 "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea."


Mereka menjadi saksi pertama atas kubur yang kosong. Kemudian mereka memberitahukan kebangkitan kepada Petrus dan murid lain. Petrus berlari ke kubur dan kubur Yesus telah kosong. Peristiwa kubur kosong membuat murid-murid memiliki semangat untuk mengingat kembali pesan Yesus dan mereka siap membawa pesan Kristus telah bangkit. Semuanya bersemangat untuk membawa berita bangkitan Yesus. Inilah yang kita sebut dengan "spirit kebangkitan", bersemangat, meninggalan kekelaman yang gelap menjadi cerah, keputusasaan berubah menjadi harapan. 


Spirit kebangkitan adalah semangat baru para murid yang menerima berita kebangkitan Kristus. Jika kita membaca berita Injil murid-murid berlari memberitakan bahwa kubur telah kosong, Kristus telah bangkit. Bukan hanya itu Yesus menampakkan diri kepada murid-murid, orang banyak bahwa Dia sungguh bangkit sebagaimana dikatakanNya. Kebangkitan Kristus sungguh-sungguh membuktikan kebenaran bahwa apa yang dikatakan oleh Yesus benar adanya.


Apakah makna kebangkitan itu? Paulus dalam kotbah minggu ini memberikan suatu pencerahan bahwa kebangkitan Kristus merupakan kebangkitan kita juga. Kristus buah sulung dari kebangkitan, maka sama seperti Kristus kita akan dibangkitkan pula. Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya bagi manusia, sekalipun kita harus mati karena tubuh jasmani namun tubuh jasmani ini akan dibangkitkan dalam tubuh rohani mewarisi kehidupan kekal. Kematian Kristus telah menyeberangkan kita kepada kehidupan kekal.


1. Bangkit bersama Kristus

Kebangkitan Kristus menjadi garansi (jaminan) bagi kita memperoleh kehidupan kekal. Seperti Kristus mengalahkan maut, demikianlah semangat hidup kita hang menenggelamkan kita kepada kelesuan dan putus asa. Bersama Kristus kita bangkit.

Roma 6:8-10 (TB) Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. 

Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.


Kebangkitannya menjadi kebangkitan oramg percaya untuk memberitakan Injil Kristus. Berangkat dan bergerak untuk membawa berita sukacita.


Maka spirit kebangkitan adalah pencerahan budi. Pencerahan dimaksud adalah menjadi orang yang memikirkan perkara diatas. Apa itu perkara diatas, yaitu Yesus Kristus yang bangkit, naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Memikirkan perkara diatas adalah memikirkan kehendak Allah dan mewujudkannya dalam kehidupan kini. Sebagaimana doa yang diajarkan Tuhan Yesus: jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga. Kehendak Allah yang di sorga diturunkan dalam aktifitas kita, kehendak Allah yang sorgawi membumi dalam perkataan, perbuatan dan tindakan orang-orang percaya. Inilah misi baru dalam Spirit kebangkitan Kristus bahwa orang percaya membumikan Kehendak Allah, yaitu: kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh (Rom 14:17).


2. Pikirkan perkara di atas

Dalam hidup ini banyak perkara yang kita hadapi, seperti pengalaman murid. Sebelum kebangkita mereka memikirkan bagaimana sikap pemerintah Romawi kepada mereka, bagaiama sikap Mahkamah Agama Yahudi terhadap mereka, bagaimana melanjutkan missi ini, apakah komunitas murid dan orang-orang yang telah mengikut Yesus akan berhenti dan bubar begitu saja? 

Kebangkitan Kristus melanjutkan missi Kristus - ongoing ministry. Apa yang disampaikan oleh Yesus kepada para murid pada masa hidupNya, tentang kerajaan Allah, tentang Roti Hiduo, Air Hidup dan pesan-pesan sorgawi harus menjadi bagian dari kehidupan mereka.


Jadi dalam kotbah ini, memikirkan hal sorgawi adalah mewujudnyatakan Kerajaan Allah di dunia ini melalui aktifitas para murid - orang percaya.


Memikirkan perkara diatas bukanlah seperti paham pietisme yang mebenci dunia dan meninggalkan dunia. Pietisme seolah kepala di sorga namun kaki dan tangannya di bumi. Pietisme cenderung menjauhi dunia dan hendak meninggalkan dunia. Paulus dalam kotbah minggu ini menganjak untuk memikirkan perkara diatas bertujuan membumikan kehendak Allah dalam aktifitas kita sehari-hari yang penuh kebenaran, damai sejahtera dan suka cita.


3. Memakai manusia baru

Menerima kebangkitan Kristus berarti bersedia memasuki kehidupan yang baru, yaitu manusia ciptaan baru. Manusia lama, yang mewarisi dosa dari adam pertama telah mati terkubur bersama kematian Kristus dan kita bangkit menjadi ciptaan baru di dalam kebangkitan Yesus Kristus. 


Manusia baru di dalam Yesus Kristus memiliki kehidupan yang baru. Segala sesuatu tindakn dan perbuatan yang mendatangkan murka Allah harus dimatikan.  

Ada dua istilah yang digunakan oleh Paulus dalam Kolose 3 ini, bagaimana sikap orang percaya terhadap manusia lama


a. Matikanlah

Paulus menegaskan segala tindakan dan perbuatan manusia yang mendatangkan murkah Allah harua dimatikan. Hal-hal apa saja yang harus dimatikan itu, disebutkan dalam ayat berikut Kolose 3:5-6 (TB) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].


a. Buanglah

Paulus menegaskan segala sesuatu yang membuat manusia bisa tergoda dan jatuh dalam dosa harua dibuang jauh-jauh. 

Kolose 3:8 (TB) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.


Sahabat yang baik hati, selamat Paskah bagi kita semua kiranya kebangkitan Kristus memverikan semangat baru bagi kita dalam melaksanakan aktifitas kita masing-masing. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak




YESUS POKOK KESELAMATAN YANG ABADI

 KOTBAH IBADAH JUMAT AGUNG -PERINGATAN KEMATIAN TUHAN YESUS, 

Jumat, 7 APRIL 2023

Nas: Ibrani 5:7-10


YESUS POKOK KESELAMATAN YANG ABADI


Salam Jumat Agung bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, kotbah pada peringat Jumat Agung ini merupakan moment berharga bagi umat Kristen mengenang karya Yesus Kristus di Golgata. Penulis Ibrani menjelaskan tentang Yesus Kristus sebagai Imam Besar dan sekaligus Kurban Keselamatan sekali untuk selama-lamanya. Yesuslah pokok keselamatan itu sendiri yang mendamaikan manusia dengan Allah (vertikal) dan mendamaikan hubungan manusia sengan sesama melalui peristiwa salib (horizontal). Itulah sebabnya peristiwa Salib adalah pemenuhan janji Allah menyelamatkan manusia.


Hal inilah yang dijelaskan oleh penulis kitab Ibrani, Kehadiran Yesus sebagai imam besar dan korban sekali untuk selamanya memiliki pesan yang sangat penting. Seperti orang yang membutuhkan pertolongan, yang sudah berulangkali melakukan upaya pertolongan namun selalu berulang juga kesulitan yang sama terulang lagi. Dalam tradisi Yahudi setiap umat akan membeeikankurban penghapusan dosa, namun usai itu tahun berikutnya akan datang untuk memberikan kurban penghapusan dosa dan demikianlah seterusnya. Tidak seorangpun imam besar yang memimpin upacara penghapusan dosa sekali untuk selama-lamanya. Itu hanya dilakukan oleh Yesus Kristus. Yesus hadir menolong dan menyelamatkan kita sekali untuk selama-lamanya. 


Di kalangan Yahudi, imam itu terdiri dari keturunan Lewi, dari keturunan Lewi ini diangkat pemimpin jemaat yang mengajar di Synagoge (tempat ibadah dan pengajaran Yahudi) di luar Yerusalem. Dari imam-imam dipilih imam kepalang yang bergabung dalam Mahkamah Agama Yahudi dan mereka menetapkan satu Imam Besar. Sekali setahun Imam Besar itu masuk ke ruang maha Kudus di Bait Allah di Yerusalem untuk menyampaikan doa dan menyerahkan kurban keselamatan kepada Tuhan.


01. Kristus Imam Besar ditentukan Oleh Allah.


Agar mempermudah memahami hakekat Kristus dalam keselamatan, maka penulis kitab Ibrani menjelaskan praktek keagamaan Yahudi yang demikian bahwa Yesus Imam Besar, bukan dipilih oleh manusia tetapi ditetapkan oleh Allah. 


Ibrani 5:5 (TB) Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",  


Yesus bukan dipilih oleh manusia sebagai Yuruselamat karena kehebatannya mengajar, atau kehebatannya melakukan tanda dan mukjizat. Yesus tidak diangkat menjadi Yuruselamat karena people power. Yesus sendiri ditetapkan oleh Allah menjadi Imam Besar yang menolong dan menyelamatkan umat manusia dari dosà dan kematian. 


Yesus sebagai Imam besar dihubungkan dengan Melkisedek. Disebutkan dalam Ibrani 5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." 


Melkisedekh hanya dua kali disebutkan di dalam PL. Raja Salem (Yerusalem). Setelah --> Abraham mengalahkan Kedorlaomer, ia disongsong oleh Melkisedek (Kej. 14:17 dst.), dan Abraham memberikan kepadanya sepersepuluh dari rampasan yang ia peroleh. Melkisedek yang digambarkan sebagai seorang 'Imam Allah yang Mahatinggi', yang membawa --> roti dan --> anggur, kemudian menjadi suatu model yang sangat berarti dalam tradisi Ibrani dan Kristen. Daud mewarisi dinasti Melkisedek (Mzm. 110:4)


Mengapa Penulis Ibrani menghubungkan Yesus Kristus sebagai Imam Besar menurut peraturan Melkisedek? Tentu penulis Ibrani hendak menghubungkan kehadiran Yesus Kristus dengan penetapan Yesus Kristus sebagai penegakan Raja Keadilan, yang memerintah dari Yerusalem. 


Yesus Kristus adalah Anak Allah yang diurapi menjadi memerintah Kerajaan Allah. Yesus hadir di dunia ini mendirikan dan menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah. 


02. Ketaatan Kristus sampai ke Golgata

Ibrani 5:8 (TB) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 


Penejalsan ayat 8 ini menunjukkan bahwa salib Golgata bukanlah kemenangan Romawi menghentikan Yesus karena pengakuan Pilatus tidak ada kesalahan apapun yang dilakukan Yesus. Yesus menjalani semua.penderitaan sejak masuknya ke Yerusalem, pergumulan di malam-malam terakhir, penangkapan hingalga peradilan, jalan salib-via dolorosa hingga peristiwa Golgata, Yesus menjalani semua itu di dalam memenuhi kehendak Allah.


Ketaatan Yesus hingga kematiannya di kayu salib dijelaskan oleh Paulus lebih lengkap pada Filipi 2:8-11 (TB) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 

supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 

dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 



03. Pengorbanan Yesus di kayu salib dilakukan secara sempurna.


Sudah menjadi ketentuan dalam agama Yahudi bahwa setiap kekuarga harus memberikan korban bakaran yang ditentukan dan dikhususnya. 


Dalam Im. 7:11 dst telah ditetapkan korban binatang yang dipersembahkan dengan syukur atas suatu kebajikan yang diterima. Daging korban dimakan bersama oleh yang mempersembahkan korban dan imam yang menumpangkan tangannya di atas kepala binatang korban. 


Sekalipun imam dapat menyeleksi korban yang paling tambun dan tak bercacat, tidak ada kurban yang sempurna sekali untuk selamanya. Korban yang sempurna dan tidak bercacat hanya dilakukan oleh Yesus Kristus. Kesempurnaan Yesus sebagai kurban keselamatan dibuktikan dengan ketaatan dan kesetiaan Yesus Kristus hingga mati di kayu salib. Itulah yang dilakukan sebagai pengorbanan yang sempurna dan tak bercacat bagi Allah. 


Sahabat yang baik hati! Kita percaya hanya Yesuslah Yuruselamat, penolong yang sempurna bagi umat manusia. Manusia oleh dosa seharusnya akan binasa, namun oleh kasih dan pengorbanan Kristus kita semua diselamatkan.


Salam Jumat Agung ba


gi kita semua:

Pdt Nekson M Simanjuntak



DIBERKATILAH YANG DATANG DI DALAM NAMA TUHAN

 Kotbah Minggu Palmarum, 2 April 2023 

Nas: Markus 11:1-11


*DIBERKATILAH YANG DATANG DI DALAM NAMA TUHAN*


Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, Hari ini kita sudah memasuki minggu Palmarum. Palmarum artinya palma atau mare-mare, dedaunan pohon palm. Minggu ini hendak mengingatkan peristiwa bagaimana penduduk kota Yerusalem menyambut Yesus. Penduduk kota, dari anak-anak hingga orang tua menyambut Yesus dan mengagungkan dengan berseru: Diberkatilah Dia yang datang di dalam nama Tuhan, sambil meletakkan palma di jalan-jalan atau daun hijau untuk menyambut Yesus. 


*01. Memaknai Palmarum*

Sambutan itu sebagai ungkapan mereka merindukan Mesias yang telag lama dinantikan. Jika kita bandingkan di jaman now bagaimana menyambut tamu kenegaraan, susunan barisan rapi dan dibuat karpet merah untuk menyambut sebagai ungkapan rasa hormat dan sambutan yang hangat bagi tamu kehormatan. Demikianlah juga sambutan penduduk Yerusalem kepada Yesus.


Kejadian Palmarum sebenarnya perlu menjadi renungan, menyambut Yesus tapi sangat sayang mereka tidak mengenal Yesus dan missinya ke Yerusalem. Benar bahwa penduduk Yerusalem telah lama menantikan Mesias, Anak Allah yang akan membebaskan Israel dari penjajahan asing dan kembali membawa kejayaan Raja Daud. Itulah harapan penduduk Yerusalem, namun harapan mereka itu sebenarnya harus dipertanyakan karena Yesus bukan naik kuda tetapi naik keledai. Yesus hadir bukanlah untuk menduduki Yerusalem sebagai raja yang memerintah seperti bangsa asing. Tetapi Yesus hadir memenuhi janji Allah membebaskan manusia dari kuasa dosa. Yesus naik keledai menunjukkan Yesus hadir membawa damai sejahtera. 


Konteks kitab Markus! Apa yang kita baca dari Markus 11:1-11 ini diceritakan bagaimana sambutan penduduk Yerusalem kepada Yesus. Mereka menyambut Yesus sebagai raja, sebagai Mesias yang diurapi dan yang akan mengokohkan kerajaan Daud. Melebihi dari apa yang mereka harapkan itulah yang dilakukan oleh Yesus di Yerusalem. Yesus hadir bukanlah mau memenuhi sebahagian dari apa yang dibutuhkan oleh manusia. Yesus hadir untuk menggenapi janji Allah untuk keselamatan umat manusia secara total. 


*02. Konteks Markus 11:1-11*

Baiklah kita mendalami apa yang bisa kita pelajari dari Kotbah minggu ini. Menurur saya ada tiga hal menari yang pwrlu kita perdalam dan direfleksikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Khususnya mempersiapkan diri merayakan Jumat Agung dan Paskah. 


*2.1. Ketaatan - Loyalitas Murid*


Markus 11:4 (TB) Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.


Sebelumnya Yesus telah menyuruh murid-murid untuk mengambil keledai yang tertambat di kam jika ada yang bertanya mereka menjawab: "Tuhan memerlukannya. Ia aka segera mengembalikannya ke sini" (Mark 11:1)


Disini ada loyalitas Murid. Mereka pergi dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Mereka tidak ragu, tidak ada pertanyaan atau hal-hal yang membuat mereka ragu melakukannya. Setelah mereka pergi, benar mereka menemukan keledai dan saat ikatannya dibuka mereka menjawab seperti jawaban yang disampaikan oleh Yesus. 


Apa yang dapat kita pelajari dari sini? Inilah sesungguhnya tugas seorang murid yaitu melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Melakukan perintah itu kita sebut dengan ketaatan atau dalam bahasa lain ada loyalitas. Kita orang percaya harus memiliki ketaatan, saat dipanggil untuk mengikuti Yesus, ya ikutlah. Apapun konaekwensi dari ketaatan seorang yang mengikut Yesus, jangan ragu dan bimbang, Yesus telah persiapkan segala seauatu sebelum Dia mengutus kita.


Dalam minggu passion, hati-hari setelah Palmarum hingga Jumat Agung, kita akan belajar bagaimana murid-murid banyak menghadapi tantangan, gangguan dan ancaman. Harga seorang murid akan teruji dalam melampauhi penderitaan.


*2.2. Tuhan memerlukannya - belajar mempersembahakan milik untuk pelayanan Tuhan*


Pemilik keledai tidak mengenal murid karena para murid umumnya berasal Galilea. Tetapi pemilik keledai percaya dan membiarkannya. Memang Yesus telah dikenal oleh orang baik di Galilea, Yudea dan sekitarnya. Telah banyak melakukan mujizat, menyembuhkan berbagai penyakit, serta banyak pengajarannya yang sangat mengagumkan. Dengan garansi: Tuhan membutuhkannya, pemilik keledai melepaskannya. Arrinya pemilik keledai mempasrahkan keledainya itu dilepaskan murid setelah kalimat ini disampaikan: Tuhan memerlukanya


Kalimat ini sangat perlu kita hayati untuk lebih sungguh mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan. Sudah sejauh mana kita mempersembahkan apa yang ada pada kita untuk pelayanan kerajaan Tuhan? Pemilik keledai ini contoh yang baik, atau mungkin seperti janda di Sarfat? Tinggal tepung segenggam dan sedikit minyak harus diolah dan diserahkan kepada hamba Tuhan. Janda itu melakukannya, tetapi lihatlah, janda itu tak kekuarangan, justru menjadi cara Allah untuk memelihara hidup janda itu dan anaknya sampai kemarau berakhir.


Dalam berbagai hal pengalaman hidup, hal ini perlu kita maknai memberikan persembahan dengan membantu pelayanan dan missi gereja: dibutuhkan uluran tangan untuk berpartisipasi. Ketika hal seperti itu terjadi pada kita, kita mempercayainya Tuhan memerlukan sesuatu dari kita. Hal ini juga bisa kita kembangkan dalam hal memaknai musibah yang terjadi seperti kehilangan apa yang kita miliki bahkan Mungkin yg paling berharga dalam hidup kita. Kita percayai Tuhan mengetahui segala sesuatu yang terjadi dan yang akan terjadi di dalam hidup ini, jangan stress atau kecut tetapi pasrahkan dan katakan Tuhan memerlukannya dan Dia akan mengembalikannya segera.


*2.3. Hosanna: diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan*


Markus 11:9-10 (TB) Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!" 


Seruan hosanna disini adalah harapan orang banyak, Yesus akan naik tahta dan memimpin Israel sebagai bangsa sebagaimana kepemimpanan Daud. Padahal missi Yesus adalah menjadi raja damai yang mendamaikan Allah dengan manusia. Konsep keselamatan yang dibawa Yesus bukanlah konsep keselamatan dan memulihkan kerajaan Israel melainkan Kerajaan Allah. Dalam kerajaan Allah kuasa dosa akan dikalahkan. 


Itulah missi Yesus ke Yerusalem yang mati dan dibangkitkan untuk mengalahkan kuasa dosa dan maut. Jika kita baca cerita selanjutnya orang banyak yang hadir dan yang mengeluelukan Yesus dengan hosanna kecewa akan dengan harapan hosanna mereka, itulah sebabnya mereka berbalik dari hosannna menjadi salibkan dia salibkan dia pada peristiwa Gabbatha. Mengapa seruan mereka berbalik dari pujian ke hujatan, karena tak sesuai dan yg diharapkan. Dalam iman, Hal yang selalu kita ingat adalah membenamkan harapan di kehendak Allah.


Dengan demikian seruan Hosaana dalam minggu palmarum ini tentu selalu mengingatkan kita bahwa pujian dan elu-elu yang kita sampaikan pada saat yang sama adalah membuka hati kita kepada kehendak Allah. Dengan demikian hossanna harus dimaknai dengan suatu pemahaman kita mesti menyesuaikan harapan kita kepada kehendak Allah. Biarlah kehendak Allah yang terjadi.


*03. Menyambut Yesus butuh konsistensi*


Sahabat yang baik hati! Pelajaran peristiwa Palmarum merupakan tragedi, jika.kota buat perencanaan waktu, bahwa peristiwa Palmarum ada pada haru minggu, bagaimana sambutan itu secara luar biasa, mengaungkan Yesus sebagai Meaias Abak Allah dan meletakkan palmarum atau kain yang mereka milikk sebagai penyerahan diri dan tunduk kepada Mesias. 


Situasi inipun berbeda setelah Kamis dan Jumat Agung? Entah apa yang menimpa diri Yudas harus menghianati Yesus dengan 30 dinnarnya? Demikian juga dengan Petrus murid yang dikasihi itu harus menyangkal Yesus 3 kali sebelum ayam berkokok, murid yang lain diam dan tidak ada reaksi, orang banyak berteriak salibkan Dia, salibkan Dia? Bukanlah mereka.menduduk Yerusalem daei anak-anak hingga orang tua mengelukan Hosanna? Namun berubah menjadi: salibkan Dia. Bahkan menyerukan lepaskan Barabas sang penjahat. Saat pikiran tak normal dan kebencian menguasai roh dan jiwa seseorang bisa saja membenarkan kejahatan ketimbang membela orang yang yang sudah berbelas kaaih pada kita.


Periatiwa Palmarum yang menyerukan hosianna bagi kita di jamannau, harus tetap konsisten hosanna sampai akhir hayat kita. 



Selamat Palmarum: Pdt Nekson M Simanjuntak


MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...