Sabtu, 23 November 2024

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

 Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal

Minggu, 24 Nopember 2024

Ev. Daniel 7:9-14




KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YANG KEKAL


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, pada Minggu ini dalam Kalender HKBP ditegapkan sebagai Minggu akhir tahun gerejawi. Dalam almanak HKBP sekaligus dinamai sebagai Minggu peringatan orang Meningga. Di dalam ibadah akan dibacakan nama-nama yang meninggal sepanjang tahun gerejawi.  Tentu dengan tujuan mengingatkan bahwa setiap orang harus menghadap kematian dan tidak seorang pun dapat penghindarinya. Hidup ini di tangan Tuhan dan tidak ada seorang pun yang dapat memperpanjang umurnya tanpa kehendak Allah. 


Peringatan orang meninggal mengingatkan kita pada dua hal, pertama: hidup di dunia ini hanya sementara dan apa yang kita miliki dalam hidup ini pada akhirnya akan ditinggal. Dunia yang kita hidupi sekarang hanya sementara, semuanya akan berlalu. Maka sepahit apapun kehidupan hang kita alami jangan sampai kehilangan iman.  Makna kedua, jika kita memperingati orang meninggal mengingatkan bahwa kita akan memasuki kehidupan yang kekal keabadian sebagaimana orang-orang yang telah mati di dalam Tuhan. Kelak kita yang masih hidup akan berjumpa di rumah Bapa di surga dalam kehidupan yang kekal. Dengan mengingat mereka yang meninggal kita diingatkan akan satu tujuan hidup ini yaitu kehidupan yang kekal. Kristus tekah menyeberangkan kita dari kematian kepada kehidupan yang kekal. Allah sendirilah pemilik kehidupan ini duli, kini dan esok sampai selama-lamanya.


Dari kotbah Minggu, diambil dari penglihatan nabi Daniel akan runtuhnya penguasa-penguasa dunia. Penguasa dunia akan timbul silih berganti. Mereka akan tampil memimpin memerangi daerah lain dan menjadi penguasa dunia, namun waktunya akan tiba akan muncul penguasa lain yang dapat menahlukannya. Itulah realitas kekuasaan dan kerajaan dunia ini semntara dan punga limit, tetapi kekuasaan dan Kerajaan Allah yang kekal selama-lamanya.  


Daniel adalah hamba Tuhan yang diberkati, diberi kelebihan khusus melihat apa yang terjadi dan yang akan terjadi ditengah-tengah dunia melalui penglihatan. Umat Allah yang jatuh ke dalam pembuangan Babel, tunduk dan tahluk di awah kekuasaan bangsa asing. Seolah tiada harapan, sejarah umat Allah akankah bwrakhir? Dalam penglihatan yanh dianugerahkan Tuhan kepada Daniel, bangsa-bangsa silih berganti menunjukkan hegemoni kekuasaan, penahkluk dunia dan pemimpin yang berkuasa atas bangsa-bangsa akan terus silih berhanti Mesir, Babelonia dan Persia serta Romawi. Negara-negara inilah yang pernah tampil yang pernah menahlukkan umat Allah Israek dan Yehuda).  Kekuasaan itu disebutkan melalui pengglihatan akan munculnya keempat binatang.  Kekuasaan mereka terbatas pada waktu tertentu, dan wilayah tertentu, mereka tampil kuat dan berkuasa tetapi pada akhirnya akan diruntuhkan. Dan ditahlukka. Kekuasaan bangsa asing. Demikianlah kuasa dan kerajaan dunia ini yang terbatas NAMUN kekuasan dan kerajaan Allah tidak terbatas, tetapi kekal dan abadi selama-lamanya. Jika kekuasan dunia ini menindas dan membawa kesengsaraan tetapi Kekuasaan Allah mendatangkan keselamatan dan damai sejahterah. 


Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu ini memberikan pelajaran berharga bagi kita bahwa Allah tetap berkerja. Penguasa dunia bisa tampil, memimpin dan menahlukkan namun akan tiba waktunya kekuasan mereka berakhir. 


01. Penguasa di dunia ini akan silih berganti - bertahanlah!


Kitab Daniel hadir memberikan penguatan dan penghiburan bagi Umat Israel yang terbuang ke Babel. Umat Israel harus menderita dalam pembuangan karena ambisi raja-raja dunia berlomba mengejar kekuasaan. Bangkitnya raja-raja penguasa dunia menunjukkan dirinya menjadi raja atas seluru suka bangsa. Penglihatan Daniel tentang empat binatang yang dalam ay 1-7 sebenarnya sangat mudah ditebak, yaitu raja-raja pada masa itu yang tampil dalam kekuasaan. Keempat kerajaan itu adalah (1) Babel, (2) Media-Persia, (3) Yunani, serta (4) penerus-penerus Aleksander dari Yunani, dan kerajaan kelima adalah Kerajaan Mesias dipertahankan secara terhormat. Seluruh kuasa dan raja-raja pada akhirnya akan untuk kepada Allah Israel.


Seperti apapun perlakuan orang-orang yang berkuasa di dunia ini seperti empat perilaku binatang digambarkan dalam 7:4-8 yang membuat orang percaya menderita setelah. Sekalipun penguasan dunia ini ganas seperti singa binatang 1 aty 4), tak bis amelihat orang lain melebihi dirinya tetaplah bertekun.  Sekalipun hak-hak kita dirampas karena kerakusan orang yang berkuasa seperti beruang (binatang 2 ay 5) tetaplah bekerja. 


Sekalipun penguasa dunia ini terus mengaum dan mengancam seperi Harimau (binatang 3 at 6) mengintai dan memangsa tanpa jejak dan berbekas, setialah Tuhan adil. Dan sekalipun penguasa dunia dan musuh-musuh orang beriman tak dapat menggambarkan bentuk dan rupa kejahatan penguasa dunia ini (binatang 4 ay 7); setialah kepada Tuhan, kuasaNya lebih besar dan akan menghakimi perilaku setiap orang. Bertahanalah dalam keganasan dunia ini dan berjalan di jalan Tuhan. Percaya Tuhan campur tangan dan duania ini ada pada kedaulatan Allah.


02. Kuasa dunia ini punya jangka dan limit.


Perebutan kekuasaan raja-raja telah menyengsarakan rakyat. Dalam penglihatan Daniel, penderitaan umat manusia termasuk Israel yang harus terbuang merupakan korban dari perebutan kekuasaan dari negara-negara adi kuasa. Dalam perebutan kekuasaan korban perang yang paling menderita bukanlah raja atau panglima yang kalah tetapi rakyat yang tidak memiliki perlindungan. Raja demi mencapai dan mempertahankan kekuasaan melakukan berbagai kejahatan. Namun dalam penglihatan Daniel dalam kotbah ini bahwa Tuhan campur tangan, perebutan kekuasaan akan diakhiri dengan pemerintahan Allah yang dipimpin oleh Anak Manusia.

Daniel 7:11 (TB)  Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.


Manusia bertanduk merupakan simbol raja yang memiliki kuasa. Pesan penting dari penglihatan Daniel bahwa raja-raja yang memiliki kekuasaan, sikap sombong dan angkuh punya limit dan segera berakhir. Tidak ada kekuasaan di dunia yang abadi, namun akan segera berlalu. Pada akhirnya harus diadili dalam penghakiman Akhir dan tunduk di bawah pemerintahan Allah yang abadi.


03. Pemerintahan Allah kekal selamanya


Pesan ketiga yang sangat penting dari kotbah ini dalah penglihatan Daniel akan pemerintahan Allah yang kekal. Jika pemerintahan dunia ini terbatas dan punya limit maka berbeda dengan kehadiran Allah, pemerintahannya kekal sampai selama-lamanya.

Daniel 7:14 (TB)  Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.


Pesan ini penting, apakah harus tunduk pada kekuasaan raja-raja di dunia ini karena tidak tahan menjalani penderitaan? Atau tetap setia menunggu pemerintahan yang abadi. Tentu tak ada opsi lain, satu-satunya adalah bertahan sampai kesudahan menantikan dan merayakan bersama dengan orang-orang kudus kemenangan kerajaan Allah.


Allah adalah hakim atas segala suku bangaa, atas segala raja atas segala ciptaanNya. Penghakiman akhir ditentukan oleh kuasa Allah. 


04 Peringatan orang meninggal - setiap.orang akan mati


Minggu hari ini merupakan akhir tahun kelender gerejawi, sekaligus memperingati orang-orang yang telah meninggal. Kita percaya di dalam iman bahwa mereka telah bersama-sama dengan Tuhan. Mereka tidak lagi menjalani kesengsaraan, beban hidup dan dinamika kehidupan ini. Jika mereka kita kenang saat ini itu berarti mengingatkan kita akan akhir hidup kita. Memento mori: ingatlah hari kematianmu. Pada akhirnya Lonceng Kematian akan berbunyi. Pastikan kita ikut dalam kehidupan yang kekal yang dipersiapkan Allah bagi orang percaya.


Sahabatku! Tuhan memberkati firmanNya dan meneguhkan iman kita menjalani hari demi hari kehidupan kita. Amin


Salam 68

Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh - Praeses HKBP D.28 Deboskab



Sabtu, 09 November 2024

MEMBERI DARI KEKURANGAN

 Kotbah Minggu XXIV Stlh Trinitatis

Minggu, 10 Nopember 2024

Ev. 1 Raja-raja 17: 7 - 16




*MEMBERI DARI KEKURANGAN*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati. Kotbah minggu ini memberikan keyakinan kepada kita bahwa Tuhan itu memelihara hidup kita. Kekurangan tidak menjadi alasan untuk dapat berbagi, justru di dalam kekuarangan itulah kita dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain sebagaimana contoh kisah janda di Sarfat. Memberi dari kekurangan: tidak ada alasan untuk tidak berbagi dan menolong orang lain sekalipun kita kekurangan. Kerelaan memberi dari kekurangan di situ ada berkat berkelimpahan. 


Elia adalah nabi besar dalam sejarah Israel. Dia hadir sebagai nabi melawan rezim Ahab dan isterinya Izebel yang sangat jahat. Kejahatannya menjadi peringatan bagi bangsa Israel agar tak ada lagi pemimpin demikian: membunuh para nabi, membuat patung baal dan mendatangkan mala petaka yang besar bagi Israel. Jika Salomo adalah Raja yang paling bijaksana maka Ahab sebaliknya raja hang paling terkenal kejahatannya bersama Izebel.

Perlawanan Nabi Elia terhadap Ahab/Izebel adalah bahwa Allah Israel itu adalah Allah yang hidup dan berkuasa sementara baal yang puja-puji Izebel adalah benda mati. Elia telah bernubuat bukti Tuhan Allah Israel adalah Allah yang hidup bahwa tidak akan datang hukan selama tiga tahun enam bulan (1 Raj 17, band Luk 4:25-26). Atas kelaliman Ahab, Elia hadir menyakinkan umat Allah bahwa Tuhan itu hidup dan berkuasa dengan berbagai mujizat yang dilakukannya. Puncak pembuktian Allah Israel itu adalah Allah hidup dan berkuasa dibuktikan pada peristiwa bukit Karmel (Baca 1 Raj 18:20dyb).


Kotbah Minggu ini satu dari sekian peristiwa besar yang dilakukan oleh Elia. Setelah sungai Kerit kering Allah menyuruh Elia untuk pergi ke Sarfat. Satu daerah yang kering karena dampak kekeringan. Berangkat dari daerah kering menujung ke daerah kering kerontang, daerah yang mengalami kelaparan dan kekeringan. Penduduknya hanya tinggal menunggu lonceng kematian. ALLAH memakai Elia untuk melanjutkan kehidupan Jandi di Sarfat dan penduduknya. Elia melakukan mujizat besar sehingga janda itu dapat melanjutkan kehidupannya melewati masa kelaparan dan kekeringan. Tuhan memelihara hidup hambaNya


*1. Tuhan itu adalah Allah yang hidup - memelihara hidup hambaNya:*


Sebelum perikop kotbah minggu ini, telah diceritakan bahwa untuk menyelamatkan diri dari pengejaran Izebel, Elia diperintahkan Tuhan oergi dan tinggal di sungai sungai Kerit. Selama menjalani musim kering Tuhan akan memelihat hidup hambaNya Elia melalui burung gagak. Burung yang paling rakus dapat dijadikan Tuhan menjadi penyedia makanan bagi hamba Tuhan (baca 1 Raj 17:1-6). 1 Raja-raja 17:6 (TB) Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.


Peristiwa ini membuktikan bahwa Allah memelihara hidup hambaNya. Elia hamba Allah tidak akan mati kelaparan, saat tak ada manusia yang perduli Tuhan memakai burung gagak memperhatikan Elia. Elia bukan hanya bertahan hidup, namun dalam serba kekuarangan dipakai Tuhan berkelimpahan. Elia melakun mujizat di Sarfat dan menghidupi orsng disekitarnya. Elia 


*2. Memberi dari kekurangan - teladan iman dari Janda di Sarfat yang tulus dan taat.*


Ada saja cara Tuhan memelihara orang yang percaya kepadanya. Kisah seorang janda di Sarfat membuktikan iman akan menolong kita menemukan jalan kehidupan. Janda ini sudah kehabisan stok makanan, tinggal sekali masak lagi setelah itu dia dan anaknya akan mati.

Bagaimana mungkin bisa memberikan roti bagi orang lain sedangkan dirinya sendiri berkekuarangan? 


Logika egoisme manusia pasti berkata tidak mungkin mendahulukan orang lain. Seandainya janda itu posisi saya pasti tidak akan memberikannya karena inilah stok terakhir san setelah itu mati. Bagaimana kita bisa memberi sementara kta kekurangan? Seseornsg yang berkelebihan saja terkadang sulit memberi. Itulah penilaian umum yang terjadi di kalangan masyarakat - orang akan memberi dari kelebihannya. 


Kotbah minggu ini mengubah mindset berpikir justru agar kita hidup melewati pancaroba, jangan berpikir untuk menerima saja tetapi dalam.keadaan krisi setiap orang harus bersedia memberi. Apa jadinya janda itu jika egois, tidak mau memberi dsn menghabiskan stok terakhir dari rotinya? Besok tohndia akan mati karwna sudah habis stok. Namun saat mau berbagi dan rela memberi Allah memberkatinya prang lain tertolong dan dirinya terselamatkan. 


Disinilah Tuhan datang menolongnya dengan ujian. Memamg bisa saja kita sebut sebagain ujian. Elia meminta janda itu agar memberinya minum dan memberi sepotong roti. Janda itu terbuka mengatakan sejujurnya stok padanya tinggal stik akhir. Namun Elia berkata agar janda itu membuat roti itu dan leboh dahulu membuatnya untuk Elia : 1 Raja-raja 17:13 (TB) Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu."


Permintaan Elia ini hendak memberi pelajaran. Di dalam keadaan krisis sekalipun, kita tetap mengutamakan orang lain. Siapa tahu yang dilayani adalah hamba Tuhan atau suruhan Tuhan yang mengurapi dan memberkati 


Dalam keadaan demikian janda itu tak banyak tanya, dia melakukannya untuk Elia. Apa yang dapat kita lihat dari iman janda ini:

- dalam keadaan kritis sekalipun dia masih membuka pintu bagi orang lain.

- jujur atas apa yang ada padanya

- melakukan apa yang disampaikan nabi Elia: mendahulukan hamba Tuhan sekalipun stok makanan terakhir

Janda si Sarfat adalah contoh iman bahwa apa yang ada padaNya diberikan dengan tulus kepada hambaNya. Lihatlah dia tidak kekurangan justru mendapat pemeliharaan Tuhan.


*3. Mujizat di Sarfat: tepung tak habis dan minyak tak berkurang.*


Janda di Sarafat mungkin berpikir ini adalah hari terakhir baginya, setelah itu mati karena stok makanan telah habis. Pasrah menunggu lonceng kematian namun sebelum mati telah memberi dari kekurangan. Ini adalah yang diberikannoleh Janda di Sarfat. Tuhan berkehendak lain, justru Allah yang hidup, melakukan perbuatan besar dimana stok terakhir tidak pernah berakhir. 1 Raja-raja 17:16 (TB) Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. 


Usai Elia makan roti stok terakhir itu, janda di Sarfat mendapat duka, anaknya sakit dan meninggal dunia. Elia turut berseding dan dia melakukan sesuatu. Elia menyembuhkan dan menghidupkannya kembali anaknya. Disini kita menerima suatu pelajaran bahwa Tuhan bukan hanya mengatasi kelaparan atau apa yang kita butuhkan dalam hidup namun Tuhan sendiri memberikan kehidupan janda di Sarfat . Yesus berkata, akalah kebenaran, jalan dan hidup (Yoh 14:6). Yesus sendiri telah memberikan nyawaNya agar kita beroleh hidup yang kekal.

Dalam keadaan krisis sekalipun kotbah ini menginspirasi bahwa Tuhan menyediakan kebutuhan hidup dan kehidupan itu sendiri.


Sahabat yang baik hati! Tuhan itu adalah Allah yang hidup, demikianlah Tuhan memelihara hidup kita di jaman kini. Dia tetap hadir dan akan selalu hadir memelihara hidup kita. Tuhan memberikan jaminan atas krisis yang kita alami, memberikan kesembuhan dan memberikan kehidupan yang kekal bagi kita. Percayalah kepada Tuhan Allah kita yang hidup. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak





MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...